Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

NAMA MAHASISWA SURANTI PRATIWI

NIM 210301044

FAKULTAS/PRODI PERTANIAN/AGROTEKNOLOGI-1

SEMESTER GANJIL(1)

TAHUN AJARAN 2021/2022


PENGENDALIAN KEASAMAN(pH)
JUDUL PERCOBAAN LARUTAN BUFFER DAN
PENGGUNAAN INDIKATOR
TANGGAL PRAKTIKUM 28 OKTOBER 2021

ASISTEN MAHASISWA GUSTI VITA UTAMI

LABORATORIUM KIMIA DASAR


UPT. PP. LABORATORIUM ILMU DASAR DAN UMUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PENGENDALIAN KEASAMAN (pH) LARUTAN BUFFER
DAN PENGGUNAAN INDIKATOR

TUJUAN PERCOBAAN
- Untuk mengetahui pengertian larutan penyangga
- Untuk mengetahui pembagian larutan penyangga
- Untuk mengetahui teori asam basa
- Untuk mengetahui pembagian indikator asam basa
- Untuk mengetahui aplikasi percobaan

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU 1
METODOLOGI PERCOBAAN

ALAT
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Botol aquadest
- Gelas ukur
- Indikator universal
- Beaker glass
- Pipet tetes

BAHAN
- Aquadest(l)
- HCl(aq) 1 M
- NaOH(aq) 1 M
- CH3COOH(aq) 1 M
- CH3COONa(aq) 1 M
- NH4OH(aq) 1 M
- NH4Cl (aq) 1 M
- Indikator PP(aq)
- Indikator Metil Orange(aq)
- Indikator BTB(aq)

PROSEDUR PERCOBAAN
A. Pengujian pH
I. Pengujian pH terhadap larutan bukan buffer
- Disediakan tiga buah tabung reaksi
- Diisi masing – masing tabung reaksi dengan 1 mL aquadest, 1 mL HCl 1 M, dan
NaOH 1 M
- Diukur dan dicatat pH masing-masing larutan tersebut
- Ditambahkan sebanyak 1 tetes HCl 1 M kedalam masing-maing larutan
- Diiukur dan dicatat kembai pH dari masing-masing larutan

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU 2
II. Pengujian pH terhadap larutan buffer asam
- Dicampurkan 5 mL CH3COOH dan 5 mL CH3COONa dalam beaker glass
- Diukur dan dicatat pH larutan tersebut
- Diambil sebanyak 2 mL dan dimasukkan kedalam tebung reaksi
- Ditambahkan sebanyak 1 tetes HCl 1 M kedalam tabung reaksi
- Diukur dan dicatat pH larutan dalam tabung reaksi dengan indikator universal
- Diulangi percobaan yang sama (poin 3-5) dengan penambahan 1 tetes NaOH
1M

III. Pengujian pH terhadap larutan buffer basa


- Dicampurkan 5 mLLNH4OH 1 M dan NH4Cl kedalam beaker glass
- Diukur dan dicatat pH larutan tersebut
- Diambil sebanyak 2 mL dan dimasukkan kedalam tebung reaksi
- Ditambahkan sebanyak 1 tetes HCl 1 M kedalam tabung reaksi
- Diukur dan dicatat pH larutan dalam tabung reaksi dengan indikator
universal
- Diulangi percobaan yang sama (poin 3-5) dengan penambahan 1 tetes
NaOH 1 M

IV. Pengujian pH terhadap sampel


- Dimasukkan 2 mL sampel kedalam tabung reaksi
- Diukur dan dicatat pH sampel
- Ditambahkan 1 tetes HCl 1 M
- Diukkur dan dicatat kembali pH larutan sampel
- Diulangi percobaan yang sama dengan penambahan 1 tetes NaOH 1 M

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU 3
HASIL DAN PEMBAHASAN

DATA PERCOBAAN
A. Pengujian pH

Keasaman (pH)

Larutan Sebelum Setelah


Setelah penambahan
penambahan penambahan
NaOH 1M
HCl 1M/NaOH 1M HCl 1M
A. Larutan bukan
buffer

1. air suling 7 2 13

2. NaOH 1M 14 13 14

3. HCl 1 M 2 1 12

B. Larutan buffer

1. buffer asam
(CH3COOH + 5 5 5
CH3COONa)

2. buffer basa
(NH4OH + NH4Cl) 10 10 10

C. Sampel
2 1 3
Air Jeruk Nipis

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU 4
B. Penggunaan Indikator

Pengamatan
Daerah
Indikator PP Indikator MO Indikator BTB
Netral ( Aquadest) Tidak Berwarna/
Jingga/Orange Hijau Tua
Bening
Asam (HCl 1M) Tidak Berwarna/
Merah Lembayung Kuning
Bening
Basa (NaOH 1M)
Ungu Jingga/Orange Biru pekat
Sampel (Air Jeruk Nipis)
Bening Merah Lembayung Kuning

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU 5
REAKSI DAN PERHITUNGAN
Reaksi Percobaan

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU 6
Laboratorium Kimia Dasar
LIDA USU 7
Perhitungan

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU 8
Laboratorium Kimia Dasar
LIDA USU 9
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum dengan judul ” Pengendalian Keasaman (pH) Larutan Buffer dan
Penggunaan Indikator” dapat diberikan kesimpulan bahwa:
1. Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang menjaga pH dengan cukup
konstan dan memiliki kemampuan untuk menahan perubahan pada pH saat pengenceran
atau penambahan sedikit asam atau basa.

2. Secara umum, larutan penyangga dibagi menjadi dua jenis, yaitu larutan penyangga asam
dan larutan penyangga basa.
a. Larutan penyangga asam
Larutan penyangga asam merupakan larutan penyangga yang terdiri dari asam lemah
dan basa konjugasinya. Larutan penyangga ini berfungsi untuk mempertahankan pH
pada kondisi asam (pH < 7). Adapun contoh larutan penyangga asam adalah campuran
antara CH3COOH dan CH3COONa. Campuran tersebut mengandung basa konjugasi
CH3COO–.
b. Larutan penyangga basa
Larutan penyangga basa merupakan larutan penyangga yang terdiri dari basa lemah dan
asam konjugasinya. Larutan ini berfungsi untuk mempertahankan pH pada kondisi basa
(pH > 7). Adapun contoh larutan penyangga basa adalah campuran antara NH4OH dan
NH4Cl. Campuran tersebut mengandung asam konjugasi NH4+.
Setelah Quipperian tahu jenis-jenis larutan penyangga, kini saatnya mempelajari
bagaimana sihpembuatan larutan penyangga.

3. Dari berbagai teori definisi asam basa yang pernah diajukan, terdapat tiga teori yang sangat
bermakna, antara lain teori asam basa Arrhenius, teori asam basa Brønsted–Lowry,
dan teori asam basa Lewis.
a. Teori asam basa Arhenius
Konsep asam basa menurut Arhenius dapat dilihat dari ion yang dihasilkan ketika suatu
senyawa dilarutkan ke dalam air. Jika suatu senyawa atau spesi menghasilkan ion H+ saat
dilarutkan ke dalam air maka disebut asam. Sebaliknya, spesi yang akan menghasilkan ion
OH- di dalam air disebut basa.
Contohnya :
HCl (aq) ------> H+ + Cl-
CH3COOH (aq) -------> CH3COO- + H+
NH4OH (aq) ------> NH4+ + OH-

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU 10
b. Teori asam basa Bronsted Lowry
Konsep asam basa menurut Bronsted Lowry ditinjau dari proton/ H+. Jika suatu
senyawa atau spesi dapat melepaskan proton/ H+ akan disebut asam. Sebaliknya, basa
adalah spesi atau senyawa yang dapat menerima proton/ H+. Jadi, asam adalah donor atau
kelebihan H sedangkan basa adalah akseptor atau kekurangan H.
Dalam teori asam basa Bronsted Lowry dikenal istilah pasangan asam basa
konjugasi.Pasangan asam basa konjugasi adalah pasangan senyawa yang memiliki selisih
H sebanyak 1.
Contohnya
H2O + CO3 ²- ------> OH- + HCO3 -
asam 1 basa 2 basa 1 asam 2

c. Teori asam basa Lewis


Konsep asam basa menurut Lewis ditinjau dari pasangan elektron. Jika suatu senyawa
memiliki pasangan elektron bebas maka senyawa disebut basa. Jika tidak memiliki
pasangan elektron bebas maka senyawa disebut asam.
Contohnya :
NH3 + HCl -----> NH4Cl
Basa Lewis asam Lewis

4. Berikut pembagian indikator asam basa


a. Kertas Lakmus
Indikator yang sering tersedia didalam sebuah laboratorium adalah kertas lakmus,
disebakan karena jenis indikator ini lebih praktis serta juga karena harganya yang relatif
murah. kertas lakmus ini terdapat dua jenis , yaitu lakmus merah serta lakmus
biru.Senyawa asam basa tersebut dapat diindentifikasi dengan menggunakan kertas
lakmus dengan cara mengamatinya pada perubahan warna dikertas lakmus pada saat
bereaksi dengan larutan. Pada larutan asam, kertas lakmus itu selalu berwarna merah,
sedangkan pada larutan basa, kertas lakmus tersebut selalu berwarna biru.
b. Indikator Alami
Beberapa merupakan jenis tanaman dan dapat dijadikan ialahsebagai indikator alami,
contohnya kol ungu, kulit manggis, bunga sepatu, bunga bougenvile, pacar air, serta
juga kunyit.Syarat untuk dapat atau tidaknya suatu tanaman itu untuk dijadikan ialah
sebagai indikator alami ialah terjadinya perubahan warna jika ekstraknya diteteskan
pada larutan asam maupun basa.
c. Larutan indikator
Larutan indikator merupakan salah satu dari jenis indikator yang dapat digunakan
dalam mengetahui sifat asam basa sebuah senyawa. Untuk dapat mendeteksi sifat asam
basa suatu zat, pada umumnya digunakan indikator didalam sebuah bentuk larutan,
sebab dengan larutan indikator, sifat pembawaan asam maupun basa itu menjadi lebih
Laboratorium Kimia Dasar
LIDA USU 11
mudah untuk dideteksi. Indikator yang sering digunakan pada laboratorium ialah larutan
indikator fenolftalein (PP), metil merah (mm), metil jingga (mo), dan jugabromtimol
blue (BTB).
d. pH meter
pH meter tersebut bisa digunakan ialah sebagai alat pengukur pH pada suatu larutan
dengan cepat dan kiga akurat. pH meter ini memiliki elektroda yang dapat dicelupkan
ke dalam sebuah larutan asam basa yang akan diukur nilai pH-nya. Nilai pH tersebut
dapat dengan mudah dilihat secara langsung dengan melalui angka yang tertera pada
layar digital alat pH meter itu sendiri.
e. Indikator Universal
Salah satu dari indikator yang memiliki atau mempunyai tingkat kepercayaan baik
merupakan indikator universal. Indikator universal ini merupakan indikator yang tediri
dari bebagai macam indikator dengan warna yang juga berbeda untuk tiap-tiap nilai pH
antara 1 – 14. Indikator universal tersebut ada yang berupa sebuah larutan dan juga ada
yang berbentuk kertas. Paket indikator universal tersebut selalu dilengkapi dengan
adanya warna standar untuk pH 1 – 14.

5. Aplikasi perhitungan pH dalam kehidupan sehari hari adalah


- pH digunakan untuk menjadi parameter tingkat polutan limbah di sungai
- pH digunakan untuk menjadi parameter kadar air yang sehat untuk mandi,dan kegiatan
lainnya
- pH juga digunakan sebgai tolak ukur tingkat ke basaan sabun yang cocok untuk bagian
bagian tubuh tertentu.
- pH bisa digunakan di bidang kedokteran , makanan , minuman yakni mengukur
keasaman atau kebasaan sebuah zat. Di kedokteran digunakan untuk mengetes obat-
obatan, atau kandungan tertentu di tubuh manusia. pada makanan mengukur kadar
asam/basa contohnya di pabrik-pabrik permen asam dsb.

Aplikasi larutan buffer dalam kehidupan sehari hari adalah


- Dalam bidang obat-obatan misalnya obat tetes mata. Obat tetes mata yang kita gunakan
sehari-hari juga menggunakan system larutan buffer agar pada saat di teteskan ke mata
manusia, dapat diterima oleh kondisi tubuh manusia. Suasana pH pada obat tetes mata
tersebut disesuaikan dengankondisi pH manusia agar tidak menimbulkan bahaya.
- Sistem larutan penyangga atau buffertersebut terdapat dalam cairan tubuh manusia
yakni cairan intra sel dan ekstra sel. Komponen yang berfungsi sebagai penyangga di
dalam tubuh manusia adalah komponen H2PO4- danHPO42-. Buffer ini berfungsi
untuk mempertahankan harga pH dalam tubuh manusia yakni sekitar 7,4.
- Adanya larutan penyangga ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada
obat-obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna.

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU 12
- Menjaga pH pada plasma darah agar berada pada pH berkisar 7,35 – 7,45,yaitudari ion
HCO3-dengan ion Na+. Apabila pH darah lebihdari 7,45 akan mengalami alkalosis,
akibatnya terjdi hiperventilasi/ bernapas berlebihan. Apabila pH darah kurang dari 7,35
akan mengalami acidosis akibatny ajantung, ginjal, hati dan pencernaan akan terganggu.
- Menjaga pH cairan tubuh agar ekskresi ion H+ pada ginjal tidak terganggu, yaitu asam
dihidrogenposphat (H2PO4-) dengan basa monohidrogenposphat (HPO4-2)
- Menjaga pH makanan olahan dalam kaleng agar tidak mudah rusak /teroksidasi (asam
benzoat dengan natrium benzoat).
- Larutan penyangga dalam darah ,pada orang sehat, pH darah tidak pernah berbeda lebih
dari 0,2 satuan dari pH normal,yaitu 7,4. pH darah tidak boleh turun di bawah 7,0
ataupun naik di atas 7,8 karena akan berakibat fatal bagi tubuh. Untuk
mempertahankannya, darah memiliki bebarapa larutan penyangga alami yaitu
hemoglobin, H2CO3 / HCO3- dan H2PO4- / HPO42-
- Menjaga keseimbangan pH tanaman.

SARAN
Berdasarkan praktikum yang telah diselenggarakan ,berikut merupakan beberapa saran dari
penulis sebagai bahan evaluasi dalam meningkatkan kualitas praktikum di kemudian hari.
 Bagi Asisten Laboratorium
1. Sebaiknya asisten laboratorium dapat menjelaskan terlebih dahulu materi praktikum
sebelum pengerjaan responsi sehingga praktikan memiliki pengetahuan dasar terhadap
materi dan memahami sepenuhnya serta mampu menyerap ilmu dari pembelajaran
praktikum ini.
2. Sebaiknya asisten laboratorium memberikan kurun waktu lebih terhadap pengerjaan
responsi sehingga pengerjaan responsi dapat secara maksimal dilakukan praktikan dengan
hasil yang memuaskan.

 Bagi Praktikan
1. Sebaiknya praktikan melakukan pengecekan lebih dahulu terhadap segala kebutuhan
selama praktikum seperti buku responsi, konektivitas jaringan dll. sebagai upaya
meminimalisir kendala teknis selama praktikum berlangsung.
2. Sebaiknya praktikan mempelajari lebih dahulu mengenai judul praktikum serta prosedur
pelaksanaannya sebagai dasar pemahaman sehingga mampu mengikuti praktikum dengan
baik.

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU 13
Medan, 28 Oktober 2021
Asisten, Praktikan,

( Gusti Vita Utami ) ( Suranti Pratiwi )

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU 14

Anda mungkin juga menyukai