FAKULTASS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LAPORAN
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR
OLEH :
NAMA : NUR AWALIAH PUTRISARI
STAMBUK : 15020200206
KELAS : C9
KELOMPOK : 2 ( DUA )
ASISTEN : NUR FADILLAH
FAKUKTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKSSAR
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
Kata pH dan larutan dapar (penyangga) sering di temui ketika kita mempelajari materi
asam dan basa. Suatu larutan yang dapat mempertahankan nilai pH dengan penambahan sedikit
asam, basa, dan pengenceran oleh air di sebut larutan penyangga (dapar ). Larutan penyangga
dapat dibuat dari campuran asam lemah dan basa konjugasinya serta basa lemah dan asam
konjugasinya. Larutan penyangga dapat pula dibuat dari campuran asam atau basa kuat dengan
basa atau asam lemah, dengan memiliki ketentuan bahwa jumlah asam atau basa lemahnya
harus lebih besar dari basa atau asam kuatnya.
Ada beberapa fungsi dari larutan penyangga, salah satunya dalam bidang kesehatan.
Dalam bidang farmasi (obat-obatan), banyak zat aktif yang harus berada dalam keadaan pH stabil.
Perubahan pH akan menyebabkan kandungan zat aktif tersebut berkurang atau hilang sama
sekali. Untuk obat suntik atau obat tetes mata, pH obat-obatan tersebut harus disesuaikan
dengan pH cairan tubuh. Obat tetes mata harus memiliki pH yang sesuai dengan pH air mata agar
tidak menimbulkan iritasi yang mengakibatkan rasa perih pada mata. Begitu juga obat suntik
harus disesuaikan dengan pH darah agar tidak menimbulkan alkalosis atau asidosis pada darah.
Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan pH
tertentu terhadap usaha mengubah pH seperti penambahan asam, basa, ataupun pengenceran.
Dengan kata lain, pH larutan penyangga tidak akan berubah walaupun pada larutan tersebut
ditambahkan sedikit asam kuat, basa kuat atau jika larutan tersebut diencerkan. Larutan buffer
mengandung zat terlarut yang bersifat penyangga. Penyangga memiliki komponen asam basa
mengatasi penurunan pH. Asam dan basa ini merupakan pasangan konjugasi (Padmono, 2007).
Larutan penyangga atau larutan buffer atau dapar merupakan suatu larutan yang dapat
mempertahankan nilai pH tertentu. Adapun sifat yang paling menonjol dari larutan penyangga ini
seperti pH larutan penyangga hanya berubah sedikit pada penambahan sedikit asam
kuat.Disamping itu larutan penyangga merupakan larutan yang dibentuk oleh reaksi suatu asam
lemah dengan basa konjugatnya ataupun oleh basa lemah dengan asam konjugatnya. Reaksi ini
disebut sebagai reaksi asam-basa konjugasi. Disamping itu mempunyai sifat berbeda dengan
komponen-komponen pembentuknya (Zulkifly, 2003).
Sifat dari larutan buffer yaitu pH larutan tidak berubah jika diencerkan dan tidak berubah
pula jika ditambahkan kedalamnya sedikit asam atau basa. Pada dasarnya suatu larutan
penyangga yang tersusun dari asam lemah dan basa konjugasi merupakan suatu sistem
kesetimbangan ion dalam air, yang melibatkan adanya kesetimbangan air dan kesetimbangan
asam lemah. Buffer dapat di defenisikan sebagai campuran asam/basa lemah dengan garamnya.
Fungsi buffer adalah untuk mempertahankan pH larutan saat ditambahkan asam/basa lemah
dalam jumlah relatif sedikit. Kapasitas buffer adalah parameter kuantitatif yang menunjukkan
kekuatan (resistensi) untuk mempertahankan pH. (Chang R, 2006).
Perubahan pH suatu sistem seringkali memberikan dampak yang tidak diinginkan. Namun larutan
penyangga dapat mempertahankan pH system terhadap gangguan yang dapat mengubah pH.
Penyangga alami terdapat dalam tubuh makhluk hidup maupun di alam (Rizki, 2012).
2.PengukuranpHlarutandapar
a) Disiapkanlarutandaparbakupembandingdenganp
H 1,4,7,10,dan13 atau sesuai dengan ketentuan
pabrikan alat pH meter atau sesuai dengan FI ed
V
b) Dipilih 2 larutan dapar dengan pH tidak lebih 4
unit dan sedemikian rupa sehingga pH larutan
uji terletak diantaranya
c) .Elektroda pH meter dibilas dengan larutan
Dapar baku pertama,setelah itu larutan dapar
tersebut dimasukkan dalam wadah, dan diukur
pHl arutan tersebut, dengan ketentuan sesuai FI
ed V
d) Selanjutnya bilas elektroda beberapakali dengan
larutan baku standar kedua
e) Kemudian larutan baku tersebut diisikan dalam
wadah dan pH nya diukur,dengan ketentuan
sesuai FI ed V
f) Ulangi pembakuan kedua larutan baku standar
tersebut hingga memberikan harga pH yang
sesuai dengan ketentuan FI ed V
g) Jika pH kedua larutan sudah memenuhi
ketentuan, selanjutnya bilas elektroda beberapa
kali dengan larutan uji.
h) Larutan uji dimasukkan dalam wadah dan
diukur pH nya,sesuai dengan ketentuan pada
monografinya.
i) pH larutan uji dicatat dan dilaporkan
4. Ketentuan hasil pengukuran Untuk larutan Kalsium fosfat monobasa 0,2 M sebanyak
larutan dapar baku 100 ml : ditimbang sebanyak 27,22 gram dengan
menanmbahkan aquadest ke dalam labu ukur sebanayk
1000 ml.
B. Hasil
Larutan penyangga adalah larutan yang menjaga pH dengan cukup konstan dan
memiliki kemampuan untuk menahan perubahan pada pH saat pengenceran atau
penambahan sedikit asam atau basa. Kemampuan larutan penyangga dalam
mempertahankan perubahan pH dalam proses penambahan basa atau asam tersebut
disebut dengan aksi buffer .
Dalam pembuatan larutan dapar fosfat, diperlukan larutan kalium fosfat
monobasa (KH₂PO₄) 0,2 M yang di sesuai dengan perhitungan yaitu dengan menggunakan
massa sebesar 0,48 gram, larutan Natrium Hidroksida (NaOH) 0,2 M dengan berat 400
gram dengan menggunakan volume sebensar 50 ml , serta aquadest bebas CO2 sebesar
1000 ml . Kemudian, membuat larutan kalium fosfat monobasa dan natrium hidroksida
sesuai dengan perolehan perhitungan kemudian dihomogenkan. Maka, Akan di dapatkan
larutan dapar dengan besar pH 6.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini yaitu pembuatan larutan dapar dilakukan dengan
mencampurkan sejumlah larutan basa lemah dengan larutan asam konjugasinya dan
mencampurkan sejumlah larutan asam lemah dengan basa konjugasinya. Perubahan pH
pada larutan penyangga terjadi dengan perubahan kecil yang signifikan karena sifatnya
yang mempertahankan nilai pH saat ditambahkan sedikit asam atau basa.Larutan
penyangga adalah larutan yang menjaga pH dengan cukup konstan dan memiliki
kemampuan untuk menahan perubahan pada pH saat pengenceran atau penambahan
sedikit asam atau basa. Kemampuan larutan penyangga dalam mempertahankan
perubahan pH dalam proses penambahan basa atau asam tersebut disebut dengan aksi
buffer.
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat saya sampaikan dalam praktikum ini adalah sebaiknya
praktikan dalam melakukan percobaan ini dapat melakukan dengan teliti agar
mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Chang R. 2006. Kimia Dasar Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Anonim, 2020. Penuntun Laboratorium Kimia . Makassar: Universitas Muslim Inonesia
Farmakope Indonesia Edisi V
LAMPIRAN
A. Skema Kerja
Campurkan larutan yang telah dibuat untuk membuat larutan dapar dengan pH dan volume
yang diinginkan
pH larutan dapar yang dibuat diukur dengan pH meter, jika pH yang didapat tidak sesuai maka
larutan dapar tersebut ditambahkan larutan tertentu sesuai dengan monografinya
Disiapkan larutan dapar baku pembanding dengan pH 1, 4, 7, 10, dan 13 atau sesuai dengan
ketentuan pabrikan alat pH meter atau sesuai dengan FI edisi V
Dipilih 2 larutan dapar dengan pH tidak lebih 4 unit dan sedemikian rupa sehingga pH larutan
uji terletak diantaranya
Elektroda pH meter dibilas dengan larutan dapar baku pertama, setelah itu larutan dapar
tersebut dimasukkan dalam wadah, dan diukur pH larutan tersebut, dengan ketentuan sesuai FI
edisi V
Selanjutnya bilas elektroda beberapa kali dengan larutan baku standar kedua
Kemudian larutan baku tersebut diisikan dalam wadah dan pHnya diukur dengan ketentuan FI
edisi V
Ulangi pembakuan kedua larutan baku standart tersebut hingga memberikan harga pH yang
sesuai dengan ketentuan FI edisi V
Jika pH kedua larutan sudah memenuhi ketentuan, selanjutnya bilas elektroda beberapa kali
dengan larutan uji
Larutan uji dimasukkan dalam wadah dan diukur pHnya, sesuai dengan ketentuan pada
monografinya