FAKULTAS FARMASI
LAPORAN PERCOBAAN
DISUSUN OLEH
STAMBUK : 15020210202
KELAS : C10
KELOMPOK : 3 (TIGA)
FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2021
BAB 1 PENDAHULUAN
1. 1 . Latar Belakang
Larutan dapar atau larutan penyangga atau disebut juga larutan buffer
merupakan suatu larutan yang dapat menahan perubahan pH yang besar ketika
tidak banyak berubah selama reaksi kimia berlangsung. Sifat yang khas dari
larutan penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan pemberian
Kata pH dan larutan buffer (penyangga) sering kita jumpai ketika mempelajari
materi asam basa. Suatu larutan yang dapat mempertahankan nilai pH dengan
penambahan sedikit asam,basa, dan pengenceran oleh air disebut larutan buffer
(Sumardjo,2008).
yang tersusun antara larutan asam emah dan garamnya serta larutan penyangga
basa, berfungsi mempertahankan pH >7 yang tersusun atas larutan basa lemah
dan garamnya.
terdiri dari campuran asam lemah dengan garam yang mengandung anion yang
sama dengan asam lemahnya, atau basa lemah dengan garam yang
NURHIKMA ADIMI (15020210202) FARAH HIKMAH NUR SUMARDI
PEMBUATAN LARUTAN DAPAR
mengandung komponen asam dan basa tersebut, larutan dapar dapat bereaksi
dengan asam (ion H+) maupun dengan basa (ion OH-) apa saja yang dapat
memasuki larutan. Oleh karena itu, penambahan sedikit asam ataupun sedikit
Larutan penyangga dapat dibuat dari campuran asam lemah dan basa
konjugasinya serta basa lemah dan asam konjugasinya. Larutan buffer dapat
pula dibuat dari campuran asam atau basa kuat dengan ketentuan jumlah asam
atau basa lemahnya harus lebih besar dari basa atau asam kuatnya (Syukri,
1999).
banyak zat aktif yang harus berada dalam keadaan pH stabil. Perubahan pH
dapat mengakibatkan khasiat zat aktif tersebut berkurang atau hilang sama
sekali. Juga berfungsi dalam analisis biokimia, bakteriologi, zat warna, fotografi,
berperan penting dalam mempertahankan pH. Hal ini terjadi karena didalam
cairan sel tubuh terdapat sistem penyangga, yaitu asam hidrogen fosfat.
Sementara itu, di dalam darah terdapat tiga macam larutan penyangga, yaitu
berfungsi untuk mengontrol dan mengatur pH darah agar tetap stabil. Larutan
Contoh larutan buffer dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai namun
tidak kita sadari. Misalnya buffer dalam air ludah, buffer pada bidang industry
farmasi, buffer pada bidang industry pembuatan sampo bayi, dan masih banyak
lagi.
1. 2. Capaian Pembelajaran
1. 3. Tujuan Percobaan
V sebanyak 150 mL
2. 1. Teori Umum
(Purpasari, 2010). Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang
penyangga tidak akan berubah walaupun pada larutan tersebut ditambah sedikit
asam kuat, basa kuat atau jika larutan tersebut diencerkan. Larutan ini dapat
Larutan buffer adalah campuran asam lemah dengan garamnya dari basa kuat
atau campuran basa lemah dengan garamnya dari asam kuat. Misalnya
Adapun sifat yang paling menonjol dari larutan penyangga ini seperti pH
larutan penyangga hanya berubah sedikit pada penambahan sedikit asam kuat.
Disamping itu larutan penyangga merupakan larutan yang dibentuk oleh reaksi
suatu asam dengan basa kongjugatnya ataupun oleh basa lemah dengan asam
(Zulfiky, 2003).
yang terdiri dari campuran asam lemah atau basa lemahnya dengan garam yang
rendah pHnya maka semakin besar konsentrasi ion hidrogennya. Larutan netral
Harga pH adalah harga yang diberikan oleh alat potensiometnik (pH meter)
peka, elektroda kaca, dan elektrode pembanding yang sesuai. Yang mana alat
melalui kendali "suhu" dan/ atau kemiringan. Pengukuran dilakukan pada suhu
Harga yang ditunjukkan oleh Larutan dapar untuk pembakuan ditujukan untuk
cukup mirip dengan larutan dapar yang digunakan untuk pembakuan, pH yang
kesesuaian sistem untuk aktivitas ion hidrogen dalam larutan air (Anonim, 2021).
dapar, indeks dapar, dan nilai dapar. Van Slyke memperkanalkan konsep
basa kuat (atau asam) dengan sedikit perubahan pH yang terjadi karena
(dalam gram ekuivalen per liter) untuk mengubah pH (dalam satuan pH).
dalam batas yang sempit. Sistem yang paling umum digunakan a) untuk
diketahui bahwa dapar yang digunakan dalam analisis kimia sesuai dengan zat
dengan campuran asam lemah dengan garamnya misal HNO2 dengan NaNO2
dan campuran basa lemah dengan garamnya misal NH4OH dengan NH4Cl
(Syukri, 1999).
2. 2. Uraian Bahan
Kebasaan
Rumus Struktur :
Penetapan kadar : Timbang saksama lebih kurang 1,5 g, larutkan dalam lebih
Kandungan : Air
mempunyai rasa.
Penetapan kadar : Sisa penguapan tidak lebih dari 0,001% b/v; penguapan
ditentukan
atau sesuai dengan ketentuan pabrikan alat pH meter atau sesuai dengan
FI ed V
b. Dipilih 2 larutan dapar dengan pH tidak lebih 4 unit dan sedemikian rupa
setelah itu larutan dapar tersebut dimasukkan dalam wadah, dan diukur pH
kedua
e. Kemudian larutan baku tersebut diisikan dalam wadah dan pHnya diukur,
h. Larutan uji dimasukkan dalam wadah dan diukur pHnya, sesuai dengan
Dalam praktikum Pembuatan Larutan Dapar, alat yang digunakan ada 5 yaitu
seperangkat alat pH meter, gelas kimia, gelas ukur, sendok tandung, dan batang
pengaduk.
2. Gelas kimia
3. Gelas Ukur
4.
4. Sendok Tanduk
5. Batang Pengaduk
Dalam praktikum Pembuatan Larutan Dapar, bahan yang akan digunakan ada
4, yaitu larutan dapar baku, kalium fosfat monobasa, natrium hidroksida, dan
1.
3. 3. Cara Kerja
penyiapan larutan dapar mula-mula disiapkan semua bahan yang dibutuhkan dan
menggunakan pH meter digital karena alat ini memiliki tingkat akurasi yang
tinggi. Namun, jika pH yang didapat tidak sesuai bisa menambahkan larutan
Setelah itu, memilih 2 larutan dapar dengan pH tidak lebih 4 unit dan sedemikian
elektroda dengan larutan dapar baku pertama lalu dimasukkan ke dalam wadah
baku standar kedua lalu dimasukkan ke dalam wadah dan diukur pH larutan
beberapa kali dengan larutan uji. Selanjutnya, memasukkan larutan uji ke dalam
3. 4. Skema Kerja
PEMBUATAN LARUTAN
DAPAR
4. 1. Data Praktikum
Dasar Hari Rabu, 10 Novemver 2021 diperoleh data berat bahan yang dibutuhkan
pada praktikum ini yaitu kalium fosfat monobasa (KH2PO4) dan natrium
hidroksida (NaOH) masing-masing 6,9 gram dan 23,3 gram. Volume yang
hidroksida (NaOH) sebanyak 12,60 mL dan 42,80 mL, serta aquadest sebanyak
fosfat monobasa (KH2PO4) 0,2 M dengan 12,60 mL / 42,80 mL larutan NaOH 0,2
N LV dan diencerkan dengan air/ aquadest hingga 200 mL. Ketentuan hasil
pengukurannya berupa kalium fosfat monobasa (KH2PO4) 6,9 gram dan 23,3
gram, NaOH 12,60 mL dan 42, 80 mL, serta aquadest 200 mL.
4. 2. Perhitungan
Cara menghitung berat bahan yang dibutuhkan pada praktikum ini, dengan
NaOH 0,2 N LV dan diencerkan dengan air/ aquadest hingga 200 mL. Maka
12,60 𝑚𝐿
= 50 𝑚𝐿 x 27,22 gram = 6,859/ 6,9 gram
larutan NaOH 0,2 N LV dan diencerkan dengan air/ aquadest hingga 200 mL.
42,80 𝑚𝐿
= x 27,22 gram = 23,3 gram
50 𝑚𝐿
BAB 5 KESIMPULAN
5. 1. Kesimpulan
Larutan ini terdiri dari campuran asam lemah dengan garam (konjugasi) dari
basa kuat atau campuran basa lemah dengan garam (konjugasi) dari asam kuat.
Untuk mengukur pH larutan ini dapat menggunakan alat ukur yaitu pH meter. pH
Pada praktikum didapat harga pH untuk larutan baku pertama 5,7 dengan
menjadi 6,4. Juga pada harga pH larutan baku kedua dari pH 7,1 menjadi 7,6
5. 2. Saran
Praktikum ini juga erat kaitannya dalam perhitungan, maka teliti lah dalam
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia.
Cairns, Donald. 2008. Intisari Kimia Farmasi. Diterjemahkan oleh Rini Maya Puspita.
Jakrta: EGC.
Fried H, George. 2005. Schaum’s Outlines: Tss Biologi Edisis 2. Jakarta: Erlangga.
Puspasari, D., dan Setyorini, D. 2010. Kamus Lengkap Kimia. Jakarta: Dwimedia Press.
LAMPIRAN
1. Lembar Kerja