NIM 210802114
SEMESTER 1 (SATU)
Kinetika Kimia
JUDUL PERCOBAAN
TUJUAN PERCOBAAN
- Untuk mengetahui teori laju reaksi
- Untuk mengetahui pembagian orde reaksi
- Untuk mengetahui aplikasi laju reaksi dalam krhidupan sehari hari
- Untuk mengetahui pembagian katalis
- Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi
1. ALAT
o Erlenmeyer 100 ml
o Gelas ukur 10 ml
o Pipet tetes
o Bunsen
o Termometer 110oC
o Pipet tetes
o Beaker glass 100 ml
o Corong
o Spatula
o Kaki tiga
o Kawat kasa
o Alu & lumpang
o Stopwatch
o Korek api
o Ball Mill
BAHAN
PROSEDUR PERCOBAAN
1. A. Pengujian pH
1. Pengaruh suhu terhadap laju reaksi
o Disediakan 3 buah Erlenmeyer 100 ml
o Diisi masing-masing Erlenmeyer dengan 6 ml asam oksalat 0,1 M
o Ditambahakan 2 ml asam sulfat pada masing-masing Erlenmeyer
o Erlrnmeyer pertama dipanaskan pada nyala Bunsen sampai suhu 50oC, dan
erlemmeyer kedua sampai 100oC sedangakan Erlenmeyer ketiga tidak
dipanaskan
o Ditambahkan 3 tetes KMnO4 0,1 N pada masing-masing Erlenmeyer
o Diamati prubahan warna dan dicatat waktu mulai saat penambahan KMnO4
0,1N sampai larutan jernih
DATA PERCOBAAN
Volume Natrium
Volume Volume HCl
Erlenmeyer waktu
H2O 3M
Tiosulfat 0,15 M
1 25 ml - ml 4 ml 2,10,20 s
2 20 ml 5 ml 4 ml 3,34 s
3 15 ml 10 ml 4 ml 6,22,30 s
4 10 ml 15 ml 4 ml 12,03,37 s
5 5 ml 20 ml 4 ml 16,22,1 s
• KESIMPULAN
1. Teori Laju Reaksi
Laju reaksi merupakan laju penurunan reaktan (pereaksi) atau laju bertambahnya produk (hasil
reaksi). Laju reaksi ini juga menggambarkan cepat lambatnya suatu reaksi kimia, sedangkan
reaksi kimia merupakan proses mengubah suatu zat (pereaksi) menjadi zat baru yang disebut
dengan produk. Cepat lambatnya proses reaksi kimia yang berlangsung dinyatakan dengan laju
reaksi. Dalam mempelajari laju reaksi digunakan besaran konsentrasi tiap satuan waktu yang
dinyatakan dengan molaritas.
Orde nol atau orde reaksi nol merupakan suatu reaksi dikatakan berorde nol
terhadap salah satu pereaksinya apabila perubahan konsentrasi pereaksinya
tidak memengaruhi laju reaksi.
Bila diplot konsentrasi suatu pereaksi (sumbu X) vs laju reaksi (v) maka akan
didapat grafik :
o Orde Satu
Orde reaksi 1 atau suatu reaksi orde satu terhadap salah satu pereaksinya jika
laju reaksinya berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi itu.
Sebagai contoh bila konsentrasi pereaksi dilipat-duakan, maka laju reaksi
akan menjadi 21=2 kali lipatnya. Bila diplot akan terbentuk kurva berikut:
• Pengecatan pagar rumah yang terbuat dari besi agar tahan karat
• Proses pelarutan gula akan lebih cepat dengan air panas dari pada air dingin.
• Ranting kayu lebih mudah terbakar dari pada kayu balok atau batang kayu
4. Pembagian katalis
• Katalis Homogen
Katalis homogen adalah katalis yang memiliki fasa sama dengan reaktannya. Jika suatu
reaktan yang digunakan berfasa cair, maka katalis homogennya juga berfasa cair. Contoh
reaksi katalis homogen adalah pembentukan belerang trioksida dengan nitrat sebagai
katalisnya:
• Katalis Heterogen
Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase bebeda dengan pereaksi dalam reaksi
kimia yang dikatalisisnya. Satu contoh sederhana untuk katalisis heterogen yaitu bahwa
katalis menyediakan suatu permukaan di mana pereaksi-pereaksi (atau substrat) untuk
sementara terjerat
Larutan yang pekat, artinya punya konsentrasi yang besar, punya partikel yang lebih rapat
kalau kamu bandingkan sama larutan encer. Nah, dengan kata lain tuh semakin tinggi
konsentrasinya, maka semakin banyak molekul dalam tiap satuan. Ini berakibat tumbukan
antarmolekul intensitasnya makin sering terjadi dan reaksinya berlangsung semakin cepat.
-Luas Permukaan
Berlaku bahwa semakin besar luas permukaan partikelnya, maka frekuensi tumbukan
bisa jadi semakin tinggi. Inilah yang menyebabkan reaksi berlangsung lebih cepat.
-Suhu
Reaksi kimia umumnya lebih cepat jika dilangsungkan pada suhu yang lebih tinggi. Jika
suhunya rendah, maka reaksi kimia akan lebih lambat terjadi.
-Katalis
Katalis meningatkan koefisien reaksi dengan menyediakan jalur reaksi alternatif (atau
mekanisme) dengan energi aktivasi yang lebih rendah
Asisten Praktikan