Anda di halaman 1dari 6

Laboratorium Kimia Farmasi

Program Studi S-1 Farmasi


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA FARMASI DASAR

PERCOBAAN V
ASAM BASA

Nama : Muhammad Hafiz Anwari


NIM : SF19144
Kelompok/Shift : VI / II
Hari, Tanggal Praktikum : Sabtu, 30 November 2019
Asisten Praktikum : Rutbatul Ulya
Dosen Pembimbing : Nafila, M.Si.

Nilai kerja : Nilai laporan :

Paraf : Paraf :

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BORNEO LESTARI


PROGRAM STUDI S-1 FARMASI
BANJARBARU
2019
PERCOBAAN V
ASAM BASA

I. PENDAHULUAN

1.1 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah menentukan asam atau basa suatu larutan,
memprediksi range pH larutan dengan menggunakan indikator dan menentukan pH
larutan dengan pH meter.

1.2 Tinjauan Pustaka

Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air
akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam
adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa),
atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi
dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam
adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai
atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam, tapi cairan asam pekat sangat berbahaya
dapat merusak kulit dan hati-hati mata, jika terpercik asam pekat bisa berakibat kebutaan.
Jika kena asam pekat harus langsung dicuci dengan air mengalir sampai benar-benar
bersih. (Adam,2011)

Konsep asam basa dapat dipelajari melalui teori asam basa yang disampaikan
oleh ahli kimia. Menurut Arrhenius (1859-1927) dari Swedia menyatakan bahwa asam
adalah senyawa yang mengandung hydrogen dan menghasilkan ion H3O+ bila
dilarutkan dalam air. Sedangkan basa adalah suatu senyawa yang mengandung OH dan
menghasilkan ion OH jika dilarutkan dalam air.Beberapa ahli mengatakan bahwa teori ini
mempunyai kelemahan karena keterbatasan pelarutnya air. Teori kedua disampaikan
oleh Bronsted-Lowry pada tahun 1923 yang mendefinisikan asam dan basa berdasarkan
pada reaksi protonisasi. Asam merupakan suatu senyawa yang dapat menghasilkan ion
hidrogen ( donor proton). Basa merupakan senyawa yang dapat menerima ion hidrogen
(aseptor proton). Ketiga disampaikan oleh Lewis yang mendefinisikan asam dan basa
berdasarkan reaksi transfer elektron. Asam merupakan senyawa yang berfungsi sebagai
aseptor elektron . Basa merupakan senyawa yang berfungsi sebagai donor electron. Dari
ketiga teori tersebut , dalam pelarut air (Aqueous ) teori dari Bronsted-Lowry adalah yang
paling banyak dipakai. Bila dalam tubuh terdapat penambahan asam, pH akan turun
karena asam akan ditangkap oleh unsure basa dari system penyangga sehingga perubahan
pH dapat dinetralkan. Demiari system kian juga sebaliknya bila dalam tubuh terjafdi
penambahan basa, pH akan naik, basa akan diikatakn oleh asam dari sistem penyangga .
(Suryadi, 2012).
Suatu larutan dapat digolongkan menjadi asam ,basa atau netral. Untuk
mengidentifikasi suatu larutan bersifat asam,basa atau netral dapat digunakan indicator
asam basa. Indikator asam basa adalah suatu zat kimia yang memiliki warna yang
berbeda jika dimasukkan dalam larutan asam dan basa. Batas-batas ketika indicator
mengalami perubahan warna disebut trayek perubahan warna atau trayek indikator.
contoh indicator asam basa adalah kertas lakmus. Kertas lakmus ada dua macam yaitu
kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Kertas lakmus merah akan berubah menjadi
biru pada suasana basa. Berdasarkan kekuatan ionisasinya, dikenal istilah asam-basa
kuat dan lemah. Asam kuat didalam air akan terurai secara sempurna menjadi ion ionya.
Tidak demikian halnya dengan asam lemah , hanya sebagian kecil molekulnya yang
mengion. Sedangkan basa kuat adalah basa yang dalam pelarut air menghasilkan ion
hidroksi secara sempurna, demikian sebaliknya untuk basa lemah. Jadi kekuatan asam
basa ditentukan oleh sejauh mana mereka terionisasi dalam air, secara total atau
sebagian. Derajat kekuatan asam atau keasaman dapat ditentukan dg indikator universal ,
maupun dengan alat pH meter. Derajat keasaman atau menggambarkan hubungan antara
jumlah ion hidrogen (H+) dan diekspresikan dalam rumus pH = - log (H+ ). Untuk
larutan asam maka pH nya kurang dari 7 sedangkan larutan basa pH nya lebih dari 7,
sedangkan larutan netral mempunyai pH 7. Perubahan nilai pH laryatn asam terhadap
penambahan larutan basa memiliki sifat nonlinear. Pada umumnya pengendalian PID
digunakan pada proses uyang linear. Namun demikian, pada pengendalian pH merupakan
proses nonlinear ini akan diterapkan autoswitch PID sebagai solusinya
(Kurniawan,2013).
II. METODEOLOGI PERCOBAAN

2.1 Alat dan Bahan

2.1.1 Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah :

- Tabung Reaksi

- Rak Tabung Reaksi

- Cawan Petri

- Gelas Kimia

2.1.2 Bahan yang digunalkan pada praktikum ini adalah :

- HCl

- NaOH

- CH3COOH

- NH4OH

- Indikator kertas lakmus merah dan biru

- Indikator metil jingga

- Indikator metil merah

- Indikator fenoftalein

- Indikator bromtimol biru

2.2 Cara Kerja

Indikator Kertas Lakmus


- Diambil kertas lakmus letakkan pada pelat tetes dan tetesilah dengan
larutan diatas (Larutan CH3COOH, NaOH, NH4O, HCl dan H2O).
- Diamati perubahan warna dan dicatat hasilnya.

Indikator MM, MJ, BTB dan PP

- Diambil Cawan Petri dan Isilah dengan keempat larutan diatas


(Larutan CH3OOH, NaOH, NH4O, HCl dan H2O) masing – masing
sebanyak 2 tetes.
- Ditetesi larutan diatas masing-masing dengan indikator sebanyak 1
tetes, diamati dan dicatat hasilnya.

Indikator Kertas Universal

- Daiambil kertas indikator universal, celupkan pada larutan yang diuji


(Larutan CH3OOH, NaOH, NH4O, HCl dan H2O).
- Diletakkan dan dicocokan pada pita warna pH .
- Diamati dan dicatat hasilnya.

pH Meter

- Disiapkan larutan CH3OOH, NaOH, NH4O, HCl dan H2O


- Dibilas terlebih dahulu pH meter yang akan digunakan dengan
Aquades.
- Dicelupkan pH meter kedalam larutan yang akan diukur pH nya.
Untuk mengukur pH larutan selanjutnya, pH meter dibilas kembali
terlebih dahulu dengan Aquades.
DAFTAR PUSTAKA

Adam Wiryawan 2011. Konsentrasi larutan. Jakarta. : UNJ

Kurniawan, .2013. Rancabg Bangun Auto Switch PID Pada Sistem


ILFM Untuk Proses Netralisasi Ph. Surabaya;ITS.
Suryadi,dkk.2013. Pengaruh HES 6% dalam laruatn berimbangd dengan HES 6% dalam larutan
NaCl 0,9% terhadap pH, strong ion difference dan klorida pada pasien bedah
sesar anestesi spinal. Semarang: UNDIP.

Anda mungkin juga menyukai