Laporan lengkap Praktikum Kimia Pangan dengan judul “Netralisasi Asam Basa”
oleh:
Kelas/ kelompok : Biologi Sains B/II (Dua)
Anggota Kelompok/Nim : 1. Ainun Mardhiyah /220108500009
2. Imelia Ada’ /220108501010
3. Naufal Khafiyyan /220108502031
4. Riska Dwiyanti /220108502022
5. Tri Annas Tasya /220108500006
6. Wyldhana Jufri /220108502021
telah diperiksa dan dikoresi oleh Asisten dan Koordinator Asisten, maka dinyatakan
diterima.
Makassar, November 2022
Koordinator Asisten Asisten
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
2. Bahan
No. Nama Alat Rumus Konsentrasi
kimia
1. Larutan Asam Klorida Hcl 0,1 M
2. Larutan Natrium hidroksida NaOH 0,2 M
3. Indikator Phenolftalein C₂₀H₁₄O₄
4. pH universal
5. Aquadest H2O
E. PROSEDUR KERJA
1. Larutan NaOH dimasukkan ke dalam buret dengan bantuan corong. Catat
keadaan awal (skala) dalam buret
2. Sebanyak 10 mL larutan HCl dimasukkan kedalam gelas kimia lalu ukur pH
larutan dengan pH universal
3. Kemudian, sebanyak 3 tetes indikator phenolftalein di tambahkan pada gelas
kimia
4. Letakkan gelas kimia di atas magnetic stirer kemudian ditambahkan 1 mL
larutan NaOH dari buret ke dalam gelas kimia, lalu ukur pH larutan dengan pH
universal
5. Setelah itu, lanjutkan titrasi hingga terjadi perubahan warna menjadi merah
muda, lalu ukur pH larutan
6. Keadaan terakhir buret dan volume NaOH yang dipakai di catat sebagai hasil
pengamatan
7. Lanjutkan titrasi dengan penambahan 1 mL larutan NaOH ke dalam gelas
kimia, ukur pH larutan dan ulangi titrasi paling sedikit dua kali.
F. HASIL PENGAMATAN
No. Aktivitas Hasil
1. Memasukkan larutan NaOH (0,2 M) 50 mL
kedalam buret.
2. Ambil larutan HCl (0,1 M) menggunakan 10 mL disetiap labu
pipet ukur 10 mL pada setiap labu erlenmeyer.
erlenmeyer (3 buah labu erlenmeyer) .
3. Ukur masing-masing pH larutan disetiap
labu erlenmeyer.
a. Larutan 1 pH : 1
b. Larutan 2 pH : 1
c. Larutan 3 pH : 1
4. Tambahkan 1 mL larutan NaOH kedalam
larutan HCl, ukur Ph larutan.
a. Larutan 1 pH : 1
b. Larutan 2 pH : 1
c. Larutan 3 pH : 1
5. Lanjutkan titrasi sampai terjadi perubahan Berubah warna menjadi
dari tidak berwarna menjadi merah muda. merah muda.
6. Catat keadaan akhir buret dan volume Volume akhir: 22 mL
larutan
No. Titrasi Akhir Volume
1. 0 5,5 5,5
2. 6,2 13 6,3
3. 14 22 8
7. Tambahkan lagi 1 mL larutan NaOH dari
buret dan ukur pH
a. Larutan 1 pH : 9,8
b. Larutan 2 pH : 8,6
c. Larutan 3 pH : 8,3
G. ANALISIS DATA
1. pH larutan HCl sebelum penambahan NaOH
Dik :
[HCl] = 0,1 M
pH = -log [H+]
pH = -log 1
pH =1
2. pH larutan pada saat penambahan 1 mL NaOH
Dik :
Volume NaOH = 1 mL
M NaOH = 0,2 M
Volume HCl = 10 mL
M HCl = 0,1 M
Volume total = 11 mL
Dit : pH = ....?
Penyelesaian :
Mol NaOH = 1 mL 0,2 mmol/mL
= 0,2 mmol
Mol HCl = 10 mL 0,1 mmol/mL
= 1 mmol
Reaksi = HCl + NaOH → NaCl + H2O
Mula-mula = 1 mmol + 0,2 mmol - -
Bereaksi = 0,2 mmol + 0,2 mmol 0,2 mmol + 0,2 mmol
Sisa = 0,8 mmol + - 0,2 mmol + 0,2 mmol
Mol sisa HCl = 0,8 mmol
0,8 mmol
= 11 mL
= 0,07 mmol
[H+] = 7 10-2
pH = -log [H+]
= -log 7 10-2
= 2 – log 7
= 2 – 0,8
pH = 1,2
3. pH larutan saat mencapai titik ekuivalen
M 1 V1 = M2 V2
0,2 V1 = 0,1 10
V1 = 5 mL
Mol NaOH = 5 mL 0,2 mmol/mL
= 1 mmol
Mol HCl = 10 mL 1,0 mmol/mL
= 1 mmol
Reaksi = HCl + NaOH → NaCl + H2O
Mula-mula = 1 mmol + 1 mmol - -
Bereaksi = 1 mmol + 1 mmol 1 mmol + 1 mmol
Sisa = - - 1 mmol + 1 mmol
HCl dan NaOH habis bereaksi, maka larutan bersifat netral (pH = 7)
[H+] = 10-7
pH = -log [H+]
= -log 10-7
= 7 – log 1
pH =7
4. pH larutan setelah melewati titik ekuivalen
volume NaOH = (Volume titik ekuivalen + Volume NaOH)
= 5 mL + 1 mL
= 6 mL
[NaOH] = 0,2 M
V HCl = 10 mL
[HCl] = 0,1 M
V total = 10 mL + 6 mL
= 16 mL
Mol NaOH = 0,2 mmol/mL 6 mL
= 1,2 mmol
Mol HCl = 0,1 mmol/mL 10 mL
= 1 mmol
Reaksi = HCl + NaOH → NaCl + H2O
Mula-mula = 1 mmol + 1,2 mmol - -
Bereaksi = 1 mmol + 1 mmol 1 mmol + 1 mmol
Sisa = - 0,2 mmol 1 mmol + 1 mmol
= 0,0125 M
= 1,25 10-2
= - log [OH-]
= - log [1,25 10-2]
= 2 – log 1,25
= 2 – 0,097
= 1,903
pH = 14 – POH
= 14 – 1,903
pH = 12, 097
H. GRAFIK HASIL PENGAMATAN
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
0 2 4 6 8 10
I. PEMBAHASAN
Percobaan ini berjudul Netralisasi Asam Basa, sifat paling nyata dari asam
dan basa adalah kemampuannya saling menetralisasikan sifat masing-masing.
Netralisasi sendiri merupakan proses reaksi antara asam dan basa yang membentuk
garam dan air, dengan reaksi yang terjadi:
HCl + NaOH → NaCl + H2 O
adapun tujuan percobaan ini adalah untuk melakuan netralisasi asam dan basa
dengan menggunakan indikator.
Titrasi adalah metode yang digunakan dalam analisis data kimia kuantitatif
untuk menentukan konsentrasi suatu larutan. Menurut Oxtoby, titrasi merupakan
penambahan secara cermat volume suatu larutan yang mengandung zat A dengan
konsentrasi yang belum diketahui. Reaksi netralisasi dapat digunakan untuk
menentukan konsentrasi larutan dengan menambahkan setetes demi setetes larutan
basa kepada larutan asarn. Setiap basa yang di teteskan bereaksi dengan asam dan
penetralan dihentikan pada saat mol H+ setara dengan mol OH-, pada saat itu larutan
bersifat netral dan disebut titik ekivalen, ditandai dengan perubahan warna larutan
HCI tak berwarna menjadi merah muda sehingga inilah yang disebut titik akhir
titrasi. Titik akhir dapat diketahui dengan indikator Indikator inilah yang akan
merubah larutan pada titik akhir.
Prinsip dasar dari percobaan ini adalah penentuan larutan asam basa atau
larutan asam oleh basa melakukan proses titrati agar mencapai titik ekivalen.
Prinsip kerja pada percobaan ini adalah pengenceran, pengukuran dan penitrasian.
Pengenceran adalah proses penambahan pelarut yang tidak diikuti terjadi reaksi
kimia sehingga berlaku hukum kekekalan mol. Serta, mencampur bahan antara
larutan asam dengan basa menggunakan bantuan Indikator. Untuk melakukan
proses titrasi agar suatu bahan mencapai titik akhir yang disebut titik ekivalen.
Titik ekivalen adalah suatu keadaan dimana jumlah mol lon OH- yang
ditambahkan ke larutan sama dengan jumlah mol ion H+ yang sudah semula ada.
Adapun indikator yang digunakan yakni indikator phenolptalein dan pH meter
digital, bahan yang digunakan pada percobaan ini ialah HCl (Asarn klorida) 0,1 M
dan NaOH (Natrium Hidroksida) 0,2 M sedangkan H2O (aquades) digunakan
sebagai pembersih. .
Titrasi pada percobaan ini dilakukan
antara asam kuat yaitu asam klorida (HCI)
dan basa kuat natrium hidroksida (NaOH).
Asam kuat dan basa kuat terionisasi secara
sempurna atau seluruhnya.
Titrasi dilakukan sebanyak tiga kali
demi mendapatkan hasil yang akurat. Titrasi
pertama dapat dilakukan dengan cara (Isi buret dengan larutan NaOH
2,0 M)
memasukkan larutan NaOH 0,2 M
kedalam buret,gunakan pipet sebelum tanda
batas agar volumenya tetap.Kemudian
masukkan 10 mL larutan HCl 0,1 M kedalam
labu erlenmeyer dengan menggunakan pipet
ukur 10 mL,ukur pH larutan dengan
menggunakan indikator universal,
( Masukkan larutan HCl kedalam
tambahkan tiga tetes indikator phenolftalein. erlenmeyer).
Penambahan indikator phenolftalein bertujuan
sebagai penanda titik akhir titrasi saat larutan
berubah warna menjadi merah muda.
Sedangkan indikator universal berfungsi
untuk mengetahui derajat keasaman (pH)
suatu larutan sehingga dapat diketahui sifat
suatu larutan.
Lanjutkan titrasi sampai terjadi
perubahan dan tidak berwarna menjadi
(Proses mengukur pH larutan)
merah muda, Indikator phenolftalein pada
pH 8.0 sampai 10,0 berubah warnanya
menjadi merah muda
percobaan Pertama pH larutan Hel
secara berturut-turut PH sama dengan 1, pH
1 karena termasuk asam kuat yang
mempunyai pH 47. kemudian diteteskan 3 (Tambahkan NaOH kedalam
tetes Indikator phenolftalein, dan larutan HCL)
tidak berwarna, hal Ini menunjukkan larutan
masih bersifat asam, karena Indikator
phenolftalein akan bening bila larutan dalam
kondisi asam dan berwarna merah muda
apabila larutan dalam kondisi basa. Setelah
Itu Penambahan NaOH dari buret kedalam
larutan Hcl. pada saat Naot ditambahkan (proses melanjutkan titrasi hingga
maka PH larutan tetap yaitu 1. kemudian, berubah warna)
melanjutkan titrasi hingga terjadi perubahan
warna dari yang tidak berubah menjadi merah
muda. berwarna berubah
Perubahan warna terjadi karena
adanya resonansi elektron yaitu penggunaan
dua atau lebih struktur lewis untuk
menggambarkan molekul tertentu, berbagai
(Hasil akhir reaksi)
Indikator mempu- nyai bebapan lonisasi yang
berbeda yang dipengaruhi oleh Penguraian yang terjadi pada asam basa. tetapan
lonisasi adalah tetapan yang menyatakan ukuran kekuatan asam atau basa secara
kuantatif.
J. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan Praktikum yang telah dilakukan tentang netralisasi asam basa
dapat disimpulkan bahwa apabila asam kuat dan basa kuat direaksikan maka akan
menghasilkan garam dan air. pada titik ekuivalen diperoleh PH sebesar 7. titik
ekuivalen ditandai dengan berubahnya larutan menjadi merah muda. PH larutan
diukur menggunakan pH meter. pada percobaan ini pH larutan Hal yang diketahui
adalah yaitu: sebelum titrasi, setelah hitrasi 1 ml larutan NaOH 0,2 M Saat
mencapai titik pH larutan konstan terhadap larutan NaOH yang digunakan setelah
penambahan Indikator phenoletalen.
2. Saran