Anda di halaman 1dari 12

Nama : FIFIN HASRI WIJAYANTI

No. UKG : 201699529578

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul 6 1. KIMIA ORGANIK DAN POLIMER

Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Hidrokarbon


2. Reaksi Senyawa Organik
3. Biomolekul dan Polimer
4. Penerapan Kimia dalam Industri
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah KB 1: Hidrokarbon
dan definisi) di modul ini 1. Senyawa-senyawa organik merupakan
senyawa yang berasal dari makluk hidup
(hal.3)
2. Senyawa -senyawa anorganik merupakan
senyawa yang berasal dari mineral atau
tidak berasal dari makhluk hidup. (Hal 3)
3. Berdasarkan penelitian Wohler, senyawa
organik dapt dihasilkan atau disintesis
dari zat-zat anorganik. ( hal 4)
4. Tidak semua yang mengandung karbon
adalah senyawa organik. ( hal 5 )
5. Keistimewaan atom karbon adalah
mempunyai 4 elektron valensi
memungkinkan dirinya mempunyai
empat ikatan atau dengan kata lain
membentuk ikatan tunggal dengan atom
sejenis (karbon) maupun dengan atom
lain. (hal 5).
6. Jenis ikatan yang terbentuk antara
karbon dan atom lain adalah ikatan
kovalen. ( hal 5 )
7. Ikatan pada senyawa organik dapat
digambarkan dengan struktur Lewis dan
struktur Kekule. ( hal 5 )
8. Orbital adalah kemungkinan atau
kebolehjadian ditemukannya elektron
pada suatu atom. (hal 8).
9. Hibridisasi adalah orbital karbon yang
memiliki energi yang sama bercampur
(hal8).
10. Tiga jenis orbital hibrida yaitu sp 3, sp2,
dan sp. ( hal 8 )
11. ikatan sigma (σ)adalah ikatan yang selalu
ada ketika dua atom berikatan akibat
adanya proses tumpang tindih orbital
kedua atom/ikatan tunggal. (hal 10).
12. ikatan phi (π) adalah ikatan yang
dihasilkan dari adanya tumpang tindih
orbital sp2 dari masing-masing atom
karbon/ikatan rangkap 2 (hal 11).
13. Hibridisasi sp adalah penggabungan dari
satu ikatan sigma dan dua ikatan phi
yang membentuk rangkap 3 (hal 15).
14. Senyawa yang mempunyai karakter
orbital s lebih besar maka akan
mempunyai ikatan yang lebih pendek. (
hal 15 )
15. Alkana adalah Senyawa-senyawakarbon
berantai panjang dan bercabang
berikatan tunggal dengan rumus molekul
C2H2n+2 (hal 16).
16. Alkana dan sikloalkana dikenal sebagai
hidrokarbon jenuh dan tidak memiliki
gugus fungsional (serta merupakan
senyawa non polar( hal 16 )
17. Kenaikan titik didih senyawa dipengaruhi
oleh meningkatnya gaya Van der Waals
antara molekul yang makin panjang. (
hal 16 )
18. Alkil : nama cabang rantai induk alkana (
hal 18 )
19. Alkena adalah senyawa hidrokarbon
berikatan rangkap dua ( hal 20)
20. Alkuna adalah senyawa hidrokarbon
berikatan rangkap tiga (hal 20)
21. Gugus fungsional adalah bagian dari
molekul senyawa organik yang
merupakan pusat kereaktifan dan sifat
molekul (hal 21)
22. Keisomeran adalah dua senyawa atau
lebih yang memiliki rumus molekul
sama, tetapi rumus strukturnya berbeda
(hal 23)
23. Isomer rangka adalah dua senyawa
dengan rumus molekul sama, tetapi
rangka berbeda. Isomer rangka ini terjadi
antara bentuk rantai lurus dengan
bentuk rantai bercabang (hal 23).
24. Isomer posisi adalah dua senyawa
dengan rumus molekul sama dan gugus
fungsi yang sama, tetapi letak atau posisi
gugus fungsinya yang berbeda (hal 24).
25. Isomer fungsi adalah dua senyawa
dengan rumus molekul sama dan gugus
fungsi yang sama, tetapi letak atau posisi
gugus fungsinya yang berbeda (hal 24).
26. Isomer geometri adalah dua senyawa
dengan rumus molekul sama dan gugus
fungsi yang sama, tetapi letak atau posisi
gugus fungsinya yang berbeda (hal 24).
27. Isomer geometri ada dua macam isomer
cis-trans dan isomer optik. ( hal 24 )
28. Gugus fungsi yang terletak pada bidang
yang sama atau sepihak disebut
kedudukan cis, sedangkan gugus yang
berada bersebrangan( berbeda ruang )
disebut kedudukan trans. ( hal 25 )
29. Isomer optik terdapat pada senyawa
organik yang mempunyai atom C kiral
atau atom C asimetri. ( hal 25 )
30. Senyawa bahan alam adalah segala
sesuatu yang dihasilkan oleh kehidupan,
dan termasuk bahan biotik (hal 26).
31. Metabolit primer adalah molekul organik
yang memiliki fungsi intrinsik yang
penting untuk kelangsungan hidup
organisme meliputi karbohidrat, lipid,
protein, dan asam nukleat (DNA dan
RNA). (hal 27)
32. Metabolit sekunder adalah molekul
organik yang biasanya memiliki fungsi
ekstrinsik yang terutama memengaruhi
organisme lain di luar produsen (hal 27)
33. Enzim adalah katalis biologis yang
mempercepat laju reaksi kimia. ( hal 28 )

KB. 2.Reaksi Senyawa Organik


1. Reaksi substitusi adalah reaksi yang
ditandai dengan adanya penggantian
gugus atau bagian tertentu pada suatu
senyawa sebelum dan setelah reaksi. (hal
3)
2. Substitusi nukleofilik bimolekuler (SN2)
adalah reaksi penyerangan belakang (sisi
yang berbeda dari gugus pergi) oleh
nukleofil kuat pada karbon alfa (Cα) yang
terikat langsung dengan gugus pergi (hal
3-4)
3. Substitusi nukleofilik unimolekuler (SN1)
adalah reaksi orde pertama disebabkan
penyerangan nukleofil lemah dengan
produk yang disebut rasemat (hal 7)
4. Reaksi substitusi elektrofilik aromatik
adalah suatu reaksi yang ditandai
dengan adanya pergantian satu atau
lebih atom hidrogen pada cincin senyawa
aromatis (benzena) dengan satu atau
lebih substituen (hal 7)
5. Orto dan para adalah gugus peng-
aktivasi (hal 10)
6. Meta adalah gugus pen-deaktivasi (hal
10)
7. Reaksi Eliminasi adalah reaksi substitusi
nukleofil yang menghasilkan suatu
alkena (hal 12)
8. Reaksi Adisi adalah reaksi yang pada
akhirnya akan menghasilkan produk
dengan suatu tambahan gugus atau
substituen tanpa adanya gugus pergi (hal
14)
9. Aturan Markovnikov adalah aturan yang
menyatakan suatu senyawa alkena
mengalami reaksi adisi, maka H+ dari HX
akan membentuk ikatan dengan atom
karbon yang telah terikat lebih banyak
atom hidrogen, sehingga nukleofil akan
menyerang pada posisi karbon yang
mengikat lebih sedikit atom hidrogen (hal
15-16)
10. Reaksi anti markovnikov terjadi jika di
dalam reaksi terdapat suatu peroksida
atau oksigen. ( hal 17 )
11. Reaksi Oksidasi adalah reaksi sebuah
molekul memperoleh oksigen atau
kehilangan hidrogen (hal 21)
12. Reaksi Reduksi adalah reaksi sebuah
molekul memperoleh oksigen atau
kehilangan hidrogen (hal 21)
13. Oksidasi Alkohol primer adalah reaksi
alkohol yang posisi gugus hidroksinya
terletak pada C primer (hal 27)
14. Oksidasi alkohol sekunder adalah reaksi
alkohol yang posisi gugus hidroksinya
terletak pada C sekunder (hal 27)
15. zat pengoksidasi adalah zat yang dapat
menyebabkan zat lain mengalami oksida
(hal 27)
16. Reduksi aldehid dan keton adalah reaksi
dapat menghasilkan suatu alkohol,
hidrokarbon bahkan amina (hal 28)
17. Keton apabila direduksi menghasilkan
suatu alkohol sekunder dan suatu
aldehida apabila direduksi akan
menghasilkan alkohol primer ( hal 28 )
18. Reduksi asam karboksilat adalah reaksi
yang menghasilkan alkohol primer
dengan menggunakan LiAlH4 sebagai
pereduksi (hal 30)

KB. 3. Biomolekul dan polimer


1. Karbohidrat didefinisikan sebagai suatu
polihidroksi aldehid atau polihidroksi
keton (hal 3)
2. Karbohidrat berdasarkan monomer
pembentuk, monosakarida, oligosakarida
dan polisakarida ( hal 3 )
3. Monosakarida merupakan karbohidrat
paling sederhana, dengan rumus molekul
(CH2O)n (hal 3)
4. Berdasarkan gugus fungsi yang
menyusunnya, monosakarida terdapat
dalam 2 bentuk yaitu aldosa, dan ketosa
(hal 3)
5. Berdasarkan jumlah atom karbon
penyusunnya, monosakarida
dikelompokkan menjadi triosa ( 3 atom
karbon), tetrosa ( 4 atom karbon ),
pentosa ( 5 atom karbon ), heksosa ( 6
atom karbon ) dan heptosa ( 7 atom
karbon ). ( hal 3 )
6. Piranosa adalah struktur cincin yang
terdiri dari 6 atom yang terbentuk karena
ada reaksi gugus fungsi hidroksil
alkoholik pada atom C-5 dengan aldehid
pada atom C-1 (hal 3)
7. Cincin furanosa adalah struktur cincin
yang terdiri atas 5 atom dimana
terbentuk karena ada reaksi antara
gugus fungsi hidroksil alkoholik pada
atom C-5 dengan gugus karbonil pada
atom C-2 (hal 3)
8. Oligosakarida adalah gabungan dari
molekul-molekul monosakarida yang
jumlahnya antara 2 (dua) sampai dengan
8 (delapan) molekul monosakarida (hal 5)
9. Oligosakarida yang paling banyak
digunakan dan terdapat di alam adalah
bentuk disakarida seperti maltosa,
laktosa dan sukrosa (hal 5)
10. Ikatan glikosida adalah ikatan yang
terbentuk dari eliminasi air antara gugus
hidroksil dari suatu monosakarida
berbentuk siklik dengan gugus hidroksil
senyawa yang lain dikenal sebagai
hidrolisis karbohidrat.(hal 5)
11. Polisakarida adalah karbohidrat dialam
dengan massa molekul yang besar (hal 7)
12. Polisakarida struktural adalah
polisakarida yang berfungsi untuk
penyokong dinding sel tanaman (hal 7)
13. Polisakarida nutrient adalah glikogen,
pati, dan amilum yang berfungsi sebagai
sumber makanan bagi makhluk hidup.
(hal 7)
14. Homopolisakarida adalah polisakarida
yang disusun oleh monomer yang sama
(hal 8)
15. Heteropolisakarida adalah polisakarida
yang disusun oleh monomer yang
berbeda (hal 8)
16. Selulosa merupakan karbohidrat
struktural utama pada tumbuhan
berkayu dan berserat (hal 8)
17. pati merupakan suatu campuran dari
dua jenis polimer glukosa (hal 8)
18. Glikogen disimpan sebagai karbohidrat
yang disimpan pada tubuh makhluk
hidup berupa gula otot dan gula hati (10)
19. Glikogen dapat disintesis kembali dari
glukosa dengan reaksi glikogenesis. ( hal
10 )
20. Enzim fosforilase adalah salah satu
enzim untuk menghidrolisis glikogen. (
hal 10 )
21. Kitin merupakan polisakarida seperti
pada kulit udang dan kepiting. ( hal 10 )
22. Reaksi Identifikasi Karbohidrat meliputi :
Uji Molisch, Uji Fehling,Uji Benedict, Uji
Tollens dan Uji Iodin. (hal 14)
23. Asam amino adalah unit penyusun
protein. Gugus amino penyusun protein
terikat pada kedudukan atom C-α (hal
14)
24. atom C-α adalah kiral atau asimetri (hal
15)
25. asam amino esensial adalah asam amino
yang sangat dibutuhkan manusia dan
tidak dapat diproduksi didalam tubuh
manusia. ( hal 16 )
26. contoh asam amino esensial : arginnin,
histidin, triptofan, fenilalanin, leusin,
lisin, isoleusin, threonin, metionin, dan
valin. ( hal 16 )
27. asam amino non esensial adalah asam
amino yang dapat dihasilkan oleh
manusia seperti alanin, tirosin, asam
aspartat, sistein, glutamin, hidroksilin,
prolin, serin, asam glutamat. ( hal 16 )
28. Stereoisomer adalah senyawa yang
mempunyai rumus molekul sama, tetapi
berbeda pada penataan ruangnya (hal 20)
29. Asam amino esensial adalah asam amino
yang sangat dibutuhkan oleh manusia
dan tidak dapat diproduksi didalam
tubuh manusia (hal 16)
30. Asam amino nonesensial adalah asam
amino yang dapat dihasilkan oleh
manusia seperti (hal 16)
31. Klasifikasi asam amino berdasarkan
rantai samping : asam amino polar, asam
amino dengan gugus R armatik, asam
amino dengan gugus R terionisasi, asam
amino alifatis, asam amino non standar. (
hal 17 )
32. Reaksi ninhidrin adalah reaksi asam
amino untuk penentuan kuantitatif
asam amino. ( hal 19 )
33. Reaksi sanger merupakan reaksi antara
gugus α-amino dengan reagen I-fluoro-
2,4-dinitrobenzen ( hal 20 )
34. Reaksi Dansil klorida adalah reaksi
antara gugus amino dengan 1-
dimetilamino naftalen-5-sulfonil klorida. (
hal 20)
35. Reaksi Edman digunakan untuk
penentuan asam amino N-ujung rantai
polipeptida. ( hal 20 )
36. Reaksi Basa Schiff terjadi antara α-asam
amino dengan substrat ( hal 20 )
37. Protein merupakan polimer yang disusun
oleh minimal 20 macam asam amino.
Masing-masing monomer (asam amino)
berikat dengan asam amino lain dengan
membentuk ikatan peptida (hal 21)
38. Protein globular adalah protein dengan
rantai-rantai polipeptida berlipat rapat,
sehingga berbentuk bola (globular) (hal
22)
39. Protein yang tergolong protein sederhana
dalah albumin, glutelin, prolamin,
albuminoid dan histon. ( hal 22 )
40. Protein yang tergolong protein majemuk
yaitu kromoprotein, nukleoprotein,
glukoprotein, fosoprotein,lipoprotein dan
metalo protein. ( hal 22 )
41. Proteinfibrous adalah Protein yang tidak
larut dalam pelarut air, asam, dan basa
(hal 22)
42. salting out adalah Protein mempunyai
daya serap air yang sangat besar,
sehinngga apabila ditambahkan dengan
garam, protein akan mampu menarik air
(hal 22)
43. Denaturasi adalah pemecahan struktur
protein tersier dari molekul protein yang
terjadi pada akibat bagian yang melipat,
akibat putusnya interaksi-interaksi yang
mempertahankan struktur molekul
protein tersebu (hal 23)
44. Struktur protein primer ditentukan oleh
ikatan kovalen antara residu asam amino
yang berurutan yang membentuk ikatan
peptida. ( hal 23 )
45. Struktur protein sekunder
memnugkinkan membentuk konformasi
spiral yang disebut struktur helix. ( hal
24 )
46. Uji biuret, reaksi positif protein jika
terbentuk warna ungu. ( hal 26 )
47. Uji xantoprotein, reaksi positif protein
jika terbentuk warna kuning. ( hal 26 )
48. Uji nin hidrin, reaksi membentuk warna
lembayung/ungu.( hal 26
49. Uji millon nasse , reaksi positif ditandai
dengan terbentuknya endapan merah. (
hal 26 )
50. Uji belerang, reaksi positif protein jika
menghasilkan endapan hitam. ( hal 26 )
51. Polimer adalah makromolekul yang
terdiri atas unit struktural yang disebut
monomer. ( hal 27)
52. Homopolimer merupakan polimer
terbentuk dari reaksi polimerisasi dari
monomer-monomer yang sama. ( hal 28 )
53. Kopolimer merupakan polimer yang
terbentuk dari reaksi polimerisasi dari
monomer-monomer yang berbeda. ( 28 )
54. Berdasarkan susunan monomernya
kopolimer dibedakan atas kopolimer
acak, kopolimer bergantian, kopolimer
balok, dan kopolimer tempel. ( hal 29 )
55. Polimer alami adalah polimer yang telah
tersedia di alam, contoh: selulosa,
amilum, protein, asam nukleat dan karet
alam. ( hal 29 )
56. Polimer sintetis merupakan polimer yang
dihasilkan dari reaksi polimerisasi yang
dibuat di pabrik, contoh: tas plastik,
pembungkus makanan, styrofoam dan
teflon. ( hal 30 )
57. Polimerisasi adalah reaksi pembentukan
polimer dari monomer-monomernya. ( hal
30 )
58. Polimerisasi adisi adalah penambahan
satu monomer ke monomer lain untuk
membentuk polimer rantai panjang. ( hal
30 )
59. Contoh polimer adisi PVC, polipropilena,
poli tetrafluoroetena atau teflon. ( hal 30 )
60. Polimerisasi kondensasi adalah proses
pembentukan polimer melalui
penggabungan moleku-molekul kecil
melalui reaksi yang emlibatkan gugus
fungsi dengan atau tanpa diikuti
lepasnya molekul kecil. ( hal 31 )

KB. 4. Penerapan Kimia dalam Industri


1. Biofuel adalah bahan bakar yang berasal
dari bahan-bahan organik dan memiliki
kemurnian yang cukup tinggi seperti
bahan bakar petroleum. (hal 3)
2. Bio-etanol adalah etanol yang diproduksi
dari tumbuhan (hal 4)
3. Biodiesel/ biosolar adalah senyawa
organik yang dapat digunakan sebagai
bahan bakar diesel, yang dihasilkan dari
minyak nabati, lemak, hewani atau
minyak bekas (hal 4)
4. Biogas adalah campuran gas yang dapat
dibakar (Tabel 2) yang terbentuk dari
dekomposisi senyawa organik oleh
bakteri anaerob. Biogas paling banyak
mengandung metana dan karbon
dioksida (hal 5)
5. Metana merupakan gas yang tidak
berwarna dan tidak berbau dengan titik
didih -162oC dan terbakar dengan nyala
berwarna biru. Metana juga merupakan
komponen utama dari gas alam (77-
90%). (hal 5)
6. Hidrolisis adalah reaksi molekul berantai
panjang seperti protein, karbohidrat,dan
lemak dipotong menjadi unit yang lebih
pendek bahkan menjadi monomernya
(hal 7)
7. Acidogenesis (Fermentasi) adalah reaksi
monomer (glukosa, silosa, asam amino)
dan asam lemak rantai panjang (LCFA)
diproses menjadi asam asetat
(CH3COOH). Dua puluh persennya
dikonversi menjadi CO2 dan H2,
sementara sisa 30%nya diubah menjadi
asam lemak volatil berantai pendek (VFA)
(hal 8)
8. Methanogenesis Tahap akhir produksi
metana dilakukan oleh bakteri yang
disebut methanogen untuk produksi
biogas (hal 9)
9. Saponifikasi adalah Sabun merupakan
garam dari asam lemak (hal 9)
10. Fermentasi Alkohol adalah reaksi
pembentukan etanol dari Glukosa diubah
menjadi piruvat melalui jalur glikolisis.
Kemudian pada kondisi anaerob, piruvat
yang dihasilkan akan diubah menjadi
etanol melalui dua tahap reaksi
menggunakan enzim piruvat
dekarboksilase dan alkohol
dehydrogenase. (hal 11)
11. Nata adalah selulosa bakteri yang
dihasilkan oleh Acetobacter xylinum (hal
14)
12. Mineral deposit adalah logam mudah di
produksi secara ekonomis menjadi Bijih
logam (hal 16)
13. Metalurgi merupakan ilmu dan teknologi
mengekstrak logam-logam dari bijihnya
atau senyawa amalgamnya serta
persiapan untuk aspek kegunaannya (hal
17)
14. pyrometalurgi atau dikenal sebagai
prosedur pengolahan logam
menggunakan suhu tinggi (hal 18)
15. Kalsinasi adalah pemanasan bijih pada
suhu tinggi sehingga bijih terdekomposisi
dengan melepaskan produk gas (hal 18)
16. Pembakaran adalah perlakuan termal
yang menyebabkan reaksi kimia antara
bijih mentah dan atmosfir tungku
pembakar yang biasanya O2 (hal 18)
17. Pelelehan, pada proses ini material yang
terbentuk pada reaksi kimia dipisahkan
dalam dua atau lebih lapisan. Dua (hal
19)
18. Pemurnian Logam adalah proses produk
logam yang masih ada pengotor
dilakukan proses metalurgi agar
meningkatkan kemurniannya dan
komposisi logamnya menjadi lebih jelas
(hal 20)
19. Hidrometalurgi adalah proses melarutkan
senyawa yang mengandung logam secara
selektif dengan pelarut air atau pelarut
lainnya ( asam, basa atau garam). (hal
23)
20. Elektrometalurgi sering digunakan dalam
proses pengolahan logam terutama
untuk logam-logam aktif seperti natrium,
magnesium dan alumunium (hal 24)
21. pencemaran udara adalah pencemaran
yang diakibatkan oleh pembekaran
bahan bakar yang tidak sempurna dan
bersifat beracun CO2, CO, dan NOx. (hal
25)
22. Hujan asam adalah fenomena alam
dimana air yang terkandung didalamnya
memiliki pH dibawah 5 yang memiliki
dampak merusak. (hal 25)
23. Logam berat adalah merupakan logam
yang melebihi 5 g/cm3 (hal 26)

2 Daftar materi yang sulit KB. 1. Hidrokarbon


dipahami di modul ini 1. Ketika membentuk ikatan kovalen polar,
karbon juga mampu bersifat seperti
bunglon? Karena distribusi elektron pada
ikatan kovalen polar tidak merata
membuat karbon mempunyai dua sifat
yaitu parsial positif dan parsial negative (
hal 7 ) karbokation dan karbonion
2. Diagram orbital dan hibridisasi
3. Ikatan sigma merupakan ikatan ketika
dua atom berikatan akibat adanya proses
tumpang tindih orbital kedua atom. ( hal
10 )
4. System terkonjugasi atau terdelokalisasi
pada senyawa organic rangkap dua ( hal
13 )

KB. 2. Reaksi Senyawa Organik


1. Mekanisme reaksi SN1 dan mekanisme
reaksi SN2 pada senyawa organik (hal 6-
7)
2. Reaksi substitusi dibagi menjadi dua
yaitu reaksi substitusi nukleofilik dan
reaksi substitusi elektrofilik. ( hal 3 )
3. Reaksi eliminasi unimolekuler ( hal 13 )
4. Adisi 1,2 dan adisi 1,4 pada diena
terkonjugasi ( hal 20 )
5. Reaksi oksidasi tanpa pemutusan ikatan
sigma menghasilkan dio dan epoksida (
hal 22 )

KB. 3. Biomolekul dan polimer


1. Formula proyeksi fischer dan proyeksi
haworth untuk D-glukosa (hal 4)
2. Pembentukan ikatan glikosida pada
selulosa
3. Stereoisomer pada amino yang
menghasilkan D (dexter), dan L (laevus)
4. Reaksi reaksi pada asam amino
5. Tiga jenis polimerisasi adisi, yaitu
mekanisme radikal, mekanisme ionik dan
mekanisme koordinasi. ( hal 30 )

KB. 4. Penerapan Kimia dalam Industri


1. Dekomposisi zat organik pada
pembentukan biogas melalui mekanisme
Hidrolisis, Acidogenesis dan
Methanogenesis yang melibatkan
pembentukan molekul ATP( hal 6)
2. Jalur Glikolisis pada fermentasi alcohol
3. Metalurgi, pyrometalurgi, hidrometalurgi,
elektrometalurgi
3 Daftar materi yang sering KB. 1. Hidrokarbon
mengalami miskonsepsi
1. Proses pembentukan ikatan sigma (σ)
dan ikatan phi (π) pada hibridisasi orbital
( hal 10-11 )
2. Hubungan hibridisasi dan panjang
ikatan ( hal 13 )

KB. 2. Reaksi Senyawa Organik

1. Reaksi substitusi dibagi menjadi dua


yaitu reaksi substitusi nukleofilik dan
reaksi substitusi elektrofilik
2. Subtitusi tahap dua pada senyawa
aromatis yang mana posisi gugus fungsi
tidak bisa sembarangan (posisi orto, meta
dan para) (hal 7)
3. Reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadi
pada gugus fungsi (alkohol, aldehid,
keton, asam kaboksilat dll)

KB. 3. Biomolekul dan polimer


1. Memahami Formula proyeksi fischer dan
proyeksi haworth untuk D-glukosa
2. Pembentukan ikatan peptida pada
protein

KB. 4. Penerapan Kimia dalam Industri


1. Teknologi dalam pembuatan biofuel
mencakup proses fermentasi dan proses
biologis. (hal 3)
2. Proses safonifikasi adalah reaksi dari
trigliserida (yang merupakan ester)
dengan basa kuat seperti kalium
hidroksida atau natrium hidroksida (hal
10)
3. Pengolahan logam

Anda mungkin juga menyukai