0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan9 halaman
Lembar kerja belajar mandiri ini membahas empat topik utama yaitu metode ilmiah dan faktor konversi, materi dan hukum dasar kimia, massa atom, massa molar, dan rumus senyawa, serta persamaan reaksi. Topik-topik ini mencakup konsep-konsep dasar kimia seperti zat murni, campuran, unsur, senyawa, massa atom, massa molar, rumus kimia, dan hukum-hukum dasar kimia.
Lembar kerja belajar mandiri ini membahas empat topik utama yaitu metode ilmiah dan faktor konversi, materi dan hukum dasar kimia, massa atom, massa molar, dan rumus senyawa, serta persamaan reaksi. Topik-topik ini mencakup konsep-konsep dasar kimia seperti zat murni, campuran, unsur, senyawa, massa atom, massa molar, rumus kimia, dan hukum-hukum dasar kimia.
Lembar kerja belajar mandiri ini membahas empat topik utama yaitu metode ilmiah dan faktor konversi, materi dan hukum dasar kimia, massa atom, massa molar, dan rumus senyawa, serta persamaan reaksi. Topik-topik ini mencakup konsep-konsep dasar kimia seperti zat murni, campuran, unsur, senyawa, massa atom, massa molar, rumus kimia, dan hukum-hukum dasar kimia.
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Metoda Ilmiah dan Faktor Konversi. 2. Materi dan Hukum Dasar Kimia. 3. Massa Atom, Massa Molar, dan Rumus Senyawa. 4. Persamaan Reaksi. No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi yang 1. Metoda Ilmiah dan Faktot Konversi dipelajari Metoda ilmiah adalah ilmuwan mengumpulkan infomasi dan merumuskan penjelasannya.
Pengamatan yang dilakukan pada saat
melakukan eksperimen disebut data.
Data yang dikumpulkan selama
ekperimen sering membuat kita menarik kesimpulan.
Kesimpulan adalah pernyataan tentang
apa yang kita fikirkan tentang data yang diperoleh pada pengamatan.
Seiring waktu para ilmuwan
membangun gambaran mental yang disebut model teoretis yang memungkinkan ilmuwan membuat penjelasan tentang hukum yang berasal dari pengamatan.
Dalam pengembangan model teoritis,
peneliti membentuk penjelasan sementara disebut hipotesis.
Teori adalah penjelasan yang teruji dari
tingkah laku dari alam.
Cara Faktor Label merupakan cara
penyelesaian soal yang selalu menuliskan angka yang diikuti dengan satuannya. Pada cara ini digunakan satu atau lebih faktor konversi.
Berdasarkan hukum perbandingan
volume dapat disimpulkan bahwa pada temperatur dan tekanan tetap, perbandingan volume gas-gas yang terlibat dalam suatu reaksi sesuai dengan koefisien reaksi masing-masing gas tersebut. Tetapan Avogadro dapat didefenisikan sebagai jumlah partikel dalam 1 mol zat.
Ar suatu unsur adalah perbandingan
antara massa 1 atom unsur itu dengan 1/12 massa atom C-12. Karena massa 1 atom C-12 adalah 12 SMA, maka massa 1 atom suatu unsur adalah sama dengan Ar SMA unsur itu (1 SMA = 1,66 × 10 g).
Massa molar dari unsur atau senyawa
merupakan massa partikel (atom, atau molekul, atau ion) sebesar tetapan Avogadro. Jadi bila, Ar dan massa partikel diketahui akan dapat ditentukan jumlah partikel, atau sebaliknya.
Berdasaskan hukum Avogadro dan
tetapan Avogadro, dapat dikatakan bahwa volume 1 mol gas (volume molar gas) apa saja pada tekanan dan suhu yang tetap adalah sama.
Berdasarkan hukum perbandingan
volume dapat disimpulkan bahwa perbandingan volume gas-gas yang terlibat dalam suatu reaksi sesuai dengan koefisien masing-masing gas tersebut.
Tetapan Avogadro dapat didefenisikan
sebagai jumlah partikel dalam 1 mol zat.
Ar 23 suatu unsur adalah perbandingan
antara massa 1 atom unsur itu dengan 1/12 massa atom C-12.
Berdasaskan hukum Avogadro dan
tetapan Avogadro, dapat dikatakan bahwa volume 1 mol gas (volume molar gas) apa saja pada tekanan dan suhu yang tetap adalah sama.
2. Materi dan Hukum Dasar
Kimia merupakan ilmu yang mempelajari komposisi, struktur dan sifat materi serta perubahan yang menyertai materi tersebut.
Materi dipandang sebagai segala
sessuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa.
Komposisi dan struktur suatu materi
menentukan sifat materi terserbut.
Zat yang tidak dapat diuraikan menjadi
zat yang lebih sederhana melalui reaksi kimia biasa disebut unsur.
Unsur merupakan bentuk paling
sederhana dari zat.
Setiap unsur diberi simbol kimia yang
unik, yang dapat digunakan sebagai singkatan untuk nama unsur.
Senyawa adalah zat yang terbentuk dari
dua atau lebih unsur yang berbeda di mana unsur tersebut selalu bergabung dan bereaksi dalam perbandingan massa unsur yang tetap.
Zat murni dapat diperoleh dalam bentuk
unsur dan senyawa.
Unsur dan senyawa atau senyawa
dengan senyawa atau pun unsur dengan unsur dapat bercampur membentuk campuran.
Campuran dapat berupa campuran
homogen atau campuran heterogen.
Campuran homogen memiliki sifat yang
sama di seluruh campuran tersebut.
Campuran heterogen terdiri dari dua
daerah atau lebih fase yang berbeda sifatnya.
Proses yang digunakan untuk membuat
campuran melibatkan perubahan fisika, karena tidak ada zat baru yang terbentuk.
Dengan hanya mencampurkan dan
diaduk, campuran terbentuk dan perubahan fisika terjadi, tetapi kedua unsur tetap mempertahankan sifat aslinya, dengan kata lain tidak terbentuk zat baru. Pembentukan senyawa melibatkan perubahan kimia (reaksi kimia) karena susunan kimiawi zat yang terlibat diubah. Perubahan kimia dapat diamati dengan adanya tanda perubahan warna atau terbentuk gas, atau terjadi endapan. Dengan demikian, materi dapat
dikelompokkan dua yaitu zat murni dan
campuran. Zat murni dapat berbentuk unsur atau senyawa. Campuran dapat terdiri: unsur dengan unsur, unsur dengan senyawa, senyawa dengan senyawa.
Suatu senyawa terbentuk jika unsur-
unsur bergabung dalam proporsi yang sama dengan massa yang dikenal sebagai hukum perbandingan tetap.
Ketika suatu reaksi dilakukan dalam
bejana yang disegel, tidak ada zat yang dapat keluar atau masuk ke campuran reaksi, ternyata massa total setelah reaksi selesai persis sama dengan sebelum reaksi dimulai yang dikenal sebagai hukum kekekalan massa: Massa tidak hilang atau diciptakan selama reaksi kimia.
Hukum perbandingan berganda atau
Hukum kelipatan perbandingan (Law of multiple proportion) : “Setiap kali dua unsur membentuk lebih dari satu senyawa, massa yang berbeda satu unsur yang bergabung dengan massa yang sama dari unsur lainnya dengan perbandingan bilangan bulat yang kecil”.
Zat murni dapat berupa unsur atau
senyawa.
Unsur tidak dapat diubah menjadi zat
yang lebih sederhana.
Senyawa adalah zat yang terdiri dari dua
unsur atau lebih yang mengandung dua jenis atau lebih atom.
Campuran adalah kombinasi dari dua
atau lebih zat di mana masing-masing zat mempertahankan identitas kimianya sendiri.
Setiap unsur mengandung jenis atom
yang unik. Unsur mungkin terdiri dari atom atau molekul (atom-atomnya berikatan).
Senyawa mengandung dua atau lebih
atom yang berbeda yang berikatan secara kimia.
Suatu campuran mengandung unit
tunggal dari komponen ini misalnya unsur dengan senyawa yang perbandingannya bervariasi.
Setiap komponen zat pada campuran
mempertahankan sifatnya masing- masing. Oleh sebab itu, kita dapat memisahkan komponen campuran berdasarkan perbedaan sifatnya.
Metode penting lain untuk memisahkan
komponen dari campuran yang homogen adalah destilasi, suatu proses yang berdasarkan perbedaan titik didih komponen penyusun campuran tersebut.
Perbedaan kemampuan zat untuk
mematuhi permukaan berbagai padatan seperti kertas dan tepung kanji juga digunakan untuk memisahkan campuran.
Kemampuan ini merupakan dasar
kromatografi, sebuah teknologi unik yang dapat memberikan hasil yang indah dan dramatis.
3. Massa Atom, Massa Molar, dan Rumus
Senyawa Massa atom tergantung pada jumlah elektron, proton dan netron yang terdapat pada suatu atom.
Massa atom adalah massa dari atom
dalam satuan “atomic mass unit”(amu).
Satu amu didefinisikan sebagai massa
dari seperduabelas massa satu atom Carbon-12.
Massa atom relatif disingkat “Ar” adalah
massa atom dibandingkan dengan 1/12 massa atom C-12.
Metoda yang akurat untuk menentukan
massa atom adalah dengan spektrometer massa.
Massa molekul dapat juga dihitung
dengan menjumlahkan massa atom yang terikat pada molekul tersebut.
Massa molar adalah massa 1 mol unsur
atau massa 1 mol senyawa.
Massa molekul adalah jumlah massa
atom pada molekul tersebut.
Massa molar molekul merupakan massa
1 mol molekul tersebut.
Rumus senyawa ion merupakan rumus
empiris. Dengan demikian, kita mengenal rumus molekul, rumus empiris dan rumus senyawa ion.
Suatu rumus molekul memperlihatkan
secara pasti jumlah dari atom unsur yang berikatan membentuk molekul melalui ikatan kovalen.
Molekul sangat kecil sekali untuk
diamati secara langsung. Sangat efektif memvisualisasikannya dengan menggunakan model molekul.
Dua tipe standar model molekul adalah
model ball-and stick dan model space- filling.
Pada model ball-and-stick, atom adalah
bola kayu atau bola plastik yang berlubang.
Stick atau pegas digunakan untuk
melambangkan ikatan kimia.
Sudut yang terbentuk antara atom
mendekati sudut ikatan pada molekul sesungguhnya.
Pada model space-filling, atom
dipresentasikan dengan bola terpotong yang disatukan sehingga ikatan tidak terlihat.
Rumus empiris adalah rumus kimia
paling sederhana.
Rumus molekul adalah rumus yang
memberitahu kita jumlah dan jenis atom yang sesungguhnya terikat pada suatu molekul.
Jika kita mengetahui rumus
molekulnya, kita dapat menentukan rumus empirisnya, tetapi tidak sebaliknya.
Rumus senyawa ionik merupakan
rumus paling sederhana yang dikenal dengan rumus empiris.
Rumus senyawa memberikan informasi
jumlah atom masing-masing unsur dalam satu satuan senyawa.
Persen komposisi unsur dalam suatu
senyawa dapat membuktikan kemurnian dari senyawa tersebut.
Persen komposisi suatu unsur pada
suatu senyawa adalah persen massa dari setiap unsur pada senyawa tersebut.
Komposisi persen diperoleh dengan
membagi massa setiap unsur dengan massa molar dari senyawa dan mengalikan dengan 100 persen.
4. Persamaan Reaksi Reaksi kimia adalah suatu proses di mana suatu zat diubah menjadi satu atau lebih zat baru.
Persamaan reaksi dikenal juga sebagai
persamaan kimia.
Persamaan kimia menggunakan rumus
kimia untuk memperlihatkan apa yang terjadi selama reaksi kimia.
Pada reaksi kombinasi, dua atu lebih zat
bereaksi untuk membentuk satu produk.
Pada reaksi dekomposisi satu senyawa
terurai menghasilkan dua atau lebih senyawa lain.
Reaksi pembakaran adalah reaksi yang
cepat menghasilkan nyala. Kebanyakan reaksi pembakaran kita amati melibatkan O dari udara sebagai reaktan.
Tanda plus pada persamaan reaksi
berarti “bereaksi dengan” tanda panah berarti “menghasilkan”. Reaksi ini berlangsung dari kiri ke kanan.
Rumus kimia zat di kiri tanda panah
disebut reaktan, sedangkan di kanan tanda panah dinamakan produk.
Angka di depan rumus kimia dinamakan
koefisien reaksi yang menunjukkan jumlah relatif molekul yang terlibat dalam reaksi (koefisien reaksi 1 tidak ditulis).
Pada reaksi kimia biasa (disebut reaksi
kimia) tidak ada atom dihancurkan tetapi ikatan antara atom diputuskan dan atom bergabung dengan atom lain membentuk gabungan atom-atom baru yang dinamakan produk.
Pada reaksi kimia tidak ada atom yang
berubah atau hilang, yang terjadi pemutusan ikatan dan pembentukan ikatan baru.
Pada persamaan reaksi setara, jumlah
mol satu senyawa adalah ekuivalen (setara, sebanding) dengan jumlah mol dari senyawa lainnya pada persamaan reaksi tersebut.
pPersamaan reaksi setara” menceritakan
bagaimana reaktan bercampur bersama dan bereaksi dengan jumlah tertentu untuk menghasilkan produk dengan sejumlah tertentu.
Reaktan yang habis bereaksi dinamakan
pereaksi pembatas (limiting reactant).
Perhitungan jumlah produk yang
terbentuk ketika semua reaktan pembatas habis bereaksi dinamakan hasil teoritis (theoretical yield).
Jumlah produk sesungguhnya
dinamakan hasil sesungguhnya (actual yield) yang hampir selalu kurang dan tidak akan pernah lebih besar dari hasil teoritis. Persen hasil (percent yield) berhubungan dengan reaksi sesungguhnya dan hasil teoritis.
Hasil teoritis yaitu jumlah yang
ditunjukkan oleh perbandingan mol dalam persamaan reaksi.