Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II

PERCOBAAN I
KECEPATAN REAKSI ANTARA PEROKSIDISULFAT
DENGAN ION YOD

OLEH :

NAMA : INDAH SARI DEWI


STAMBUK : F1C1 13 035
KELOMPOK : VIII ( DELAPAN )
ASISTEN :

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2008
I. PENDAHULAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari percobaan Kecepatan Reaksi Antara Peroksidisulfat

dengan Ion Yod adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kecepatan reaksi bergantung pada konsentrasi pereaksi ?

2. Bagaimana asumsi-asumsi yang digunakan dalam metode diferensial ?

3. Bagaimana menentukan orde reaksi dan tetapan kecepatan reaksi pada suhu tertentu ?

C. Maksud Percobaan

Maksud dari percobaan Kecepatan Reaksi Antara Peroksidisulfat dengan Ion

Yod adalah mempelajari kinetika reaksi antara peroksidisulfat dengan ion yod.

D. Tujuan Percobaan

Tujuan dari Kecepatan Reaksi Antara Peroksidisulfat dengan Ion Yod adalah

sebagai berikut:

1. Untuk menunjukkan bagaimana kecepatan reaksi bergantung pada konsentrasi

pereaksi.

2. Untuk menunjukkan asumsi-asumsi yang digunakan dalam metode diferensial.

3. Untuk menentukan orde reaksi dan tetapan kecepatan reaksi pada suhu tertentu.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Kinetika kimia mempelajari tentang kecepatan reaksi kimia. Reaksi kimia terjadi

dengan kecepatan yang berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan

reaksi adalah macam zat yang mengadakan reaksi, konsentrasi atau tekanan, temperatur,

adanya katalisator dan radiasi yaitu adanya sinar dengan panjang gelombang tertentu

(Respati, 1981).

Kecepatan reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi ataupun produk dalam

satuan waktu. Laju suatu reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi

suatu pereaksi atau laju bertambahnya konsentrasi suatu prodak. Untuk mengukur laju

reaksi kimia perlulah menganalisis secara langsung maupun tak langsung banyaknya

produk yang terbentuk atau banyaknya pereaksi yang tersisa setelah penggal-penggal

waktu yang sesuai. Analisis konsentrasi pereaksi dan produk umumnya akan paling

sederhana bila reaksi dipelajari dalam larutan (Keenan, 1986).

Laju reaksi kimia tertentu bergantung pada sifat dasar pereaksi, energi

pengaktifan, tempratur, adanya katalis dan konsentrasi.

a. Sifat dasar pereaksi.

Zat-zat berbeda secara nyata dalam lajunya, mereka mengalami perubahan kimia.

b. Energi pengaktofan

Selama perubahan kimia, perlulah bagi molekul-molekul yang bereaksi untuk

bertabrakan ketika mereka kian kemari secara acak. Energi yang ditambahkan yang
harus dipunyai oleh zat-zat yang bereaksi untuk memebentuk komplek teraktifkan

atau keadaan transisi yang disebut energi pengaktifan.

c. Tempratur

Laju reaksi kimia bertambah dengan naikknya tempratur. Biasanya kenaikkan 10

akan melipatduakan atau bahkan tiga, laju reaksi antara molekul-molekul.

d. Adanya katalis

Katalis adalah suatu zat yang meningkatkan kecepatan suatu reaksi kimia tanpa

dirinya mengalami perubahan kimia yang permanent

e. Konsentrasi

Konsentrasi pereaksi besar pengaruhnya pada kecepatan reaksi. Reaksi akan

berjalan cepat pada awal reaksi, akan semakin lambat setelah waktu tertentu dan akan

berhenti pada waktu yang tak terhingga (http://id.wikipedia.org).

Laju reaksi terukur sering kali sebanding dengan konsentrasi reaktan suatu

pangkat. Contohnya mungkin saja laju itu sebanding dengan konsentrasi dua reaktan A

dan B sehingga v = k [A] [B]. koefisien k disebut konstanta laju, yang tidak bergantung

pada konsentrasi (tetapi bergantung pada tempratur). Persamaan sejenis ini yang

ditentukan secara eksperimen, disebut hukum laju reaksi. Secara formal hukum laju

adalah persamaan yang menyatakan laju reaksi v sebagai fungsi dari konsentrasi semua

spesies yang ada, termasuk produknya.

Hukum laju mempunyai dua penerapan utama. Penerapan praktisnya, setelah kita

mengatahui hukum laju, kita dapat meramalkan laju reaksi dari komposisi campuran.

Penerapan teoritis hukum laju ini adalah hukum laju merupakan pemandu untuk
mekanisme reaksi. Setiap mekanisme yang diajukan harus konsisten dengan hukum laju

yang diamati (Atkins, 1999:335).

Laju reaksi ditentukan dengan mengukur perubahan konsentrasi per satuan

waktu. Saat pengukuran pada awal reaksi, konsentrasi A belum berubah terlalu banyak,

A P
inilah yang disebut sebagai laju reaksi awal. Untuk reaksi pada start awal hanya

ada A, [A]o. Pada t = 0; [A] = [A]o; [B]o = 0. Pereaksi A akan mengalami penurunan

konsentrasi sedang hasil reaksi B akan mengalami penambahan konsentrasi (Muzakkar,

2006).

Umumnya kecepatan suatu reaksi kimia bergantung pada konsentrasi pereaksi-

pereaksinya. Sifat tersebut dapat ditentukan dengan cara mengukur perubahan kecepatan

reaksi berdasarkan perubahan konsentrasi salah satu pereaksi, sedangkan konsentrasi

pereaksi-pereaksi yang lain dibuat tetap. Reaksi antara peroksidisulfat dengan ion yod

dapat dituliskan sebagai berikut:

2I- + S2O82-
2SO42- + I2

Pada waktu reaksi sedang berlangsung, konsentrasi pereaksi akan turun sehingga

kecepatan reaksi akan berubah. I2 yang terbentuk akan direduksi kembali menjadi ion I-

oleh sejumlah ion tiosulfat (S2O32-) yang ditambahkan ke dalam sistem.

I2 + 2S2O32- S4 O62- + 2I-

Yod akan terbentuk kembali jika ion tiosulfat telah habis bereaksi (Amiruddin, 2006).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum Kimia Fisika II dengan judul Kecepatan Reaksi Antara Peroksidisulfat

Dengan Ion Yod dilaksanakan pada hari Jumat, 14 Maret 2015 pukul 07.30-10.00 dan

bertempat di Laboratorium Kimia Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah rak tabyng reaksi 2 buah, tabung

reaksi 20 buah, mikroburet, pipet (1,0 ml dan 10 ml), dan stopwatch.

Bahan yang digunakan pada percobaan ini Na2S2O8 0,04 M, Na2S2O6, KI0,10 M,

larutan kanji 3%.


E. Prosedur Kerja

1. sistem 1 (AB)

Larutan Na2S2O8 0,04 M Larutan KI 0,1 M

-- dimasukkan
imasukkan dalamdalam
10 5 - dimasukkan
buah tabung
buah tabung reaksi reaksi dalam 5 tabung
dengan volumebervariasi
dengan volume masing- reaksi masing-

- masing 10 ml, akuades


ditambahkan 9 ml, 8 ml, masing sebanyak 10
7sampai
ml, danvolume
6 ml ml
- ditambahkan
larutan = 10 ml aquades - ditambahkan 1
sampai volume larutan = ml Na2S2O3 0,1 M
10 ml - ditambahkan 1
ml larutan kanji 3%
Larutan A (1 5) Larutan B (1 5)

- dicampur dan
diaduk
- dihitung waktu
mulai saat pencampuran

Waktu reaksi
2. sistem 2 (CD)

Larutan KI 0,1 M
Larutan KI 0,1 M Larutan Na2S2O8 0,04
M
- - imasukkan
dimasukkan dalam
dalam 10 5 - dimasukkan

buah tabung
buah tabung reaksireaksi dalam 5 tabung

dengan volume bervariasi


dengan volume masing- reaksi masing-

- masing 10 ml,akuades
ditambahkan 9 ml, 8 masing sebanyak 10

ml, 7 ml,volume
sampai dan 6 ml ml

- ditambahkan
larutan = 10 ml
aquades sampai volume
larutan = 10 ml
- ditambahkan
Na2S2O3 0,1 M
- ditambahkan larutan
kanji 3%

Larutan C (1 5) Larutan D (1 5)

- dicampur dan
diaduk
- dihitung waktu
mulai saat pencampuran
Hasil Pengamatan

Anda mungkin juga menyukai