“LAJU
REAKSI”
Standar Kompetensi
Memahami kinetika reaksi kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari dan industri.
Kompetensi Dasar
1. Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan
percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
2. Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan
faktor-faktor penentu laju dan orde reaksi, dan terapannya
dalam kehidupan sehari-hari
Indikator
Siswa dapat menjelaskan pengertian kemolaran, serta cara
menyediakan larutan, dengan kemolaran tertentu.
Siswa dapat menjelaskan persamaan laju reaksi,tingkat reaksi
dan penentunya, serta faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi.
Siswa dapat membuat dan menafsirkan grafik dari data
percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
Siswa dapat menjelaskan secara teoritis tentang laju reaksi
berdasarkan teori tumbukan.
Siswa dapat menjelaskan pengertian dan peranan katalis dan
energi pengaktifan dengan menggunakan diagram, serta katalis
dalam industri kimia.
PETA KONSEP
LAJU
REAKSI
Hasil
Pereaksi
Reaksi
Konsentrasi Luas
Katalis Suhu
Pereaksi Permukaan
menentukan
membentuk mengadakan
Orde Senyawa
Adsorbsi
Reaksi Antara
KEMOLARAN
Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan
Kemolaran dinyatakan dalam satuan mol/L
Kemolaran larutan dapat dikaitkan dengan kadar larutan, jika massa jenis
larutan diketahui
Keterangan:
n g 1000
M M x M = kemolaran
atau MR V n = jumlah mol zat
V
V = volume larutan
Jawab:
M
10 kadar V1M1 V2 M 2
mm V1 18 200 4
1,810 98
V1 44,44mL
98
18mol / L
Pengenceran
• Mengencerkan larutan yaitu memperkecil konsentrasi
larutan dengan jalan menambahkan sejumlah tertentu
pelarut
• Pengenceran menyebabkan volume dan kemolaran
larutan berubah, tetapi jumlah zat terlarut tidak
berubah, sehingga berlaku rumus:
n1 n2
V1M1 V2 M 2
Sebelum Sesudah
pengenceran pengenceran
Contoh Soal Pengenceran Larutan
Berapa mL air harus dicampur dengan 100 mL larutan NaOH 0,5 M sehingga
menjadi 0,2 M?
Jawab:
Diketahui: V1 = 100 mL; M2= 0,5 M; dan M2= 0,2 M.
Misalkan volume air yang harus ditambahkan = x mL,
maka volume akhir larutan, V2 = (100 + x) mL.
Dengan menggunakan rumus pengenceran, V2 dapat ditentukan sebagaiberikut:
V1M1 V2 M 2
100 0,5 (100 x) 0,2
50 20 0,2x
30
x
0,2
150
KONSEP LAJU REAKSI
• Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi,
maka jumlah zat pereaksi akan semakin
sedikit, sedangkan produk semakin banyak.
pereaksi produk
Penentuan Laju Reaksi
Laju reaksi ditentukan melalui percobaan , yaitu dengan mengukur
banyaknya pereaksi yang dihabiskan atau banyaknya produk yang
dihasilkan pada selang waktu tertentu.
Contoh
NEXT
Waktu Volume H2
(menit) (cm3)
0 0
1 14
2 25
3 33
4 38
5 40
6 40
7 40
m R n P
[R] [P]
v atau v
t t
Keterangan:
R = pereaksi (reaktan)
P = produk
v = laju reaksi
t = waktu reaksi
[R] = perubahan konsentrasi molar pereaksi
[P] = perubahan konsentrasi molar produk
Contoh
Untuk reaksi:
2N2O5 (g) 4NO 2 (g) + O2 (g)
Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju pengurangan
konsentrasi molar N2O5 atau laju pertambahan konsentrasi
molar NO2 atau laju pertambahan konsentrasi molar O2.
nyatakanlah laju reaksinya!
Jawab: [N 2O5]
vN 2O5 M /s
t
vNO 2 [NO2] M / s
t
[O2]
vO 2 M /s
t
v 1 [N 2O5] 1 [NO2] [O2]
2 t 4 t t
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
1. Luas Permukaan: Semakin besar luas permukaan, semakin
cepat laju reaksi. Semakin kecil luas permukaan, semakin
lambat laju reaksi.
2. Konsentrasi Pereaksi: Semakin besar konsentrasi, semakin
cepat laju reaksi. Semakin kecil konsentrasi semakin lambat
laju reaksi.
3. Tekanan: Penambahan tekanan dengan memperkecil
volume akan memperbesar konsentrasi, dengan demikian
dapat memperbesar laju reaksi,
4. Suhu: Semakin tinggi suhu, semakin cepat laju reaksi.
Semakin rendah suhu, semakin lambat laju reaksi.
5. Katalis: Zat yang dapat mempercapat laju reaksi.
Contoh
Suatu reaksi berlangsung dua kali lebih cepat setiap kali suhu
dinaikkan 10oC. jika laju suatu reaksi pada suhu 25oC adalah x M s-1,
berapakah laju reaksi pada 55oC?
Jawab:
Kenaikan suhu dari 25oC menjadi 55oC adalah 30 o = 3 x 10oC.
Maka laju reaksi menjadi:
= 2 x 2 x 2 x M s-1
= 23x M s-1
= 8x M s-1
Untuk jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:
Suhu 25 oC 35 oC 45 oC 55 oC
Laju reaksi x M s-1 2x M s-1 4x M s-1 8x M s-1
Katalis
Katalis Homogen
sefase dengan zat yang dikatalis
Katalis Heterogen
Untuk reaksi:
mA nB pC qD
Persamaan laju:
v = k [A]x [B]y
Keterangan:
k = tetapan jenis reaksi
x = orde reaksi terhadap pereaksi A
y = orde reaksi terhadap pereaksi B
2N 2 O 5 (g) 4NO 2 (g) O 2 (g)
v k[N 2 O5]
v k[CHCl ][Cl ]3 2
2
H 2 (g) Br 2 (g)2HBr(g)
3
k[H 2][Br ] 2 2
v
[Br 2] k[HBr]
Orde reaksi menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi
pereaksi pada laju reaksi.
a. Orde nol
Reaksi dinyatakn
berorde nol terhadap v
salah satu pereaksinya
apabila perubahan
konsentrasi pereaksi
tersebut tidak
mempengaruhi laju
reaksi.
[X]
b. Orde satu
Suatu reaksi dikatakan v
berorde satu terhadap
salah satu pereaksinya
jika laju reaksi
berbanding lurus
dengan konsentrasi
pereaksi itu.
[X]
c. Orde dua
Suatu reaksi dikatakan v
berorde dua terhadap
salah satu pereaksi jika
laju reaksi merupakan
pangkat dua dari
konsentrasi pereaksi
itu.
[X]
Contoh Soal Menentukan persamaan laju reaksi
Nitrogen oksida (NO) bereaksi dengan hidrogen (H2) membentuk
dinitrogen oksida (N2O) dan uap air (H2O).
2NO (g) + H2 (g) → N2O (g) + H2O (g)
Pengaruh konsentrasi NO dan H2 terhadap laju reaksi ditemukan
sebagai berikut.
Pengaruh
konsentrasi dan luas Pengaruh suhu
permukaan Semakin tinggi suhu,
Semakin besar semakin banyak
konsentrasi, semakin besar molekul yang
pula frekuensi tumbukan. mencapai energi
pengaktifan.
Pengaruh katalis
Katalis menurunkan energi
pengaktifan.