Anda di halaman 1dari 8

Nama :Diyah Noviyanti, S.

Pd

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri Modul 6


Judul Modul KIMIA ORGANIK DAN POLIMER
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1.Hidrokarbon
2.Reaksi Senyawa Organik
3.Biomolekul dan Polimer
4.Penerapan Kimia dalam
Industri dan Lingkungan
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang KB 1. Hidrokarbon
dipelajari 1. Senyawa Organik : senyawa yang
berasal dari makhluk hidup
2. Senyawa Anorganik : senyawa yang
berasal dari mineral atau tidak
berasal dari makhluk hidup
3. Keistimewaan atom karbon: karbon
mempunyai 4 elektron valensi atom
karbon dapat membentuk ikatan
kovalen(tunggal/rangkap
dua/rangkap 3), dan mampu
membentuk senyawa berantai
panjang dan bercabang. Sifat atom
karbon yang tidak mempunyai
kecenderungan untuk melepaskan ke
empat elektron valensi
4. Orbital hibrida atom karbon :
3 2
orbital sp , sp , dan sp.
5. Hibridisasi Orbital SP3 atom karbon:
orbital pada atom karbon yang
dihasilkan dari 1 orbital 2s dan 3
orbital 2p. pada orbital 2p yang masih
kosong diisi 1elektron yang berasal
dari orbital 2s yang mengalami
eksitasi sehingga atom karbon
menyediakan 3 elektron valensi untuk
berikatan kovalen. Contoh: ikatan
kovalen pada senyawa metana.
6. Hibridisasi orbital SP2: hibridisasi 2
orbital 2p pada atom karbon yang
berikatan rangkap dua, terbentuk
ikatan phi dari 1 orbital p yang tidak
digunakan berhibridisasi, dan
membentuk geometri trigonal dengan
sudut tolakan antar elektron 120°.
Contoh senyawa: etilena.
7. Hibridasi orbital SP: Hibridisasi
antara 1 orbital 2s dan 1 orbital 2p.
ada 2 orbital 2p yang tidak
terhibridisasi. Bentuk geometri
molekulnya linear dengan sudut 180°.
Terbentuk 1 ikatan sigma dan 2
ikatan phi.
8. tumpang tindih yang terjadi antara
sp3 dan sp3 menghasilkan ikatan
sigma (σ).
9. Alkana : senyawa-senyawa karbon
berantai panjang dan bercabang
berikatan tunggal, hibridisasi orbital
sp3, berumus molekul C2H2n+2.,
senyawa non polar, tidak memiliki
gugus fungsional, hidrokarbon jenuh,
dan penamaan senyawa diakhiri
dengan –ana.
10.Alkena : hidrokarbon berikatan
rangkap dua, berumus molekul C nH2n,
penamaan senyawa diakhiri dengan –
ena
11.Alkuna : hidrokarbon berikatan
rangkap tiga, berumus molekul CnHn,
penamaan senyawa diakhiri dengan –
una.
12.Isomer : dua senyawa atau lebih yang
memiliki rumus molekul sama, tetapi
rumus strukturnya berbeda.
13.Isomer rangka : dua senyawa dengan
rumus molekul sama, tetapi rangka
berbeda.
14.Isomer posisi : dua senyawa dengan
rumus molekul sama dan gugus
fungsi yang sama, tetapi letak atau
posisi gugus fungsinya yang berbeda.
15.Isomer fungsional : dua senyawa
dengan rumus molekul sama dan
jenis gugus fungsinya berbeda.
16.Isomer geometri : dua senyawa
dengan rumus molekul, gugus
fungsional dan posisi gugus
fungsional sama, namun bentuk
geometri (struktur ruang) berbeda.
Isomer cis-trans dan optik.

KB 2. Reaksi Senyawa Organik


1. Reaksi-reaksi senyawa organik, yang
meliputi reaksi substitusi, eliminasi,
adisi, oksidasi, dan reduksi.
2. Reaksi Substitusi : reaksi yang
ditandai dengan adanya penggantian
gugus atau bagian tertentu pada
suatu senyawa sebelum dan setelah
reaksi.
3. Reaksi substitusi nukleofilik
bimolekuler/SN2: suatu reaksi
penyerangan oleh nukleofil kuat yang
menabrak sisi belakang suatu atom
karbon tetrahedral yang terikat pada
suatu gugus pergi yang baik seperti
halogen dimana ikatan baru antara
nukleofil dan karbon tetrahedral
sudah mulai terbentuk dan ikatan
antara karbon tetrahedral dengan
halogen juga mulai putus dengan
energi potensial yang sangat tinggi
dengan kemungkinan kembali
menjadi pereaksi atau diteruskan
menjadi produk(keadaan transisi atau
kompleks teraktifkan). Keadaan
transisi ini melibatkan nukleofil dan
gugus pergi dan merupakan reaksi
orde dua.
4. Reaksi Substitusi Nukleofilik
Unimolekuler/SN1: reaksi subtitusi
pada senyawa halida tersier yang
melibatkan ionisasi daklam pelarut
polar seperti H2O yang menghasilkan
suatu karbokation, kemudian diikuti
penyerangan karbokation oleh suatu
nukleofilik lemah yang menghasilkan
suatu alkohol berproton dengan
lepasnya H+ melalui reaksi asam-basa
dan berlaju reaksi orde satu.
5. Nukleofil : senyawa atau bagian
senyawa yang bertindak sebagai
penyerang
6. Reaksi substitusi elektrofilik : suatu
reaksi yang ditandai dengan adanya
pergantian satu atau lebih atom
hidrogen pada cincin senyawa
aromatis (benzena) dengan satu atau
lebih substituent dengan bantuan
katalis suatu asam lewis.
7. Substitusi elektrofil pertama/SE1:
substitusi yang melibatkan suatu
katalis asam lewis yang bereaksi
dengan pereaksi halogen sehingga
menghasilkan suatu elektrofil yang
dapat mensubstitusi salah satu
hydrogen pada cincin aromatis
dengan jalan membentuk suatu
karbokation yang terstabilkan oleh
resonansi.
8. Substitusi Elektrofil/SE2: substitusi
pada senyawa aromatis yang memiliki
gugus pengaktivasi sehingga tidak
dibutuhkan katalis dan gugus baru
yang menggantikan atom hydrogen
tidak dapat sembarangan
menentukan posisi(dengan 3 jenis
posisi: orto,meta,para)
9. Sintesis suatu alkena atau alkuna
dapat dilakukan melalui reaksi
eliminasi suatu alkil halide. Terdapat
dua jenis reaksi eliminasi yaitu
eliminasi 1 (E1) dan eliminasi 2 (E2).
Suatu alkil halide tersier dapat
mengalami reaksi E1. Bila suatu basa
kuat digunakan untuk menjalankan
eliminasi, alkil halide baik
tersier,sekunder, bahkan primer
dapat mengalami reaksi eliminasi.
Reaksi Eliminasi : dua substituent
dipisahkan dari suatu molekul baik
dalam mekanisme satu atau dua
tahap.
10.Alkena dapat mengalami reaksi adisi
dengan beberapa pereaksi. Jika
alkena tidak simetris maka reaksi
tersebut akan berlangsung melalui
karbokation yang paling stabil (aturan
Markovnikov, H+ cenderung
mengadisi pada posisi karbon yang
telah mengikat lebih banyak
11.hidrogen).
12.Berbagai reaksi yang digunakan
seperti H2SO4, H2O, BH3. Reaksi
dengan halogen melalui pembentukan
ion halonium. Beberapa reaksi adisi
melalui mekanisme reaksi anti-
Markovnikov seperti reaksi HBr
dengan adanya suatu peroksida dan
reaksi dengan BH3.
13.Reaksi Adisi : reaksi yang pada
akhirnya akan menghasilkan produk
dengan suatu tambahan gugus atau
substituen tanpa adanya gugus pergi
yang diusir seperti reaksi substitusi
dan terjadi pada senyawa senuyawa
tidak jenuh(memiliki ikatan rangkap
dua dan tiga). Electron-elektron phi
pada ikatan rangkap inilah yang
dapat meyerang elektrofil seperti H+.
14.Aturan Markovnikov : apabila suatu
senyawa alkena yang tidak simetris
mengalami reaksi adisi, maka H+ dari
HX akan membentuk ikatan dengan
atom karbon yang telah terikat lebih
banyak atom hidrogen, sehingga
nukleofil akan menyerang pada posisi
karbon yang mengikat lebih sedikit
atom hidrogen.
15.Anti Markovnikov: terjadi pada
reaksi yang mengandung suatu
peroksida atau oksigen. Mekanisme
yang terjadi adalah mekanisme reaksi
radikal/terbentuk radikal yang
cenderung masuk pada posisi karbon
yang telah terikat pada atom hidrogen
yang lebih banyak karena radikal
atom karbon tersebut lebih stabil
yang selanjutnya radikal atom karbon
ini akan bertabrakan dengan asam
halida lainnya dan membentuk suatu
alkil halida.

KB 3. Biomolekul dan Polimer


1. Biomolekuler adalah senyawa organik
dengan massa molekul yang sangat besar
(makromolekul).
2. Beberapa contoh biomolekul adalah
karbohidrat, protein dan lain-lain
3. Karbohidrat : suatu polihidroksi aldehid
atau polihidroksi keton.
4. Penggolongan karbohidrat berdasarkan
monomer : monosakarida,
oligosakarida, dan polisakarida
5. Penggolongan monosakarida
berdasarkan gugus fungsi : Aldosa dan
Ketosa
6. Reaksi Identifikasi Karbohidrat : Uji
Molisch, Uji Fehling, Uji Benedict, Uji
Tollens, Uji Iodin.
Uji molisch: mereaksikan reagen
molisch/α-naftol yang terlarut dalam etanol
dengan hasil dehidrasi karbohidrat oleh
asam sulfat/klorida yang berupa aldehid,
jika positif akan muncul cincin merah ungu
di tengah-tengah larutan. Uji Fehling:
Pengujian secara kualitatif berdasarkan
keberadaan gugus aldehid atau keton
bebas(gula tereduksi) dan menghasilkan
CuO ygang berwarna kuning/merah
bata. Uji benedict: uji keberadaan gula
pereduksi dengan cara mereaksikan
larutan benedict. Jika postif, maka akan
dihasilkan endapan berwarna merah
bata yang diakibatkan reaksi dari ion
logam tembaga (II) direduksi menjadi
tembaga (I). Uji Tollens: uji untuk
identifikasi karbohidrat golongan aldosa
dan ketosa. Jika positif akan terbentuk
endapan cermin perak. Uji Iodin: uji
untuk identifikasi adanya amilum,
selulosa, dan glikogen dalam sampel
dengan cara menetesi sampel dengan
reagen iodin. Jika positif akan dihasilkan
warna biru ungu(amilum), merah
kecokelatan(glikogen), dan merah
anggur(dekstrin).
7. Protein adalah polimer dengan monomer
asam-asam amino
8. Asam mino dapat diklasifikasi
berdasarkan rantai samping sepertiasam
amino asam, asam amino basa, netral
dan sebagainya.
9. Identifikasi asam amino dan protein
dilakukan dengan menggunakan
pereaksi biuret, ninhiidrin dan
Xantoprotein
10.Asam Amino : unit penyusun protein
yan gugs aminonya terikat pada
kedudukan atom C-α.
Asam amino esensial : asam amino
yang sangat dibutuhkan oleh manusia
dan tidak dapat diproduksi di dalam
tubuh manusia
Asam amino non esensial : asam amino
yang dapat dihasilkan oleh manusia.
11.Reaksi Identifikasi Asam Amino :
Reaksi Ninhidrin, Reaksi Sanger, Reaksi
Dansil Klorida, Reaksi Edman, Reaksi
Basa Schiff, Reaksi dengan Gugus R
12.Polimer : makromolekul yang terdiri atas
unit struktural (monomer)
Polimer Alami : polimer yang telah
tersedia di alam. Contoh polimer alami
adalah protein karbohidrat
Polimer Sintesis : polimer yang
dihasilkan dari reaksi polimerisasi yang
dibuat di pabrik polimer sintetis
contohnya adalah polipropilen, PVC dan
lain-lain
13.Polimerisasi : reaksi pembentukan
polimer dari monomer-monomernya
Polimerisasi Adisi : penambahan satu
monomer ke monomer lain untuk
membentuk polimer rantai panjang.
Polimer Kondensasi : proses
pembentukan polimer melalui
penggabungan molekul-molekul kecil
melalui reaksi yang melibatkan gugus
fungsi, dengan atau tanpa diikuti
lepasnya molekul kecil

KB 4. Penerapan Kimia dalam Industri


dan Lingkungan
1. Biofuel : bahan bakar yang berasal dari
bahan-bahan organik dengan kelebihan
menghasilkan lebih sedikit gas rumah
kaca dan memiliki kemurnian yang
cukup tinggi seperti bahan bakar
petroleum
2. Bio-etanol : etanol yang diproduksi dari
tumbuhan, terutama berbahan jagung.
3. Biodiesel : senyawa organik yang dapat
digunakan sebagai bahan bakar diesel
yang dihasilkan dari minyak nabati,
lemak hewani atau minyak bekas.
4. Biogas : campuran gas yang dapat
dibakar yang terbentuk dari dekomposisi
senyawa organik oleh bakteri anaerob
dan banyak mengandung metana dan
karbondioksida.
5. Saponifikasi : proses pembuatan sabun
6. Fermentasi alkohol: proses glikolisis
glukosa menjadi piruvat.
7. Metalurgi : ilmu dan teknologi
mengekstrak logam-logam dari bijihnya
atau senyawa amalgamnya serta
persiapan untuk aspek kegunaannya
.
2 Daftar materi yang sulit KB 1
dipahami di modul ini Hibridisasi orbital SP2 dan SP

KB 2
1. Ikatan sigma dan phi

KB 3
isomer
KB 4
Reaksi senyawa organik
3 Daftar materi yang sering KB 1
mengalami miskonsepsi Hibridisasi orbital SP2 dan SP

KB 2
1. Ikatan sigma dan phi

KB 3
isomer
KB 4
Reaksi senyawa organik.

Anda mungkin juga menyukai