Anda di halaman 1dari 18

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

OLEH :

NAMA : NUR AULIANNISA

STAMBUK : 15020220098

KELAS/KLP : C4/4

ASISTEN : TAUFIQURRAHMAN MAJID

PROGRAM STUDI SARJANA FARMAI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2022
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari – hari kita memakan


berbagai macam makanan atau meminum berbagai macam
obat tanpa mengetahui apakah makanan atau obat tersebut
aman untuk dikonsumsi. Kita mengambil contoh pada
makanan. Misalnya makanan yang kita konsumsi kita tidak
ketahui apakah ia cocok untuk dikonsumsi atau tidak. Karena,
banyak makanan yang tadinya akan bermanfaat bagi tubuh
malah menjadi bencana bagi tubuh kita. Cara untuk
mengatasinya melalui cara dengan memasukkan larutan
Natrium Karbonat ( biasanya ) yang sifatnya basa yang
nantinya akann membentuk garam ketika bereaksi dengan
asam dan kemudian akan keluar melalui urin ( karena garam
sifatnya adalah mudah larut dalam air ).
Harga pH adalah harga yang diberikan oleh alat
potensiometnik (pH meter) yang sesuai, yang telah dibakukan
sebagaimana mestinya, yang mampu mengukur harga pH
sampai 0,02 unit pH menggunakan elektrode indikator yang
peka, elektroda kaca, dan elektrode pembanding yang sesuai.
Alat harus mampu menunjukan potensial dari pasangan
elektrode dan untuk pembakuan pH menggunakan potensial
yang dapat diukur oleh sirkuit dengan menggunakan
pembakuan nol, asimetri, atau kaliibrasi dan harus mampu
mengontrol perubahan dalam milivolt per perubahan unit pada
pembacaan pH melalui kendali suhu atau kemiringan.
Pengukuran dilakukan pada suhu 25° ± 2°, kecuali dinyatakan

NUR AULIANNISA TAUFIQURRAHMAN MAJID


15020220098
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

lain dalam masing-masing monografi. Perlu ditekankan disini


bahwa definisi pH, skala pH, dan harga yang ditunjukkan oleh
Larutan dapar untuk pembakuan ditujukan untuk memperoleh
sistem operasional yang praktis, sehingga hasil dapat
dibandingkan antar laboratorium. Jika pH larutan yang diukur
mempunyai komposisi yang cukup mirip dengan larutan dapar
yang digunakan untuk pembakuan, pH yang diukur mendekati
pH teoritis. Meskipun tidak ditegaskan hubungan pengukuran
kesesuaian sistem untuk aktivitas ion hidrogen dalam larutan
air.
Senyawa kimia dan zat aktif yang akan diformulasi
untuk membuat dapar harus berada dalam keadaan pH yang
stabil atau netral karena jika kadar pH melebihi atau kurang dari
kadar seharusnya, maka bisa jadi obat tidak akan bekerja
sesuai dengan fungsi yang semestinya ataupun dapat
memberikan efek yang tidak diinginkan untuk bereaksi didalam
tubuh sampai membahayakan orang yang mengonsumsi obat
tersebut.
1.2 Maksud
Memahami cara pembuatan larutan dapar pH tertentu dan
mengukur pH suatu larutan dapar
1.3 Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui cara pembuatan larutan dapar fosfat pH
6,0 menurut FI Ed V sebanyak 150 mL
2. Untuk mengukur pH suatu larutan dapar fosfat yang dibuat

NUR AULIANNISA TAUFIQURRAHMAN MAJID


15020220098
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Teori Umum
Istilah pH merupakan singkatan dari ‘’daya H’’
(power of Hydrogen). Semakin rendah pHnya, makin besar
konsentrasi ion hidrogennya. Larutan netral memiliki pH 7,
sedangkan keasaman maksimal dalam larutan berpelarut air
adalah pH 1. Nilai pH diatas 7 mengidentifikasikan larutan
basa sedangkan kebasaan maksimal dilambangkan dengan
pH 14 (George, 2005).
Banyak proses kimia dan biologi yang sangat
peka terhadap perubahan pH dari larutan dan memang
sangat penting untuk menjaga pH sekonstan mungkin. Oleh
sebab itu, larutan penyangga mendapatkan perhatian yang
besar (Underwood , 2002). Larutan penyangga adalah larutan
yang dapat mencegah perubahan pH. Jika kemudian
ditambahkan asam, pH tidak akan menurun, sedangkan bila
basa yang ditambahkan, pH tidak akan meningkat. Larutan
penyangga biasanya terdiri atas campuran asam lemah atau
basa lemah dengan garamnya masing-masing dan kerja
penyangga paling bagus terjadi pada pH yang sama dengan
pKa asam atau basa yang membentuk larutan penyangga
(Cairns ,2008).
Larutan buffer, larutan dapar, larutan penyangga, atau
larutan yang dapat mempertahankan harga pH jika ke dalam
larutan tersebut ditambahkan sejumlah kecil asam, basa, atau
dilakukan pengenceran (Sumardjo,2008).

NUR AULIANNISA TAUFIQURRAHMAN MAJID


15020220098
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

Larutan penyangga / buffer akan bekerja paling


baik dalam mengendalikan pH pada harga pH yang hampir
sama dengan pKa komponen asam atau basa, yaitu ketika
garam sama dengan asam. Ini dapat ditunjukkan dengan
menghitung kemampuan penyangga untuk menahan
perubahan pH, yang dikenal dengan kapasitas penyangga.
Kapasitas penyangga didefinisikan sebagai jumlah mol per
liter asam atau basa monobasa kuat yang diperlukan untuk
menghasilkan peningkatan atau penurunan satu unit pH
didalam larutan (Cairns, 2008).
Secara umum, larutan buffer mengandung pasangan
asam – basa konjugat atau terdiri dari campuran asam
lemah dengan garam yang mengandung anion yang
sama dengan asam lemahnya, atau basa lemah dengan
garam yang mengandung kation yang sama dengan basa
lemahnya. Oleh karena mengandung komponen asam dan
basa tersebut, larutan buffer dapat bereaksi dengan asam (ion
H+) maupun dengan basa (ion OH - ) apa saja yang memasuki
larutan. Oleh karena itu, penambahan sedikit asam ataupun
sedikit basa ke dalam larutan buffer tidak mengubah pH-
nya. Larutan penyangga dapat dibedakan atas larutan
penyangga asam dan larutan penyangga basa. Apabila asam
lemah dicampur dengan basa konjugasinya maka akan
terbentuk larutan buffer asam, dimana larutannya
mempertahankan pH pada daerah asam (pH 7).
(Underwood , 2002 ).

NUR AULIANNISA TAUFIQURRAHMAN MAJID


15020220098
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

Ada dua metode yang dipakai untuk menentukan pH


larutan yaitu (Gennaro, 1980):
1. Kalorimetri
Metode yang relatif sederhana dan urah untuk
menentukan perkiraan pH larutan tergantung pada
fakta bahwa beberapa pasangan asam-basa
konjugat (indikator) memiliki satu warna pasangan asam-
basa dan warna lain dalam bentuk dasar.
2. Metode potensialmetri
Metode potensialmetri untuk menentukan pH
didasarkan pada kenyataan bahwa perbedaan potensial
listrik antara dua elektrode yang cocok mmencelupkan
kedalam larutan yang mengandung ion hidronium
bergantung pada konsentrasi (atau kegiatan) yang
terakhir.
Cara pembuatan pH terdiri dari beberapa metode pula
yaitu cara langsung dan tidak langsung.
Cara langsung :
Mencampur larutan asam dan basa lemah dengan garam
konjugasinya yang berasal dari basa dan asam kuat.
Contoh :
CH3COOH + CH3COOK dan NH4OH + NH4Cl
Cara tidak langsung :
Mencampur larutan asam dan basa lemah dengan garam
berlebih dengan basa dan asam kuat. Contoh :
CH3COOH + CH3COOK ( CH3COOH harus bersisa )
NH4OH + NH4Cl (NH4OH harus bersisa )

NUR AULIANNISA TAUFIQURRAHMAN MAJID


15020220098
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

Sedangkan untuk menentukan pH larutan buffer yaitu


buffer asam mengandung asam lemah dan basa
konjugasinya, basa konjugasinya disediakan oleh garam.
Contoh :
HCOOH dan COOH- dengan COOH- disediakan oleh
KCOOH atau Ba ( COOH )2

Buffer basa mengandung basa lemah dan asam


konjugasinya, asam konjugasinya disediakan oleh garam.
Contoh :
NH4OH ( atau NH3 ) dan NH4+ dengan NH4+ disediakan oleh
NH4Cl atau ( NH4 )2 SO4

Untuk mempertahankan pH dalam rentang fisiologis


yang sempit, kapasitas pendapar jangka pendek harus
menetralkan asam-asam yang dihasilkan, dan tindakan-
tindakan korektif jangka panjang harus menghilangkan
asam secara permanen, tetapi secara terus-menerus (Ronald,
2004).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pH larutan
dapar. Penambahan garam-garam netral ke dalam larutan
dapar mengubah pH larutan dengan berubahnya kekuatan
ion. Temperatur juga berpengaruh terhadap larutan -
larutan dapar. Kolthff dan Takelenburg menyatakan
istilah koefisien temperatur pH yaitu perubahan pH akibat

NUR AULIANNISA TAUFIQURRAHMAN MAJID


15020220098
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

pengaruh temperatur. pH dapar asetat dijumpai meningkat


dengan naiknya temperatur sedang pH dapar asam borat-
natrium borat turun (Martin, 1990).
2.2 Uraian Bahan
 Kalium Fosfat Mono Basa (Farmakope Indonesia edisi
5)
• Nama Resmi : Potassium Dihydrogen
Phosphate
• Nama Lain : Kalium Fosfat Monobasic
• Rumus Molekul : KH2PO4
• Bobot Molekul : 136,086 gr/mol
• Pemerian : Serbuk hablur, putih
• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
 Natrium Hidroksida ( Farmakope Indonesia edisi 5 )
• Nama Resmi : Natrii Hydroxydum
• Nama Lain : Natrium Hidroksida
• Rumus Molekul : NaOH
• Bobot Molekul : 40,00 gr/mol
• Pemerian : Berbentuk butiran, tidak berbau,
massa hablur atau keping,
kering, keras, rapuh dan
menunjukkan susunan hablur,
putih, mudah meleleh, sangat
alkalis dan korosif, menyerap
karbondioksida
• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup

NUR AULIANNISA TAUFIQURRAHMAN MAJID


15020220098
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

 Air bebas CO2 ( Farmakope Indonesia edisi 5 )


• Nama Resmi : Purified Water
• Nama Lain : Air Murni
• Rumus Molekul : H2O
• Bobot Molekul : 18,02 gr / mol

• Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna,


tidak berbau.
• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
2.3 Prosedur Kerja
1) Penyiapan larutan dapar
a. Semua bahan yang dibutuhkan disiapkan
b. Masing-masing bahan ditimbang sesuai hasi
perhitungannya
c. Bahan yang telah ditimbang, masing-masing dibuat
larutan sesuai yang ditentukan
d. Masing-masing bahan dicampur sehingga menjadi
larutan dapar dengan pH yang diinginkan dalam
volume tertentu
e. pH Larutan dapar yang dibuat diukur dengan pH
meter, jika pH yang didapat tidak sesuai maka larutan
dapar tersebut ditambahkan larutan tertentu sesuai
dengan monografinya
2) Pengukuran pH larutan dapar
a. Disiapkan larutan dapar baku pembanding dengan pH
1, 4, 7, 10, dan 13 atau sesuai dengan ketentuan
pabrikan alat pH meter atau sesuai dengan FI ed V

NUR AULIANNISA TAUFIQURRAHMAN MAJID


15020220098
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

b. Dipilih 2 larutan dapar dengan pH tidak lebih 4 unit


dan sedemikian rupa sehingga pH larutan uji terletak
diantaranya
c. Elektroda pH meter dibilas dengan dengan larutan
dapar baku pertama, setelah itu larutan dapar tersebut
dimasukkan dalam wadah, dan diukur pH larutan
tersebut, dengan ketentuan sesuai FI ed V
d. Selanjutnya bilas elektroda beberapa kali dengan
larutan baku standar kedua
e. Kemudian larutan baku tersebut diisikan dalam wadah
dan pHnya diukur, dengan ketentuan sesuai FI ed V
24
f. Ulangi pembakuan kedua larutan baku standar
tersebut hingga memberikan harga pH yang sesuai
dengan ketentuan FI ed V
g. Jika pH kedua larutan sdh memenuhi ketentuan,
selanjutnya bilas elektroda beberapa kali dengan
larutan uji.
h. Larutan uji dimasukkan dalam wadah dan diukur
pHnya, sesuai dengan ketentuan pada monografinya.
i. pH larutan uji dicatat dan dilaporkan

NUR AULIANNISA TAUFIQURRAHMAN MAJID


15020220098
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

BAB 3 METODE KERJA


3.1 Alat Praktikum
Alat yang digunakan saat praktikum adalah seperangkat
alat pH, gelas kimia, gelas ukur, sendok tanduk, batang pengaduk,
labu takar 250 ml, pipet ukur 10 ml, pipet ukur 25 ml, dan bulb.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan saat praktikum adalah
Larutan dapar baku, Natrium hidroksida ( NaOH ), aquadest bebas
CO2, Kalium Fosfat Mono Basa (KH2PO4 ).
3.2 Cara Kerja

1. Satu siapkan larutan dapar yang akan digunakan yaitu natrium


hidroksida NaOH dan kalium fosfat monobasa kh2po4
2. Kemudian ambil larutan menggunakan pipet skala untuk NaOH
larutan yang diambil adalah 6,25 ML dan pada larutan kh2po4
larutan yang diambil adalah 1,4 ML
3. Setiap selesai mengambil masing-masing larutan pipet skala
selalu dibilas dengan aquades dan dilap atau dikeringkan
dengan menggunakan tisu
4. Masukkan larutan NaOH dan kh2 po4 ke dalam labu ukur lalu
tambahkan aquades sampai batas meniskus bahwa apabila
ingin menambahkan aquades dan susah mendekati meniskus
bahwa bias menggunakan pipet tetes agar aquades tidak
melebihi batas meniskus bawahnya setelah itu larutan
5. Selanjutnya cek PH pada larutan pada labu ukur menggunakan
larutan baku
6. Selanjutnya larutan ditimbang menggunakan PH meter

NUR AULIANNISA TAUFIQURRAHMAN MAJID


15020220098
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

7. Sebelum menimbang larutan bila segelas kimia dengan


aquades lalu tambahkan basa atau NaOH dan apabila
timbangan lebih maka tambahkan asam atau kalium fosfat
monobasa

NUR AULIANNISA TAUFIQURRAHMAN MAJID


15020220098
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
A. Data dan Informasi

Data Rumus/Nilai

1. Berat bahan yang 27,22


KH2PO4 = × 250 = 6,805
1000
dibutuhkan
NaOH = 0,2 × 40 × 0,5 = 4 gram
2. Volume bahan yang 50
KH2PO4 = 200𝑚𝑙 × 25 ml = 6,25 ml
dibutuhkan 42,4
NaOH = × 25 = 5,3 ml
200

Aquadest = 25 ml- 6,25 ml – 5,3 ml = 13,45ml

3. Prosedur tetap Masukkan 6,25 ml Kalium fosfat monobasa


0,2M kedalam labu ukur 25ml. tambahkan
volume tertentu NaOH 0,2M . sebanyak 5,3 ml .
kemudian tambahkan aquadest sampai tanda .
4. Ketentuan hasil Menurut farmakope edisiz zv , untuk membuat
pengukuran larutan dapar larutan dapar fosfat sebanyak 20 ml, dibutuhkan
baku kalium fostat 0,2M sebanyak 50ml. dan NaOH
0,2M sebanyak 42,4 ml untuk mendapatkan pH
7,6. Maka untuk membuat larutan dapat fosfat
sebanyak 25ml, dibutuhkan kalium fosfat
sebanyak 6,25ml. dan NaOH sebanyak 5,3 ml
untuk mendapatkan 7,6

NUR AULIANNISA TAUFIQURRAHMAN MAJID


15020220098
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

B. Hasil

Nama Hasil

1 pH larutan baku pertama 7

2 pH larutan baku kedua 10

3 pH pengulangan larutan baku 6,805

pertama

4 pH pengulangan larutan baku kedua 9,180

5 pH larutan uji 7,6

4.1 Pembahasan

Dari tabel di atas menunjukkan hasil pengamatan deari pembuatan


larutan dapar dapat diartikan bahwa pH atau potesial hydrogen adalah
ukuran keasaman atau kebasaan dari larutan air, dimana air memiliki
pH netral, yaitu mendekati 10. Sedangkan dapar adalah larutan yang
dapat mempertahankan harga pH tertentu terhadap usaha pengubahan
asam, basa atau pengenceran. Sehingga menunjukkan data dan
informasi dari berat bahan serta volume yang dibutuhkanKH 2SO4
adalah 6,25mg denganvolume200 ml, NaOH 5,3 g dengan volume
25ml, dan aquadest dengan volume 25 ml. Prosedur tetap dengan nilai
KH2SO4 yaitu mg dan NaOH yaitu 4 gr. Ketentuan hasil pengukuran
larutan dapar baku dengan nilai KH2SO4 = 5,3 mg, NaOH = 4 g, dan
Aquadest = 25 ml. sehingga mendapatkan hasil sebagai berikut :

NUR AULIANNISA TAUFIQURRAHMAN MAJID


15020220098
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR
1. pH larutanbakupertamamendapatkanhasilpH7
2. pH larutanbakukeduamendapatkanhasilpH10
3. pH pengulangan larutan baku pertama mendapatkan hasil pH
6,805
4. pH pengulangan larutan baku kedua mendapatkan hasil pH
9,180
5. pH larutanujimendapatkanhasil pH7,6

NUR AULIANNISA TAUFIQURRAHMAN MAJID


15020220098
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari percoban
PEMBUATAN praktikum
LARUTAN DAPARpembuatan larutan dapar/
buffer dapat disimpulkan bahwa sifat yang paling menonjol dari buffer
ini seperti pH buffer hanya berubah sedikit pada penambahan sedikit
asam atau basa. larutan dapar juga dapat di simpulkan pembuatan
larutan dapar dilakukan dengan mencampurkan sejumlah larutan basa
lemah dengan larutan asam konjugasinya dan mencampurkan sejumlah
larutan asam lemah dengan basa konjugasinya. Perubahan ph pada
larutan dapar terjadi dengan perubahan kecil yang signifikan karena
sifatnya yang mempertahankan nilai ph saat ditambahkan sedikit asam
atau basa. Penentuan kapasitas dapar dilakukan dengan menunjukkan
kekuatan larutan dalam mempertahankan ph. bagaimana cara membuat
larutan dapar yang benar sesuai dengan Farmakope Indonesia Edisi V.

5.2 Saran
Sebaiknya dalam proses praktikum, seluruh praktikan
memperhatikan, memahami, dan mengerti prosedur kerja yang
dilakukan untuk menghindari kesalahan. Keselamatan dan
keamanan pun harus diperhatikan selama berada di dalam
laboratorium.

NUR AULIANNISA TAUFIQURRAHMAN MAJID


15020220098
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2020.Penuntun Universitas Muslim Indonesia.Makassar
Cairns,Donald.2008.Intisari Kimia Farmasi. Jakarta : EGC.
Anonim.2014.Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta : Departemen
Kementerian Republik Indonesia.
Fried,H.George.2005. Biologi Edisi 2.Jakarta : Erlangga.
Gennaro A.R.1980. Reumington Pharmaceutical Science. London : Mark
Publishing.
Martin, Alfred.1990. Farmasi Fisik. Jakarta : UI Press.
Sumardjo, Damin. 2008. Pengantar Kimia. Jakarta : EGC.
Sacher, A. Ronald. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium.
Jakarta :EGC.
Underwood. 2002. Analisis kimia Kuantitatif. Jakarta : EGC

NUR AULIANNISA TAUFIQURRAHMAN MAJID


15020220098
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

LAMPIRAN

NUR AULIANNISA TAUFIQURRAHMAN MAJID


15020220098

Anda mungkin juga menyukai