Anda di halaman 1dari 21

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

OLEH :

NAMA : OLIVIA CANTIKA AGUSTAM

NIM : 15020200199

KELAS : C9

KELOMPOK : 1 ( SATU )

ASISTEN : RAHMADANISA PUTRI, S.FARM.

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2020
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penerapan metode seperti kromatografi dianggap metode modern yang


saat ini sering digunakan dalam berbagai riset dan penelitian. Hal ini
terbukti dengan banyaknya publikasi ilmiah yang berkaitan dengan
penggunaan metode tersebut, baik untuk tujuan analisis kualitatif ataupun
kuantitatif.

Kromatografi merupakan suatu metode pemisahan yang akhir - akhir ini


telah banyak digunakan, dibandingkan dengan metode yang lainnya
seperti destilasi, kristalisasi, pengendapan, ekstraksi, dan lain-lain
mempunyai keuntungan dalam pelaksanaan yang lebih sederhana,
penggunaan waktu yang sangat singkat terutama mempunyai kepekaan
yang tinggi serta mempunyai kemampuan memisahkan yang tinggi.
Metode ini digunakan, jika dengan metode lain tidak dapat dilakukan
misalnya karena jumlah cuplikan sangat sedikit atau campurannya
kompleks.

Adanya kemajuan teknologi dibidang elektrokimia saat ini telah memiliki


peranan penting dalam menentukan berbagai kandungan / unsur zat
didalam cairan. Adanya penelitian – penelitian baru yang memungkinkan
untuk menerapkan prinsip kromatografi pada senyawa – senyawa yang
tidak berwarna termasuk gas.

Kromatografi lapis tipis sangat membantu seorang ahli farmasi untuk


mengidentifikasi kandungan dalam suatu cairan baik obat tradisional atau

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM RAHMADANISA PUTRI, S.FARM.


15020200199
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

obat herbal yang akhir – akhir ini menjadi primadona dalam pengobatan
di Indonesia dan untuk mengidentifikasi kandungan yang terdapat di
bahan pangan, ini menjadi alasan mengapa seorang ahli farmasi harus
mempelajari hal yang berkaitan dengan kromatografi.

1.2 Maksud Praktikum


Untuk mengetahui metode penentuan kimia secara kromatografi lapis
tipis.
1.3 Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tehnik pemisahan
dengan metode kromatografi Lapis Tipis (KLT)
2. Mahasiswa mampu melakukan tehnik pemisahan menggunakan
metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
3. Mahasiswa mampu menentukan dan mengindentifikan kation yang
dipisahkan dengan tehnik Kromatografi Lapis Tipis (KLT) berdasarkan
penampak bercak dan nilai Rf masing-masing.

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM RAHMADANISA PUTRI, S.FARM.


15020200199
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum

Kromatografi adalah tehnik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan


distribusi dari komponen-komponen campuran tersebut diantara dua fase,
yaitu fase diam (padat atau cair) dan fase gerak (cair atau gas). Bila fase
diam berupa zat padat yang aktif, mka dikenal isitilah kromatografi
penyerapan (adsorbstion chromatography). Bila fase diam berupa zat cair,
maka tehnik ini disebut kromatografi pembagian (partition chromatography).

Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan metode pemisahan fisikokimia


yang didasarkan atas penyerapan dan partisi (pembagian). Tehnik KLT
sangat bermanfaat untuk analisa senyawa obat dan bahan lain di
laboratorium karena hanya memerlukan peralatan yang sederhana, waktu
cukup singkat (15-60 menit), dan jumlah zat yang cukup kecil (kira-kira 0,01 g
senyawa murni, 0,1 g simplisia). Disamping itu tidak memerlukan ruang besar
dan teknik pengerjaan sederhana.

KLT menggunakan lempeng pemisah tipis atau yang terdiri dari butir
penyerap atau pendukung yang dilapiskan pada lempeng kaca, logam dan
lain-lain atau pelat yang dilapisi dengan silika gel. Untuk mendapatkan
kondisi jenuh bejana kromatografi, dinding bejana dilapisi dengan lembaran
kertas saring, fase gerak dituang kedalam bejana, sehingga kertas saring
basah dan dalam bejana terdapat fase gerak setingga 5-10 mm. Bejana
ditutup dan dibiarkan selama satu jam.

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM RAHMADANISA PUTRI, S.FARM.


15020200199
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

Metode yang digunakan untuk system KLT adalah sebagai berikut:

a. Beberapa µL larutan sampel ditotolkan secara perlahan pada pelat


KLT di garis awal. Jika lebih dari ±1 µL digunakan sekaligus, bercak
akan menyebar terlalu jauh. Bercak tersebut harus dapat mongering di
antara masing-masing penotolan sebanyak 1 µL. sampel yang
dimasukkan biasanya 20 µg.
b. 0,5 cm bagian bawah pelat tersebut dicelupkan kedalam fase gerak
yang terdapat dalam bejana dan fase gerak cair dapat bergerak naik
pada pelat gel silica gel melalui kerja kapiler.
c. Semakin polar suatu senyawa, semakin besar mengadsorpsi (partisi
ke dalam) fase diam gel silica, semakin sedikit waktu yang dibutuhkan
fase gerak untuk bergerak manaiki pelat sehingga semakin pendek
jarak tempuh senyawa tersebut menaiki pelat pada waktu tertentu.

Pemisahan komponen kimia suatu senyawa yang dipisahkan dengan metode


KLT tergantung pada kelarutan tiap-tiap komponen dalam cairan pengelusi
dan daya serap adsorben terhadap komponen-komponen kimia yang
bergerak dengan kecepatan berbeda-beda, hal inilah yang menyebabkan
terjadinya pemisahan. Perbandingan kecepatan bergeraknya komponen
terlarut dalam fase gerak adalah dasar untuk mengidentifikasi komponen
tersebut. Perbandingan kecepatan ini dinyatakan dalam Rf (Rate of flow) atau
faktor retardasi.

Tehnik KLT dapat diaplikasikan dalam analisis kualitatif golongan kation dan
anion dengan metode pemisahan golongan kation dan anion dengan
berdasarkan nilai Rf dan warna noda menggunakan penampak bercak
spesifik.

( Anonim, 2021 )

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM RAHMADANISA PUTRI, S.FARM.


15020200199
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

2.2 Uraian Bahan

1. Asam Klorida/HCI (Ditjen POM, 2014 : 156)

Nama Resmi : HYDROCHLORIC ACID

Nama Lain : Asam Klorida

Rumus Molekul : HCl

Bobot Molekul : 36,46 g/mol

Rumus Struktur : H-Cl

Pemerian : Cairan tidak berwarna, berasap, bau


merangsang. Jika diencerkan dengan 2 bagian volime air, asap
hilang. Bobot jenis lebih kurang 1,18.

Kelarutan : Mudah larut dalam air.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Kegunaan : Sebagai pereaksi Golongan I

Penyimpanan : Dalam wadaah tertutup

Kegunaan : Sebagai Pereaksi Golongan II

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM RAHMADANISA PUTRI, S.FARM.


15020200199
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

2. Aquadest (FI III : 96)

Nama resmi : AQUA DESTILLATA

Nama lain : Air suling

Rumus molekul : H2O

Rumus struktur :H-O–H

Berat molekul : 18,02

Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berasa, dan


tidak memiliki warna

Kelarutan : Tidak larut dalam minyak

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai pelarut / sampel

3. Aseton (Ditjen POM, 1995)

Nama Resmi : ACETONIUM

Nama Lain : Aseton

Rumus Molekul : CH3COCH3

Berat Molekul : 58,08

Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, bau khas.

Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, etanol, dan eter

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM RAHMADANISA PUTRI, S.FARM.


15020200199
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

4. Etil Asetat (Dirjen POM 1979, 673)

Nama resmi : AETHYLIS ACETICUM

Nama lain : Etil asetat

RM/BM : CH3COOC2H5/88,105

Pemerian : Cairan,tidak berwarna,bau khas.

Kelarutan : Larut dalam 15 bagian air, dapat bercampur


dengan etanol 95% P dan dengan eter p

5. CuSO4 0,01 M (Dirjen POM, 1979)

Nama Resmi : CUPRI SULFAS

Nama Lain : Tembaga (II) Sulfat

RM / BM : CuSO4.5H20 / 249,6

Pemerian : Serbuk hablur atau keabuan bebas dari


sedikit warna biru.

Kelarutan : Larut dalam air dan etanol (95 %) P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Kegunaan : Sebagai pereaksi

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM RAHMADANISA PUTRI, S.FARM.


15020200199
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

6. Etanol (Farmakope Indonesia Edisi III : 65)


Namaresmi : AETHANOLUM

Nama lain : Alkohol ; Etanol

Rumusmolekul : C2H6OH

Beratmolekul : 46,068 g/mol

Rumusstruktur : CH3 – CH2 – OH

Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah

menguap, dan mudah bergerak, bau khas, rasa panas, mudah

terbakar dengan memberikannya labiru yang tidakberasap

Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, dalam

kloroform P, dan dalameter P

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : sebagai pereaksi

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM RAHMADANISA PUTRI, S.FARM.


15020200199
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

2.3 Prosedur Kerja


A. Penyiapan Lempeng KLT
1. Ukur dan potong lempeng dengan ukuran 3 x 10 cm
2. Tarik garis dengan pensil tipis-tipis dibagian bawah
lempeng dengan ukuran 1,5 cm dan tarik garis bagian atas
ukuran 0,5 cm
B. Penyiapan eluen Aseton : etil asetat : asam klorida (pelarut)
Buat larutan eluen aseton : etil asetat : asam klorida 6 M dalam
perbandingan volume 9 : 9 : 2
C. Penyiapan reagen penampak bercak asam rubeanat dalam etanol
Buat larutan 0,1% asam rubeanat dalam larutan etanol sebanyak
100 ml
D. Penyiapan sampel
Timbang masing-masing sampel sebanyak 10 mg dan
larutkan dengan tepat dalam 10 ml air suling. (untuk
menghasilkan larutan yang masing-masing berisi 1 mg Co2+
dan Cu2+ dalam larutan 1 ml)
E. Pemisahan dengan KLT
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Tuang eluen ke dalam chamber dan dijenuhkan dengan kertas
saring
3. Aplikasikan larutan sampel ke titik tengah garis bawah
lempeng KLT dengan menggunakan pipa kapiler dan
biarkan mengering dengan jarak antar sampel 1 cm.
4. Masukkan potongan lempeng menggunakan pinset dan
taruh potongan itu posisi tegak di dalam chamber sehingga
ujung yang dekat dengan sampel tercelup dalam pelarut
eluen.

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM RAHMADANISA PUTRI, S.FARM.


15020200199
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

5. Lakukan proses elusi yaitu bairkan eluen bergerak


melewati sampel hingga sampai pada garis bagian atas
lempeng (± 30 menit)
6. Ambil potongan lempeng KLT dan dan biarkan sekitar 10
menit agar pelarutnya menguap.
7. Netralkan kelebihan asam dengan menyingkap potongan
lempeng itu ke uap ammonia sekitar 10 menit
8. Semprot dengan reagen penampak bercak asam
rubeanat 0,1% dan amati warna pita atau nodanya
9. Hitung nilai Rfnya

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM RAHMADANISA PUTRI, S.FARM.


15020200199
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

BAB 3

METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum

Bejana atau chamber


kertas saring;
Lempeng KLT
Pipa kapiler
Pinset

3.2 Bahan Praktikum

Asam klorida
Aquadest
Aseton
Etil asetat
Asam rubeanat
Etanol
CoCl2
CuSO4
Uap amonia
3.3 Cara Kerja
1. Potong lempeng dengan ukuran 3 x 10 cm lalu garis lempeng
menggunakan pensil dengan ukuran 1,5 cm pada bagian bawah atau
batas penotolan dan 0,5 cm untuk bagian atas atau batas elusi.
2. Membuat larutan eluen aseton : etil asetat : asam klorida dengan
perbandingan 9 : 9 : 2
3. Buat larutan 0,1% asam rubeanat dalam larutan etanol sebanyak 100
ml

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM RAHMADANISA PUTRI, S.FARM.


15020200199
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

4. Timbang masing-masing sampel sebanyak 10 mg dan larutkan


dengan tepat dalam 10 ml air suling.
5. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan lalu Tuang eluen ke
dalam chamber dan dijenuhkan dengan kertas saring setelah itu
Aplikasikan larutan sampel ke titik tengah garis bawah lempeng KLT
dengan menggunakan pipa kapiler dan biarkan mengering dengan
jarak antar sampel 1 cm. Masukkan potongan lempeng menggunakan
pinset dan taruh potongan itu posisi tegak di dalam chamber sehingga
ujung yang dekat dengan sampel tercelup dalam pelarut eluen dan
Lakukan proses elusi yaitu bairkan eluen bergerak melewati sampel
hingga sampai pada garis bagian atas lempeng (± 30 menit)
selanjutnya Ambil potongan lempeng KLT dan dan biarkan sekitar 10
menit agar pelarutnya menguap lalu Netralkan kelebihan asam
dengan menyingkap potongan lempeng itu ke uap ammonia sekitar
10 menit setelah itu Semprot dengan reagen penampak bercak
asam rubeanat 0,1% dan amati warna pita atau nodanya dan
Hitung nilai Rfnya

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM RAHMADANISA PUTRI, S.FARM.


15020200199
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAAN

4.1 Hasil

A. Pengumpulan data dan informasi

1. Warna pita ion Co2+ = Kuning - jingga

2. Warna pita ion Cu2+ = Hijau - zaitun

3. Nilai Rf ion Co2+ = 0,55 / 0,6

4. Nilai Rf ion Cu2+ = 0,65 / 0,7

B. Pencatatan dan pelaporan

1. Hasil analisis dengan penampak bercak asam rubeanat 0,1%


a. warna noda untuk sampel CoCl2 adalah Kuning - jingga
b. warna noda untuk sampel CuSO4 adalah Hijau - zaitun
c. jarak tempuh noda sampel CoCl2 adalah 4,4 cm
d. jarak tempuh noda sampel CuSO4adalah 5 cm
e. jarak tempuh pelarut adalah 8 cm
2. Perhitungan
a. Rumus :
jarak yang di tempuh oleh komponen
Rf =
jarak yang di tempuh pelarut

b. Perhitungan nilai Rf :
a. Nilai Co
4,4
Rf = = 0,55 / 0,6 cm
8

b. Nilai Cu
5
Rf = 8 = 0,62 / 0,7 cm

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM RAHMADANISA PUTRI, S.FARM.


15020200199
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

3. Interpretasi data hasilanalisis:

Sampel Warna pita Nilai Rf

CoCl2 Kuning - jingga 0,55 / 0,6 cm

CuSO4 Hijau - zaitun 0,62 / 0,7 cm

4.1 Pembahasaan

Pengumpulan data dan informasi yang kita peroleh yaitu warna pita ion
Co2+ berwarna Kuning – jingga. Warna pita ion Cu2+ berwarna Hijau
zaitun dan Nilai Rf ion Co2+ yaitu 0,55 / 0,6 sedangkan Nilai Rf ion Cu2+
yaitu 0,65/0,7.

Adapun hasil dari praktikum Kromatografi Lapis tipis yaitu Hasil analisis
dengan penampak bercak asam rubeanat 0,1% kita memperoleh data
yaitu warna noda untuk sampel CoCl2 adalah Kuning – jingga. Sedangkan,
warna noda untuk sampel CuSO4 adalah Hijau – zaitun. Untuk jarak
tempuh noda sampel CoCl2 adalah 4,4 cm dan jarak tempuh noda sampel
CuSO4adalah 5 cm untuk jarak tempuh pelarutnya atau jarak tempuh
batas penotolan sampai batas elusoi yaitu 8 cm.

Rumus untuk mencari nilai Rf yaitu :

jarak yang di tempuh oleh komponen


Rf =
jarak yang di tempuh pelarut

Maka :

4,4
a. Nilai Co = Rf = = 0,55 / 0,6 cm
8

5
b. Nilai Cu = Rf = = 0,62 / 0,7 cm
8

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM RAHMADANISA PUTRI, S.FARM.


15020200199
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

kesimpulan yang kita dapat dari percobaan ini yaitu Sampel CoCl 2
mempunyai nilai Rf = 0,55 / 0,6 cm. Sedangkan Nilai Rf dari sampel
CuSO4 yaitu 0,62 / 0,7cm. Serta warna pita yang terdapat pada sampel
CoCl2 yaitu berwarna kuning – jingga. Sedangkan, warna pita yang
terdapat pada sampel CuSO4 yaitu berwarna hujau – zaitun. Dalam
literatur dinyatakan bahwa nilai Rf dari Co = 0,55 / 0,6 cm serta warna
pita berwarna kuning- jingga dan Nilai Rf dari Cu = 0,65 / 0,7 cm serta
warna pita berwarna hijau – zaitun.

5.2 Saran

Diperlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam mengamati bercak pada


lempeng KLT agar dapat menghitung nilai Rf sesuai dengan hasil yang di
peroleh.

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM RAHMADANISA PUTRI, S.FARM.


15020200199
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2020. Penuntun Praktikum Kimia Sintetis. Fakultas Farmasi UMI:


Makassar
Ditjen POM, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Ditjen POM, 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Dirjen POM., 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM RAHMADANISA PUTRI, S.FARM.


15020200199
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

LAMPIRAN

Nama : OLIVIA CANTIKA AGUSTAM

Stambuk : 15020200199

Kelompok : 1

Kelas : C9

A. Pengumpulan data dan informasi

1. Warna pita ion Co2+ = Kuning - jingga

2. Warna pita ion Cu2+ = Hijau - zaitun

3. Nilai Rf ion Co2+ = 0,55 / 0,6

4. Nilai Rf ion Cu2+ = 0,65 / 0,7

B. Pencatatan dan pelaporan

1. Hasil analisis dengan penampak bercak asam rubeanat 0,1%


a. warna noda untuk sampel CoCl2 adalah Kuning - jingga
b. warna noda untuk sampel CuSO4 adalah Hijau - zaitun
c. jarak tempuh noda sampel CoCl2 adalah 4,4 cm
d. jarak tempuh noda sampel CuSO4adalah 5 cm
e. jarak tempuh pelarut adalah 8 cm
2. Perhitungan
a. Rumus :
jarak yang di tempuh oleh komponen
Rf =
jarak yang di tempuh pelarut

b. Perhitungan nilai Rf :
a. Nilai Co
4,4
Rf = = 0,55 / 0,6 cm
8

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM RAHMADANISA PUTRI, S.FARM.


15020200199
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

b. Nilai Cu
5
Rf = 8 = 0,62 / 0,7 cm

3. Interpretasi data hasilanalisis:

Sampel Warna pita Nilai Rf

CoCl2 Kuning - jingga 0,55 / 0,6 cm

CuSO4 Hijau - zaitun 0,62 / 0,7 cm

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM RAHMADANISA PUTRI, S.FARM.


15020200199
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

HASIL

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM RAHMADANISA PUTRI, S.FARM.


15020200199
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

OLIVIA CANTIKA AGUSTAM RAHMADANISA PUTRI, S.FARM.


15020200199

Anda mungkin juga menyukai