Anda di halaman 1dari 20

Kimia

SMAN 1 Halmahera Selatan


Kelas X MIPA Semester 1

Disusun oleh:
Peter Reinir Daada, S.Pd
BAB

IV IKATAN KIMIA

A. Terbentuknya Ikatan Kimia

B. Macam-Macam Ikatan Kimia

<< Ukiran pada gelas kaca diperoleh dari


reaksi senyawa kovalen HF dengan SiO2
menghasilkan SiF4
A. Terbentuknya Ikatan Kimia

1. Konfigurasi Elektron Stabil

2. Peran Elektron dalam Ikat


an Kimia

3. Lambang Lewis

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Konfigurasi Elektron Stabil

• Suatu unsur dikatakan stabil


saat elektron valensinya 2
(kaidah duplet) atau
elektron valensinya 8
(kaidah oktet).
• Unsur-unsur golongan lain
cenderung ingin mencapai
keadaan stabil dengan
membentuk konfigurasi
elektron stabil seperti gas
mulia.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Peran Elektron
dalam Ikatan Kimia

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Lambang Lewis

• Lambang Lewis dinyatakan


dengan menuliskan
lambang atom dikelilingi
oleh sejumlah titik atau
garis untuk menyatakan
elektron valensi.
• Jumlah elektron valensi
suatu unsur sesuai dengan
golongan unsur tersebut.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Macam-Macam Ikatan Kimia

1. Ikatan Ion

IkatanKovalen
2. Ikatan Kovalen

3. Perbandingan Sifat Senyawa I


on dengan Senyawa Kovalen

Penyimpangan
4. Penyimpangan Kaidah
Kaidah Okt
Oktet
dan Duplet
et dan Duplet
5. Cara
CaraMenggambar
Menggambar StruktL
Struktur
ewis
ur Lewis
IkatanLogam
6. Ikatan Logam

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Ikatan Ion

• Ikatan ion = ikatan


elektrovalen
• Terbentuk karena adanya
serah terima elektron.
• Terbentuk dari unsur logam
dengan unsur nonlogam
• Contoh: NaCl

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Ikatan Kovalen

• Terbentuk akibat
penggunaan bersama
pasangan elektron.
• Terjadi antarunsur nonlogam
• Contoh: H2

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Ikatan Kovalen

Ikatan Kovalen Tunggal, Rangkap Dua, dan Rangkap Tiga


Ikatan Kovalen Tunggal Ikatan Kovalen Rangkap Ikatan Kovalen Rangkap
Dua Tiga
Terjadi akibat penggunaan Terjadi akibat penggunaan Terjadi akibat penggunaan
bersama satu pasang bersama bersama tiga pasang
elektron dua pasang elektron elektron
Digambarkan dengan Digambarkan dengan dua Digambarkan dengan tiga
sepasang elektron atau pasang pasang
satu garis lurus elektron atau dua garis elektron atau tiga garis
lurus lurus
Contoh senyawa : H2 Contoh senyawa: O2 Contoh senyawa: N2

Kekuatan: ikatan kovalen rangkap tiga > ikatan kovalen rangkap dua > ikatan kovalen tunggal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Ikatan Kovalen

Ikatan Kovalen Koordinasi

• Ikatan kovalen koordinasi


= ikatan dativ = ikatan
semipolar.
• Ikatan kovalen koordinasi
terbentuk jika elektron
yang dipakai bersama
hanya berasal dari salah
satu atom penyusunnya.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Ikatan Kovalen

Ikatan Kovalen Polar dan


Kepolaran senyawa ditentukan oleh beberapa
Nonpolar hal berikut.
1) Jumlah momen dipol
Ikatan Kovalen Ikatan Kovalen jumlah momen dipol = 0 --> nonpolar
Polar Nonpolar jumlah momen dipol > 0 --> polar
Ikatan antara Ikatan antara 2) Bentuk molekul
atom-atom yang atom-atom yang bentuk molekul simetris --> nonpolar,
memiliki tidak memiliki bentuk molekul asimetri --> polar
perbedaan perbedaan 3) Molekul yang terdiri atas dua buah atom.
keelektronegatifan keelektronegatif- Kedua atom sejenis --> nonpolar
an kedua atom tidak sejenis --> polar
Contoh: HCl, HBr, Contoh: H2, CH4, 4) Molekul yang terdiri atas tiga atau lebi h
H2O dan atom
BF3. atom pusat punya PEB --> polar
atom pusat tidak punya PEB --> nonpolar

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Perbandingan Sifat Senyawa Ion
dengan Senyawa Kovalen
Senyawa Ion Senyawa Kovalen
Titik leleh dan titik didih tinggi Titik leleh dan titik didih rendah karena gaya tarik-
menarik antarmolekulnya lemah meskipun ikatan
antaratomnya kuat.
Larut dalam pelarut polar (contoh air) Sebagian larut dalam pelarut polar (senyawa
dan tidak larut dalam pelarut nonpolar kovalen polar) dan sebagian larut dalam pelarut
(contoh kloroform) nonpolar (senyawa kovalen nonpolar).
Pada suhu kamar berwujud padat Pada suhu kamar ada yang berwujud gas (misal H2
dan CO2), cair (misal H2O dan HCl), ataupun padat
(misal SiO2).
Dalam bentuk larutan dan leburannya Sebagian larutannya dapat menghantarkan arus
dapat menghantarkan arus listrik, tetapi listrik (misal HCl) dan sebagian tidak
dalam bentuk padatannya tidak dapat menghantarkan arus listrik baik dalam bentuk
menghantarkan arus listrik. larutan, leburan, maupun padatan misal Cl 2).

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


4. Penyimpangan Kaidah Oktet
dan Duplet

Senyawa yang Tidak Senyawa dengan Jumlah


Mencapai Kaidah Oktet Elektron Valensi Ganjil

Contoh:
Contoh:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


4. Penyimpangan Kaidah Oktet
dan Duplet

Senyawa dengan Oktet Berkembang

Contoh:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


5. Cara Menggambar
Struktur Lewis
CONTOH:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


5. Cara Menggambar Struktur Lewis

Cara
Penyelesaian
Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


6. Ikatan Logam

• Ciri-ciri ikatan logam sebagai berikut.


Ikatan logam adalah ikatan
a. Atom-atom logam dapat diibaratkan
antaratom dalam unsur logam yang seperti bola pingpong yang berjejal rapat
terbentuk akibat adanya interaksi satu sama lain.
b. Atom logam mempunyai sedikit elektron
antarelektron valensi. valensi sehingga sangat mudah dilepaskan
untuk membentuk ion positif.
c. Kulit terluar atom logam relatif longgar
(terdapat banyak tempat kosong) sehingga
elektron dapat berpindah dari satu atom
ke atom lain.
d. Mobilitas elektron dalam logam
sedemikian bebas sehingga elektron
valensi logam mengalami delokalisasi.
e. Elektron-elektron valensi tersebut berbaur
membentuk awan elektron yang
menyelimuti ion-ion positif logam.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


6. Ikatan Logam

Sifat-sifat logam sebagai berikut.


a. Pada suhu kamar berwujud padat.
b. Dapat ditempa (tidak rapuh),
dapat dibengkokkan, dan dapat
direntangkan menjadi kawat.
c. Penghantar atau konduktor listrik
yang baik.
d. Penghantar panas yang baik.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Terima Kasih

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Anda mungkin juga menyukai