HIDROKARBON
Rangka
Digambarkan
Orbital dan ALKANA - Ikatan
jenis ikatan
Posisi
rangkap
Hibridisasi sp3 - Alkohol
Struktur Struktur ALKENA - Eter Fungsional
Lewis Kekule - Amina
- dll Geometri
Hibridisasi sp2 ALKUNA
Hibridisasi sp
1. Nukleofil: spesi (ion/molekul) yang tertarik kuat ke sebuah daerah yang bermuatan positif. Dapat
berupa ion negative/berperilaku sebagai basa Lewis.
2. Reaksi Substitusi Nukleofilik : suatu kelompok dasar reaksi substitusi, di mana
sebuah nukleofil yang "kaya" elektron, secara selektif berikatan dengan atau menyerang muatan positif
dari sebuah gugus kimia atau atom yang disebut gugus lepas (leaving group).
3. Reaksi Substitusi Nukleofilik Bimolekuler (SN2) : merupakan reaksi dalam satu langkah, dimana
serangan nukleofilik terhadap substrat bersamaan dengan proses substitusi.
4. Karbon alfa (Cα) : A t o m C yang terikat langsung dengan gugus pergi/karbon pertama yang melekat
pada sebuah gugus fungsi.
5. Inversi konfigurasi/inversi Walden: suatu reaksi yang menghasilkan senyawa
dengan konfigurasi yang berlawanan dengan konfigurasi reaktan/adalah pembalikan pusat kiral
dalam molekul dalam reaksi kimia.
6. Reaksi Substitusi Nukleofilik Unimolekuler (SN1) : reaksi dengan dua tahap dimana tahap
pertama substrat akan terurai membentuk karbokation dan tahap kedua produk dihasilkan.
7. Karbokation: karbon yang yang bermuatan positif.
8. Elektrofilik : adalah atom yang menyandang muatan positif (misalnya sebuah atom karbon
karbokation).
9. Reaksi substitusi elektrofilik (SE): adalah reaksi kimia di mana suatu elektrofil menggantikan sebuah
gugus fungsional dalam suatu senyawa, yang biasanya, tapi tidak selalu, merupakan atom merupakan
suatu reaksi yang ditandai dengan adanya pergantian satu atau lebih atom hidrogen pada cincin
senyawa aromatis (benzena) dengan satu atau lebih substituen.
10. Gugus pengaktivasi merupakan gugus yang menstabilkan zat antara kationik yang terbentuk saat
substitusi dengan menyumbangkan elektron ke dalam sistem cincin, baik oleh efek induktif atau efek
resonansi. Contoh cincin aromatik teraktivasi adalah toluena, anilina dan fenol.
11. Reaksi Eliminasi: yaitu reaksi penghilangan dua substituen dari suatu molekul. Reaksi eliminasi
biasanya ditandai dengan berubahnya ikatan tunggal menjadi ikatan rangkap melalui terlepasnya
molekul kecil seperti air, HCl, atau HBr.
12. Reaksi eliminasi Bimolekuler (E2): Mekanisme reaksi eliminasi yang berlangsung
satu- tahap/serentak.
13. Reaksi Eliminasi Unimolekuler (E1): Mekanisme reaksi eliminasi yang berlangsung dua-tahap.
14. Reaksi Adisi: reaksi yang menghasilkan produk dengan suatu tambahan gugus atau substituen tanpa
adanya gugus pergi yang diusir seperti pada reaksi substitusi. Biasanya terjadi pada senyawa tidak
jenuh atau berikatan rangkap dua ataupun tiga.
15. Aturan Markovnikov: aturan yang menyatakan jika suatu alkena direaksikan dengan asam halida
(HX), maka atom H dari HX akan masuk pada atom C rangkap yang mengikat H lebih banyak”.
16. Anti-Markovnikov: aturan yang hanya berlaku pada reaksi alkena dengan HBr yang dibantu oleh
kehadiran suatu peroksida, dimana terjadi pembentukan radikan Br yang akan masuk pada posisi
karbon yang terikat pada atom hydrogen yang lebih banyak.
17. Reaksi oksidasi pada senyawa organic: molekul memperoleh oksigen atau kehilangan hydrogen
18. Reaksi reduksi pada senyawa organic: molekuil memperoleh hydrogen atau kehilangan oksigen
Gb. 2 Peta konsep KB.2 Reaksi Senyawa Organik
KB 3. BIOMOLEKUL & POLIMER
1. Biofuel adalah bahan bakar yang berasal dari bahan-bahan organik dengan kelebihan menghasilkan
lebih sedikit gas rumah kaca dan memiliki kemurnian yang cukup tinggi seperti bahan bakar petroleum
(Luque, Campelo, dan Clark, 2011)
2. Bio-etanol adalah etanol yang diproduksi dari tumbuhan yang mengandung pati atau karbohidrat
dilakukan melalui proses konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa) larut air.
3. Biodeisel atau biosolar adalah senyawa organik yang dapat digunakan sebagai bahan bakar diesel,
yang dihasilkan dari minyak nabati, lemak hewani atau minyak bekas.
4. Biogas adalah campuran gas (metana dan karbondioksida) yang dapat dibakar yang terbentuk dari
dekomposisi senyawa organik oleh bakteri anaerob
5. Saponifikasi atau hidrolisa basa adalah proses pembuatan sabun dari trigliserida (ester) dengan basa
kuat (KOH atau NaOH)
6. Fermentasi alkohol merupakan proses produksi alkohol dari glukosa yang diubah menjadi piruvat
(melalui glikolisis) diubah menjadi etanol menggunakan enzim piruvat dekarboksilase dan alkohol
dehydrogenase (kondisi anaerob)
7. Nata de coco adalah selulosa bakteri yang dihasilkan oleh Acetobacter xylinum (Jagannath, 2008).
8. Metalurgi merupakan ilmu dan teknologi mengekstrak logam-logam dari bijihnya atau senyawa
amalgamnya serta persiapan untuk aspek kegunaannya
9. Pyrometalurgi adalah proses pengolahan logam menggunakan suhu tinggi
10. Kalsinasi adalah pemanasan bijih pada suhu tinggi sehingga bijih terdekomposisi dengan melepaskan
produk gas
11. Hidrometalurgi adalah proses ekstraksi logam dari bijihnya menggunakan reaksi air
12. Hujan asam merupakan salah satu akibat pencemaran udara oleh gas NO x dan SO2, yang dapat berwujud
butiran air, kabut, hujan es, salju bahkan gas dan debu yang mengandung asam.
13. Logam berat merupakan logam yang beratnya melebihi 5 g/cm3, dapat larut dalam air, bersifat racun
dan karsinogenik.
2 Daftar materi yang KB 1.
sulit dipahami di a. Ikatan phi (π)
modul ini b. Ikatan sigma (σ)
KB 2.
a. Reaksi substitusi senyawa aromatic kedua dan ketiga
b. Reaksi 1,2 dan adisi 1,4 diena terkonjugasi
c. Reaksi pembentukan amina melalui senyawa karbonil
KB 3.
a. Mekanisme pembentukan ikatan glikosida pada maltose
b. Asam amino non standar
c. Reaksi-reaksi warna terhadap protein
KB 4.
a. Fermentasi Nata de coco
b. Jalur biosintesis pembentukan selulosa oleh A. xylinum
c. Reaksi kimia dalam pengolahan logam
3 Daftar materi yang KB 1.
sering mengalami Hibridisasi sp2 dan sp
miskonsepsi KB 2.
a. Aturan Markovnikov dan Anti-Markovnikov
b. Reaksi reduksi dan oksidasi pada senyawa organik
KB 3.
Reaksi warna terhadap protein
KB 4.
Reaksi Kimia dalam pengolahan logam