Anda di halaman 1dari 11

Nama : Sri Handini , S.T.

No. Peserta : 201502644350

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri Modul 6


Judul Modul KIMIA ORGANIK DAN POLIMER
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1.Hidrokarbon
2.Reaksi Senyawa Organik
3.Biomolekul dan Polimer
4.Penerapan Kimia dalam
Industri dan Lingkungan
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang dipelajari KB 1. Hidrokarbon
1. Kimia organik dikenal juga
KB 1. sebagai kimia karbon karena
1. Sejarah singkat sebagian besar senyawa
kimia organik. organik mengandung karbon.
2. Orbital hibrida 2. Karbon yang mempunyai 4
elektron valensi
dan jenis ikatan
memungkinkan dirinya
pada karbon. mempunyai “empat kaki”
3. Alkana, alkena, atau dengan kata lain
dan alkuna. membentuk ikatan tunggal
4. Gugus fungsi dengan atom sejenis
dan isomer. (karbon) maupun
5. Jenis-jenis senyawa dengan atom lain.
organik di alam. Keistimewaan atom karbon adalah
atom karbon dapat membentuk
ikatan kovalen(tunggal/rangkap
dua/rangkap 3), dan mampu
membentuk senyawa berantai
panjang dan bercabang. Struktur
Kekule merupakan struktur yang
digambarkan dengan sebuah garis di
antara dua atom yang menunjukkan
dua elektron berikatan kovalen

3. Ada tiga jenis orbital hibrida


yang dapat terbentuk ketika
atom karbon berikatan, yaitu
sp3, sp2, dan sp.
4. Hibridisasi : percampuran orbital
yang memiliki tingkat energi yang
sama dan memberikan ikatan yang
lebih kuat akibat adanya tumpang
tindih yang lebih besar. Sehingga
molekul yang dihasilkan berenergi
reandah dan lebih stabil.
5. Geometri Orbital : bentuk molekul
yang terbentuk berdasarkan teori
tolakan electron yang
memungkinkan gugus yang
menempel membentuk jarak sejauh
mungkin antara yang satu dengan
yang lain.
6. Hibridisasi Orbital SP3 atom karbon:
orbital pada atom karbon yang
dihasilkan dari 1 orbital 2s dan 3
orbital 2p. pada orbital 2p yang
masih kosong diisi 1elektron yang
berasal dari orbital 2s yang
mengalami eksitasi sehingga atom
karbon menyediakan 3 elektron
valensi untuk berikatan kovalen.
Contoh: ikatan kovalen pada
senyawa metana.
7. Geometri tetrahedral: tolakan antar
elektron pada orbital hibrida sp 3
yang membentuk sudut 109,5°
8. Ikatan sigma : ikatan yang selalu ada
ketika dua atom berikatan akibat
adanya proses tumpang tindih
orbital kedua atom dan merupakan
ikatan kovalen yang paling kuat.
9. Hibridisasi orbital SP 2: hibridisasi 2
orbital 2p pada atom karbon yang
berikatan rangkap dua, terbentuk
ikatan phi dari 1 orbital p yang tidak
digunakan berhibridisasi, dan
membentuk geometri trigonal dengan
sudut tolakan antar elektron 120°.
Contoh senyawa: etilena.
10. Hibridasi orbital SP: Hibridisasi
antara 1 orbital 2s dan 1 orbital 2p.
ada 2 orbital 2p yang tidak
terhibridisasi. Bentuk geometri
molekulnya linear dengan sudut
180°. Terbentuk 1 ikatan sigma dan
2 ikatan phi.
11. Rumus seyawa alkana adalah
CnH2n+2, senyawa alkena
adalah CnH2n, dan senyawa
alkuna adalah CnHn.
12. Senyawa-senyawa organik
dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa golongan
berdasarkan gugus fungsi.
Seperti alkohol dengan gugus
fungsi – OH, eter dengan
gugus fungsi –O–, amina
dengan gugus fungsi –NH2,
dan lain-lain.
13. isomer adalah senyawa-
senyawa dengan rumus
molekul yang sama namun
rumus struktur yang berbeda
14. Isomer rangka : dua senyawa dengan
rumus molekul sama, tetapi rangka
berbeda.
15. Isomer posisi : dua senyawa dengan
rumus molekul sama dan gugus
fungsi yang sama, tetapi letak atau
posisi gugus fungsinya yang
berbeda.
16. Isomer fungsional : dua senyawa
dengan rumus molekul sama dan
jenis gugus fungsinya berbeda.
17. Isomer geometri : dua senyawa
dengan rumus molekul, gugus
fungsional dan posisi gugus
fungsional sama, namun bentuk
geometri (struktur ruang) berbeda.
Isomer cis-trans dan optik.

KB 2. KB 2. Reaksi Senyawa Organik


1. Reaksi 1. Tamnbahan Reaksi substitusi
substitusi merupakan reaksi yang
nukleofilik ditandai dengan adanya
2. Reaksi eliminasi penggantian gugus atau
3. Reaksi adisi bagian tertentu pada suatu
4. Reaksi senyawa sebelum dan setelah
substitusi reaksi.
elektrofilik 2. Reaksi substitusi dibagi
5. Reaksi oksidasi- menjadi dua yaitu reaksi
reduksi substitusi nukleofilik dan reaksi
substitusi elektrofilik.
3. Sintesis suatu alkena atau
alkuna dapat dilakukan
melalui reaksi eliminasi suatu
alkil halide.
4. Ada dua jenis reaksi
eliminasi yaitu eliminasi 1
(E1) dan eliminasi 2 (E2).
5. reaksi adisi dapat kita
definisikan sebagai reaksi
yang pada akhirnya akan
menghasilkan produk dengan
suatu tambahan gugus atau
substituen tanpa adanya
gugus pergi yang diusir
seperti reaksi substitusi.
6. Reaksi oksidasi didefinisikan
sebagai reaksi yang disertai
dengan adanya pelepasan
elektron oleh suatu atom,
sedangkan reaksi reduksi
diidentifikasi dengan adanya
penerimaan elektron pada
suatu atom.
KB 3. KB 3. Biomolekul dan Polimer
1. Karbohidrat 1. Karbohidrat : suatu polihidroksi
dan aldehid atau polihidroksi keton.
identifikasinya 2. Penggolongan karbohidrat
2. Asam amino berdasarkan monomer :
monosakarida, oligosakarida, dan
dan protein polisakarida
3. Polimer alami 3. Penggolongan monosakarida
dan sintesis berdasarkan gugus fungsi : Aldosa
4. Pembentukan polimer dan Ketosa
melalui mekanisme
adisi dan kondensasi 4. Monosakarida : karbohidrat paling
sederhana dengan rumus CH2O
5. Penggolongan monosakarida
berdasarkan jumlah atom karbon
penyusunnya : Triosa, Tetrosa,
Pentosa, Heksosa, dan Heptosa
6. Reaksi Identifikasi Karbohidrat : Uji
Molisch, Uji Fehling, Uji Benedict, Uji
Tollens, Uji Iodin.
7. Uji molisch: mereaksikan reagen
molisch/α-naftol yang terlarut dalam
etanol dengan hasil dehidrasi
karbohidrat oleh asam sulfat/klorida
yang berupa aldehid, jika positif akan
muncul cincin merah ungu di tengah-
tengah larutan.
8. Uji Fehling: Pengujian secara
kualitatif berdasarkan keberadaan
gugus aldehid atau keton bebas(gula
tereduksi) dan menghasilkan CuO
ygang berwarna kuning/merah bata.
9. Uji benedict: uji keberadaan gula
pereduksi dengan cara mereaksikan
larutan benedict. Jika postif, maka
akan dihasilkan endapan berwarna
merah bata yang diakibatkan reaksi
dari ion logam tembaga (II) direduksi
menjadi tembaga (I).
10. Uji Tollens: uji untuk identifikasi
karbohidrat golongan aldosa dan
ketosa. Jika positif akan terbentuk
endapan cermin perak.
11. Uji Iodin: uji untuk identifikasi
adanya amilum, selulosa, dan
glikogen dalam sampel dengan cara
menetesi sampel dengan reagen iodin.
Jika positif akan dihasilkan warna
biru ungu(amilum), merah
kecokelatan(glikogen), dan merah
anggur(dekstrin).
12. Asam Amino : unit penyusun protein
yan gugs aminonya terikat pada
kedudukan atom C-α.
13. Asam amino esensial : asam amino
yang sangat dibutuhkan oleh
manusia dan tidak dapat diproduksi
di dalam tubuh manusia
14. Asam amino non esensial : asam
amino yang dapat dihasilkan oleh
manusia.
15. Protein : polimer yang disusun oleh
minimal 20 macam asam amino
16. Protein globular: protein yang
berbentuk bola/globular dan berasal
dari rantai-rantai polipeptida yang
berlipat rapat dan larut dalam air,
basa, asam, dan garam.
17. Protein serat: protein yang berbentuk
serat dan tidak larut dalam air.
18. Sifat fisika protein: protein memiliki
daya serap air yang sangat besar,
sehingga bila ditambahkan garam,
protein mammpu mengikat air/salting
out.
19. Sifat kimia protein:
amfoter,denaturasi, presipitasi, dan
hidrolisis.
20. Struktur protein: protein primer,
sekunder, tersier, dan kuartener.
21. Struktur helix: konformasi protein
yang berbentuk spiral karena ikatan
hidrogen dalam satu rantai
polipeptida.
22. Reaksi Identifikasi Protein : Uji Biuret,
Uji xantoprotein, Uji Ninhidrin, Uji
Millonnase, Uji Belerang
23. Polimer : makromolekul yang terdiri
atas unit struktural (monomer)
24. Polimer Alami : polimer yang telah
tersedia di alam
25. Polimer Sintesis : polimer yang
dihasilkan dari reaksi polimerisasi
yang dibuat di pabrik
26. Polimerisasi : reaksi pembentukan
polimer dari monomer-monomernya
27. Polimerisasi Adisi : penambahan satu
monomer ke monomer lain untuk
membentuk polimer rantai panjang.
28. Polimer Kondensasi : proses
pembentukan polimer melalui
penggabungan molekul-molekul kecil
melalui reaksi yang melibatkan gugus
fungsi, dengan atau tanpa diikuti
lepasnya molekul kecil

KB 4. KB 4. Penerapan Kimia dalam Industri


1. Prinsip dasar dan Lingkungan
reaksi kimia dalam 1. Biofuel merupakan bahan
biofuel bakar yang berasal dari
bahan-bahan organik
2. Prinsip dasar
sehingga bahan bakar yang
reaksi kimia dalam dihasilkan lebih ramah
biogas lingkungan.
3. Prinsip dasar 2. Biofuel dapat menghasilkan
reaksi kimia dalam bahan bakar berupa bioetanol
pembuatan sabun dan biodiesel.
4. Prinsip dasar reaksi 3. Biogas merupakan
campuran gas yang
kimia dalam
terbentuk dari dekomposisi
fermentasi alkohol senyawa organik oleh
5. Prinsip dasar reaksi bakteri anaerob.
kimia dalam 4. Biogas yang paling banyak
produksi nata de dihasilkan mengandung
coco metana dan karbon
6. Prinsip dasar dioksida.
5. Proses pembentukan
reaksi kimia dalam
biogas secara umum
pengolahan logam terdiri atas hidrolisis,
7. Fenomena kimia di acidogenesis (fermentasi)
lingkungan sekitar dan methagenesis.
6. Saponifikasi merupakan
proses pembuatan sabun
dengan mereaksikan asam
lemak dengan alkali (misal
NaOH).
7. Fermentasi alkohol
merupakan proses
pembuatan alkohol dari
glukosa.
8. Nata merupakan selulosa
bakteri yang dihasilkan oleh
Acetobacter xylinum.
9. Struktur molekul
dariNata adalah
(C6H10O5)n (sama
seperti selulosa
tumbuhan) namun sifat
fisika dan kimianya
berbeda.
10. Metalurgi merupakan ilmu
dan teknologi mengekstrak
logam-logam dari bijihnya
atau senyawa amalgamnya
serta persiapan untuk aspek
kegunaannya.
11. Kimia sangat berhubungan
dengan kehidupan sekitar.
Melalui ilmu kimia, kita
dapat mengatasi berbagai
masalah yang ada pada saat
ini.
2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. Orbital hibrida dan isomer
di modul ini geometri
2. Reaksi Substitusi nukleufik
3. Reaksi Substitusi Elektropilik
4. Reaksi Eliminasi Unimolekule
5. Pembentukan konformasi helix dan
beta-pleated sheet
6. Glikolisis pada fermentasi alkohol.

3 Daftar materi yang sering 1. Gugus fungsi dan isomer


mengalami miskonsepsi 2. Mekanisme radikal pada
polimerisasi adisi
KB. 1 HIDROKARBON
monosakarida
KB 3 BIOMOLEKUL DAN POLIMER
Karbohidrat oligosakarida selulosa
pati
identifikasi polisakarida
glikogen
1. Uji molisch
2. Uji benedic
3. Uji fehling Berdasarkan atom penyusun,
4. Uji tollens asam amino essensial dan non
essensial

Biomolekul Asam Amino Berdasarkan rantai samping


identifikasi 1. Asam amino dengan gugus R terionisasi
2. Asam amino alifatis
3. Asam amino dengan gugus R aromatic
Uji nihridin
4. Asam amino poar

Reaksi sanger, reaksi dansil klorida, reaksi edamen,


Biomolekul dan reaksi basa Schiff, danreaksi dengan gugus R

polimer
Protein Uji nihridin, uji biuret, uji
xantoprotein, uji belerang,
uji millon nasse

Berdasarkan monomer : Reaksi polimer :


homopolimer dan kopolimer 1. Polimerisasi Adisi
2. Polimerisasi kondensasi
Berdasarkan asalnya :
Polimer polimer alami dan sintetik
KB 4 PENERAPAN KIMIA DALAM INDUSTRI

Biofuel Bioetanol

Biodisel/Biosolar

Biogas

Sponifikasi

Glikolisis

Fermentasi Alkohol
Reaksi piruvat menjadi etanol

Pembuatan nata de coco

Pyrometalurgi

Pemurnian logam Hidrometalurgi


Logam dan pengolahannya

Elektrometalurgi

Anda mungkin juga menyukai