Secara aksperime ditemuka bahwa laju reaksi dari suatu reaksi kimia bergantung
pada : konsentrasi zat pereaksi, suhu, katalis, dan luas permukaan sentuhan.
1. Konsentrasi zat
Agar suatu reaksi dapat berlangsung, partikel zat-zat yang bereaksi pertama-
tama haruslah bertumbukan.peningkatan konsentrasi berarti jumlah partikel
kan bertambah pada volume tersebut dan menyebabkan tumbukan antar
partikel sering terjadi. Banyaknya tumbukan memungkinkan tumbukan yang
berhasil akan bertambah sehingga laju reaksi meningkat.
Berikut grafik konsentrasi terhadap laju reaksi.
2. Suhu
Kenaikan suhu menyebabkan rata-rata pergerakan molekul bertambah,
sehingga jumlah tumbukan per satuan waktu bertambah. Kenaikan suhu
menyebabkan energi kinetik rata-rata molekul bertambah, sehingga tumbuka
rata-rata menjadi lebih keras. Kenaikan suhu juga menyebabkan persentasi
molekul yang memiliki energi yang sama atau lebih besar daripada energi
aktivasi meningkat, sehingga persentasi moleku yang dapat membentuk
kompleks teraktivasi lebih banyak dan laju reaksi meningkat.
Berikut kurva suhu terhadap laju reaksi.
3. Katalis
Katalis adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi dengan tujuan
untuk memperbesar laju reaksi. Katalis terkadang ikut terlibat dalam reaksi
tetapi tidak mengalami perubahan kimiawi yang tetap (permanen). Dengan
kata lain, pada akhir reaksi katalis umumnya akan dijumpai kembali dalam
bentuk dan jumlah yang sama seperti sebelum reaksi. Katalis dapat
menurunkan energi aktivasi (Ea), sehingga dengan energi yang sama jumlah
tumbukan yang berhasil lebih banyak sehingga laju reaksi semakin cepat.
Orde reaksi
Orde reaksi adalah jumlah pangkat konsentrasi dalam hukum laju
reaksi bentuk diferensial. Secara teoritis orde reaksi merupakan bilangan bulat
kecil, namun dari hasil eksperimen hal tertentu orde reaksi merupakan
pecahan atau nol.
Orde reaksi dapat ditentukan dengan cara :
1. Jika tahap reaksi diketahui atau diamati, maka orde reaksi terhadap
masing-masing zat adalah koefisien dari tahap yang paling lambat.
2. Melaui eksperimen, dengan cara konsentrasi zat tersebut dinaikan,
sedangkan konsentrasi zat yang lain dibuat tetap.
V = k [M]0 = k
[A]
V = k [M]1 = k[M]
[A]
c. reaksi orde dua : laju reaksi berubah secara kuadrat terhadap konsentrasi
pereaksi.
Grafik reaksi orde dua.
V = k [M]2
v
[A]
Bahan :
1. Larutan HCl 40 mL
2. Larutan Na2S2O3 20 mL
3. Padatan CaCO3 secukupnya
4. Larutan KMnO4 12 tetes
5. Lautan H2C2O4 10 tetes
6. Larutan H2SO4 6 tetes
7. Aquades 100 mL
VII. Cara Kerja
Na2S2O3
Dituangkan sebanyak 5 mL kedalam gelas kimia
A,B,C,D
A A A A
Na2S2O3 Na2S2O3 Na2S2O3 Na2S2O3
5 mL 5 mL 5 mL 5 mL
Waktu Waktu
Dibandingkan
Hasil
Hasil Hasil
IX. Analisis dan Pembahasan
1. Percobaan pertama ( pengaruh konsentrasi pada laju reaksi )
percobaan pertama bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap laju
reaksi.
Langkah pertama, kami menyiapkan larutan Na2S2O4 yang dimasukkan dalam 4 gelas
kimia A,B,C, dan D sebanyak 5 mL. Pada gelas kimia A ditambahkan larutan HCl
sebanyak 5 mL, kemudian dikocok hingga homogen dan diletakkan diatas kertas yang
diberi tanda X yang dijadikan indikator apabila sudah terjadi kekeruhan. Stopwatch
dijalankan saat penambahan HCl dan dihentikan saat terjadi kekeruhan yang ditandai
dengan tidak terlihatnya tanda X pada kertas. Dibutuhkan waktu selama 107 s pada
pengulangan pertama dan 131 s pada pengulangan kedua sampai terjadi kekeruhan.
Pada gelas kimia B, larutan Na2S2O4 terlebih dahulu ditambahkan dengan 10 mL
aquades dan ditambah 5 mL larutan HCl. Kekeruhan diperoleh dengan waktu 219 s
pada pengulangan pertama dan 212 s pada pengulangan kedua. Pada gelas kimia C,
larutan Na2S2O4 ditambah 15 mL air dan 5 mL HCl. Waktu yang diperlukan sampai
terjadi kekeruhan adalah 282 s dan 252 s. Pada gelas kimia D, larutan Na2S2O4
ditambah 25 mL aquades dan 5 mL HCl. Waktu yang diperlukan sampai terjadi
kekeruhan adalah 416 s dan 402 s. Larutan Na2S2O4 yang tidak berwarna mengalami
perubahan ketika ditambahkan dengan larutan HCl. Larutan Na2S2O4yang semula
tidak berwarna menjadi berwarna putih keruh dan berbau menyengat. Kekeruhan
pada gelas kimia setelah penambahan HCl ini disebabkan karena adanya endapan
belerang ( S ).
Menurut reaksi :
Na2S2O4 (aq) + 2 HCl (aq) 2 NaCl (aq) + S (s) + SO2 (g) + H2O (l)
Waktu yang diperlukan sampai terjadi kekeruhan antara gelas kimia A, B, C, dan D
selalu mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena kansentrasi dari larutan
Na2S2O4 yang berbeda-beda karena penambahan air (pengenceran). Konsentrasi
larutan Na2S2O4 pada gelas A adalah 0,1 M, pada gelas B adalah 0,05 M, pada gelas C
adalah 0,0333 M, dan pada gelas D adalah 0,02 M. Sesuai dengan teori, bahwa
penambahan konsentrasi berarti jumlah partikel akan meningkat pada volume tersebut
dan menyebabkan tumbukan antar partikel lebih sering terjadi. Banyaknya tumbukan
memungkinkan tumbukan yang berhasil akan bertambah sehingga laju reaksi
bertambah besar pada konsentrasi yang besar.
2. Tulislah persamaan laju untuk reaksi berorde 1 dan 2 jika konsentrasi masing-
masing zat berbeda dan jika kedua zat memiliki konsentrasi sama!
Jawab:
persamaan berorde 1 : V = k[Na2SO3]
persamaan berorde 2 : V= k[Na2SO3] [HCl]
3. Gas apa yang terbentuk pada percobaan reaksi antara kalsium karbonat dan asam
klorida, tuliskan persamaan reaksinya !
Jawab:
Gas yang terbentuk adalah CO2, persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:
CaCO3 (s) + 2 HCl (aq) CaCl3 (aq) + H2O (l) + CO2 (g).
4. Apakah fungsi penambahan asam sulfat pada reaksi antara asam oksalat dengan
kalium permanganat !
Jawab:
Sebagai pemberi suasana asam
5. Jelaskan mengapa pada percobaan pengaruh temperatur pada laju reaksi warna
KMnO4 tidak tampak seiring bertambahnya waktu ?
Jawab:
Karena dengan kenaikan suhu maka molekul-molekul semakin bergerak dengan
cepat sehingga tumbukan semakin sering terjadi, akibatnya semakin banyak
molekul yang bereaksi dan menyebabkanwarna KMNO4 semakin memudar.
x
]
1,458= [ 1,497 ]
log 1,458 0,163
x= = =0,93=1
log 1,497 0,175
Tabel pengulangan
1
1. Tabel hubungan antara konsentrasi larutan Na2S2O3 dengan waktu ( ) yang
t
dibutuhkan untuk beraksi.
Konsentrasi
No. Konsentrasi Na2S2O3 Waktu (s) 1/t
HCl
107 0,0093
1. 1M 2M
131 0,0076
219 0,0046
2. 0,33 M 2M
212 0,0047
282 0,0035
3. 0,25 M 2M
252 0,0039
416 0,0024
4. 0,16 M 2M
402 0,0025
Konsentrasi (M)
Dari grafik konsentrasi terhadap laju reaksi tersebut, dapat dijelaskan bahwa
semakin besar konsentrasi Na2S2O3 maka waktu yang diperlukan untuk bereaksi
semakin cepat. Hal ini karena jumlah partikel lebih banyak sehingga tumbukan akan
sering terjadi. Dari data, diperoleh grafik hubungan antara laju 1/t vs konsentrasi
Na2S2O3 yang berbentuk garis lurus hal ini menunjukkan Na2S2O3 memiliki orde reaksi
1.dengan persamaan garis y = 0,005x + 0,002 dengan harga R2 = 0,933 sehingga
diperoleh harga intersep yaitu 0,002 dan slope sebesar 0,005.
1
2. tabel hubungan antara terhadap suhu dalam laju reaksi
t
No. Suhu ( Waktu (s) 1/t
1. 32 1212,6 0,000824
2. 35 18 s 0,0555
3. 40 12 s 0,0833
4. 45 9s 0,1111
5. 50 5s 0,2000
Pengaruh Temperatur terhadap Laju Reaksi
0.25
0.2
Pengaruh Temperatur
0.15 f(x) = 0.01x - 0.28 terhadap Laju Reaksi
R = 0.9 Linear (Pengaruh
1/t ( s-1
0.1 Temperatur terhadap Laju
Reaksi)
0.05
0
34 36 38 40 42 44 46 48 50 52
SUHU ( C )
Dari grafik suhu terhadap laju reaksi tersebut, dapat dijelaskan bahwa semakin
tinggi suhu maka waktu yang diperlukan untuk bereaksi semakin cepat. Hal ini
dikarenakan semakin tingginya suhu maka gaya kinetik moleku-molekul pereaksi
akan semakin besar, yang akan mengakibatkan tumbukan akan sering terjadi. Dari
data, diperoleh grafik hubungan log k vs 1/T yang berbentuk linier dengan persamaan
garis y = 0,009x 0,279 dengan harga R2 = 0,904 . diperoleh harga intersep yaitu
-0,279 dan slope sebesar 0,009. Harga R2 mendekati 1 menunjukan bahwa grafik
tersebut dapat membuktikan suhu mempengaruhi laju reaksi.
3. Tabel Hubungan antara Tetesan permanganat terhadap Waktu
Tanpa katalis
No. Tetesan Waktu (s) 1/t
1. 1 197 s 0,0050
2. 2 377 s 0,0026
3. 3 557 s 0,0017
Laju Reaksi Tanpa Katalis
0.01
0.01
f(x) = - 0x + 0.01
0 laju reaksi tanpa katalis
R = 0.94
1/t ( s-1) 0 Linear ( laju reaksi tanpa
0 katalis)
0
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Dari grafik laju reaksi tanpa katalis tersebut, dapat dijelaskan bahwa dengan
tidak adanya penambahan katalis dalam percobaan laju reaksi tersebut,
mengakibatkan laju reaksi berjalan secara lambat sehingga memerlukan waktu yang
lama untuk bereaksi . Hal ini dikarenakan katalis merupakan zat untuk mempercepat
suatu reaksi. Dari data, diperoleh grafik hubungan KMnO4 vs 1/t yang berbentuk garis
lurus dengan persamaan garis y = -0,001x + 0,006 dengan harga R2 = 0,935 .
diperoleh harga intersep yaitu 0,006 dan slope sebesar -0,001. Harga R2.
Dengan katalis
No. Tetesan Waktu (s) 1/t
1. 1 4 0,25
2. 2 9 0,1111
3. 3 12 0,0833
laju reaksi dengan katalis
0.3
0.25
0.05
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Dari grafik katalis terhadap laju reaksi tersebut, dapat dijelaskan bahwa Pemberian
katalis dalam percobaan akan mempercepat laju reaksi. Hal ini dikarenakan katalis
dapat menurunkan energi aktivasi, sehingga jika ke dalam suatu reaksi ditambahkan
katalis, maka reaksi akan lebih mudah terjadi. Hal ini disebabkan karena zat-zat yang
bereaksi akan lebih mudah melampui energi aktivasi. Dari data, diperoleh grafik
hubungan katalis vs 1/t yang berbentuk garis lurus dengan persamaan garis y =
-0,083x + 0,314 dengan harga R2 = 0,871 . diperoleh harga intersep yaitu 0,314 dan
slope sebesar 0,083.