Anda di halaman 1dari 21

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBUATAN LAPORAN DAPAR

OLEH :

NAMA : TRI RAHMAPUTRI NUR INTAN M

STAMBUK : 15020200050
KELAS : C3

KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN : KARTIKA DEWI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2020
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Larutan penyangga atau buffer adalah larutan yang digunakan


untuk mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah
selama reaksi kimia berlangsung. Sifat yang khas dari larutan
penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan
pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat. Larutan penyangga
tersusun dari asam lemah dengan basa konjugasinya atau oleh basa
lemah dengan asam konjugasinya. Reaksi di antara kedua komponen
penyusun ini disebut sebagai reaksi asam-basa konjugasi. larutan
penyangga asam, berfungsi mempertahankan pH < 7 yang
tersusunantara larutan asam lemah dan garamnya serta larutan
penyangga basa, berfungsimempertahankan pH > 7 yang tersusun
atas larutan basa lemah dan garamnya.

Faktor yang mempengaruhi pH larutan penyangga yaitu

penambahan garam-garam netral kedalam larutan penyangga


sehingga mengubah pH larutan, perubahan pH larutan penyangga
dapat pula disebabkan oleh pengenceran karena penambahan air
dapat mengubah nilai koefisien kereaktifan ia juga dapat bertidak
sebagai asam lemah atau basa lemah.Nilai penegnceran positif
menunujkan pH naik naik akibat pengeceran sedang nilai negatif
menunjukan pH turun,karna itu percobaan buffer di lakukan untuk
mengamati sifat larutan.

Fungsi larutan penyangga banyak sekali, salah satunya dalam


bidang kesehatan,dalam bidang farmasi yaitu banyak zat aktif yang
harus berada dalam keadaan pH stabil. Perubahan pH dapat

TRI RAHMAPUTRI NUR INTAN M


15020200050 KARTIKA DEWI
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

mengakibatkan khasiat zat aktif tersebut berkurang atau hilang sama


sekali.

Kata pH dan larutan buffer (penyangga) sering kita jumpai


ketika mempelajari materi asam basa. Suatu larutan yang dapat
mempertahankan nilai pH dengan penambahan sedikit asam, basa, dan
pengenceran oleh air disebut larutan buffer. Larutan penyangga dapat
dibuat dari campuran asam lemah dan basa konjugasinya serta basa
lemah dan konjugasinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pH larutan
penyangga adalah penambahan garam-garam netral ke dalam larutan
penyangga mengubah pH larutan dengan berubahnya kekuatan ion.
Perubahan kekuatan ion dan pH larutan penyangga dapat pula
disebabkan oleh pengenceran.

TRI RAHMAPUTRI NUR INTAN M


15020200050 KARTIKA DEWI
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

1.2 Maksud Praktikum


Maksud dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan
larutan dapar dan mengukur pH pada suatu larutan dapar fosfat.

1.3 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum pembuatan larutan dapar ini adalah:
1. Untuk mengetahui cara pembuatan larutan dapar fosfat pH 6,0 menurut
FI Ed V sebanyak 150 mL.
2. Untuk mengukur pH suatu larutan dapar fosfat yang dibuat.

TRI RAHMAPUTRI NUR INTAN M


15020200050 KARTIKA DEWI
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum

Larutan adalah sediaan cair yang mengandung bahan kimia


terlarut, kecuali dinyatakan lain sebagai pelarut digunakan air suling.
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih
zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom, maupun ion yang
komposisinya dapat bervariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan, atau
padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sebagian kecil
solute, relative terhadap jumlah pelarut, sedangkan larutan pekat adalah
larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat
terlarut, sedangkan solvent (pelarut) adalah medium di mana solute
terlarut

(Syukri, 1999).

Larutan buffer adalah semua larutan yang pH-nya dapat dikatakan


tetap, walaupun ditambahkan sedikit asam atau basa. Biasanya, larutan
buffer mengandung asam lemah beserta basa lemah konjugatnya dalam
konsentrasi yang hampir sama. Larutan buffer berperan besar dalam
mengontrol kelarutan ion-ion dalam larutan sekaligus mempertahankan
pH dalam proses biokimia dan fisiologis

(Oxtoby, 2001).

Dapar atau larutan penyangga adalah larutaan yang dapat


mempertahannkan harga pH jika kedalam larutan tersebut ditambahkan
sejumlah kecil asam, basa atau dilakukan pengenceran. Larutan dapar
yang banyak kita dapati merupakan campuran asam lemah dengan salah
satu garamnya yang larut yang berasal dari asam kuat

( Damin, 2009 ).

TRI RAHMAPUTRI NUR INTAN M


15020200050 KARTIKA DEWI
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

Secara umum, larutan buffer mengandung pasangan asam – basa


konjugat atau terdiri dari campuran asam lemah dengan garam yang
mengandung anion yang sama dengan asam lemahnya, atau basa lemah
dengan garam yang mengandung kation yang sama dengan basa
lemahnya. Oleh karena mengandung komponen asam dan basa tersebut,
larutan buffer dapat bereaksi dengan asam (ion H +) maupun dengan basa
(ion OH–) apa saja yang memasuki larutan. Oleh karena itu, penambahan
sedikit asam ataupun sedikit basa ke dalam larutan buffer tidak mengubah
pH-nya. Larutan penyangga dapat dibedakan atas larutan penyangga
asam dan larutan penyangga basa. Apabila asam lemah dicampur dengan
basa konjugasinya maka akan terbentuk larutan buffer asam, dimana
larutannya mempertahankan pH pada daerah asam (pH 7)
(Underwood, A.L., 2002 ).

2.2 Uraian Bahan


1. Natrium Hidroksida (Ditjen POM;2014,Hal.898)
Nama : Natrium Hidroksida
Nama lain : Sodium Hydroxide
Rumus Struktur : Na+OH
Rumus Molekul : NaOH
BM : 40,00
Pemerian : Putih atau praktis putih, keras, rapuh dan
menunjukkan pecahan hablur. Jika terpapar di udara.
Akan cepat menyerap karbon dioksida dan lembab.
Massa melebur, berbentuk pelet kecil, serpihan atau
batang atau bentuk lain.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam etanol.
Penetapan Kadar : Timbang saksama lebih kurang 1,5 g, larutkan
dalam lebih kurang 40 ml air bebaskarbon dioksida P.
Dinginkan larutan sampai suhu ruang, tambahkan

TRI RAHMAPUTRI NUR INTAN M


15020200050 KARTIKA DEWI
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

fenolftalein LP dan titrasi dengan asam sulfat 1N LV,


Pada saat terjadi warna merah muda catat volume
asam yang dibutuhkan, tambahkan jingga metil LP
dan lanjutkan titrasi hingga terjadi warna merah muda
yang tetap.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Sebagai sampel.
2. Aquadest (Ditjen POM;1979, Hal.96)
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Aquadest, Air Suling
Rumus Molekul : H 2O
Rumus Struktur : H-O-H
BM : 18,02
Pemerian : Cairan tidak berwarna, tidak berbau, tidak
terasa.
Kelarutan : Larut dengan semua jenis larutan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Sebagai Pelarut

3. Kalium Fosfat Mono Basa/KH2PO4 (Ditjen POM, 2014:1716)


Nama resmi : KALIUM FOSFAT MONO BASA
Nama lain : Kalium dihidrogen fosfat, kalium bifosfat, kalium
fosfat
Rumus molekul : KH2PO4
Bobot molekul : 136,09 g/mol
Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, dan
Berbahaya
Kelarutan : Mudah larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Dapar, penyangga, atau buffer

TRI RAHMAPUTRI NUR INTAN M


15020200050 KARTIKA DEWI
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

4. Kalium dihidrogen fosfat (Ditjen POM;1979;687)


Nama Lain : Kalium bisolfat, kalium fosfat monobasa
Rumus Molekul : KH2PO4
BM : 136,09
Pemerian : Serbuk hablur putih
Kelarutan : Mudah larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai bahan pembuat pepton 4%

2.3 Prosedur Kerja


1. Larutan Kalium Fosfat Mono Basa 0,2
a) Disiapkan alat dan bahan
b) Ditimbang bahan yang akan digunakan menggunakan
neraca analitik sampai menujukkan massa bahan yang
diinginkan
c) Melarutkan padatan dengan Aquadest
d) Aduk Untuk melarutkan padatan secara sempurna
e) Dimasukkan larutan kedalam labu ukur 250 ml
dengan menggunakan corong
f) Gelas yang digunkan untuk melarutkan dibilas dengan
aquades
g) Diencerkan larutan didalam labu takar 250 ml menggunakan
Aquades
h) Apabila pengenceran telah mendekati tanda batas maka
digunkana pipet tetes untuk memastikan keakuratan dalam
pengenceran
i) Amati miniskusnya kemudian homogenkan larutannya.

TRI RAHMAPUTRI NUR INTAN M


15020200050 KARTIKA DEWI
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

2. Larutan NaOH 0,2 M


a) Di siapakan alat dan bahan yang aka digunkan
b) Ditimbang kristal NaOH sebanyak 1 gram
c) Setelah didapat massa yang diinginkan masukkan NaOH
yang telah ditimbaang kedalam erlenmeyer kemudian
dilarutkan dengan Aquadest
d) Pindahkan kedalam labu takar menggunkan corong
e) Bershkan gelas erlenmeyer dengan aquadest
f) Tambahkan Aquadest sampai volume sedikit dibawah skala
g) Lanjutkan penambahan Aquadest menggunakan pipet tetes
sampai batas tanda.
h) Tutup labu ukur kemudian homogenkan larutannya

3. Kalibrasi pH meter Larutan Buffer pH 4,7 dan 10


a) Di buka tutup pH meter
b) Hidupkan pH meter
c) Seteleh hidup pH meter dicuci menggunakan
Aquadest,pastikan elektroda tercuci dengan bersih
d) Keringkan menggunkan tissu
e) Kalibrasi pH 4 menggunakan larutan buffer pH
f) Amati perubuhan pH yang terjadi
g) Sesuaikan pH terbaca dengan memutar sekrub bagian
belakang hingga pH sesuai dengan pH buffer yang
digunakan yaitu pH 4
h) Setelah terkalibrasi pH meter dicuci dengan Aquadest dan
dikeringkan untuk digunakan mengukur pH 7 dan 10
i) Sebelum buret digunakan buret dibersihkan dengan
Aquadest
j) Dimasukkan larutan NaOH 0,2 M kedalam buret

TRI RAHMAPUTRI NUR INTAN M


15020200050 KARTIKA DEWI
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

k) Untuk mempermudah penuangan larutan tersebut


dipindahkan terlebih dahulu kegelas beker
l) Dimasukkan larutan kedalam buret menggunakan corong
m) Pelarut dimasukkan samapai bats nol kemudian dibiarkan
titrasi untuk menghilangkan udara pada ujung buret
n) Pastikan volume titran tepat pada batas nol

4. Pengukuran Larutan buffer kalium fosfat pH 6


a) Dilakukan dengan menambahkan larutan 0,2 M sebagai
titran kedalam larutan asam sitrat 0,1 M dengan disertai
pengukuran pH dan pengadukan
b) Dirangkai alat
c) Hidupkan pH meter yang telah terkalibrasi dan dimasukkan
kedalam gelas beker berisi larutan asam sitrat 15,89 mL
d) Hidupkan magnetik spiral untuk pengadukan
e) Ditambahkan larutan dinatrium hidrogen fosfat 0,2 M tetes
demi tetes dengan memutar kerang spiarart
f) Penambahan dihentikan apabila pH yang diinginkan yaitu pH
3

TRI RAHMAPUTRI NUR INTAN M


15020200050 KARTIKA DEWI
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

BAB III

METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah
Gelas beker 50 ml
pH meter
Kaca arloji
Batang pengaduk
Sendok tanduk
Pipet tetes
Pipet ukur 25 ml
Pipet ukur 10 ml
Pipet filter
Labu takar 250 ml
Botol semprot
Corong
Erlenmeyer
Spatula
Neraca analitik

3.2 Bahan Praktikum


Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
Larutan dapar baku
Kalium fosfat mono basa
Natrium hidroksida,
Aquadest

TRI RAHMAPUTRI NUR INTAN M


15020200050 KARTIKA DEWI
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

3.3 Cara Kerja


1. Larutan Kalium Fosfat Mono Basa 0,2
Siapkan alat dan bahan, timbang bahan yang akan digunakan
menggunakan neraca analitik sampai menujukkan massa bahan yang
diinginkan, lalu larutkan padatan dengan Aquadest, Aduk Untuk
melarutkan padatan secara sempurna, masukkan larutan kedalam labu
ukur 250 ml dengan menggunakan corong, kemudian gelas yang
digunkan untuk melarutkan dibilas dengan aquades, encerkan larutan
didalam labu takar 250 ml menggunakan Aquades, apabila pengenceran
telah mendekati tanda batas maka digunkana pipet tetes untuk
memastikan keakuratan dalam pengenceran, terakhir amati miniskusnya
kemudian homogenkan larutannya.
2. Larutan NaOH 0,2 M
Siapakan alat dan bahan yang aka digunkan, timbang kristal NaOH
sebanyak 1 gram, setelah didapat massa yang diinginkan masukkan
NaOH yang telah ditimbaang kedalam erlenmeyer kemudian dilarutkan
dengan Aquadest, setelah itu pindahkan kedalam labu takar menggunkan
corong, bershkan gelas erlenmeyer dengan aquadest, kemudian
tambahkan Aquadest sampai volume sedikit dibawah skala, lanjutkan
penambahan Aquadest menggunakan pipet tetes sampai batas tanda,
terakhir tutup labu ukur kemudian homogenkan larutannya.
3 . Kalibrasi pH meter Larutan Buffer pH 4,7 dan 10
Pertama buka tutup pH meter, lalu hidupkan pH meter,seteleh hidup
pH meter dicuci menggunakan Aquadest, pastikan elektroda tercuci
dengan bersih, keringkan menggunkan tissu, kalibrasi pH menggunakan
larutan buffer pH, amati perubuhan pH yang terjadi, sesuaikan pH terbaca
dengan memutar sekrub bagian belakang hingga pH sesuai dengan pH
buffer yang digunakan yaitu pH 4, setelah terkalibrasi pH meter dicuci
dengan Aquadest dan dikeringkan untuk digunakan mengukur pH 7 dan
10, sebelum buret digunakan buret dibersihkan dengan Aquadest,

TRI RAHMAPUTRI NUR INTAN M


15020200050 KARTIKA DEWI
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

masukkan larutan NaOH 0,2 M kedalam buret, untuk mempermudah


penuangan larutan tersebut dipindahkan terlebih dahulu kegelas beker,
masukkan larutan kedalam buret menggunakan corong,pelarut
dimasukkan sampai batas nol kemudian dibiarkan titrasi untuk
menghilangkan udara pada ujung buret, terakhir pastikan volume titran
tepat pada batas nol.
4. Pengukuran Larutan buffer kalium fosfat pH 6
Lakukan dengan menambahkan larutan 0,2 M sebagai titran kedalam
larutan asam sitrat 0,1 M dengan disertai pengukuran pH dan
pengadukan, rangkai alat, hidupkan pH meter yang telah terkalibrasi dan
dimasukkan kedalam gelas beker berisi larutan asam sitrat 15,89 mL,
hidupkan magnetik spiral untuk pengadukan, kemudian tambahkan larutan
dinatrium hidrogen fosfat 0,2 M tetes demi tetes dengan memutar kerang
spiarart, penambahan dihentikan apabila pH yang diinginkan yaitu pH 3.

TRI RAHMAPUTRI NUR INTAN M


15020200050 KARTIKA DEWI
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
NO Data Rumus/Nilai

1. Berat Bahan yang 55 mg


dibutuhkan

2. Volume bahan yang 10,5 ml


dibutuhkan

3. Prosedur tetap 1. Semua bahan yang dibutuhkan disiapkan


Masing-masing bahan ditimbang sesuai
hasil perhitungannya
2. Bahan yang telah ditimbang, masing-
masing dibuat larutan sesuai yang
ditentukan
3. Masing-masing bahan dicampur sehingga
menjadi larutan dapar dengan pH yang
diinginkan dalam volume tertentu.
4. pH larutan dapar yang dibuat diukur
dengan pH, jika ph yang didapat tidak
sesuai maka larutan dapar tersebut
ditambahkan larutan tertentu sesuai
dengan monografinya
4. Ketentuan hasil pengukuran Larutan dapar fosfat pH 6,0 sebanyak 150 ml
larutan dapar baku sesuai farmakope V

No. Nama Hasil

1. pH larutan baku pertama pH 6,0

2. pH larutan baku kedua pH 14

3. pH pengulangan larutan baku pH 11,8


pertama
4. pH pengulangan larutan baku pH 8,6
kedua
5. pH larutan uji pH 6,0

TRI RAHMAPUTRI NUR INTAN M


15020200050 KARTIKA DEWI
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

4.2 Pembahasan

Larutan penyangga atau larutan buffer atau larutan dapar


merupakan suatu larutan yang dapat menahan perubahan pH besar ketika
ion ion hydrogen atau hidroksida ditambahkan, atau ketika larutan itu
diencerkan. Buffer dapat dibagi menjadi 3 jenis sesuai kapasitasnya, yaitu
buffer yang kapasitasnya 0, buffer yang kapasitasnya tak hingga,serta
buffer yang kapasitasnya dibatasi sebanyak n. buffer dengan kapasitas
terbatas inilah yang disebut sebagai bounded-buffer. (Underwood,2002)

Adapun hasil yang diperoleh pada praktikum kali ini adalah dengan
melakukan perhitungan untuk membuat suatu larutan dapar . Yang
pertama dilakukan yaitu timbang bahan KH2PO4 dan NaOH setelah itu
lakukan perhitungan sesuai ketentuan yang telah diminta, buatlah larutan
dari bahan yang telah ditimbang tadi lalu campurkan keduanya sehingga
menjadi satu larutan dapar dengan pH yang diinginkan dalam volume
tertentu , pH Larutan dapar yang dibuat diukur dengan pH meter, jika pH
yang didapat tidak sesuai maka larutan dapar tersebut ditambahkan
larutan tertentu sesuai dengan monografinya. Selanjutnya ,siapkan larutan
dapar baku pembanding dengan pH 1, 4, 7, 10, dan 13 atau sesuai
dengan ketentuan pabrikan alat pH meter atau sesuai dengan FI ed. pilih
2 larutan dapar dengan pH tidak lebih 4 unit ,Elektroda pH meter dibilas
dengan dengan larutan dapar baku pertama, setelah itu masukkan dalam
wadah, dan diukur pH larutan tersebut ,Selanjutnya bilas elektroda
beberapa kali dengan larutan baku standar kedua ,Kemudian larutan
baku tersebut diisikan dalam wadah dan pHnya diukur.Ulangi pembakuan
kedua larutan baku standar tersebut hingga memberikan harga pH yang
sesuai dengan ketentuan FI ed V, Jika pH kedua larutan sdh memenuhi
ketentuan, selanjutnya bilas elektroda beberapa kali dengan larutan uji.
Larutan uji dimasukkan dalam wadah dan diukur pHnya, sesuai dengan
ketentuan pada monografinya.

TRI RAHMAPUTRI NUR INTAN M


15020200050 KARTIKA DEWI
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Sebelum membuat larutan dapar terlebih dahulu timbang dan


lakukan perhitungan pada bahan agar larutan yang akan dibuat akan
sesuai pada ketentuan yang diminta, setelah itu campurkan kedua larutan
tersebut. Selanjutnya pada saat perhitungan larutan dapar, pilih 2 larutan
dapar dengan pH tidak lebih 4 unit ,Elektroda pH meter dibilas dengan
dengan larutan dapar baku pertama, setelah itu masukkan dalam wadah,
dan diukur pH larutan tersebut ,Selanjutnya bilas elektroda beberapa kali
dengan larutan baku standar kedua ,Kemudian larutan baku tersebut
diisikan dalam wadah dan pHnya diukur.Ulangi pembakuan kedua larutan
baku standar tersebut hingga memberikan harga pH yang sesuai dengan
ketentuan FI ed V, Jika pH kedua larutan sdh memenuhi ketentuan,
selanjutnya bilas elektroda beberapa kali dengan larutan uji.

5.2 Saran

Disarankan agar praktikan tetap menjaga tata tertib pada saat


melakukan praktikum dan dapat menguasai pembuatan larutan dapar
agar tidak terjadi kesalahan saat sedang melakukan praktikum.

TRI RAHMAPUTRI NUR INTAN M


15020200050 KARTIKA DEWI
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

DAFTAR PUSTAKA

Syukri. 1999. Kimia Dasar Jilid 1. Jakarta : Gramedia

Oxtoby. 2001. Kimia Universitas. Yogyakarta : Graha Ilmu

Damin. 2009. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa


Kedoktera.EGC : Jakarta

Day, R.A & A.L.Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta :


Erlangga
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi lll. Dapartemen Kesehatan
RI, Jakarta.

TRI RAHMAPUTRI NUR INTAN M


15020200050 KARTIKA DEWI
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

SKEMA KERJA

Larutan Kalium Fosfat Mono Basa 0,2

Disiapkan alat dan bahan

Ditimbang bahan yang akan digunakan menggunakan neraca analitik


sampai menujukkan massa bahan yang diinginkan

Melarutkan padatan dengan Aquadest

Aduk Untuk melarutkan padatan secara sempurna

Dimasukkan larutan kedalam labu ukur 250 ml dengan menggunakan


corong

Gelas yang digunkan untuk melarutkan dibilas dengan aquades

Diencerkan larutan didalam labu takar 250 ml menggunakan Aquades

Apabila pengenceran telah mendekati tanda batas maka digunkana pipet


tetes untuk memastikan keakuratan dalam pengenceran.

Amati miniskusnya kemudian homogenkan larutannya.

TRI RAHMAPUTRI NUR INTAN M


15020200050 KARTIKA DEWI
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

SKEAM KERJA
Larutan NaOH 0,2 M
Di siapakan alat dan bahan yang aka digunkan

Ditimbang kristal NaOH sebanyak 1 gram

Setelah didapat massa yang diinginkan masukkan NaOH yang telah


ditimbaang kedalam erlenmeyer kemudian dilarutkan dengan Aquadest

Pindahkan kedalam labu takar menggunkan corong

Bersihkan gelas erlenmeyer dengan aquadest

Tambahkan Aquadest sampai volume sedikit dibawah skala

Lanjtkan penambahan Aquadest menggunakan pipet tetes sampai batas


tanda.

Tutup labu ukur kemudian homogenkan larutannya

TRI RAHMAPUTRI NUR INTAN M


15020200050 KARTIKA DEWI
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

SKEMA KERJA
Kalibrasi pH meter Larutan Buffer pH 4,7 dan 10
Di buka tutup pH meter

Hidupkan pH meter

Seteleh hidup pH meter dicuci menggunakan Aquadest, pastikan


elektroda tercuci dengan bersih Keringkan menggunkan tissu

Kalibrasi pH 4 menggunakan larutan buffer Ph Amati perubuhan pH yang


terjadi

Sesuaikan pH terbaca dengan memutar sekrub bagian belakang hingga


pH sesuai dengan pH buffer yang digunakan yaitu pH 4

Setelah terkalibrasi pH meter dicuci dengan Aquadest dan dikeringkan


untuk digunakan mengukur pH 7 dan 10

Sebelum buret digunakan buret dibersihkan dengan Aquadest

Dimasukkan larutan NaOH 0,2 M kedalam buret Untuk mempermudah


penuangan larutan tersebut dipindahkan terlebih dahulu kegelas beker

Dimasukkan larutan kedalam buret menggunakan corong

Pelarut dimasukkan samapai bats nol kemudian dibiarkan titrasi untuk


menghilangkan udara pada ujung buret

Pastikan volume titran tepat pada batas nol

TRI RAHMAPUTRI NUR INTAN M


15020200050 KARTIKA DEWI
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR

SKEMA KERJA
Pengukuran Larutan buffer kalium fosfat pH 6
Dilakukan dengan menambahkan larutan 0,2 M sebagai titran kedalam
larutan asam sitrat 0,1 M dengan disertai pengukuran pH dan pengadukan

Dirangkai alat

Hidupkan pH meter yang telah terkalibrasi dan dimasukkan kedalam


gelas beker berisi larutan asam sitrat 15,89 Ml

Hidupkan magnetik spiral untuk pengadukan

Ditambahkan larutan dinatrium hidrogen fosfat 0,2 M tetes demi tetes


dengan memutar kerang spiarart

Penambahan dihentikan apabila pH yang diinginkan yaitu pH 6

TRI RAHMAPUTRI NUR INTAN M


15020200050 KARTIKA DEWI

Anda mungkin juga menyukai