Anda di halaman 1dari 13

I.

JUDUL PERCOBAAN : HIDROLISIS GARAM dan LARUTAN


PENYANGGA
II. TANGGAL PERCOBAAN : 19 April 2017
III. TUJUAN PERCOBAAN :1. Untuk mengethui pH larutanberdasarkan
jenis garam yang terlarut didalamnya.
2. Mempelajari sifat larutan penyangga dan
bukan penyangga pada penambahan sedikit
asam ,basa atau pengenceran.
IV. DASAR TEORI :

Menurut Haris Munandar dan Safrijal (2017:9-11) Berdasarkan konsep asam


brownstead-lowry,kation dan anion dapat mempunyai sifat asam dan basa. Sehingga
dapat bereaksi protolisa dengan molekul-molekul air. Dengan demikian sifat asam, basa
atau netral dari larutan-lrutn garam bergantung kepada kemungkinan terjadinya reaksi
protolisa dari ion-ion garam dengan molekul-molekul air. Reaksi protolisa dengan
molekul-molekul ai disebut dengan reaksi Hidrolisis.

Pengertian reaksi hidrolisis sebenarnya mencakup seluruh jenis reaksi dengan


molekul air. Seperti reaksi ionisasi. Tetapi reaksi-reaksi dengan molekul air telah lazim
menggunakan istilah hidrolisis . berdasarkan sifat kation dan sifat anion, terdapat empat
golongan reaksi protolisa ion-ion garam dengan molekul-molekul air, yaitu :

1. Kedua kation dan anion dari garam hampir tidak bisa atau sama sekali dapat bereaksi
sebagai asam atau basa.
2. Kation dari garam dapat bereaksi sebagai asam. Sedangkan anion merupakan
basayang sangat lemah.
3. Anion dari garam dapat bereaksi sebagai basa. Sedangkan kation tidak bereaksi
sebagai asam (karena asam sangat lemah sekali).
4. Garam yang anionya dapt bereaksi sebagai basa (karena berasal dari asam lemah) dan
kation bereaksi sebagai asam ( karena berasal dari basa lemah) tingkat keasaman
garam-garam terhidrolisis bergantung pada sifata asam-basa kation dan anion dari
garam0garam tersebut.
a. Untuk garam yang anionya terhidrolisis berlaku rumus :
pH = 7 + ½ pKa + 1/2 pCg
b. Untuk larutan garam yang kationya terhidrolisis berlaku rumus :
pH = 7 + ½ pKb + 1/2 pCg
c. Untuk larutan garam yang kation dan anionya terhidrolisis berlaku rumus :
pH = 7 + ½ pKa + 1/2 pKa

Bila suatu larutan ditambahkan seedikit asam,basa atau pengenceran,larutan


tersebut tidak mengalami perubahan pH nya. Latutan semacam ini disebut larutan
penyangga atau larutan buffer atau larutan dapar. Cara membuat larutan penyangga
ada dua, yaitu :
1. Campuran asam lemah dengan garamnya ( yang berasal dari asam lemah tersebut
dan basa kuat). Contoh : HNO2 dengan NaNO2
2. Campuran basa lemah dengan garamnya (yang berasal dari basa lemah tersebut
dan asam kuat ). Contoh : NH4OH dan NH4CL

Cara Menghitung pH latutan penyangga bergantung pada sistemnya, dengan


rumus yang diturunkan sebagai berikut :

NaNO2 (aq) Na+(aq) + NO-(aq)

HNO2(aq) H+(aq) + NO2-(aq)

Ka = ¿ ¿

¿= Ka ¿ ¿

[Ca]
¿= Ka
[Cg]

Demikian juga dengan sistem basa lemah dengan garamnya,dengan cara yang
sama akan diperoleh konsentrasi OH- .

V. ALAT DAN BAHAN


A. ALAT

Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah gelas kimia 100 mL,
Gelas kimia 50 mL, Gelas ukur 50 mL, Tabung reaksi dan pipet tetes.
B. BAHAN

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah Natrium Karbonat


(Na2CO3), Natrium Klorida (NaCl), Asam Asetat (CH3COOH), Natrium Asetat
( CH3COONa),Lakmus Universal,Aquadest (H2O), Asam Klorida (HCl),Natrium
Hidroksida (NaOH), Amonia (NH3), Amonium Klorida (NH4Cl).

VI. PROSEDUR KERJA


a. Hidrolisis
1. Dimasukkan 1 mL larutan garam Natrium Karbonat 1 M ke dalam tabung reaksi .
Diuji pH larutan dengan menggunakan lakmus universal.
2. Dilakukan prosedur seperti langkah satu dengan digunakan zat NaCl 1 M, NH 4Cl
1 M, dan CH3COONa 1 M masing-masing volume larutan 1 mL. Diuji pH larutan
dengan digunakan lakmus universal.
a. Larutan Penyangga
1. Dengan digunakan indikator universal ditentukn pH masing-masing larutan 10 mL
NaCl 0,1 M, HCL 0,1 M, NaOH 0,1 M, CH 3COOH 0,1 M, CH3COONa 0,1 M,
NH3 0,1 M, NH4Cl 0,1 M,.
2. Disediakan 3 buah gela kimia 100 mL. Diisi masing-masing dengan 10 mL
larutan NaCl 0,1 M dan ditandai sebagai gelas kimia pertama,kedua,dan ketiga,
kemudian :
- Kedalam gelas kimia pertama ditambahkan 1 mL HCL 0,1 M
- Kedalam gelas kimia kedua ditambahkan 1 mL NaOH 0,1 M
- Kedalam gelas kimia ketiga ditambahkan 10 mL aquaest (H2O) 0,1 M
- Dicatat pH ketiga larutan tersebut.
3. Dicampurka 25 mL larutan CH3COOH 0,1 M dan 25 mL larutan CH 3COONa 0,1
M dalam sebuah gelas kimia. Ditentukan pH larutan tersebut.
4. Disiapkan 3 gelas kimia yang bersih, diisi masing-masing 10 mL larutan dari cara
kerja ke 3, kemudian :
- Kedalam gelas kimia pertama ditambahkan 1 mL HCL 0,1 M
- Kedalam gelas kimia kedua ditambahkan 1 mL NaOH 0,1 M
- Kedalam gelas kimia ketiga ditambahkan 10 mL aquaest (H2O) 0,1 M
- Dicatat pH ketiga larutan tersebut.
5. Dicampurkan 25 mL larutan NH3 0,1 M dan 25 mL larutan NH4Cl 0,1 M dalam
sebuah gelas kimia. Ditentukan pH larutannya.
6. Disiapkan 3 gelas kimia yang bersih, diisi masing-masing 10 mL larutan dari cara
kerja 5, kemudian :
- Kedalam gelas kimia pertama ditambahkan 1 mL HCL 0,1 M
- Kedalam gelas kimia kedua ditambahkan 1 mL NaOH 0,1 M
- Kedalam gelas kimia ketiga ditambahkan 10 mL aquaest (H2O) 0,1 M
- Dicatat pH ketiga larutan tersebut.

VII. HASIL PENGAMATAN


A. SEBELUM PERCOBAAN

NO NAMA BAHAN BENTUK WARNA


1 Na2CO3 larutan Tidak berwarna
2 NaCl larutan Tidak berwarna
3 CH3COONa larutan Tidak berwarna
4 CH3COOH larutan Tidak berwarna
5 NH4Cl larutan Tidak berwarna
6 indikator universal padatan putih
7 HCL larutan Tidak berwarna
8 NaOH larutan Tidak berwarna
9 NH3 larutan Tidak berwarna
10 H2O cairan Tidak berwarna

B. SESUDAH PERCOBAAN
1. Hidrolisis Garam
 Na2CO3 diuji PH
11 (larutan tidak berwarna)
 NaCl diuji PH
6 (larutan tidak berwarna)
 NH4Cl diuji PH
6 (larutan tidak berwarna)
 CH3COONa diuji PH
7 (larutan tidak berwarna)
2. Larutan Penyangga
 1 mL NaCl diuji PH
6 (larutan tidak berwarna)
 1 mL HCl diuji PH
1 (larutan tidak berwarna)
 1 mL NaOH diuji PH
13 (larutan tidak berwarna)
 1 mL CH3COOH diuji PH
3 (larutan tidak berwarna)
 1 mL CH3COONa diuji PH
8 (larutan tidak berwarna)
 1 mL NH3 diuji PH
12 (larutan tidak berwarna)
 1 mL NH4Cl diuji PH
7 (larutan tidak berwarna)
diuji PH
Tabung I : 1 mL NaCl + 1 mL HCl 1 (larutan tidak berwarna)
diuji PH
Tabung II : 1 mL NaCl + 1 mL NaOH 1 (larutan tidak berwarna)
diuji PH
Tabung III : 1 mL NaCl + 1 mL H2O 1 (larutan tidak berwarna)

 1 mL NH3 + 1 mL NH4Cl diuji PH


12 (larutan tidak berwarna)

diuji PH
Tabung I : 1 mL CH3COOH +CH3COONa 4 (larutan tidak
berwarna)

diuji PH
Tabung II : 1 mL CH3COOH + CH3COONa + HCl 1 (larutan tidak
berwarna)

diuji PH
Tabung III : 1 mL CH3COOH + CH3COONa + NaOH 12 (larutan
tidak berwarna)

diuji PH
Tabung IV : 1 mL CH3COOH + CH3COONa + H2O 4 (larutan tidak
berwarna)

Tabung I : 1 mL NH3 + NH4Cl diuji PH 11 (larutan tidak berwarna)

diuji PH
Tabung II : 1mL NH3 + NH4Cl + HCl 10 (larutan tidak berwarna)

diuji PH
Tabung III : 1 mL NH3 + NH4Cl + NaOH 13 (larutan tidak
berwarna)

diuji PH
Tabung IV : 1 mL NH3 + NH4Cl + H2O 4 (larutan tidak berwarna)

VIII. PEMBAHASAN

Hidrolisis merupakan proses penguraian suatu senyawa garam dalam air.


Sedangkan garam itu sendiri adalah hasil reaksi antara asam kuat dengan basa kuat, asam
kuat dengan basa lemah, dan basa kuat dengan asam lemah serta antara asam lemah
dengan basa lemah. Hasil reaksi antara senyawa asam dengan basa akan menghasilkan
garam dengan air. Terdapat beberapa jenis hidrolisis, yaitu hidrolisis sebagian (parsial)
dan hidrolisis total. Hidrolisis parsial terjadi antara asam kuat dengan basa lemah, asam
lemah dengan basa kuat, atau basa lemah dengan asam lemah, sedangkan hidrolisis total
yaitu hidrolisis antara asam kuat dengan basa kuat. Garam terdapat beberapa jenis yaitu
garam basa ( yang didapat dari basa kuat dan asam lemah) dan garam asam ( yang
didapat dari asam kuat dan basa lemah) serta garam yang netral ( yang didapat dari asam
kuat dengan basa kuat).

Percobaan pertama hidrolisis garam dengan menggunakan larutan natrium


karbonat, natrium klorida, ammonium klorida, dan natrium asetat, pengujian pH
menggunakan kertan indikator universal. Natrium karbonat memiliki pH 11 termasuk
kedalam basa karena bersal dari basa kuat dan asam lemah, sedangkn natrium klorida
memiliki pH 6 termasuk kedalam garam yang bersifat hampir netral, dan Ammonium
klorida memiliki pH 7 yang termasuk kedalam garam yang bersifat netral, begitu juga
dengan natrium asetat yang mempunyai pH 7. Hal ini sesuai dengan teori diatas.

Percobaan selanjutnya yaitu larutan penyangga dimana penyangga adalah larutan


yang mampu mempertahankan harga pH apabila ia ditambah sedikit asam maupun basa
dan ketika sudah dienceran. Natrium klorida sebagai tolak ukur dengan pH 6, asam
klorida dengan pH 1, Natrium Hidroksida dengan pH 13, asam asetat dengan pH 3,
Natrium Asetat memiliki pH 8, Amonia memiliki pH 12, sedangkan Amonium klorida
memiliki pH 7. Natrium Kloridan dan Ammonium Klorida termasuk netral. Dan
sebagian dari larutan-larutan lainnya diatas termasuk kedalam garam asam, dan garam
basa, dikarenakan garam-garam tersebut tersusun dari asam dan basa yang berbeda ,
sehingga pH yang dihasilkan juga berbeda-beda.

Percobaan selanjutnya yaitu pada tabung pertama dicampurkan larutan Natrium


Klorida dengan asam klorida menghasilkan pH 1, pada tabuung kedua dicampurkan
larutan Natrium Klorida dan Natrium Hidroksida. Menghasilkan pH 13 dan pada tabung
ketiga dicampurkan larutan Natrium Klorida dan air menghasilkan pH 6, laruta diatas
termasuk ke dalam larutan buffer karena mampu mempertahankan harga pH nya diawal
dengan setelah ditambah asam atau basa. Walaupun berbeda dari pH awal, namun
perbedaannya tidak jauh bahkan terkadang ada yang pHnya tetap. Ketika sudah ditambah
asam,basa dan air, begitu juga dengan larutan amonia dan Ammonium Klorida
merupakan larutan buffer.

IX. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan makan dapat disimpulkan :

1. Larutan Penyangga berfungsi untuk mempertahankan harga pH


2. Natrium Klorida termasuk kedalam garam netral karena berasal dari basa kuat dan
asam kuat.
3. Hidrolisis garam terjadi dalam air yang berarti pemecahan molekul air yang berasal
dari reaksi asam dan basa.
4. Asam memiliki pH dibawah 7 sedangkan basa pH > 7 dan pH=7 berarti netral.
5. Asan Asetat dan Natrium Asetat termasuk kedalam larutan buffer karena ketika
penambahan asam maupun basa, rentang pH dengan pH awal tidak jauh berbeda.

X. LAMPIRAN
A. REAKSI PERHITUNGAN
1. Hidrolisis
a) 2NaOH + H2CO3 Na2CO3 + 2H2O

Dik : M = 1; Ka = 4,6 x 10-7

Dit : pH ?

Kw
Jawab : [OH-] =
√ Ka
xM

10−4
=
√ 4,6 x 10−7
x1

1 x 10−4
=
√ 4,6 x 10−7

= √ 0,2 x 10−7

= √ 2 x 10−8

= 1,4 x 10-4
pOH = - log [OH-]

= - log 1,4 x 10-4

= 14 – log 1,4

pH = 14 – pOH

= 14 – (4 – log 1,4)

= 10 + log 1,4

= 10,14

b) NaCl Na+ + Cl-


Na+ + H2O tidak terhodrolisis
Cl- + H2O tidak terhidrolisis

c) CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O


Dik : M = 1
Dit : pH ?

Kw
Jawab : [OH-] =
√ Ka
xM

10−4
=
√ 1,8 x 10−5
x1

1 x 10−14
=
√ 1,8 x 10−5

= √ 5 x 10−10

= 2,23 x 10-5

pOH = - log [OH-]

= - log 2,23 x 10-5

= 5 – log 2,23
pH = 14 – pOH

= 14 – (5 – log 2,23 )

= 9 + log 2,23

= 9,34

d) NH4OH + HCl NH4Cl + H2O


Dik : M= 1 ; Kb = 1,8 x 10−5
Dit : pH ?
Kw
Jawab : : [H+] =
√ Kb
xM

10−4
=
√ 1,8 x 10−5
x1

1 x 10−14
=
√ 1,8 x 10−5

= √ 5 x 10−10

= 2,23 x 10-5

pH = - log [H+]

= - log 2,23 x 10-5

= 5 – log 2,23

= 4,66

2. Larutan Penyangga
a) NaCl pH = 7 (netral)
b) HCl 0,1 M
[H+] = n X M
= 1 X 0,1
= 10-1

pH = - log [H+]
= - log 10-1

= 1 – log 0

=1

c) NaOH Na+ + Cl-


[OH-] = n X M
= 1 X 0,1
= 10-1
pOH = - log [OH-]
= - log 10-1
=1
pH = 14 – pOH
= 14 – 1
= 13

d) CH3COOH CH3COO- + H+
Dik : M=0,1; Ka= 1,8 x 10−5
Dit : pH ?
Jawab : [H+] = √ Ka X M
= √ 1,8 x 10−5 X 0,1
= √ 1,8 x 10−6
= 2 x 10 -4
pH = - log [H+]
= - log 2 x 10 -4
= 4 – log 2
= 3,7

e) NH3 3H+ + N3-


Dik : M=0,1 ; Kb = 10−5

Dit : pH ?

Jawab : [H+] = √ Kb X M
= √ 10−5 X 0,1
= √ 1 x 10−6

= 10 -3

pOH = - log [OH-]


= - log 10-3
=3
pH = 14 – pOH
= 14 – 3
= 11

f) CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O


sisa Asam
[H+] = Ka x
sisa garam
2,5 mmol
= 1,8 x 10−5 x
2,5 mmol
= 1,8 x 10−5
pH = - log [H+]
= - log 1,8 x 10−5
= 5 – log 1,8
= 4,75

g) NH4OH + HCl NH4Cl + H2O


sisa basa
[OH-] = Ka x
sisa garam
2,5 mmol
= 1 x 10−5 x
2,5 mmol
= 10−5
pOH = - log [OH-]
= - log 10−5
=5
pH = 14-pOH
= 14-5
=9
B. DIAGRAM ALIR
1. Hidrolisis
a) b)
1 mL Na2CO3 1 mL NaCl
Diuji pH Diuji pH

pH = 7
pH = 11

c) 1 mL NH4Cl d) 1 mL CH3COONa
Diuji pH Diuji pH

pH = 6 pH = 7

2. Penyangga
a) NaCl HCl NaOH

Diukur pH Diukur pH Diukur pH

pH = 7 pH = 1 pH = 13

CH3COOH CH3COONa NH3


Diukur pH Diukur pH Diukur pH

pH = 3 pH = 7 pH = 12

NH4Cl

Diukur pH

b) NaCl NaCl NaCl

pH = 7 + HCl + NaOH +H2O


dicatat pH dicatat pH dicatat pH
pH = 1 pH = 13 pH = 6
c) CH3COOH

+ CH3COONa
diuji pH
pH = 4

d) CH3COOH+ CH3COONa CH3COOH+ CH3COONa CH3COOH+ CH3COONa

+ HCl + NaOH +H2O


dicatat pH dicatat pH Dicatat PH

pH = 1 pH = 12 pH = 4

e)
NH3
+ NH4Cl
Dicatat pH

pH = 12

f) NH3 + NH4Cl NH3 + NH4Cl NH3 + NH4Cl

+ HCl + NaOH +H2O


dicatat pH dicatat pH dicatat pH

pH = 10 pH = 13 pH = 12

Anda mungkin juga menyukai