ASISTEN
( SYAWAL RAMADHAN )
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
aA + tT Produk
2.8 Sensor pH
Sensor pH adalah sensor yang dapat mengukur derajat keasaman (pH)
pada suatu larutan. Prinsip kerja sensor pH ini terletak pada elektrode
referensi dan elektrode kaca yang memiliki ujung berbentuk bulat (bulb)
yang berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran ion positif (H+),
pertukaran ion menyebabkan adanya beda potensial antara dua elektrode
sehingga pembacaan potensiometer akan menghasilkan positif atau negatif.
PH sensor module sangat diperlukan pada sensor pH untuk
mengkonversikan nilai keluaran dari sensor (beda potensial antara kedua
elektroda) menjadi nilai analog berbentuk sinyal voltage. Nilai analog
tersebut yang akan diolah oleh mikrokontroler untuk menentukan derajat
keasamaan (pH) suatu larutan termasuk dalam kondisi normal, asam, atau
basa. Sensor pH digunakan untuk menentukan derajat keasaman atau
kebasaan suatu larutan. Pengukuran dan pengendalian pH sangat penting
bagi studi kimia dan biologi di laboratorium dan bidang
industri(Mikrokontroller & Uno, 2014).
Pada umumnya jenis sensor pH yang banyak digunakan terbuat dari
bahan gelas yang memiliki ukuran yang relatif besar, memiliki tahanan
dalam yang sangat besar dalam orde Mega-Ohm dan mudah pecah bila
terjatuh atau terbentur. Berbagai usaha telah dilakukan untuk miniaturisasi
sensor pH dengan menggunakan teknologi monolitik dan teknologi film
tanpa mengubah fungsinya agar dapat lebih menghemat ruang dan biaya
seiring dengan perkembangan teknologi mikroelektronika saat ini, teknik
microfabrication dapat digunakan secara efektif untuk pembuatan sensor
elektro kimia seperti sensor pH [5-7].
Adapun aplikasi sensor dapat ditemui dalam banyak peralatan
konsumen, otomotif, laboratorium, pengelolaaan lingkungan, konservasi
energi, pabrikasi, industri, kedokteran, pertambangan, pertanian, dan
sebagainya. Aplikasi sistem sensor ini masih dan akan terus berkembang
sesuai dengan kebutuhan. Namun, sensor yang ada saat ini di pasaran
hampir semuanya adalah produksi luar negeri (import). Oleh karena itu
penguasaan teknologi sensor ini sangat diperlukan mengingat aplikasinya
yang terus berkembang dan pemenuhan kebutuhan sensor didalam negeri
masih diimpor karena kita masih belum bisa memproduksi sendiri sensor
pada pH meter yang sering digunakan (Desmira dan Aribowo, 2018).
(Mikrokontroller & Uno, 2014).
2.9 Indikator Asam Basa
Indikator asa basa adalah suatu zat yang dapat memberikan warna
tertentu dalam lingkungan asam maupun di dalam lingungan basa. Indikator
asam basa berfungsi dalam menentukan sifat keasaman suatu larutan ke
dalam larutan asam, netral, serta basa yang dinyatakan dengan satuan pH
mulai dari pH 0-14.
Indikator asam-basa adalah zat yang berbeda warna pada
suasanaasam atau basa,dan mempunyai rentang perubahan warna pada
pH tertentu dari suatu larutan asam atau basa. ndikator ini terdiri dari
Indikator buatan dan indikator alam (Virliantari et al., 2018).
2.9.1 Indikator Buatan
Indikator buatan adalah suatu indikator siap pakai yang sudah
dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia.
a. Kertas Lakmus
Lakmus dapat mengindentifikasi larutan asam atau basa tetapi
tidak sampai menentukan harga pH nya.
b. Indikator Universal
Untuk mengindentifikasi harga pH dikenal indikator
universal baik berupa kertas maupun cair. Setiap indikator
dilengkapi dengan pita warna yang menunjukkan skala pH.
Penggunaan pita warna untuk menguji pH harus satu produk
dengan indikatornya, karena setiap merk kadang-kadang
ada perbedaan. Trayek warna pH indikator asam-basa ada yang
dari warna merah ke biru dan dari warna merah ke ungu. Contoh
indikator universal warna adalah seperti Gambar 1 di bawah’