MODUL 4
KINETIKA
Deskripsi Materi : Kinetika kimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari dinamika
reaksi yang meliputi laju reaksi, orde reaksi yang diperoleh dari hasil
percobaan, hukum atau persamaan laju, konstanta laju dan mekanisme
reaksi. Untuk bisa memberikan gambaran konsep dasar materi laju reaksi
kita perlu memberikan ilustrasi kepada peserta didik dengan memberikan
contoh beberapa reaksi kimia yang ada disekitar seperti besi berkarat,
proses pematangan buah-buahan, susu menjadi asam, reaksi tubuh setelah
minum obat, kertas terbakar, pembakaran bensin dan lain-lain. Reaksi kimia
tersebut berlangsung pada berbagai kecepatan, ada reaksi yang berlangsung
lambat dan ada yang cepat.
Laju reaksi akan dipengaruhi oleh setiap perubahan konsentrasi zat-zat yang
bereaksi. Sehingga pengaruh tersebut secara matematis ditunjukkan dalam
suatu persamaan laju reaksi. Untuk persamaan reaksi secara umum bisa kita
lihat sebagai berikut:
r = k [A]m [B]n
Keterangan:
r = laju reaksi (M/s)
k = konstanta laju
[A] = konsentrasi zat A
[B] = konsentrasi zat B
m = orde reaksi terhadap A
n = orde reaksi terhadap B
m + n = orde total reaksi
WAKTU PARUH
Waktu paro dilambangkan dengan t1/2. waktu paro ini adalah
waktu yang dibutuhkan oleh reaktan untuk bereaksi sehingga
konsentrasi pereaksi menjadi sentengah.Untuk reaksi orde ke-n
Jika melihat pada penjelasan diatas, maka berdasarkan hasil diskusi, materi
yang bisa dibawa ke level HOTS adalah materi tentang menentukan factor-
faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Pada materi ini biasanya peserta didik
diminta untuk merancang percobaan sederhana. Dalam merancang
percobaan peserta didik harus betul-betul menguasai materi dasar dan
menggunakan pengetahuan awal mereka tentang laju reaksi serta
menggabungkan dengan pengetahuan baru untuk kemudian digunakan
dalam menganalisis dan menyelesaikan masalah.
Seperti yang kita ketahui pula, bahwa materi laju reaksi adalah materi yang
erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Tipe materi seperti ini adalah
tipe materi yang dapat dikembangkan ke level HOTS karena sangat
kontekstual.
Kondisi lingkungan : SMA Al-Azhar merupakan sekolah swasta yang bernaungan pondok
belajar peserta didik pesantren. Terletak di wilayah perbatasan kota Surabaya dan 3 lingkaran
Sekolah Negeri yang letaknya cukup dekat. Berikut adalah deskripsi
lingkungan belajar peserta didik di SMA Al-Azhar Menganti.
1. Peserta didik kami memiliki level kognitif menengah kebawah. Untuk
materi laju reaksi, berdasarakan analisis hasil belajar, materi laju reaksi
adalah materi dengan tingkat ketidaktuntasan belajar yang relatif tinggi,
yaitu hampir 30%, utamanya pada saat perhitungan orde, persamaan
laju reaksi dan waktu paro. Dalam beberapa kasus, saya mendapati
peserta didik yang masih bingung mengoprasikan perkalian desimal.
2. Dilihat dari kemampuan ekonomi, 80% orang tua dari peserta didik
berasal dari keluarga menengah ke bawah.
3. Tingkat motivasi belajar peserta didik sangat heterogen. 60% siswa
memiliki motivasi belajar cukup tinggi, 25% sedang dan 15% sangat
rendah.
4. Tingkat literasi peserta didik sangat rendah.
5. Pada masa pandemic seperti sekarang ini, sekolah kami melaksanakan
pembelajaran secara daring. Kendala pembelajaran secara daring adalah
siswa kurang bisa memahami materi ajar. Siswa yang terbiasa dibimbing
betul-betul kesulitan jika harus melakukan pembelajaran mandiri.
6. Kendala pembelajaran online adalah godaan sosial media serta
minimnya pendampingan oleh orang tua.
Mengaitkan materi : Jika melihat deskripsi materi ajar, analisis materi HOTS dan kondisi
ajar dengan kondisi lingkungan belajar peserta didik, maka dalam pembelajaran materi Laju
lingkungan belajar Reaksi yang dilakukan secara daring sebaiknya disiapkan
peserta didik 1. Memberikan ilustrasi dasar apa itu laju reaksi. Misalnya dengan
memberikan contoh beberapa reaksi kimia yang ada disekitar seperti
besi berkarat, proses pematangan buah-buahan, susu menjadi asam,
reaksi tubuh setelah minum obat, kertas terbakar, pembakaran bensin
dan lain-lain. Reaksi kimia tersebut berlangsung pada berbagai
kecepatan, ada reaksi yang berlangsung lambat dan ada yang cepat.
Peserta didik diminta menebak dan atau memberikan contoh reaksi-
reaksi kimia yang berlangsung cepat dan berlangsung lambat.
2. Diberikan video atau artikel yang menambah pemahaman peserta didik.
3. Dikembangkan LKPD Discovery Learning. Sehingga peserta didik mampu
menemukan sendiri konsep laju reaksi. Penemuan konsep oleh peserta
didik akan membuat pemahaman semakin kuat.
4. Pada materi faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, sebaiknya
siswa diberikan pengalaman praktikum. Jika memang tidak dimungkinkan
melaksanakan praktikum, bisa melalui laboraturium virtual.
5. Untuk materi perhitungan matematis, sebaiknya peserta didik diberikan
latihan soal yang berjenjang.
6. Untuk materi yang berpotensi miskonsepsi seperti pada materi waktu
paro, hendaknya ada komunikasi anatar guru kimia dan guru fisika terkait
materi tersebut.