Anda di halaman 1dari 27

TELAAH ISI KURIKULUM KIMIA

KIMIA SMA KELAS XI

“LAJU
REAKSI”
Standar Kompetensi
Memahami kinetika reaksi kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari dan industri.

Kompetensi Dasar
1. Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan
percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
2. Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan
faktor-faktor penentu laju dan orde reaksi, dan terapannya
dalam kehidupan sehari-hari
Indikator
 Siswa dapat menjelaskan pengertian kemolaran, serta cara
menyediakan larutan, dengan kemolaran tertentu.
 Siswa dapat menjelaskan persamaan laju reaksi,tingkat reaksi
dan penentunya, serta faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi.
 Siswa dapat membuat dan menafsirkan grafik dari data
percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
 Siswa dapat menjelaskan secara teoritis tentang laju reaksi
berdasarkan teori tumbukan.
 Siswa dapat menjelaskan pengertian dan peranan katalis dan
energi pengaktifan dengan menggunakan diagram, serta katalis
dalam industri kimia.
PETA KONSEP
LAJU
REAKSI

berkaitan dengan ditentukan melalui

Waktu dipengaruhi oleh


Percobaan
Perubahan

Hasil
Pereaksi
Reaksi

Konsentrasi Luas
Katalis Suhu
Pereaksi Permukaan

menentukan
membentuk mengadakan

Orde Senyawa
Adsorbsi
Reaksi Antara
KEMOLARAN
Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan
Kemolaran dinyatakan dalam satuan mol/L
Kemolaran larutan dapat dikaitkan dengan kadar larutan, jika massa jenis
larutan diketahui

Keterangan:
n g 1000
M  M  x M = kemolaran
atau MR V n = jumlah mol zat
V
V = volume larutan

10 kadar g = massa zat

M Mr = massa molekul relatif

mm p = massa jenis larutan


m = massa zat terlarut
Mm = massa molar
Contoh Soal
Membuat 200 mL H2SO4 4 M dari asam sulfat 98% massa 1,8 kg L-1
Hitunglah kemolaran asam sulfat pekat dan volume asam sulfat yang
diperlukan!

Jawab:

Kemolaran asam sulfat Volume asam sulfat

M
10  kadar V1M1  V2 M 2
mm V1 18  200 4
1,810 98
 V1  44,44mL
98
 18mol / L
Pengenceran
• Mengencerkan larutan yaitu memperkecil konsentrasi
larutan dengan jalan menambahkan sejumlah tertentu
pelarut
• Pengenceran menyebabkan volume dan kemolaran
larutan berubah, tetapi jumlah zat terlarut tidak
berubah, sehingga berlaku rumus:

n1  n2
V1M1  V2 M 2
Sebelum Sesudah
pengenceran pengenceran
Contoh Soal Pengenceran Larutan
Berapa mL air harus dicampur dengan 100 mL larutan NaOH 0,5 M sehingga
menjadi 0,2 M?
Jawab:
Diketahui: V1 = 100 mL; M2= 0,5 M; dan M2= 0,2 M.
Misalkan volume air yang harus ditambahkan = x mL,
maka volume akhir larutan, V2 = (100 + x) mL.
Dengan menggunakan rumus pengenceran, V2 dapat ditentukan sebagaiberikut:

V1M1  V2 M 2
100  0,5  (100  x)  0,2
50  20  0,2x
30
x
0,2
150
KONSEP LAJU REAKSI
• Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi,
maka jumlah zat pereaksi akan semakin
sedikit, sedangkan produk semakin banyak.

• Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju


berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya
produk.

pereaksi  produk
Penentuan Laju Reaksi
Laju reaksi ditentukan melalui percobaan , yaitu dengan mengukur
banyaknya pereaksi yang dihabiskan atau banyaknya produk yang
dihasilkan pada selang waktu tertentu.

Mg(s) + 2HCl (aq)  MgCl2 (aq) + H 2 (g)

Contoh
NEXT
Waktu Volume H2
(menit) (cm3)
0 0

1 14

2 25

3 33

4 38

5 40

6 40

7 40
m R  n P
[R] [P]
v atau v
t t
Keterangan:
R = pereaksi (reaktan)
P = produk
v = laju reaksi
t = waktu reaksi
[R] = perubahan konsentrasi molar pereaksi
[P] = perubahan konsentrasi molar produk
Contoh
Untuk reaksi:
2N2O5 (g)  4NO 2 (g) + O2 (g)
Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju pengurangan
konsentrasi molar N2O5 atau laju pertambahan konsentrasi
molar NO2 atau laju pertambahan konsentrasi molar O2.
nyatakanlah laju reaksinya!
Jawab: [N 2O5]
vN 2O5  M /s
t
vNO 2   [NO2] M / s
t
[O2]
vO 2   M /s
t
v   1 [N 2O5]   1 [NO2]   [O2]
2 t 4 t t
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
1. Luas Permukaan: Semakin besar luas permukaan, semakin
cepat laju reaksi. Semakin kecil luas permukaan, semakin
lambat laju reaksi.
2. Konsentrasi Pereaksi: Semakin besar konsentrasi, semakin
cepat laju reaksi. Semakin kecil konsentrasi semakin lambat
laju reaksi.
3. Tekanan: Penambahan tekanan dengan memperkecil
volume akan memperbesar konsentrasi, dengan demikian
dapat memperbesar laju reaksi,
4. Suhu: Semakin tinggi suhu, semakin cepat laju reaksi.
Semakin rendah suhu, semakin lambat laju reaksi.
5. Katalis: Zat yang dapat mempercapat laju reaksi.
Contoh
Suatu reaksi berlangsung dua kali lebih cepat setiap kali suhu
dinaikkan 10oC. jika laju suatu reaksi pada suhu 25oC adalah x M s-1,
berapakah laju reaksi pada 55oC?

Jawab:
Kenaikan suhu dari 25oC menjadi 55oC adalah 30 o = 3 x 10oC.
Maka laju reaksi menjadi:
= 2 x 2 x 2 x M s-1
= 23x M s-1
= 8x M s-1
Untuk jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:

Suhu 25 oC 35 oC 45 oC 55 oC
Laju reaksi x M s-1 2x M s-1 4x M s-1 8x M s-1
Katalis

Katalis Homogen
sefase dengan zat yang dikatalis

Katalis Heterogen

tidak sefase dengan zat yang dikatalis


PERSAMAAN LAJU REAKSI
Hubungan kuantitatif antara konsentrasi pereaksi dengan laju reaksi
dinyatakan dalam suatu persamaan, yaitu persamaan laju reaksi.

Untuk reaksi:
mA  nB  pC  qD
Persamaan laju:

v = k [A]x [B]y

Keterangan:
k = tetapan jenis reaksi
x = orde reaksi terhadap pereaksi A
y = orde reaksi terhadap pereaksi B
2N 2 O 5 (g)  4NO 2 (g)  O 2 (g)
v k[N 2 O5]

CHCl 3 (g)Cl 2 (g)CCl 4 (g) HCl(g)


1

v k[CHCl ][Cl ]3 2
2

H 2 (g) I 2 (g)2HI (g)


v k[H 2 ][I 2]

H 2 (g) Br 2 (g)2HBr(g)
3
k[H 2][Br ] 2 2
v
[Br 2]  k[HBr]
Orde reaksi menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi
pereaksi pada laju reaksi.

a. Orde nol
Reaksi dinyatakn
berorde nol terhadap v
salah satu pereaksinya
apabila perubahan
konsentrasi pereaksi
tersebut tidak
mempengaruhi laju
reaksi.
[X]
b. Orde satu
Suatu reaksi dikatakan v
berorde satu terhadap
salah satu pereaksinya
jika laju reaksi
berbanding lurus
dengan konsentrasi
pereaksi itu.
[X]

c. Orde dua
Suatu reaksi dikatakan v
berorde dua terhadap
salah satu pereaksi jika
laju reaksi merupakan
pangkat dua dari
konsentrasi pereaksi
itu.
[X]
Contoh Soal Menentukan persamaan laju reaksi
Nitrogen oksida (NO) bereaksi dengan hidrogen (H2) membentuk
dinitrogen oksida (N2O) dan uap air (H2O).
2NO (g) + H2 (g) → N2O (g) + H2O (g)
Pengaruh konsentrasi NO dan H2 terhadap laju reaksi ditemukan
sebagai berikut.

Konsentrasi Awal (M) Laju Reaksi


Percobaan Awal
NO H2 (M s-1)

1 6,4 x 10-3 2,2 x 10-3 2,6 x 10-5


2 12,8 x 10-3 2,2 x 10-3 1,0 x 10-4
3 6,4 x 10-3 4,4 x 10-3 5,1 x 10-5
a. Tentukan orde reaksi terhadap NO.
b. Tentukan orde reaksi terhadap H2.
c. Tulis persamaan laju reaksinya.
d. Tuliskan nilai orde reaksi total.
e. Tentukan nilai dan satuan tetapan jenis reaksi (k).
f. Tentukan laju reaksi jika konsentrasi NO dan H2
masing-masing 0,5 M.
Jawab:
Misal persamaan laju reaksi adalah v = k [NO]x[H2]y
a. Orde reaksi terhadap NO ditentukan dari percobaan 1 dan 2.
𝑣2 𝑘 12,8 × 10 −3 𝑥 2,2 × 10 −3 𝑦 1,0 × 10 −4
= =
𝑣1 𝑘 6,4 × 10 −3 𝑥 2,2 × 10 −3 𝑦 2,6 × 10 −5
2𝑥= 4
𝑥= 2
Jadi, orde reaksi terhadap NO = 2.

b. Orde reaksi terhadap H2 ditentukan dari percobaan 1 dan 3.


𝑣2 𝑘 6,4 × 10 −3 𝑥 4,4 × 10 −3 𝑦 5,1 × 10 −4
= =
𝑣1 𝑘 6,4 × 10 −3 𝑥 2,2 × 10 −3 𝑦 2,6 × 10 −5
2𝑦= 2
𝑦= 2
Jadi, orde reaksi terhadap H2 = 1.
c. Persamaan laju reaksi : 𝑣= 𝑘[𝑁𝑂]2[𝐻2]

d. Orde reaksi total = 2 + 1 = 3.

e. Dari persamaan laju reaksi:


𝑣= 𝑘𝑁𝑂 2[𝐻2]
𝑣
Maka, 𝑘= 2
[𝑁𝑂] [𝐻2 ]
Berdasarkan percobaan (1):
2,6 × 10−5𝑀 𝑠−1 −2𝑠−1
𝑘= = 288,5𝑀
6,4 × 10−3𝑀 2(2,2 × 10−3𝑀)

f. Persamaan laju reaksi lengakap:


𝑣= 288,5 𝑁𝑂 2[𝐻2]
Jika [NO] = 0,5 M; [H2] = 0,5 M,
Maka 𝑣= 288,5 0,5 2 0,5 = 36,06 𝑀𝑠−1
TEORI TUMBUKAN
Reaksi terjadi ketika
partikel pereaksi saling
bertumbukan. Laju reaksi
bergantung pada:
• Frekuensi tumbukan
• Fraksi partikel yang
Tidak menghasilkan reaksi
memiliki energi minimum
tertentu
• Fraksi yang mempunyai
arah tumbukan yang
sesuai
Energi minimum yang harus
dimiliki oleh partikel pereaksi Menghasilkan reaksi
sehingga menghasilkan
tumbukan efektif disebut
Tumbukan efektif
energi pengaktifan (Ea =
energi aktivasi).
Hubungan antara teori tumbukan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi:

 Pengaruh
konsentrasi dan luas  Pengaruh suhu
permukaan Semakin tinggi suhu,
Semakin besar semakin banyak
konsentrasi, semakin besar molekul yang
pula frekuensi tumbukan. mencapai energi
pengaktifan.

 Pengaruh katalis
Katalis menurunkan energi
pengaktifan.

Anda mungkin juga menyukai