Anda di halaman 1dari 16

Keamanan dan keselamatan kerja

“Identifikasi dan pengendalian bahaya”

Kelompok 5-c1

OLIVIA ALDISA 09220190006


DIAN MELIANI 09220190010
NURSYAM 09220190112
MOHAMMAD YURID 09220200011
ANDI AISYIAH AQLIAH 09220200015
ANNISA NURUL FARADILLAH 09220200103
Membahas:
Bahaya & Undang-Undang &
Jenis Bahaya Peraturan Pemerintah

01 02 03 04 05

Keselamatan dan kesehatan Contoh Studi Kasus


kerja (K3) & Identifikasi Bahaya &
Tujuan K3 Pengendalian Bahaya
Latar Belakang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan aspek penting yang


harus ada dalam suatu perusahaan. Kecelakaan kerja merupakan salah
satu yang berkaitan erat dengan K3. Setiap kecelakaan harus dilaporkan
kepada pihak K3 perusahaan. Hal ini agar kecelakaan dapat dipantau dan
dapat dilakukan pencegahan serta penanggulangan.
Keselamatan dan kesehatan kerja
(K3)
Dalam buku kesehatan lingkungan dan K3 karangan Cecep Triwibowo dan Mitha Erlisya Pusphandini (2013)
dijelaskan salah satunya yaitu:

Secara filosofi (PP 50 Tahun 2012), Secara hukum (Depnaker RI, 1991), keselamatan
keselamatan kesehatan kerja adalah suatu kesehatan kerja adalah perlindungan agar tenaga kerja
pemikiran dan upaya demi terjaminnya keadaan, senantiasa dalam keadaan selamat dan selama
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun melakukan pekerjaan di tempat kerja selalu
rohani manusia serta hasil karya dan budaya yang mengamankan sumber bahaya dan proses produksi
bertujuan untuk kesejahteraan manusia pada serta dapat bekerja lebih efisien.
umumnya dan tenaga kerja pada khususnya.
Tujuan K3
Memelihara
lingkungan kerja yang Mencegah dan
sehat mengobati keracunan

Mencegah dan mengobati Menyesuaikan


kecelakaan yang disebabkan kemampuan dengan
akibat pekerjaan sewaktu pekerjaan
bekerja
Merehabilitasi pekerja
yang cidera akibat
pekerjaan
Bahaya

Bahaya adalah segala sesuatu termasuk situasi atau tindakan


yang berpotensi menimbulkan kecelakaan atau cidera pada
manusia, kerusakan atau gangguan lainnya. Karena hadirnya
bahaya maka diperlukan upaya pengendalian agar bahaya
tersebut tidak menimbulkan akibat yang merugikan.
Jenis Bahaya

01
Bahaya Mekanis
02
Bahaya Listrik

03
Bahaya Kimiawi
04
Bahaya Fisik
Identifikasi
Bahaya
Identifikasi bahaya merupakan suatu proses
yang dapat dilakukan untuk mengenali seluruh
situasi atau kejadian yang berpotensi sebagai
penyebab terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja yang mungkin timbul di tempat
kerja.
Metode Identifikasi
Bahaya
Metode identifikasi bahaya dapat dikategorikan
menjadi 3 yaitu:
o Metode pasif
o Metode semi proaktif
o Metode proaktif.
Hirarki Pengendalian Bahaya

Pengendalian Bahaya ELIMINASI

Pengendalian bahaya pada dasarnya berarti SUBSTITUSI

prioritas dalam pemilihan dan pelaksanaan


KONTROL TEKNIK
pengendalian yang berhubungan dengan
bahaya K3. KONTROL ADMINISTRATIF

ALAT PELINDUNG DIRI


Undang-Undang dan
Peraturan Pemerintah
Identifikasi dan pengendalian bahaya telah diatur
dalam uu no 1 tahun 1970, dan peraturan menteri
pekerjaan umum nomor.09/per/m/2008
Contoh Studi Kasus

Kasus Kecelakaan Kerja di Klaten, Seorang buruh


tewas setelah lehernya tergilas mesin saat bekerja
Disebuah pabrik tekstil di Pedan, Klaten Senin (12/11)
Faktor Penyebab

Penyebab kecelakaan ini disebabkan oleh faktor manusia yang lalai terhadap
bahaya yang akan timbul akibat rasa ingin segera menyelesaikan pekerjaan tanpa
mempertimbangkan keselamatan diri.

Tindakan Pasca Terjadinya Kecelakaan Kerja :

1. Mengevaluasi kejadian sebelumnya agar tidak terulang kembali


2. Membenahi sistem K3 yang belum sesuai dengan ketentuan
3. Memberi penyuluhan terhadap para karyawan agar lebih berhati-hati dan
waspada akan segala bahaya yang akan timbul ditempat kerja
4. Menanamkan kesadaran diri terhadap pentingnya K3 bagi setiap karyawan
VIDEO
IDENTIFIKASI DAN
PENGENDALIAN
BAHAYA
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa
Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 yaitu memelihara lingkungan
kerja yang sehat, mencegah dan mengobati kecelakaan yang disebabkan
akibat pekerjaan sewaktu bekerja, mencegah dan mengobati keracunan,
menyesuaikan kemampuan dengan pekerjaan, dan merehabilitasi pekerja
yang cidera akibat pekerjaan. Bahaya adalah segala sesuatu termasuk
situasi atau tindakan yang berpotensi untuk menimbulkan kecelakaan atau
cidera pada manusia, kerusakan atau gangguan lainnya. Adapun jenis-jenis
bahaya yaitu bahaya mekanis, bahaya listrik, bahaya kimiawi, dan bahaya
fisik. Identifikasi dan pengendalian bahaya telah diatur dalam UU NO 1Tahun
1970, dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor.09/PER/M/2008
Identifikasi bahaya merupakan suatu proses yang dapat dilakukan untuk
mengenali seluruh situasi atau kejadian yang berpotensi sebagai penyebab
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang mungkin timbul di
tempat kerja.
Daftar Pustaka
Adriansyah, M. I. (2019). GAMBARAN KECELAKAAN KERJA DAN UPAYA
KESELAMATAN KERJA DI PT RAZZA PRIMA TRAFO MEDAN UNIT PELAYANAN
TEKNIK
Asih, T. N., Mahbubah, N. A., & Fathoni, M. Z. (2018). IDENTIFIKASI BAHAYA DAN
PENILAIAN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA
PROSES FABRIKASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HIRARC (STUDI
KASUS : PT. RAVANA JAYA). JUSTI (Jurnal Sistem Dan Teknik Industri), E-ISSN :
2621- 8933.
Murdiyono. (2016). IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN
RISIKO DI BENGKEL PENGELASAN SMK N 2 PENGASIH.
Noviyanti, A. (2020). Penerapan Hazard Identification Risk Assessment and Risk
Control pada Area Proses Produksi. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat,
4(Special 1), 136–146.
Ponda, H., & Fatma, N. F. (2019). IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN
PENGENDALIAN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA
DEPARTEMEN FOUNDRY PT. SICAMINDO. JURNAL TEKNIK INDUSTRI,
16(ISSN 1693-8232), 62–74.
Thank you
for
your time
and
attention.

Anda mungkin juga menyukai