Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

LARUTAN DAPAR

DISUSUN OLEH

SURYA NENGSIH

19011010

2019A

KIMIA FISIKA II

DOSEN PEMBIMBING

ZIKRA AZIZAH Mpd

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI


PADANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat allah swt yang maha pengasih lagi maha penyayang yang
telah melimpahkan rahmat,hidayahnya kepada penulis,sehinnga penulis dapat menyelesaikan
makalah kimia fisika dengan waktu yang diharapkan

Dengan adanya makalah ini mudah mudahan dapat membantu minat baca dan belajar
teman teman,selain itu penulis juga berharap semua dapat mengetahui dan memahami tentang
materi ini,karna akan meningkatkan mutu individu kita

Penulis sudah berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan informasi dari buku buku
maupun website terpecaya,namun penyususnan makalah ini masih jauh dari sempurna karna
kemampuan penulis masih dalam tahap pembelajaran,oleh karena itu kritik dan saran dari para
pembaca maupun pemerhati dibutuhkan agar penulis dapat memperbaiki kimia fisika ini

Penulis berharap semoga makalah kimia fisika ini dapat memberikan manfaat dan
memperluas pengetahuan serta menjadi pedoman bagi pembaca.

Padang, juni 2021

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….……i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………...ii

BABI PENDAHULUAN……………………………………………………………1

A. Latar Belakang…………………………………………………………………...1

B. Rumusan Masalah………………………………………………………………..1

C. Tujuan…………………………………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………..…...2

A.Pengertian Larutan dapar(penyangga) ……………………………………….……2

B.Kapasitas dapar ……………………………………………………………..…......2

C. mekanisme Kerja dapar dan perhitungan larutan dapar…………….………….…3

D. factor yang mempengaruhi larutan dapar…………………………………………4

E Persamaan Henderson-haselbalh…………………………………………….…….7

BABIII PENUTUP……………………………………………………..……….…....9

A.Kesimpulan……………………………………………………………………..…..9

B. Saran…………………………………………………………………………….…9

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….…10

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Larutan dapar atau Larutan penyangga (lebih tepatnya, dapar pH atau dapar ion hidrogen)


(bahasa Inggris: buffer solution, pH buffer, hydrogen ion buffer) adalah larutan yang
mengandung campuran asam lemah dan basa konjugatnya, atau sebaliknya. Perubahan pH
larutan ini sangat kecil, ketika asam atau basa kuat ditambahkan, dalam jumlah sedikit atau
sedang, ke dalam larutan dapar. Oleh karena itu, larutan ini berguna untuk mencegah
perubahan pH larutan. Larutan dapar digunakan untuk mempertahankan pH pada nilai tertentu
dalam berbagai aplikasi kimia. Kebanyakan bentuk kehidupan berhubungan dengan
mempertahankan pH, sehingga larutan dapar digunakan untuk menjaga pH agar konstan.
Secara alami, sistem dapar bikarbonat digunakan untuk mengatur pH darah

Berdasarkan Teori Asam-Basa Arrhenius, larutan yang mengandung campuran asam


lemah dan garam yang anionnya senama dengan asam lemah tersebut akan membentuk larutan
penyangga. Contohnya, NH3COOH dan CH3COONa. Demikian juga jika larutan mengandung
campuran basa lemah dan garam yang kationnya senama dengan basa lemah akan membentuk
larutan penyangga. Contohnya, NH4OH dan NH4Cl.

Berdasarkan Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry, larutan yang mengandung campuran


dari pasangan asam lemah dan basa konjugat atau basa lemah dan asam konjugatnya akan
membentuk larutan penyangga.

Larutan penyangga adalah larutan yang memiliki sifat dapat mempertahankan atau ralatif
tidak mengubah pH dengan adanya penambahan sedikit asam, basa, atau adanya pengenceran.
Larutan penyangga disebut juga larutan buffer atau dapar. Larutan penyangga terdiri atas asam
lemah dengan asam basa konjungsinya atau basa lemah dengan asam konjungsinya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian larutan Dapar?

2. kapasitas Dapar?

3. mekanisme kerja dan perhitungan dapar?

4. Faktor yang mempengaruhi laarutan dapar ?

5. Persamaan Henderson-haselbalh?

1.3 TUJUAN

1
Mengetahui lebih dalam tentang apa itu larutan dapar(peyangga) dan apa saja faktor
yg mempengaruhi nya
Membuat larutan dapar dengan pH dan kekuatan ionik tertentu.
Mengetahui apa persamaan dari Henderson-haselbalh

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian larutan penyangga(dapar)

Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang digunakan untuk
mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia berlangsung.
Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan
pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat.

Larutan penyangga asam adalah suatu campuran larutan yang tersusun dari asam lemah
dengan garamnya. Larutan penyangga basa adalah suatu campuran larutan yang tersusun dari
basa lemah dengan garamnya.

Meskipun ke dalam larutan penyangga ditambahkan sedikit asam atau sedikit basa atau
dilakukan proses pengenceran maka pH larutan tidak berubah. Sebaliknya penambahan asam
atau penambahan basa dalam larutan bukan penyangga menyebabkan perubahan pH larutan yang
dratis.

2.2 Kapasitas dapar


Kapasitas dapar (β), adalah pengukuran kuantitatif ketahanan larutan dapar terhadap perubahan pH
pada penambahan asam atau basa, dan dapat didefinisikan sebagai berikut:
dengan dn adalah jumlah tak hingga basa yang ditambahkan dan d(pH) adalah perubahan tak
hingga yang dinyatakan dalam kologaritma konsentrasi ion hidrogen. Berdasarkan definisi ini,
kapasitas dapar asam lemah, dengan tetapan disosiasi Ka, dapat dinyatakan sebagai
dengan CA adalah konsentrasi analitik asam yang berada pada larutan tersebut.[1][2] pH
didefinisikan sebagai -log10[H+]. Kapasitas dapar senyawa pendapar berada pada nilai
maksimum jika p[H+] = pKa. Akan jatuh menjadi 33% dari nilai maksimumnya pada p[H+] =
pKa ± 1 dan menjadi 10% pada p[H+] = pKa ± 1.5. Berdasarkan alasan ini, rentang
penggunaan berkisar pKa ± 1. Kapasitas dapar bersifat proporsional terhadap konsentrasi
senyawa pendapar, CA, sehingga larutan encernya memiliki kapasitas dapar rendah.

2
Air merupakan medium pendapar, meskipun dalam ketiadaan senyawa pendapar yang
ditambahkan. Kapasitas dapar dapat dinyatakan sebagai

 Pada p[H+] yang sangat rendah, konsentrasi ion hidrogen tinggi dan β
meningkat sesuai dengan proporsinya terhadap konsentrasi ion hidrogen;
kapasitas dapar meningkat secara eksponensial terhadap pH.
 Pada p[H+] yang sangat tinggi, konsentrasi ion hidroksida tinggi dan β
meningkat sesuai dengan proporsinya terhadap konsentrasi ion hidroksida;
kapasitas dapar meningkat secara eksponensial terhadap pH.

Sifat ini tidak bergantung pada keberadaan atau ketiadaan penambahan senyawa pendapar. Efek
dan refleksi konsentrasinya merupakan fakta bahwa pH terkait dengan logaritma konsentrasi ion
hidrogen

2.3 mekanisme kerja dan perhitungan dapar

Larutan penyangga mengandung komponen asam dan basa dengan asam dan basa
konjugasinya, sehingga dapat mengikat baik ion H+ maupun ion OH-. Sehingga penambahan
sedikit asam kuat atau basa kuat tidak mengubah pH-nya secara signifikan. Berikut ini cara kerja
larutan penyangga:

A. Larutan penyangga asam

Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung
CH3COOH dan CH3COO- yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:

Pada penambahan asam

Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Dimana ion H+ yang
ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COO- membentuk molekul CH3COOH.

CH3COO-(aq) + H+(aq) → CH3COOH(aq)

Pada penambahan basa

Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH- dari basa itu akan bereaksi
dengan ion H+ membentuk air. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan
sehingga konsentrasi ion H+ dapat dipertahankan. Jadi, penambahan basa menyebabkan
berkurangnya komponen asam (CH3COOH), bukan ion H+. Basa yang ditambahkan tersebut
bereaksi dengan asam CH3COOH membentuk ion CH3COO- dan air.

CH3COOH(aq) + OH-(aq) → CH3COO-(aq) + H2O(l)

B. Larutan penyangga basa

3
Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung NH3 dan
NH4+ yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:

Pada penambahan asam

Jika ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam akan mengikat ion OH-. Hal
tersebut menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi ion OH- dapat
dipertahankan. Disamping itu penambahan ini menyebabkan berkurangnya komponen basa
(NH3), bukannya ion OH-. Asam yang ditambahkan bereaksi dengan basa NH3 membentuk ion
NH4+.

NH3(aq) + H+(aq) → NH4+(aq)

Pada penambahan basa

Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan bergeser ke kiri, sehingga
konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan komponen
asam (NH4+), membentuk komponen basa (NH3) dan air.

NH4+ (aq) + OH-(aq) → NH3 (aq) + H2O(l)

komponen basa (NH3), bukannya ion OH-. Asam yang ditambahkan bereaksi dengan
basa NH3 membentuk ion NH4+.

NH3(aq) + H+(aq) → NH4+(aq)

Pada penambahan basa

Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan bergeser ke kiri, sehingga
konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan
komponen asam (NH4+), membentuk komponen basa (NH3) dan air.

NH4+ (aq) + OH-(aq) → NH3 (aq) + H2O(l)

Perhitungan larutan peyangga

Larutan penyangga asam

larutan penyangga asam terdiri atas asam lemah dan basa konjungsinya
(garamnya).

4
Contoh :

· CH3COOH dan CH3COONa

· HCN dan KCN

· H2CO3 dan HCO3-

Perumusan :

(H+) = Ka . (A)(B)

Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam


suatu larutan dengan rumus berikut:

pH = – log (H+)

= pKa + log (G)

(A)

Ka = tetapan ionisasi asam lemah

a = jumlah mol asam lemah

g = jumlah mol basa konjugasi

contoh soal :

Ke dalam larutan CH3COOH ditambahkan padatan CH3COONa , shg konsentrasi


CH3COOH = 0,1 Molar dan konsentrasi CH3COONa = 0,05 Molar. Jika Ka CH3COOH
1,8 X 10-5. Tentukan pH campuran ?

Jawab :

Diketahui : Ka = 1,8 x 10-5

Asam lemah = 0,1

Garam = 0,05

5
Ditanyakan : pH campuran ?

Penyelesaian :

( H+) = Ka x (Asam lemah)

(Garam)

= 1,8 x 10-5 x 0,1

0,05

= 3,6 x 10-5

pH = – log ( H+)

= – log 3,6 x10 = 5 – log 3,6

Larutan penyangga basa terdiri atas basa lemah dan asam konjungssinya (garamnya).

Contoh :

· NH4OH dan NH4Cl

· NH4OH dan NH4NO3

· NH3 DAN NH4+a

Perumusan:

(OH-) = Kb . (B)

(G)

Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam suatu
larutan dengan rumus berikut:

pOH = – log (OH-)

= pKb + log (B)

(G)

6
keterangan:

Kb = tetapan ionisasi basa lemah

B = jumlah mol basa lemah

g = jumlah mol asam konjugasi

Contoh soal:

50 ml NH4OH 0,1 Molar dicampur dgn 100ml ( NH4)2SO4

= 0,2 Molar. Jika Kb NH4OH = 10-5 . Tentukan pH campuran?

Jawab:

Diketahui : mmol NH4OH = V X M = 0,5 ml x 0,1 = 5mmol

mmol (NH4)2SO4 = VXM = 100ml x 0,2 = 20 mmol

Ditanyakan : pH campuran?

Penyelesaian:

( OH-) = Kb x (mmol basa lemah)

2(mmol garam )

= 10-5 x 5___

2 x 20

=10-5 x 0,125

= 1,25 x 10-6

pOH = – log ( OH)

= – log 1,25 x 10-6

= 6 – log 1,25

pH = 14 – ( 6 – log 1,25 )

= 8+ log 1,25

7
2.4 Faktor yang mempengaruhi laarutan dapar

Faktor-faktor yang mempengaruhi pH larutan dapar. Penambahan garam-garam


netral ke dalam larutan dapar mengubah pH larutan dengan berubahnya kekuatan ion.
Perubahan kekuatan ion dan pH dapar dapat pula disebabkan oleh pengenceran.
Penambahan air dalam jumlah cukup, jika tidak mengubah pH dapat mengakibatkan
penyimpangan positif atau negatif sekalipun kecil sekali, karena air selain dapat
mengubah nilai koefisien kereaktifan,  ia juga dapat bertindak sebagai asam lemah atau
basa lemah. Nilai pengenceran yang positif menunjukkan bahwa harga pH akan naik
akibat pengenceran sedang nilai pengenceran negatif menunjukkan bahwa nilai pH
turun dengan adanya pengenceran dapar .
(Martin, 1990)

Sifat-sifat larutan penyangga yaitu:

a. pH larutan buffer praktis tidak berubah pada penambahan sedikit asam kuat atau sedikit basa
kuat atau pengenceran.

b. pH larutan buffer berubah pada penambahan asam kuat atau basa kuat yang relatif banyak,
yaitu apabila asam kuat atau basa kuat yang ditambahkan menghabiskan komponen larutan
buffer itu, maka pH larutan akan berubah drastis.

c. Daya penyangga suatu larutan buffer bergantung pada jumlah mol komponennya, yaitu jumlah
mol asam lemah dan basa konjugasinya atau jumlah mol basa lemah dan asam konjugasinya.

6. 2.6 Persamaan Henderson-haselbalh?

Persamaan Henderson-Hasselbalch
The persamaan Henderson-Hasselbalch berkaitan pH, pKa, dan konsentrasi molar
(konsentrasi dalam satuan mol per liter):

a  pH = pK + log ([A - ] / [HA])

[A - ] = konsentrasi molar dari basa konjugasi

8
[HA] = konsentrasi molar dari asam lemah yang tidak terdisosiasi (M)

Persamaan tersebut dapat ditulis ulang untuk mencari pOH:

pOH = pK b + log ([HB + ] / [B])

[HB + ] = konsentrasi molar dari basa konjugasi (M)

[B] = konsentrasi molar basa lemah (M)

Contoh Soal Penerapan Persamaan Henderson-


Hasselbalch
Hitung pH larutan buffer yang terbuat dari 0,20 M HC 2 H 3 O 2 dan 0,50 MC 2 H 3 O 2 - yang
memiliki konstanta disosiasi asam untuk HC 2 H 3 O 2 1,8 x 10 -5 .

Selesaikan soal ini dengan memasukkan nilai ke dalam persamaan Henderson-Hasselbalch


untuk asam lemah dan basa konjugatnya .

pH = pK a + log ([A - ] / [HA])

pH = pK a + log ([C 2 H 3 O 2 - ] / [HC 2 H 3 O 2 ])

pH = -log (1,8 x 10 -5 ) + log (0,50 M / 0,20 M)

pH = -log (1,8 x 10 -5 ) + log (2,5)

pH = 4,7 + 0,40

pH = 5.1

Dapar dalam bidang farmasi

Sediaan farmasi yang banyak menggunakan sistem dapar adalah sediaan tetes mata

Larutan dapat terdiri dari asam borat ,natrium borat dan natrium klorida dibuat dengan rentang
ph 7-9

BAB III
9
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Mekanisme kerja larutan dapar adalah menetralkan asam maupun basa dari
luar. Masing-masing komponen dalam larutan dapar mampu menetralkan asam
maupun basa dari luar. Komponen asam lemah dan basa konjugasi dalam larutan
dapar asam membentuk sistem kesetimbangan

 Larutan dapar asam dapat dibuat dengan cara mencampurkan sejumlah larutan
asam lemah dengan larutan basa konjugasinya secara langsung. Selain itu, larutan
dapar asam juga dapat dibuat dengan mencampurkan sejumlah larutan basa kuat
dengan larutan asam lemah berlebih. Setelah reaksi selesai, campuran dari larutan basa
konjugasi yang terbentuk dan sisa larutan asam lemah membentuk larutan dapar asam.

3.2 Saran
Penulis berharap semoga makalah kimia fisika ini dapat memberikan manfaat dan memperluas
pengetahuan serta menjadi pedoman bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

10
Anshory, irfan.2003. Acuan Pelajaran Kimia SMU.Jilid 3. Jakarta:Erlangga

Chang R. 2006. Kimia Dasar Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Craig, Bruce D, David S. Anderson. 2004.Handbook of Corrosion Data.New York: ASM


Internasional

Martin, A. 1990. Farmasi Fisik edisi ketiga jilid 1, Universitas Indonesia Press:Jakarta.

Sudarmo, unggul, 2005, Kimia untuk SMA Kelas XI, PT. Erlangga: Surakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai