Teori grup merupakan cabang matematika yang menjelaskan sifat model abstrak dari fenomena
yang tergantung pada simetri. Meskipun abstrak, teori grup menyediakan teknik praktis untuk
memprediksi secara kuantitatif dan dapat memverifikasi perilaku atom, molekul dan padatan.
Ketika gagasan dasarnya sudah jelas maka teknik tersebut mudah untuk diaplikasikan di mana
hanya memerlukan perhitungan aritmatika sederhana.
Dalam pembahasan pendahuluan mengenai aplikasi teori grup untuk kimia ini, semua alat
matematika yang digunakan berupa konsep dasar dan dikembangkan ketika diperlukan. Alat
matematika tersebut hanya gagasan dasar geometri Euclid, trigonometri dan bilangan kompleks.
Aplikasi Teori Grup
Teori grup bermanfaat untuk kimia dalam beberapa hal. Pertama, ia menyajikan penjelasan
kualitatif mengenai perilaku materi dengan sederhana. Misalnya, mengapa keadaan elektron di
dalam atom dapat diklasifikasikan (dengan aproksimasi yang baik) oleh empat bilangan kuantum
n, l, ml dan ms? Mengapa dalam keadaan dasarnya BeH2 merupakan molekul linier tetapi H2O
bengkok? Mengapa transisi tertentu tidak muncul dalam spektrum absorpsi? Komputasi yang
panjang dapat menyajikannya dengan tepat tetapi jawabannya tidak informatif untuk pertanyaan
tersebut; teori grup dapat menyediakan penjelasan mengenai faktor untuk menentukan jawaban
tersebut.
Pada level lebih tinggi, teori grup dapat membantu menuliskan kaidah bahasa yang kita gunakan
untuk menjelaskan dunia fisik. Prinsip mekanika kuantum dapat dinyatakan dengan ringkas, jelas
dan meyakinkan karena sifat fungsi gelombang dan operator linear dikarakterisasi dengan baik
oleh matematika.
Pemahaman kualitatif ditambah teori formal menghasilkan alat prediksi. Pertanyaan berikut
mensurvei topik yang dibahas: Bagaimana kita dapat menjelaskan, mengklasifikasi dan
memprediksi:
1. mode vibrasi molekul?
2. kemungkinan bentuk fungsi gelombang yang mengkarakterisasi struktur elektron di
dalam atom dan molekul?
3. sifat spektroskopi atom dan molekul; yaitu pertukaran energi dengan radiasinya?
Pembuktian:
Demikian pula jika system persamaan memiliki 3 variabel, diselesaikan dengan cara yang
sama.
Misalkan system persamaan aljabar berikut :
Maka penyelesaiannya :
Av=0
dengan A merupakan matriks dengan kolom mewakili n zat kimia dan m baris yang mewakili
m unsur. Sedangkan v merupakan matriks stoikiometri yang kolomnya mewakili koefisienkoefisien zat-zat yang bereaksi dan 0 adalah matriks 0 yang menunjukkan bahwa dalam
keadaan setimbang jumlah unsure yang bereaksi adalah tetap. Penyelesaian matriks v
tersebut menggunakan invers matriks.
Contoh soal:
Tentukan persamaan reaksi yang melibatkan nitrogen, oksigen, dan nitrogen pentaoksida!
Penyelesaian:
Reaksi dapat ditulis :
O2
N2
Matriks tersebut harus dijadikan matriks persegi dengan menambahkan vector baris
tambahan untuk mendapatkan matriks A-1 . Menjadi :
N2O5 O2
N2
Sehingga :
Penyelesaian :
Matriks Fock
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Matriks Fock atau lebih dikenal sebagai operator Fock adalah matriks yang digunakan untuk
menghitung kesetimbangan energi suatu elektron terhadap intinya. Pada perhitungan kimia
kuantum menggunakan metode Hartree-Fock, perhitungan matriks Fock merupakan awal proses
kalkulasi numerik berulang.
Sifat
Setiap pehitungan keseimbangan energi satu elektron akan diwakili oleh satu
Matriks Fock.
Dalam matriks Fock, tidak terkandung nilai energi elektron. Persamaan ini
hanya memiliki nilai rata-rata tolakan antar elektron.
Untuk kasus tertutup atau restricted closed-shell orbital, Operator Fock akan memiliki
persamaan:
dimana:
atom untuk elektron ke-i, adalah jumlah orbital setara dengan setengah jumlah elektron,
adalah operator Coulomb yang menyatakan besarnya gaya tolak antara elektron ke-j dan ke-i,
adalah matriks yang menyatakan hubungan antar elektron.
Lihat pula
Persamaan Roothaan
Hartree-Fock
Kategori:
Kimia kuantum