FAKULTAS FARMASI
LAPORAN PRAKTIKUM
OLEH :
NIM : 15020200199
KELAS : C9
KELOMPOK : 1 ( SATU )
FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2020
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS
BAB 1
PENDAHULUAN
obat herbal yang akhir – akhir ini menjadi primadona dalam pengobatan
di Indonesia dan untuk mengidentifikasi kandungan yang terdapat di
bahan pangan, ini menjadi alasan mengapa seorang ahli farmasi harus
mempelajari hal yang berkaitan dengan kromatografi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
KLT menggunakan lempeng pemisah tipis atau yang terdiri dari butir
penyerap atau pendukung yang dilapiskan pada lempeng kaca, logam dan
lain-lain atau pelat yang dilapisi dengan silika gel. Untuk mendapatkan
kondisi jenuh bejana kromatografi, dinding bejana dilapisi dengan lembaran
kertas saring, fase gerak dituang kedalam bejana, sehingga kertas saring
basah dan dalam bejana terdapat fase gerak setingga 5-10 mm. Bejana
ditutup dan dibiarkan selama satu jam.
Tehnik KLT dapat diaplikasikan dalam analisis kualitatif golongan kation dan
anion dengan metode pemisahan golongan kation dan anion dengan
berdasarkan nilai Rf dan warna noda menggunakan penampak bercak
spesifik.
( Anonim, 2021 )
RM/BM : CH3COOC2H5/88,105
RM / BM : CuSO4.5H20 / 249,6
Rumusmolekul : C2H6OH
BAB 3
METODE KERJA
Asam klorida
Aquadest
Aseton
Etil asetat
Asam rubeanat
Etanol
CoCl2
CuSO4
Uap amonia
3.3 Cara Kerja
1. Potong lempeng dengan ukuran 3 x 10 cm lalu garis lempeng
menggunakan pensil dengan ukuran 1,5 cm pada bagian bawah atau
batas penotolan dan 0,5 cm untuk bagian atas atau batas elusi.
2. Membuat larutan eluen aseton : etil asetat : asam klorida dengan
perbandingan 9 : 9 : 2
3. Buat larutan 0,1% asam rubeanat dalam larutan etanol sebanyak 100
ml
BAB 4
4.1 Hasil
b. Perhitungan nilai Rf :
a. Nilai Co
4,4
Rf = = 0,55 / 0,6 cm
8
b. Nilai Cu
5
Rf = 8 = 0,62 / 0,7 cm
4.1 Pembahasaan
Pengumpulan data dan informasi yang kita peroleh yaitu warna pita ion
Co2+ berwarna Kuning – jingga. Warna pita ion Cu2+ berwarna Hijau
zaitun dan Nilai Rf ion Co2+ yaitu 0,55 / 0,6 sedangkan Nilai Rf ion Cu2+
yaitu 0,65/0,7.
Adapun hasil dari praktikum Kromatografi Lapis tipis yaitu Hasil analisis
dengan penampak bercak asam rubeanat 0,1% kita memperoleh data
yaitu warna noda untuk sampel CoCl2 adalah Kuning – jingga. Sedangkan,
warna noda untuk sampel CuSO4 adalah Hijau – zaitun. Untuk jarak
tempuh noda sampel CoCl2 adalah 4,4 cm dan jarak tempuh noda sampel
CuSO4adalah 5 cm untuk jarak tempuh pelarutnya atau jarak tempuh
batas penotolan sampai batas elusoi yaitu 8 cm.
Maka :
4,4
a. Nilai Co = Rf = = 0,55 / 0,6 cm
8
5
b. Nilai Cu = Rf = = 0,62 / 0,7 cm
8
BAB 5
5.1 Kesimpulan
kesimpulan yang kita dapat dari percobaan ini yaitu Sampel CoCl 2
mempunyai nilai Rf = 0,55 / 0,6 cm. Sedangkan Nilai Rf dari sampel
CuSO4 yaitu 0,62 / 0,7cm. Serta warna pita yang terdapat pada sampel
CoCl2 yaitu berwarna kuning – jingga. Sedangkan, warna pita yang
terdapat pada sampel CuSO4 yaitu berwarna hujau – zaitun. Dalam
literatur dinyatakan bahwa nilai Rf dari Co = 0,55 / 0,6 cm serta warna
pita berwarna kuning- jingga dan Nilai Rf dari Cu = 0,65 / 0,7 cm serta
warna pita berwarna hijau – zaitun.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Stambuk : 15020200199
Kelompok : 1
Kelas : C9
b. Perhitungan nilai Rf :
a. Nilai Co
4,4
Rf = = 0,55 / 0,6 cm
8
b. Nilai Cu
5
Rf = 8 = 0,62 / 0,7 cm
HASIL