( Pertemuan ke – 1 )
1. Berapa elektron yang dapat dilepaskan atau diterima dari unsur 12Mg dan 34Se untuk
mencapai kestabilan ?
2. Bagaimana cara menggambarkan lambang lewis suatu unsur?
3. Bagaimanakah mekanisme suatu unsur untuk membentuk ion? contoh pada unsur 7N !
4. Tuliskan lima contoh senyawa yang berikatan ion !
Kunci Jawaban
( Pertemuan pertama)
1. 12 Mg = 2 8 2 melepas 2 elektron
34 Se = 2 8 18 6 menerima 2 elektron
2. Cara menggambarkan lambang lewis suatu unsur
a. Tentukan jumlah elektron unsur berdasarkan Nomor Atomnya
b. Buatlah konfigurasi elektronnya dan tentukan jumah elektron valensi dari unsur
tersebut.
c. Gambarkan lambang lewis unsur tersebut, dengan jumlah dot lewis sama dengan
jumlah elektron valensi unsur tersebut.
d. Tuliskan tanda dot lewis satu per satu di tiap sisi lambang unsur.
3. konfigurasi elektron 7N = 2 5
Konfigurasi stabil (gas Mulia) = 2 8, sehingga unsur N membutuhkan 3 elektron untuk
menjadi stabil dan membentuk ion
jadi, N + 3e → N3-
4. NaCl, MgCl2, MgO, AlF3, dan CaCl
EVALUASI
( Pertemuan ke – 2 )
1. Jelaskan mekanisme pembentukan ikatan kovalen! Unsur apa saja yang dapat membentuk
ikatan kovalen!
2. Tentukanlah jenis ikatan kovalen dari molekul berikut:
N2, CO2, dan HCl
3. Gambarkanlah dan Tentukanlah jenis ikatan kovalen tunggal, rangkap dan rangkap tiga
dari molekul berikut:
C2H2, C2H6, dan C2H4
4. Mengapa senyawa NaF memiliki ikatan ion sedangkan senyawa HF memiliki ikatan
kovalen?
5. Aturan oktet tidak berlaku pada pada semua molekul, diantaranya adalah BeCl 2 dan PCl5.
Berapakah jumlah elektron terluar dari atom pusat dari kedua molekul ini? tunjukkan
struktur lewisnya!
Kunci Jawaban
( Pertemuan ke – 2 )
1. Pembentukan ikatan kovalen terjadi melalui pemakaian pasangan elektron bersama.
Unsur-unsur yang berikatan saling menyumbang elektron untuk digunakan bersama
sehingga memenuhi aturan oktet ataupun duplet. Unsur-unsur yang dapat membentuk
ikatan kovalen adalah unsur-unsur non logam.
2. N2
7N = 2 5
atom N mencapai kestabilan dengan membentuk ikatan kovalen rangkap 3 dengan aton
N lainnya dan membentuk N2
CO2
6C = 2 4
8O = 2 6
Agar mencapai kestabilan dan memenuhi kaidah oktet masing-masing atom O
membentuk ikatan kovalen rangkap dua dengan atom C sebagai atom pusat membentuk
CO2
HCl
1H = 1
17Cl = 2 8 7
untuk memenuhi kaidah duplet pada atom H dan oktet pada atom Cl agar mencapai
kestabilan elektron, atom H dan Cl berikatan secara kovalen tunggal membentuk HCl
3.
Ikatan Kovalen
Tunggal
Ikatan Kovalen
Rangkap 2
Ikatan kovalen Tunggal
4. Senyawa NaF memiliki ikatan ion karena mudah melepaskan maupun menangkap
elektron. Na akan melepaskan satu elektron sedangkan F akan menangkap elektron
yang dilepaskan oleh Na. Energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron
maupun menangkap elektron sangat kecil. Pada senyawa HF dibutuhkan energi
yang besar untuk melepaskan maupun menangkap elektron sehingga untuk
mencapai kestabilan, atom H dan F saling berikatan melalui pemakaian bersama
pasangan elektron.
5. BeCl2
4Be = 2 2
berperan sebagai atom pusat mempunyai elektron valensi 2
PCl5
15 P=2 8 5
berperan sebagai atom pusat mempunyai elektron valensi 5
EVALUASI
( Pertemuan ke – 3 )
1. Jelaskanlah yang dimaksud dengan ikatan kovalen koordinasi !
2. Gambarkanlah struktur lewis senyawa berikut ini :
a. H2SO4
b. NH4+
Ikatan Kovalen
Jadi pada H2SO4 terdapat 4 ikatan kovalen dan 2 ikatan kovalen koordinasi.
b. NH4+
Ikatan Kovalen
Jadi pada NH4Cl terdapat 3 ikatan kovalen dan 1 ikatan kovalenkoordinasi.
3. Pada ikatan kovalen pasangan elektron yang dipakai bersama berasal dari kedua atom,
pada senyawa H2SO4 yang merupakan kovalen tunggal adalah ikatan antara H – O dan
S – O dengan tanda ( ), pada senyawa NH4+ ikatan kovalen tunggalnya adalah
ikatan N – H dengan tanda ( ),
sedangkan ikatan kovalen koordinasi elektron yang dipakai bersama berasal dari salah
satu atom saja, pada senyawa H2SO4 adalah iakatan S – O yang ditandai dengan ( )
kedua elektron berasal dari S, pada senyawa NH4+ ikatan kovalen rangkap duanya
adalah ikatan N – H dengan tanda( ) kedua elektron berasal dari N
EVALUASI
( Pertemuan ke – 4 )
1. Ikatan logam terbentuk antara atom-atom logam dalam kristal logam. Di dalam kristal
logam, setiap atom melepaskan elektron valensinya sehingga terbentuk awan elektron dan
kation, yaitu kumpulan inti atom yang bermuatan positif dan tersusun rapat dalam awan
elektron tersebut. Ion logam yang bermuatan positif tersebut terdapat pada jarak tertentu
satu sama lain dalam kristalnya. Elektron valensi tidak terikat pada salah satu ion logam
atau pasangan ion logam, melainkan terdelokalisasi terhadap semua ion logam. Oleh
karena itu, elektron valensi tersebut bebas bergerak ke seluruh bagian dari kristal logam
sama halnya dengan molekul-molekul gas yang dapat bergerak bebas dalam ruangan
tertentu. Dapat digambarkan sebagai berikut.
Fase pada suhu Padatan Gas, zat cair, atau Padatan, kecuali
ruang zat padat lunak Hg
Titik leleh dan Tinggi Rendah Tinggi
titik didih
Kekerasan Keras tetapi rapuh Lunak dan tidak Keras tetapi lentur
rapuh / tidak mudah
patah jika ditempa
Kelarutan Larut dalam air Tidak larut dalam Tidak larut
tetapi tidak larut air tetapi larut
dalam pelarut dalam pelarut
organik organik
Daya hantar Baik dalam fase buruk Baik
listrik cair atau jika larut
dalam air, tetapi
buruk dalam fase
padat
Kunci Jawaban
( Pertemuan ke – 4 )