Anda di halaman 1dari 13

KIMIA POLIMER

STYRENE BUTADIENE RUBBER (SBR)

Disusun Oleh:
Adelia Fitriyana 1717760
Adi Dilawiat 1717761
Danis Mayendra Krisnhaputra 1717818
Muhamad Rafi 1717913
Rizki Jaka Surya Setya 1517439
Ulfa Mahardika 1718008
Silvi dwi putri 1840022

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK AKA BOGOR
BOGOR
2019

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah kimia polimer ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Bogor, September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
halaman

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan Makalah..................................................................................................1
1.1 Manfaat Makalah................................................................................................2
BAB II ISI.........................................................................................................................3
2.1 Pengertian...........................................................................................................3
2.2 Kandungan Styrene Butadiene Rubber...............................................................3
2.3 Sifat Styrene Butadiene Rubber (SBR)...............................................................4
2.4 Proses Pembuatan Styrene Butadiene Rubber....................................................5
2.5 Kegunaan Styrene Butadiene Rubber.................................................................6
2.6 Analisis Sifat Ketahanan Sobek Styrene Butadiene Rubber (SBR)..................6

BAB III SIMPULAN........................................................................................................8


DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................9

iii
iv
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Polimer adalah molekul raksasa atau makro molekul yang


terbentuk dari unit-unitberulang sederhana yang disebut monomer (bagian
tunggal). Polimer alamiah mencakupprotein (seperti sutera,serat otot dan
enzime), polikarsida (pati dan selulosa), karet danasamasam nukleat.
Polimer buatan manusia hampir sama dengan polimer.
Polimerelastomer dapat berupa termoset (membutuhkan vulkanisasi)
maupun termoplastik.Beberapa contoh polimer elastomer antara lain
adalah karet tak saturasi (unsaturated)s e p e r t i k a r e t a l a m ,
polyisoprene,polybutadine, maupun karet chloroprene, alam .
Elastomer adalah polymeryang bersifat elastis, apabila ditarik,
diberikan teganganakan kembali ke bentuk semula. Styrene butadiene
styrene ( S B S ) , styrene butadiene rubber( S B R ) , styrene isoprene
styrene(SIS), dan lateks adalah jenis-jenis polymerelastomer yang
biasanya digunakan sebagai bahan pencampur aspal keras. Penambahanjenis
polymer ini dimaksudkan untuk memperbaiki sifat-sifat aspal, antara lain
penetrasi,kekentalan, titik lembek dan elastisitas aspal keras.

1.2 Tujuan Makalah

1. Mengetahui sifat dan karakteristik styrene butadiene rubber ( S B R )


2. Mengetahui kegunaan styrene butadiene rubber (SBR)
3. Mengetahui proses pembuatan styrene butadiene rubber (SBR)

1
1.1 Manfaat Makalah

1. Dapat mengetahui bahan baku yang terdapat pada styrene butadiene


rubber (SBR)
2. Dapat mengetahui sifat dan karakteristik styrene butadiene rubber (SBR)
3. Dapat mengetahui kegunaan styrene butadiene rubber (SBR)
4. Dapat mengetahui prose pembuatan styrene butadiene rubber (SBR)

2
BAB II ISI

2.1 Pengertian

SBR atau styrene butadiene rubber karet sintetis yang tersusun atas monomer
stirena dan butadiena. SBR banyak digunakan dalam pembuatan ban kendaraan
bermotor. Karet jenis ini mempunyai ketahanan kikis yang baik dan juga panas
atau kalor yang ditimbulkan olehnya tergolong rendah. Tetapi styrene butadiene
rubber yang tidak diberikan tambahan bahan penguat memmpunyai kekuatan yang
lebih rendah jika dibandingkan dengan vulkanisir Karet alam.

SBR (styrene butadiene rubber) sebagai salah satu jenis polimer yang paling


banyak diproduksi dan digunakan di dunia sekarang ini. Hal tersebut dikarenakan
styrene butadiene rubber ialah salah satu jenis polimer sintetik yang
dikembangkan untuk pemenuhan kebutuhan karet yang tidak bisa dicukupi
dengan karet alam. Seiring dengan semakin meningkatnya standar taraf hidup
manusia maka kebutuhan karet alam maupun karet sintetik akan terus mengalami
peningkatan.

2.2 Kandungan Styrene Butadiene Rubber

Jenis kopolimer styrene dan butadiene yang mempunyai kandungan lebih


dari 50% disebut sebagai SBR (styrene butadiene rubber). Umumnya
perbandingan monoer sekitar 70% sampai 75% butadiene dan 25% sampai 30%
styrene. Styrene butadiene rubber dihasilkan dari sebuah proses polimerisasi, yang
umummnya ialah polimerisasi emulasi baik itu secara hot polymerization dengan
konversi 75% dan temperatur reaksi 50 oC maupun polimerization dengan
konversi sebesar 60% dan temperatur reaksi 5 oC.

3
Untuk struktur molekul Styrene Butadiene Rubber (SBR) adalah sebagai berikut
ini:

2.3 Sifat Styrene Butadiene Rubber (SBR)

Sifat polimer SBR - Styrene Butadiene Rubber (SBR)


merupakan senyawa polimer non polar yang mempunyai sifat tahan terhadap
beberapa jenis pelarut polar seperti asam encer, tetapi jenis karet sintetik tersebut
akan swelling atau menggelembung apabila berkontak dengan gasoline, lemak
ataupun minyak. Dengan adanya keterbatasan itu, maka Styrene Butadiene
Rubber tidak bisa diaplikasikan pada jenis industri yang memerlukan ketahanan
terhadap swelling akibat adanya kontak dengan pelarut hidrokarbon. Berikut ini
adalah sifat-sifat SBR :
1. Tahan terhadap pelarut, oli dan bahan bakar karena memiliki gugus siano
nitril
2. Secara umum hampir sama dengan sifat karet alam dan harga nya
tergolong murah
3. Tahan abrasi dan sedikit tahan panas
4. Memiliki kekuatan yang lebih rendah dibandingkan dengan karet alam
5. Elastisitas rendah
6. Secara fisik lebih clear disbanding karet alam
7. Tidak mempunyai sifat mudah lengket (tack)
8. Memiliki struktur rantai molekul yang tidak teratur
9. Tidak akan terbentuk kristalin saat diregang
10. Tahan lama

4
11. Stabil pada suhu tinggi ataupun rendah
12. Daya tahan yang bagus terhadap uap dan air
13. Sangat tahan terhadap cuaca, ozon, oksigen, berbagai bahan kimia
14. Tidak boleh dipakai jika terjadi kontak terus-menerus dengan produk yang
mengandung petroleum
15. Mempunyai sifat tahan listrik yang stabil dan baik terhadap radiasi

2.4 Proses Pembuatan Styrene Butadiene Rubber

Proses polimerisasi untuk memproduksi Styrene Butadiene Rubber


(SBR) yang umum digunakan adalah emulsion polymerization (polimerisasi
emulsi). Emulsion polymerization (polimerisasi emulsi) akhir-akhir ini,
polimerisasi emulsi tergeser oleh adanya jenis proses polimerisasi lain.
Walaupun begitu pengetahuan tentang sisa monomer yang sekalipun dalam
jumlah yang sangat kecil bisa mengakibatkan efek-efek berbahaya secara
fisiologis, membuat orang kembali tertarik untuk memakai polimerisasi
emulsi. Partikel-partikel lateks yang ukurannya sangat kecil memberikan
jalur difusi yang begitu pendek untuk menyingkirkan molekul-molekul kecil
dari polimer melalui cara memperkecil residu monomer yang tertinggal,
stripping menggunakan steam. Setelah itu lateks dikoagulasi dengan
menambahkan sebuah asam, seperti asam sulfat, yang dapat merubah sabun
menjadi hidrogen tidak larut, atau dengan menambahkan garam elektrolit
yang akan mencegah stabilizing double layers pada partikel, dengan begitu
akan memungkinkan partikel tersebut bisa menggumpal oleh adanya
tarikan-tarikan elektrostatik. Selanjutnya “remah-remah” polimer yang
terkoagulasi dicuci, lalu dikeringkan dan dilakukan pengemasan atau proses
yang lebih lanjut.

5
2.5 Kegunaan Styrene Butadiene Rubber

Styrene Butadiene Rubber yang terbuat dari campuran 1,3 butadiene dan
styrene banyak digunakan dalam pembuatan ban kendaraan, namun penggunaan
yang intensif dari produk ini yaitu terjadi di dalam pabrikasi berbagai jenis
produk. Styrene Butadiene Rubber yang dihasilkan di USA hampir 60%
digunakan di dalam industri bahan perekat dan ban mobil, selain itu juga banyak
yang digunakan sebagai bahan pelapis, mainan anak-anak, pembungkus makanan,
sepatu, perpipaan, sabuk, dan lain-lain.

Yang paling dominan dalam penggunaan Styrene Butadiene Rubber (SBR) yaitu
pada industri automotif, khususnya ban kendaraan yang mencapai hingga 76%
dari konsumsi keseluruhan. Tetapi disampiing itu Styrene Butadiene Rubber juga
bisa digunakan untuk bahan baku dalam pembuatan perabotan rumah tangga,
penutup wadah makanan, sol dan tumit sepatu, conveyor belts, bahan perekat dan
dempul, spons, barang automotif, bantalan alas pedal rem dan kopling, mainan
dari karet, sabuk, jacket, kabel isolasi, dan yang lainnya.

2.6 Analisis Sifat Ketahanan Sobek Styrene Butadiene Rubber

Gambar 6 menunjukkan bahwa ketahanan sobek vulkanisat


SBR/NRsedikit lebih tinggi dibandingkan vulkanisat SBR, dan menurun dengan
bertambahnya SRF. Tingginya nilai ketahanan sobek merupakan cerminan
tingginya energi pemutusan polimer dikarenakan densitas ikatan silang yang
optimum dan tingkat kerapatan polimer dan bahan pengisi.

6
Gambar 6. Pengaruh Penggantian CB dengan SRF terhadap Ketahanan Sobek Vulkanisat SBR dan

SBR/NR

Hasil uji ketahanan sobek menunjukkan bahwa pengisi CB yang akan


menaikkan nilai ketahanan sobek, kemudian akan menurun landai dengan
bertambahnya SRF. Ukuran SRF yang besar dimana pati yang digunakan
adalah 200 mesh, maka kenaikan jumlah SRF justru menaikkan jumlah lubang
yang tersisa oleh partikel pati pada permukaan matriks polimer, sehingga
permukaan menjadi tidak rata, kasar dan berefek pada kekuatan interfacial
antara

BAB III SIMPULAN

7
Styrene butadiene rubber merupakan senyawa kopolimer yang tebentuk dari
1,3 butadiene dan styrene, banyak di manfaatkan dalam industri pembuatan ban
kendaraan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Atkins, Peter & Jones, Loretta. 2010. Chemical Principles: The Quest for
Insight (5th edition). New York: W.H. Freeman & Company

Market Study Synthetic Rubber "Archived copy". Archived from the original on
2015-03-18. Retrieved 2013-08-23. , published by Ceresana, June 2013

Petrucci, Ralph H. 2017. General Chemistry: Principles and Modern


Applications (11th edition). Toronto: Pearson Canada Inc

Anda mungkin juga menyukai