Anda di halaman 1dari 30

LAJU REAKSI

SMA N 5 SURAKARTA
LAJU REAKSI, meliputi :

• KEMOLARAN
• PENGERTIAN LAJU REAKSI
• MENENTUKAN PERSAMAAN LAJU REAKSI
• TEORI TUMBUKAN
• FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
A. Kemolaran
Kemolaran atau Molaritas (M) = jumlah mol zat yang terlarut
dalam tiap liter larutan (mol/
L).

n mol terlarut
M  
V liter laru tan
gr 1000
M  x
Mr V (ml )
Hubungan Kemolaran dengan Kadar Larutan

Kadar (persen massa) : massa zat terlarut dalam 100 gram larutan.
INGAT !
Molaritas (M) = mol zat terlarut dalam tiap liter larutan.
Densitas/Rapat massa (ρ) = perbandingan massa larutan terhadap
volume larutan.

n mol terlarut
M  
V liter laru tan k .  . 10 mol
M  
BM liter
m massa ( gram)
 
v volume (mL)
Pengenceran Larutan

Pengenceran berarti memperkecil konsentrasi larutan dengan cara


menambah sejumlah tertentu pelarut.
Pengenceran : - volume dan kemolaran larutan berubah
- jumlah zat terlarut tidak berubah
n1  n2

V1 . M1 V2.M2

V 2  V 1  Vpelarut
KELOMPOK DISKUSI
• KELOMPOK 1 : Aditya, Fatturochman, Anjelika,
Nafiah
• KELOMPOK 2 : Arsan, Ilham, Aprilia, Rizki
• KELOMPOK 3 : Asnan, Nahrul, Devina A, Tiara
• KELOMPOK 4 : Farras, Nur Hidayat, Dieni, Vita
• KELOMPOK 5 : Ferdi, Adifa, Dyah, Yonanda
• KELOMPOK 6 : Ferghi, Afifah, Esthi, Yuli
• KELOMPOK 7 : Hafidz, Alia, Innes, Zaini
• KELOMPOK 8 : Ivan, Anita, Lia, Devina P
B. Laju Reaksi
Reaksi ada yang berjalan cepat dan ada yang lambat.

 Seberapa cepat atau lambat suatu proses berlangsung


 Besarnya perubahan yang terjadi dalam satuan waktu, misal dalm detik, menit,
jam, hari, bulan, tahun...
 Laju berkurangnya pereaksi (-) atau laju bertambahnya pembentukan produk (+)
Penentuan Laju Reaksi

A+BC+D

 Dengan percobaan, yaitu mengukur banyaknya pereaksi yang


dihabiskan atau banyaknya produk yang dihasilan.
 Mengukur jumlah salah satu reaktan atau produknya
Laju reaksi untuk sistem Homogen

A + B → C + D

 P 
  laju pertambahan konsentras i molar produk dalam satu  satuan waktu
t
 R 
  laju pengurangan konsentras i molar reak tan dalam satu  satuan waktu
t
mol / L M
satuan laju reaksi  
s s
Contoh Laju Reaksi

2 N2O5 (g) → 4 NO2 (g) + O2 (g)

  N 2 O5 
V N 2 O5  
t
  NO2 
V NO2  
t
  O2 
V O2  
t

 Sesuai dengan perbandingan koefisien pereaksinya, maka

1  N 2 O5  1  NO2   O2 
V   
2 t 4 t t

  V = x laju masing-masing komponen
ORDE REAKSI

Pangkat konsentrasi pereaksi pada laju reaksi


Orde reaksi : total keseluruhan orde pada setiap pereaksinya, misal:

V  k  A  B 
x y

orde reaksi  x  y
 Orde reaksi ditentukan melalui percobaan
 Tidak ada kaitannya dengan koefisien reaksi
 Menunjukkan pengaruh konsentrasi pereaksi terhadap laju
reaksinya.
6. MAKNA ORDE REAKSI

1. Rx. Orde Nol 3. Rx. Orde Dua


 Rx. Berorde nol pada salah satu Rx berorde 2 terhadap salah satu
pereaksinya, apabila perubahan pereaksinya, jika laju reaksi
konsentrasi tidak berpengaruh pada merupakan pangkat dua dari
laju rx konsentrasi pereaksinya

2. Rx. Orde Satu


 Rx berorde satu terhadap salah
satu pereaksinya, jika laju reaksi
berbanding lurus dengan konsentrasi
pereaksi
D. MENENTUKAN PERSAMAAN LAJU REAKSI
 Ditentukan dari percobaan, bukan dari stoikiometri reaksi,
dimana laju diukur pada awal reaksi dengan konsentrasi
berbeda-beda.
Misal :
A + B  C + D
Untuk menentukan orde reaksi thd A maka konsentrasi B dibuat
tetap, sedangkan A diubah-ubah. Begitupula sebaliknya.
TEORI TUMBUKAN
 Suatu reaksi berlangsung sebagai hasil tumbukan antara partikel pereaksi,
tetapi tidak semua tumbukan menghasilkan reaksi, hanya tumbukan antar
partikel yang memiliki energi cukup serta arah tumbukan yang tepat.
 Tumbukan efektif: tumbukan yang menghasilkan Rx.
 Faktor yang memengaruhi tumbukan efektif:
 frekuensi tumbukan
 energi partikel pereaksi
 arah tumbukan
 Energi aktivasi: energi kinetik minimum yang harus dimiliki pereaksi
sehingga rx dapat berlangsung.
Faktor-Faktor yg Mempengaruhi Laju
1. Luas Permukaan
Reaksi
 untuk reaksi yang melibatkan zat padat.
 contoh : pelarutan caustic soda untuk menaikkan pH air pada
eksternal water treatment.
Dari grafik: t pertikel serbuk
reaksinya lebih cepat dari pertikel
batangan.
Mengapa?
Krn, pada campuran pereaksi yang
heterogen, reaksi hanya terjadi
pada bidang batas  bidang sentuh
 Semakin luas bidang sentuh  semakin cepat reaksi
berlangsung.
 Semakin halus/kecil ukuran partikel/kepingan zat padat 
semakin luas permukaannya  semakin besar peluang untuk
terjadinya tumbukan  semakincepat bereaksi.
 Bandingkan waktu pelarutan gula batu dalam air dengan gula
pasir, manakah yang lebih cepat larut?
2. Konsentrasi Pereaksi

 Dari grafik: Reaksi dengan konsentrasi A berlangsung lebih cepat drpd


reaksi dg konsentrasi B
 Jumlah produk (vol. Gas) yang dihasilkan sama, namun laju reaksinya
berbeda, karena V reaksi f(t) shg laju reaksi A > laju reaksi B
“Semakin besar konsentrasi  semakin cepat reaksi berlangsung”
3. Suhu

Lebih cepat larut mana, gula pasir + air panas atau gula pasir + air
dingin?

Mengapa?
Pada dasarnya setiap partikel selalu bergerak, dengan
meningkatkan suhu maka energi gerak (energi kinetik) molekul
akan bertambah  tumbukan sering terjadi.

Pada umumnya laju reaksi menjadi 2 kali lebih besar jika T (suhu)
dinaikkan 10 oC, mengikuti persamaan:

t / 10
V 2 V0
4. Katalis

Zat yg mempercepat laju reaksi, tetapi zat tsb tidak mengalami


perubahan kekal (tdk dikonsumsi & tdk dihabiskan)
Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya
reaksi.
Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi
yang lebih rendah.
4. Katalis

Contoh katalis : enzim “tiap kenaikan 10oC, maka reaksi enzim


menjadi 2x lipat. Tetapi peningkatan suhu yang tinggi dapat
menyebabkan atom-atom penyusun enzim bergetar sehingga
ikatan hidrogen terputus dan enzim terdenaturasi, rusaknya
enzim, sehingga aktivitas enzim menurun.

Contoh lain : reaksi peruraian larutan peroksida menjadi oksigen


(gas) dan air (cair), dimana reaksi ini berjalan lambat. Namun
setelah ditambahkan katalis FeCL3 reaksinya berjalan cepat.

Katalis sefase (homogen), berbeda fase (heterogen)


3. Tekanan

 Untuk reaksi dalam fasa gas, sehingga laju reaksi dipengaruhi


tekanan.
P >  Volume <  Laju reaksi >
Thank to You
Contoh “A”
1. Tentukan kemolaran larutan, yang dibuat dengan melarutkan 4
gram sodium hidroksida ke dalam aquadest, sehingga diperoleh
200 mL larutan.
(Ar H = 1; Na = 23, O = 16)

2. Tentukan berapa gram sodium hidroksida yang dibutuhkan untuk


membuat 1000 mL larutan sodium hidroksida dengan
konsentrasi 0,1 M.

3. Hitung massa asam sulfat pekat yang terdapat


dalam 100 mL larutan asam sulfat 2 M. (Ar S =
32).
Contoh “Hub Kemolaran dg Kadar”
Berapa kemolaran H2SO4 yang terkandung dalam larutan asam
sulfat 96 %, jika diketahui densitas larutan sebesar 1,8 kg/L
Contoh “Hub Kemolaran dg Kadar”
1. Berapa mL aquadest harus ditambahkan ke dalam 100 mL
larutan potasium hidroksida 0,1 M, sehingga kemolarannya
menjadi 0,05 M.

2. Berapa mL asam sulfat pekat 98% (ρ= 1,8 kg/l) yang harus
ditambahkan untuk membuat larutan asam sulfat 4 M sebanyak
200 mL.
Contoh “Konsep Laju Reaksi”
1. Pada reaksi :

N2(g) + 3 H2(g)  2 NH3(g),

Laju reaksi : bertambahnya … dan berkurangnya …


2. Jika reaksi diatas mempunyai laju reaksi
pembentukan gas ammonia sebesar r mol/ L
detik, maka artinya …
a. Reaksinya tingkat satu terhadap gas nitrogen
b. Banyaknya H2 yang bereaksi tiap detik adalah
3r mol/ L
c. Gas Nitrogen berkurang sebesar 2r mol setiap
detik
d. Jumlah NH3 yang terbentuk tidak dipengaruhi
oleh konsentrasi awal H2
e. Pada detik pertama dihasilkan NH3 sebanyak
r mol
Contoh “Penentuan Orde Reaksi”
Tentukan orde reaksi A, orde reaksi B dan orde reaksi total dari
reaksi A + B  C + D dari data di bawah ini:

No. [A] M [B] M V M/s


1 0,01 0,2 5,4 10-7
2 0,02 0,2 10,8 10-7
3 0,04 0,2 21,5 10-7

4 0,2 0,0202 10,8 10-7


5 0,2 0,0404 21,6 10-7
6 0,2 0,0606 32,4 10-7
Contoh “Penentuan Orde Reaksi”
Pada reaksi P + 2Q  R diperoleh data laju reaksi berikut:

No. [P] [Q] V awal

1 0,02 0,6 8

2 0,04 0,6 16

3 k 0,02
Jika = 1x10-50,12 32
, laju reaksi pada saat [P] = 0,02 mol/L dan [Q] =
0,6 mol/L adalah…
Contoh
1. Suatu reaksi berlangsung 2 kali lebih cepat setiap kali suhu
dinaikkan 10 oC. Jika laju reaksi pada suhu 25 oC adalah x M/s,
berapa laju reaksi pada 55 oC.

2. Percobaan Bentuk Seng [HCl] Suhu


(Celcius)
1 Serbuk 0,1 M 35
2 Serbuk 0,1 M 45
3 Butiran Kasar 0,2 M 25
4 Serbuk 0,2 M 45
5 Butiran Kasar 0,2 M 45

Tentukan laju reaksi paling lambat dan paling cepat !

Anda mungkin juga menyukai