Anda di halaman 1dari 31

UNIT 4

Laju
dan Orde Reaksi
Perhatikan gambar berikut.

Lemari pendingin makanan


digunakan agar bahan makanan
dapat tahan lama dan tidak
cepat membusuk. Mengapa hal
ini dapat terjadi?
A Kemolaran
1. Pengertian
Kemolaran atau molaritas menyatakan konsentrasi
(kepekatan) dari suatu larutan yang menggambarkan jumlah
mol zat terlarut dalam setiap liter larutan.
n g 1000
M= M= x
V Mr V
Konsentrasi larutan juga dapat dinyatakan
dalam bentuk persentase (P).
P
xρx V
g = P x massa larutan M=
100
x
1000
100 Mr V
massa larutan = ρ x V 10 x P x ρ
atau M =
Mr
Contoh Soal

Terdapat 100 mL larutan NaOH 4% dengan massa jenis (ρ) =


1,1 g.cm-3. Jika Mr NaOH = 40, tentukan kemolaran larutan
NaOH tersebut.
Penyelesaian
Massa larutan NaOH = ρ x V
= 1,1 g.cm-3 x 100 mL = 110 g
4 x 110 g
Massa NaOH terlarut =
100
= 4,4 g
g 1000 4,4 g 1000
M= x = x = 1,1 M
Mr V 40 100 mL
Jadi, kemolaran larutan NaOH adalah 1,1 M
2. Membuat Larutan
Melarutkan Zat Padat
Menetapkan kemolaran
1 dan volume larutan yang
diinginkan.
Hitung massa zat yang
2 diperlukan dan timbang
dengan tepat.
Larutkan zat yang
3 ditimbang dengan air
pada labu ukur.
Tambahkan air sampai
4
volume yang diinginkan
dan kocok.
Mengencerkan Larutan Pekat

Penambahan zat pelarut sehingga volume larutan menjadi


besar dan kemolaran menjadi lebih kecil. Jumlah mol zat
terlarut dalam proses pelarutan tidak berubah.
n1 = n2
V1 x M1 = V2 x M2
Perhitungan dua larutan zat yang kemolarannya berbeda.
jumlah mol zat
M=
volume total

Mcampuran (V1 x M1) + (V2 x M2) + ……


=
V1 + V2 + ……
Cara Mengencerkan Larutan Pekat
Hitung kemolaran larutan zat.
Hitung volume zat yang harus dipipet menggunakan
rumus pengenceran.
Pipet zat dan masukkan sedikit demi sedikit ke dalam labu
ukur yang telah berisi air sambil terus dikocok.
Tambahkan sejumlah air sampai tepat pada garis batas.
Latihan Soal

Tentukan kemolaran dari 0,75 mol H2SO4 yang


1
dilarutkan dalam air hingga 3 L.
Berapa gram NaOH (Mr = 40) yang terlarut dalam 5L
2
larutan NaOH 0,3 M.
Tentukan volume larutan jika 7,4 g Ca(OH)2 (Mr = 74)
3
dilarutkan dalam air hingga kemolaran 0,4 M.
Tentukan kemolaran dari 200 mL larutan NaCl 20%,
4 massa jenis = 1,5 g cm-3, Ar Na = 23, Ar Cl = 35,5.
B Laju Reaksi
Laju reaksi menunjukkan perubahan konsentrasi zat yang terlibat
dalam reaksi setiap satuan waktu.
pA + qB rC + sD
Pereaksi konsentrasi Hasil reaksi konsentrasi
semakin berkurang semakin bertambah
∆ [A] ∆ [B] Tanda (-) :
vA = - vB = -
∆t ∆t pengurangan konsentrasi.

∆ [C] ∆ [D] Tanda (+) :


vC = + vD = + penambahan konsentrasi.
∆t ∆t
vA dan vB = laju perubahan konsentrasi pereaksi
vC dan vD = laju perubahan konsentrasi hasil reaksi
perubahan konsentrasi (∆C)
Laju reaksi (v) dalam M/s =
perubahan waktu (∆t)
Contoh Soal

Ke dalam tabung reaksi yang berisi 200 mL larutan HCl 2 M,


dimasukkan 8 g serbuk seng. Jika setelah 2 menit masih tersisa
1,5 g, tentukan laju pengurangan seng? (Ar Zn = 65)
Penyelesaian
Persamaan reaksi: Zn(s) + 2HCl(aq) ZnCl2(aq) + H2(g)
Massa Zn yang bereaksi = 8 g - 1,5 g = 6,5 g
g 6,5
Jumlah mol Zn = = = 0,1 mol
Ar 65
jumlah mol 0,1
[Zn] yang bereaksi = = = 0,5 M
V 0,2
∆t = 2 menit = 2 x 60 detik = 120 detik
∆ [Zn] 0,5 M
vZn = - = = 4,2 x 10-3 Ms-1
∆t 120 s
Jadi, laju pengurangan logam Zn = 4,2 x 10-3 Ms-1
1. Hubungan Laju Reaksi dan Koefisien
Reaksi
Perhatikan gambar berikut.
A + B C + D
Perbandingan laju reaksi setiap zat
∆ [A] ∆ [B] ∆ [C] ∆ [D]
vA : vB : vC : vD = - :- :+ :+
∆t ∆t ∆t ∆t
Waktu reaksi dianggap sama sehingga ∆t dapat dihilangkan
vA : vB : vC : vD = [A] : [B] : [C] :[D]
Satuan konsentrasi adalah mol L-1 sehingga

vA : vB : vC : vD = nA : nB : nC : nD
V V V V
Dalam perbandingan, volume setiap zat dianggap sama
sehingga
vA : vB : vC : vD = nA : nB : nC : nD
Jadi, dalam suatu reaksi kimia, laju reaksi suatu zat
berbanding lurus dengan perbandingan koefisien reaksi
zat tersebut.

pA + qB rC + sD

vA : vB : vC : vD = p : q : r :s
2. Persamaan Laju Reaksi dan Orde
Reaksi
Persamaan Laju Reaksi
pA + qB rC + sD
Persamaan laju reaksi untuk reaksi di atas ditulis sebagai
berikut.
v = k [A]x[B]y

Nilai k bergantung pada sifat pereaksi


Nilai k besar jika reaksi berlangsung cepat
Nilai k kecil jika reaksi berlangsung lambat
Keterangan :
v = laju reaksi [B] = konsentrasi zat B
k = konstanta laju reaksi x = orde reaksi zat A
[A] = konsentrasi zat A y = orde reaksi zat B
Orde Reaksi

Orde reaksi merupakan bilangan pangkat konsentrasi


pada persamaan laju reaksi.
Reaksi Orde Persamaan Reaksi dan Laju Reaksi
Reaksi Orde Nol CH3COOCH3 + H2O → CH3COOH + CH3OH
v = k [A]o = k v = k [CH3COOCH3][H2O]0
Reaksi Orde Satu SO2Cl2 → SO2 + Cl2
v = k [A] v = k [SO2Cl2]
Reaksi Orde Dua 2H2 + SO2 → 2H2O + S
v = k [A]2 atau v = k [A][B] v = k [H2][SO2]
Reaksi Orde Tiga
v = k [A]2[B], v = k [A][B][C], 2NO + 2H2 → N2 + 2H2O
v = k [NO]2[H2]
v = k [C]3 atau v = k [A][B]2

Reaksi Orde Pecahan CHCl3 + Cl2 → CCl4 + HCl


v = k [CHCl3][Cl2]1/2
3. Penentuan Orde Reaksi
dan Persamaan Laju Reaksi
Pada percobaan penentuan laju reaksi : A + 2B → AB2,
diperoleh data sebagai berikut.

No. A (M) B (M) V (Ms-1)


1 0,1 0,1 1,20 x 10-3
2 0,2 0,1 4,80 x 10-3
3 0,3 0,2 2,16 x 10-2
4 0,2 0,3 1,44 x 10-2
5 0,3 0,3 3,24 x 10-2

a. Berdasarkan data tersebut, tentukan orde reaksinya.


b. Tentukan persamaan laju reaksinya.
Penyelesaian

Dimisalkan persamaan laju reaksi: v = k [A]x [B]y


Untuk mencari orde reaksi zat A (x), dipilih data konsentrasi
zat B yang sama, yaitu data (1) dan (2) atau data (4) dan (5).
Berdasarkan data (1) dan (2)
v(1) k(1) A(1) x B(1) y
= = , harga k(1) = k(2)
v(2) k(2) A(2) B(2)

1,20 x 10 -3 0,1 x 0,1 y


= = 1y = 1
4,80 x 10-3 0,2 0,1

1 1 x
= , maka x = 2
4 2
Untuk mencari orde reaksi zat B (y), dipilih data konsentrasi
zat A yang sama, yaitu data (2) dan (4) atau data (3) dan (5).
Berdasarkan data (2) dan (4)

v(2) B(2) y y
4,80 x 10 -3 0,1
= =
v(4) B(4) 1,44 x 10 -2
0,3

1 1 y
= , maka y = 1
3 3

a. Orde reaksi A = 2 dan orde reaksi B = 1.


Orde reaksi total = 2 + 1 = 3
b. Persamaan laju reaksi : v = k [A]2[B]
4. Grafik Orde Reaksi

Reaksi Orde Nol Reaksi Orde Dua


v = k [A]oo = k v = k [A]22
atau v = k [A] [B]
v

[pereaksi]
v

v
Reaksi Orde Satu [pereaksi]
v = k [A]
[pereaksi]
Latihan Soal

Dari persamaan reaksi : NO2 + CO → NO + CO2, diperoleh


data laju reaksi sebagai berikut.
Konsentrasi Awal
Laju Reaksi
Percobaan
NO (M) CO2 (M) (Ms-1)

1 0,11 0,06 1,20 x 10-3


2 0,22 0,06 4,80 x 10-3
3 0,32 0,12 1,80 x 10-2
4 0,22 0,12 4,80 x 10-3
Laju reaksi jika 0,4 M NO2 direaksikan dengan 0,2 M CO2.
Faktor-Faktor
C yang Memengaruhi
Laju Reaksi
1 Wujud zat

2 Konsentrasi pereaksi

3 Luas permukaan bidang sentuh reaksi

4 Suhu pereaksi

5 Katalis
D Teori Tumbukan
Terjadinya suatu reaksi kimia disebabkan oleh
tumbukan antarpartikel pereaksinya.

OH- + CH3Br HOCH3 Br-


pereaksi tumbukan hasil reaksi

Tidak setiap tumbukan antarpartikel dapat menyebabkan


terjadinya reaksi.
Reaksi terjadi jika energi kinetik tumbukan antarpartikel dapat
melampaui energi aktivasi sehingga terbentuk kompleks
teraktivasi.
1. Energi Aktivasi

Grafik energi aktivasi dan pembentukan kompleks teraktivasi

Energi (kJ)
Energi (kJ) Kompleks Kompleks
teraktivasi teraktivasi
Hasil reaksi Ea
Ea Pereaksi
∆H > 0 ∆H < 0

Pereaksi Hasil reaksi


Koordinat reaksi Koordinat reaksi
2. Hubungan antara Teori Tumbukan
dan Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Laju Reaksi

1 Konsentrasi
Larutan pekat memiliki konsentrasi besar. Molekul-molekul
dalam larutan pekat berjumlah lebih banyak dan susunannya
lebih rapat sehingga lebih mudah bertumbukan. Laju reaksi
semakin cepat

2 Suhu
Pada suhu tinggi, molekul bergerak lebih cepat sehingga
energi kinetiknya bertambah. Peningkatan energi kinetik
menyebabkan kompleks teraktivasi lebih cepat terbentuk.
3 Luas Permukaan Bidang Sentuh
Semakin kecil ukuran suatu zat, dalam jumlah massa yang
sama, luas bidang sentuhnya semakin besar dan semakin
besar luas permukaan pereaksi, laju reaksi semakin besar.

4 Katalis
Energi aktivasi dengan katalis lebih rendah daripada energi
aktivasi tanpa katalis sehingga kompleks teraktivasi pada
reaksi dengan katalis mudah tercapai.
Penerapan Konsep
E Laju Reaksi
1. Penerapan Luas Permukaan dalam Kehidupan
Sehari-hari dan Industri 2
1 Industri aluminium
Industri kertas Memperkecil ukuran bijih
Penghancuran bahan baku bauksit sebelum di proses
untuk membuat bubur kertas. lebih lanjut.

4
3
Industri tambang
Industri semen
Penghancuran butiran bahan
Penghancuran
baku sampai halus.
batu kapur sampai halus.
2. Penggunaan Katalis dalam Industri
1
Industri roti

Penambahan enzim zimase pada proses


peragian atau pengembangan roti.
3
2 Industri perminyakan
Industri
pembuatan amonia Pemecahan katalis dan
Penambahan katalis ke alkilasi dengan katalis berupa
dalam zat pereaksi untuk asam, oksida aluminium,
mempercepat laju reaksi. silikon, dan krom.
Latihan Soal

Pada suatu percobaan penentuan laju reaksi, diketahui


1
bahwa laju reaksi meningkat 2 kali pada setiap kenaikan
suhu 10ºC. Jika pada suhu 20ºC, laju reaksi 2 x 10-4 Ms-1,
tentukan laju reaksi pada suhu 80ºC.
Pada percobaan penentuan laju reaksi diperoleh data
2
sebagai berikut.
Suhu (ºC) Waktu (detik)
23 2430
38 810
83 30
98 10
Tentukan waktu berlangsungnya suatu reaksi pada
suhu 68ºC.
Kesimpulan

Laju Reaksi
dipengaruhi oleh

Konsentrasi Luas Suhu Sifat zat Katalis


permukaan
Bagaimana hubungan antara laju reaksi dengan
1
koefisien reaksi?

2 Diketahui persamaan reaksi penguraian senyawa SO3


adalah 2SO3 2SO2+ O2. Tentukan perbandingan
laju perubahan konsentrasi SO3 : SO2 : O2?
3 Apakah yag dimaksud dengan orde reaksi?

4. Berikan contoh penerapan konsep laju reaksi dalam


4
kehidupan sehari-hari.
TERIMA KASIH
Satu-satunya ukuran keberhasilan anda yang
jujur adalah apa yang sedang anda lakukan
dibandingkan dengan potensi anda yang
sebenarnya.
~ Paul J. Meyer ~

Anda mungkin juga menyukai