Anda di halaman 1dari 70

BAB III

PEMBAHASAN

Perangkat pembelajaran yang akan diuraikan dalam pembahasan karya


ilmiah ini yaitu perangkat pembelajaran Geografi SMA kelas X SMA materi
Pengetahuan Dasar Peta yang meliputi :
a. Silabus Pembelajaran
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
c. Materi Pembelajaran
d. Media Pembelajaran
e. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
f. Evaluasi

Berikut adalah contoh Silabus pembelajaran, Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP), Materi Pembelajaran, Media Pembelajaran dan Evaluasi
pada Sekolah Menengah Atas mata pelajaran Geografi Kelas X Semester
Ganjil Bab Pengetahuan Dasar Peta.

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peta adalah gambaran permukaan bumi yang diproyeksikan ke dalam
bidang datar dengan skala tertentu. Kartografi merupakan ilmu yang khusus
mempelajari segala sesuatu tentang peta. Mulai dari sejarah, perkembangan,
pembuatan, pengetahuan, penyimpanan hingga cara-cara penggunaan peta.
Peta bukan hanya berguna dalam menentukan lokasi namun juga dalam
berbagai bidang.
Pembuatan Peta mempunyai peranan yang sangat penting di dalam
kehidupan manusia, dapat digunakan dalam proses perencanaan wilayah, alat
yang membantu dalam kegiatan penelitian, alat peraga untuk proses
pembelajaran di kelas, dan sebagai media untuk belajar secara mandiri.
Adapun penggunaan yang paling utama adalah untuk mengetahui tempat-
temoat di permukaan bumi, pada proses perencanaan wilayah, peta sangat
diperlukan untuk survei lapangan, sebagai alat penentu desain perencanaan,
dan sebagai alat untuk melakukan analisis secara keruangan.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan pembuatan karya ilmiah perangkat pembelajaran dengan materi
Proses Terjadinya Bumi adalah :
a. Untuk mengetahui secara umum tentang perangkat pembelajaran geografi
kelas X SMA pada materi Pengetahuan Dasar Peta.
b. Sebagai acuan seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar pada materi
Pengetahuan Dasar Peta.

1
BAB II
KAJIAN TEORITIS

A. Kurikulum 2013
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum 2013 sendiri merupakan sebuah kurikulum yang
mengutamakan pada pemahaman, skill, dan pendidikan karakter, dimana
siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam proses berdiskusi dan
presentasi serta memiliki sopan santun dan sikap disiplin yang tinggi yang
bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia (Permendikbud
No. 69 Tahun 2013).

B. Perangkat Pembelajaran
1. Silabus
Menurut Kurikulum 2013 Pengertian silabus adalah rencana
pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang
mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok atau
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi
dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Silabus

2
merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.
Pengembangan Silabus diserahkan sepenuhnya kepada setiap satuan
pendidikan, khususnya bagi yang sudah mampu melakukannya. Oleh karena
itu, setiap satuan pendidikan diberi kebebasan dan keleluasaan dalam
mengembangkan silabus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-
masing. Agar pengembangan silabus yang dilakukan oleh setiap satuan
pendidikan tetap berada dalam bingkai pengembangan kurikulum nasional,
maka perlu memerhatikan prinsip-prinsip pengembangan silabus, yang
meliputi :
a. Ilmiah : Pengembangan silabus berbasis KTSP harus dilakukan
dengan prinsip ilmiah, yang mengandung arti bahwa keseluruhan
materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar, logis dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.
b. Relevan - Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan
penyajian dalam silabus sesuai atau ada keterkaitan dengan
tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional dan
spiritual peserta didik.
c. Sistematis - Komponen-komponen silabus saling berhubungan
secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
d. Konsisten - Adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi
dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajarr, sumber
belajar dan sistem penilaian.
e. Memadai - Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar,
sumber belajar dan sistem penilaian cukup untuk menunjang
pencapaian kompetensi dasar.
f. Aktual dan Kontekstual - Cakupan indikator, materi pokok,
pengalaman bekajar, sumber belajar dan sistem penilaian

3
memerhatikkan perkembangan ilmu, teknologi dan seni mutakhir
daalm kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
g. Fleksibel - Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi
keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang
terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
h. Menyeluruh - Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah
kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan
dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam
upaya mencapai Kompetensi Dasar.
Dan selanjutnya menurut Permandikbud 81A Tahun 2013 lampiran IV
tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, yang
pertama dalam pembelajaran menurut standar proses merupakan perencanaan
pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan dalam penyusunan suatu
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. RPP merupakan sebuah rencana
pembelajaran yang dikembangkan dengan rinci dari materi pokok atau tema
tertentu mengacu pada silabus.
a. Prinsip-prinsip Pengembangan RPP:
1) RPP merupakan terjemahan dari ide kurikulum yang berdasarkan
silabus yang telah dikembangkan pada tingkat nasional ke dalam
betuk rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam
pembelajaran.
2) RPP dikembangkan sesuai dengan yang dinyatakan dalam silabus
dengan kondisi pada satuan pendidikan baik kemampuan awal
peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan
emosi, maupun gaya belajar.

4
3) RPP mendorong partisipasi aktif peserta didik.
4) RPP sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan
peserta didik yang mandiri dan tak berhenti belajar.
5) RPP mengembangkan budaya membaca dan menulis.
6) Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam
bacaan, dan berekspresi dalam bentuk tulisan.
7) RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik
positif, penguatan, pengayaan, remedi, dan umpan balik.
8) RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan
antara KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilaian, dan sumber belalajar dalam satu keutuhan pengalaman
belajar.
9) RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi
informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan
efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
b. Komponen RPP
Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 Lampiran IV
tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Pembelajaran, RPP
paling sedikit memuat:
1) Tujuan pembelajaran
2) Materi pembelajaran
3) Metode pembelajaran
4) Sumber belajar
5) Penilaian

5
c. Langkah-langkah Pengembangan RPP
Menurut panduan teknis penyusunan RPP, pengembangan RPP
disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik atau yang
disebut RPP Tematik. RPP tematik adalah rencana pembelajaran
tematik terpadu yang dikembangkan secara rinci dari suatu tema.
Langkah-langkah pengembangan RPP tematik adalah:
1) Mengkaji silabus tematik
2) Mengidentifikasi materi pembelajaran
3) Menentukan tujuan
4) Mengembangkan kegiatan Pembelajaran
5) Penjabaran jenis penilaian
6) Menentukan alokasi waktu
7) Menentukan sumber belajar.

3. Bahan Ajar
Menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (2008:6),
pengertian bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang
dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Berdasarkan
definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan
komponen pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai bahan belajar bagi
siswa dan membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di
kelas.
1) Jenis-jenis Bahan Ajar
Jenis bahan ajar dibedakan atas beberapa kriteria pengelompokan.
Menurut Koesnandar (2008), jenis bahan ajar berdasarkan subjeknya terdiri
dari dua jenis antara lain:
1) Bahan ajar yang sengaja dirancang untuk belajar, seperti
buku, handouts, LKS dan modul.

6
2) Bahan ajar yang tidak dirancang namun dapat dimanfaatkan untuk
belajar, misalnya kliping, koran, film, iklan atau berita.
Koesnandar juga menyatakan bahwa jika ditinjau dari fungsinya,
maka bahan ajar yang dirancang terdiri atas tiga kelompok yaitu
bahan presentasi, bahan referensi, dan bahan belajar mandiri.
Berdasarkan teknologi yang digunakan, Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Atas (2008: 11) mengelompokkan bahan ajar
menjadi empat kategori, yaitu :
1) Bahan ajar cetak (printed) antara lain handout, buku, modul, lembar
kegiatan siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan
model/maket.
2) Bahan ajar dengar (audio) antara lain kaset, radio, piringan
hitam, dan compact disk audio.
3) Bahan ajar pandang dengar ( audio visual) seperti video compact
disk, dan film.
4) Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material)
seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD)
multimedia pembelajaran interaktif dan bahan ajar berbasis web (web
based learning material).
2) Fungsi Bahan Ajar
Secara garis besar, bahan ajar memiliki fungsi yang berbeda baik
untuk guru maupun siswa. Adapun fungsi bahan ajar untuk guru yaitu;
1) Untuk mengarahkan semua aktivitas guru dalam proses
pembelajaran sekaligus merupakan subtansi kompetensi yang
seharusnya diajarkan kepada siswa.
2) Sebagai alat evaluasi pencapaian hasil pembelajaran.

7
4. Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat
menyampaikan atau menyalurkan pesan dari sumber secara terencana,
sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat
melakukan proses belajar secara efisien dan efektif (Rayanda Asyar, 2012 : 8)
Ada beberapa jenis media pembelajaran, diantaranya :
a. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
b. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa,
dan sejenisnya
c. Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan
sejenisnya
d. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR),
komputer dan sejenisnya.
Ada beberapa tujuan menggunakan media pembelajaran,
diantaranya yaitu :
a. Mempermudah proses belajar-mengajar
b. Meningkatkan efisiensi belajar-mengajar
c. Menjaga relevansi dengan tujuan belajar
d. Membantu konsentrasi siswa.

5. Lembar Kerja Peserta Didik


Lembar Kerja Peserta Didik adalah materi ajar yang sudah dikemas
sedemikian rupa sehingga siswa diharapkan dapat materi ajar tersebut secara
mandiri. Dalam LKPD, siswa akan mendapat materi, ringkasan, dan tugas
yang berkaitan dengan materi. Selain itu siswa juga dapat menemukan arahan
yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan dan pada saat yang
bersamaan siswa diberikan materi serta tugas yang berkaitan dengan materi
tersebut.

8
6. Evaluasi
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 57 ayat (1), evaluasi dilakukan
dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk
akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, diantaranya terhadap peserta didik, lembaga, dan program
pendidikan.
Evaluasi berkenaan dengan proses yang berhubungan dengan
pengumpulan informasi yang memungkinkan kita menentukan :
a. Tingkat kemajuan pengajaran
b. Ketercapaian tujuan pembelajaran.
c. Bagaimana berbuat baik pada waktu-waktu mendatang.
1) Fungsi Evaluasi
a) Kurikuler (alat pengukur ketercapaian tujuan mata pelajaran)
b) Instruksional (alat ukur ketercapaian tujuan proses belajar
mengajar)
c) Diagnostik (mengetahui kelemahan siswa, penyembuhan atau
penyelesaian berbagai kesulitan belajar siswa)
d) Placement (penempatan siswa sesuai dengan bakat dan minatnya,
serta kemampuannya)
e) Administratif BP (pendataan berbagai permasalahan yang dihadapi
siswa dan alternatif bimbingan dan penyuluhanya.

9
BAB III
PEMBAHASAN

Perangkat pembelajaran yang akan diuraikan dalam pembahasan karya


ilmiah ini yaitu perangkat pembelajaran Geografi SMA kelas X SMA materi
Pengetahuan Dasar Peta yang meliputi :
a. Silabus Pembelajaran
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
c. Materi Pembelajaran
d. Media Pembelajaran
e. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
f. Evaluasi

Berikut adalah contoh Silabus pembelajaran, Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP), Materi Pembelajaran, Media Pembelajaran dan Evaluasi
pada Sekolah Menengah Atas mata pelajaran Geografi Kelas X Semester
Ganjil Bab Pengetahuan Dasar Peta.

10
A. Silabus Pembelajaran Geografi

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas / Semester : X/Ganjil

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran


3.1. Memahami pengetahuan 3.1.1 Menjelaskan ruang PENGETAHUAN DASAR • Mencari informasi tentang
dasar geografi dan lingkup pengetahuan GEOGRAFI konsep, objek, dan ruang
erapannya dalam kehidupan geografi. • Ruang lingkup pengetahuan lingkup geografi melalui
sehari-hari 3.1.2 Menganalisis objek studi geografi. berbagai sumber/media
4.1. Menyajikan contoh dan aspek geografi. • Objek studi dan aspek • Menunjukkan objek dan
penerapan pengetahuan 3.1.3 Menjelaskan konsep geografi. aspek geografi pada peta
dasar geografi pada esensial geografi dan • Konsep esensial geografi yang memperlihatkan
11

kehidupan sehari-hari dalam contoh terapannya. dan contoh terapannya. penerapan konsep dan
bentuk tulisan 3.1.4 Menjelaskan prinsip • Prinsip geografi dan contoh prinsip geografi
geografi dan contoh terapannya. • Menganalisis hubungan
terapannya. • Pendekatan geografi dan antara suatu objek dengan
3.1.5 Menganalisis pendekatan contoh terapannya. objek lainnya di
geografi dan contoh • Keterampilan geografi. permukaan bumi
terapannya. • Mempresentasikan tulisan
3.1.6 Mengidentifikasi aspek- tentang ruang lingkup
aspek geografi dan gejala- pengetahuan dan
gejalanya alam kehidupan keterampilan geografi yang
3.1.7 Menunjukkan objek dan dilengkapi contoh dalam
aspek geografi pada peta kehidupan sehari- hari
yang memperlihatkan
penerapan konsep dan
prinsip geografi
3.1.8 Menganalisis hubungan
antara suatu objek dengan
objek lainnya di
permukaan bumi
4.1.1 Membuat contoh
penerapan pengetahuan
dasar geografi pada
kehidupan sehari-hari
dalam bentuk tulisan
3.2. Memahami dasar-dasar 3.2.1 Menjelaskan pengertian PENGETAHUAN DASAR • Mengamati peta, citra
pemetaan, Pengindraan peta PEMETAAN pengindraan jauh, dan hasil
Jauh, dan Sistem 3.2.2 Menjelaskan Dasar dasar • Dasar-dasar pemetaan, Sistem Informasi
Informasi Geografis (SIG) pemetaan, pengindraan pengindraan jauh, dan Geografisuntuk
4.2. Membuat peta tematik jauh, dan sistem informasi sistem informasi geografis. mendapatkan informasi
wilayah provinsi dan/atau geografis. • Jenis peta dan geografis
salah satu pulau di 3.2.3 Menganalisis Jenis peta penggunaannya. • Mendiskusikan dan membuat
Indonesia berdasarkan dan penggunaannya • Jenis citra Pengindraan laporan tentang hasil
peta rupa Bumi 3.2.4 Menganalisis Jenis citra Jauh dan interpretasi citra. interpretasi peta, citra
Pengindraan Jauh dan • Teori pengolahan data pengindraan jauh, dan
interpretasi citra. dalam Sistem Informasi Sistem Informasi Geografis
3.2.5 Menjelaskan Teori Geografis (SIG). • Praktik membuat peta
12

pengolahan data dalam tematik tentang wilayah


Sistem Informasi provinsi di daerahnya
Geografis (SIG).
4.1.1 Membuat peta tematik
wilayah provinsi dan/atau
salah satu pulau di
Indonesia berdasarkan
peta rupa Bumi
3.3. Memahami langkah 3.3.1 Menganalisis fenomena LANGKAH-LANGKAH • Melakukan penelitian
langkah penelitian ilmu geografis. PENELITIAN GEOGRAFI geografi sederhana dengan
geografi dengan 3.3.2 Menjelaskan langkah- • Mengamati fenomena langkah-langkah
menggunakan peta langkah penelitian ilmu geografis. penelitian ilmiah sesuai
4.3. Menyajikan hasil geografi
observasi lapangan dalam 3.3.3 Menganalisis serta • Merumuskan pertanyaan dengan tema penelitian
bentuk makalah yang mengolah data geografis. penelitian geografi. yang ditentukan oleh guru
dilengkapi dengan peta, 3.3.4 Menganalisis data • Mengumpulkan serta dan/atau peserta didik.
bagan, gambar, tabel, geografis. mengolah data • Menyajikan hasil
grafik, foto, dan/atau 4.3.1 Membuat laporan geografis. laporanpenelitian geografi
video penelitian. • Menganalisis data sederhana dilengkapi peta,
4.3.2 Membuat hasil observasi geografis. tabel, grafik, foto,
lapangan dalam bentuk
makalah yang dilengkapi
• Membuat laporan dan/atau video.
dengan peta, bagan, penelitian.
gambar, tabel, grafik,
foto, dan/atau video
3.4. Menganalisis dinamika 3.4.1 Memahami Teori BUMI SEBAGAI RUANG • Mengamati proses
planet Bumi sebagai ruang pembentukan planet KEHIDUPAN pembentukan planet Bumi
kehidupan Bumi. • Teori pembentukan planet melalui berbagai
4.4. Menyajikan karakteristik 3.4.2 Memahani Perkembangan Bumi. sumber/media
planet Bumi sebagai ruang kehidupan di Bumi. • Perkembangan kehidupan • Berdiskusi tentang gerak
kehidupan dengan 3.4.3 Memahami Dampak di Bumi. dan kedudukan Matahari,
menggunakan peta, bagan, rotasi dan revolusi Bumi • Dampak rotasi dan revolusi Bulan, dan Bumi, serta
gambar, tabel, grafik, foto, terhadap kehidupan di Bumi terhadap kehidupan pengaruhnya terhadap
dan/atau video Bumi. di Bumi. kehidupan

3
1

3.4.4 Memahami dinamika Menyampaikan laporan


planet Bumi sebagai hasil diskusi tentang gerak
ruang kehidupan dan kedudukan Matahari,
4.1.1 Menganalisis Bulan, dan Bumi, serta
karakteristik planet Bumi pengaruhnya terhadap
sebagai ruang kehidupan kehidupan dilengkapi peta,
dengan menggunakan gambar, tabel, grafik, foto,
peta, bagan, gambar, dan/atau video
tabel, grafik, foto,
dan/atau video
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA NEGERI ….


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Pengetahuan Dasar Pemetaan
Alokasi Waktu : 1 Minggu x 3 Jam pelajaran @ 45 Menit

A. Kompetensi Inti
• KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional”.
• KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
• KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
3.2. Memahami dasar-dasar pemetaan, 3.2.1 Mengamati peta, citra pengindraan
Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi jauh, dan hasil Sistem Informasi
Geografis (SIG) Geografis untuk mendapatkan
informasi geografis.
3.2.2 Mendefinisikan tentang dasar-dasar
pemetaan, pengindraan jauh, dan
sistem informasi geografis.
3.2.3 Mengidentifikasikan tentang dasar-
dasar pemetaan, pengindraan jauh,
dan sistem informasi geografis.
3.2.4 Mendeskripsikan tentang dasar-
dasar pemetaan, pengindraan jauh,
dan sistem informasi geografis.

14
3.2.5 Mengklasifikasikan tentang dasar-
dasar pemetaan, pengindraan jauh,
dan sistem informasi geografis.
3.2.6 Menemukan data dan informasi
tentang jenis peta dan
penggunaannya.
3.2.7 Mengeksprolasi temuan data dan
informasi tentang jenis peta dan
penggunaannya.
3.2.8 Mentabulasikan hasil eksprolasi
data dan informasi tentang jenis
peta dan penggunaannya.
3.2.9 Menganalisis tabulasi data dan
informasi tentang jenis peta dan
penggunaannya.
3.2.10 Menguraikan hasil analisa data dan
informasi tentang jenis peta dan
penggunaannya.
3.2.11 Mengasosiasikan uraian data dan
informasi tentang teori pengolahan
data dalam Sistem Informasi
Geografis (SIG).
3.2.12 Mendiskusikan dan membuat
laporan tentang hasilinterpretasi
peta, citra pengindraan jauh, dan
Sistem Informasi Geografis.
3.2.13 Menyimpulkan hasil asosiasi data
dan informasi tentang teori
pengolahan data dalam Sistem
Informasi Geografis (SIG).

4.2. Membuat peta tematik wilayah provinsi 4.2.1 Memverifikasi kesimpulan data
dan/atau salah satu pulau di Indonesia dan informasi tentang teori
berdasarkan peta rupa Bumi pengolahan data dalam Sistem
Informasi Geografis (SIG).
4.2.2 Mempresentasikan hasil verifikasi
data tentang teori pengolahan data
dalam Sistem Informasi Geografis
(SIG).
4.2.3 Praktik membuat peta tematik
tentang wilayah provinsi di
daerahnya.

15
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Memahami dasar-dasar pemetaan, pengindraan jauh, dan sistem
informasi geografis
2. Memahami dan mendeskripsikan teori pengolahan data dalam
Sistem Informasi Geografis (SIG).
3. Membuat peta tematik tentang wilayah provinsi di daerahnya.

D. Materi pembelajaran
Pengetahuan Dasar Pemetaan
• Dasar-dasar pemetaan, pengindraan jauh, dan sistem informasi geografis.
• Jenis peta dan penggunaannya.
• Jenis citra Pengindraan Jauh dan interpretasi citra.
• Teori pengolahan data dalam Sistem Informasi Geografis (SIG).

Fakta : Peta, Satelit,


Konsep : Teori pengolahan data dalam Sistem Informasi Geografis (SIG).
Prinsip : Jenis peta dan penggunaannya.

Prosedur : Dasar-dasar pemetaan, pengindraan jauh, dan sistem informasi


geografis

E. Metode Pembelajaran
1) Pendekatan : Saintifik
2) Model Pembelajaran : Discovery learning, Problem Based Learning (PBL)
3) Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain
peran

F. MediaPembelajaran
Media :

Tayangan Power Point dan LKPD
Alat/Bahan :

Spidol, papan tulis

Laptop & infocus

G. Sumber Belajar

Buku penunjang kurikulum 2013 mata pelajaran Geografi, Kelas X,
Kemendikbud, tahun 2013

Pengalaman peserta didik dan guru

16
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta
didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka
peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Dasar-dasar pemetaan
● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan
yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti ( 105 Menit )


Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik
pemberian materi Dasar-dasar pemetaan dan pengindraan jauh dengan cara :
rangsangan)
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Dasar-dasar pemetaan
● Pemberian contoh-contoh materi Dasar-dasar pemetaan untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
→ Membaca.

17
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca
materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi
yang berhubungan dengan Dasar-dasar pemetaan

→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Dasar-dasar
pemetaan
→ Mendengar
Pemberian materi Dasar-dasar pemetaan oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai materi :
Dasar-dasar pemetaan
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
(pertanyaan/ mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
identifikasi melalui kegiatan belajar, contohnya :
masalah)
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Dasar-dasar pemetaan
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai
ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin
tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang
(pengumpulan telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data)
→ Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Dasar-dasar pemetaan yang sedang
dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan
mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca
berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan
pemahaman tentang materi Dasar-dasar pemetaan yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari
kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Dasar-dasar pemetaan yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Dasar-dasar pemetaan
yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

18
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam
buku paket mengenai materi Dasar-dasar pemetaan
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Dasar-dasar pemetaan yang
telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
materi dengan rasa percaya diri Dasar-dasar pemetaan sesuai dengan
pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Dasar-dasar pemetaan
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh
sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai
cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR
processing KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan
Data) cara :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Dasar-dasar pemetaan
→ Mengolah informasi dari materi Dasar-dasar pemetaan yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil
dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Dasar-dasar
pemetaan
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat
yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif
dalam membuktikan tentang materi :

19
Dasar-dasar pemetaan
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban
soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization (menarik COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
kesimpulan) Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Dasar-dasar pemetaan berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Dasar-dasar pemetaan
→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi
Dasar-dasar pemetaan dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Dasar-dasar pemetaan yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Dasar-dasar pemetaan
→ Menjawab pertanyaan tentang materi Dasar-dasar pemetaan yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Dasar-dasar
pemetaan yang akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Dasar-dasar pemetaan yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang
telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Dasar-dasar pemetaan berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Dasar-dasar pemetaan yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Dasar-dasar pemetaan yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai
pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Dasar-dasar pemetaan

20
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi
paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Dasar-dasar pemetaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik.

I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta
didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun
secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut
contoh instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode
No Nama Siswa
BS JJ TJ DS Skor Sikap Nilai
1 Soenarto 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria
= 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4
= 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin
dinilai

21
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada
peserta didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai
kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat
objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari
penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian
menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan
format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan
oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut
1 serta mengusulkan 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi,
2 setiap anggota mendapatkan 50
250 62,50 C
kesempatan untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam
3 membuat kesimpulan hasil 50
diskusi kelompok.
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x
100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 :
400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi
pengetahuan dan keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai
temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah
menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian,
dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format
penilaian teman sebaya :

22
Nama yang diamati : ...
Pengamat : ...

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Mau menerima pendapat
1 100
teman.
Memberikan solusi terhadap
2 100
permasalahan.
Memaksakan pendapat 450 90,00 SB
3 sendiri kepada anggota 100
kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak
= 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x
100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 :
500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan
Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
Skala Jumlah Skor Kode
No Aspek yang Dinilai
25 50 75 100 Skor Sikap Nilai
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

23
- Penugasan (Lihat
Lampiran) Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta
didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa
mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah
dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.

c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen
penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata
bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi
jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

24
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)


- Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti
catatan, PR, dll

Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4

2. Instrumen Penilaian (terlampir)


a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan Ketiga
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai
berikut :
1. Terangkanlah 4 fungsi peta secara umum.
2. Uraikanlah 3 jenis utara yang sering digunakan dalam pemetaan.
3. Deskripsikan perbedaan mendasar dari suatu proyeksi jika
ditinjau dari sifat-sifat asli yang dipertahankan.
4. Uraikan pembagian skala berdasarkan: bentuknya; sifatnya;
dan fungsinya.
5. Uraikan langkah-langkah yang dilakukan sebagai prinsip pokok
dalam pembuatan peta.

25
CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Nama Indikator yang Bentuk


Nilai Nilai Setelah
No Peserta Belum Tindakan Keterangan
Ulangan Remedial
Didik Dikuasai Remedial
1
2
3
4
5
6
dst

b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan
sebagai berikut :
1. Bagaimana langkah-langkah Anda dalam memperbesar dan
memperkecil sebuah peta?
2. Deskripsikan 8 hal yang perlu Anda ketahui dalam membaca
peta.
3. Hal-hal apa sajakah yang tetap harus diperhatikan dalam metode
pembuatan peta dengan alat bantu sederhana dan kompas?
4. Uraikan keuntunganscribing jika dibandingkan dengan
menggambar menggunakan tinta.
5. Bagaimanakah tata aturan penulisan nama dalam sebuah peta?

26
Mengetahui, Jakarta, Januari 2020
Kepala SMA …. Guru Mata Pelajaran

Nama Kepala Sekolah Damar Putra Pandina


NIP. NIM. 4315133303

27
C. BAHAN AJAR

KONSEP DASAR PETA


A. MENJELASKAN KONSEP DASAR PETA ( Pengertian, Unsur-Unsur
Peta)
1. Pengertian Peta

Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil


sesuai kenampakkannya dari atas. Peta umumnya digambarkan dalam bidang
datar dan dilengkapi dengan skala, orientasi, dan simbol-simbol. Dengan
kata lain, peta adalah gambaran permukaan bumi yang diperkecil sesuai
dengan skala. Supaya dapat dipahami oleh pengguna atau pembaca, peta
harus diberi tulisan dan simbol-simbol.
Menurut RM. Soetardjo Soerjonosoemarno peta merupakan suatu lukisan
dengan tinta dari seluruh atau sebagian permukaan bumi yang diperkecil
dengan perbandingan ukuran yang disebut skala. Sedangkan Menurut Badan
Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL 2005) Peta
merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan,
merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan
keputusan pada tahapan dan tingkatan pembangunan.
2. Unsur – unsur Peta

Gambar 1.1 : unsur-unsur peta

28
1. Judul peta : berguna untuk menggambarkan isi dan jenis peta yang ditulis
dengan huruf kapital

2. Garis astronomis : berguna untuk menentukan lokasi suatu tempat yang


terdapat pada tepi peta berbentuk angka – angka koordinat dalam satuan
derajat, menit dan detik
3. Contoh astronomis Indonesia 60LU – 110LS dan 950BT – 1410BT
4. Inset : menunjukan kedudukan daerah yang dipetakan terhadap daerah
sekitarnya yang berfungsi untuk menjelaskan antara wilayah pada peta
utama dengan wilayah lain di sekelilingnya. Misalnya : Peta Pulau
Sumatera sebagai peta utama, sehinga untuk melihat posisi pulau sumatera
dengan pulau-pulau lainnya di buat peta Indonesia sebagai insetnya
5. Indeks : peta diperlukan untuk mengetahui lokasi daerah yang
tergambar terhadap daerah sekitarnya, khususnya peta berseri atau peta
yang bersambung, misalnya peta topografi, peta pertanahan, peta
saluran pengairan.

6. Garis tepi peta : berguna untuk membantu dalam pembuatan peta


agar terlihat lebih rapi

7. Skala peta : menunjukan perbandingan jarak di peta dengn


jarak sesungguhnya
8. Macam – macam skala, yaitu :
a. Skala verbal adalah skala yang menunjukkan perbandingan jarak pada
peta dalam suatu kalimat langsung yang tegas. Contohnya, pada sebuah
peta dituliskan Skala 1 cm untuk 1 km. Ini berarti bahwa setiap jarak 1 cm
dalam peta setara dengan jarak 1 km pada jarak sesungguhnya.
b. Skala angka menunjukkan perbandingan jarak pada peta dalam
perhitungan angka. Skala ini paling lazim ditemui dalam kompilasi peta.
Contohnya, pada sebuah peta dituliskan Skala 1 : 1.000.000. Ini berarti

29
bahwa setiap jarak 1 satuan jarak dalam peta setara dengan jarak
1.000.000 satuan yang sama pada jarak sesungguhnya
c. Skala batang menggunakan batang garis lurus yang memiliki beberapa
ruas dengan jarak yang sama di antara ruas-ruas tersebut, seperti halnya
garis bilangan. Skala tersebut dapat pula berbentuk grafis (gambar) yang
menunjukkan jarak antar bagian.

Gambar 1.2 : Skala garis

Cara menghitung skala


1. Perhitungan skala peta: skala=

Kota A dan kota B berjarak 50 km, sedangkan jarak pada peta 20 cm.
Berapakah skala peta?
Skala = Jarak pada peta : Jarak sebenarnya
= 20 cm : 5.000.000 cm
= 1:1250.000
2. Perhitungan skala berdasarkan garis kontur Ci=12.000

Kota A dan kota B berjarak 50 km, sedangkan jarak pada peta 20 cm.
Berapakah skala peta?
Skala = Jarak pada peta : Jarak sebenarnya
= 20 cm : 5.000.000 cm
= 1:1250.000

30
9. Sumber peta : berguna untuk mengetahui sumber data yang
digunakan dalam pembuatan peta

10. Tahun pembuatan : berguan untuk mengetahui waktu pembuatan peta

11. Orientasi peta : menunjukan arah peta

Gambar 1.3 : Orientasi peta

12. Simbol peta : tanda – tanda konvesional yang digunakan untuk


mewakili benda yang sebenarnya.

31
Berdasarkan ciri - cirinya, simbol peta dapat diklasifikasikan menjadi
simbol titik, garis dan area.
a. Simbol titik pada peta terdiri atas bermacam macam ukuran dan bentuk,
ada yang berbentuk kotak, segitiga, lingkaran, dan bentuk lainya.

Gambar 1.4 : Contoh Simbol Titik

b. Simbol garis adalah simbol yang digunakan untuk menyajikan data


geografis seperti simbol sungai, batas wilayah, jalan, dsb.

Gambar 1.5 : Contoh Simbol Garis

c. Simbol luasan (area) digunakan untuk menunjukkan kenampakan


area seperti: padang pasir, rawa, hutan.

Gambar 1.6 : Contoh Simbol Area

32
Berdasarkan wujudnya simbol dibagi atas 3 yaitu:
a. Simbol viktorial: Piktorial atau gambar sering disebut sebagai simbol
yang sama dengan keadaan sesungguhnya atau yang sudah
disederhanakan .
b. Simbol geometrik: simbol-simbol dengan bentuk yang teratur, seperti
: lingkaran, bujur sangkar, segitiga, segienam dan lain sebagainya
sama halnya dengan simbol titik

c. Simbol huruf dan angka: suatu simbol yang disusun atau dibentuk oleh
huruf atau angka, biasanya digunakan untuk menyatakan unsur
tertentu yang sangat khas. Seringkali simbol ini diambilkan dari
singkatan atau huruf depan dari nama unsur yang diwakilinya.

TABLE 1. SIMBOL HURUF DAN WARNA UNIT


UTAMA GEOMORFOLOGI
UNIT UTAMA KODE/HURUF WARNA
Bentukan asal struktur S (Structure) Ungu
Bentukan asal V (Volcanic) Merah
gunungapi
Bentukan asal denudasi D (Denudasi) Coklat
Bentukan asal laut M (Marine) Biru
Bentukan asal F (Fluvial) Hijau
sungai/fluvial
Bentukan asal angin A (Aeolian) Kuning
Bentukan asal kars K (Karst) Orange
Bentukan asal glasial G (Glacial) Biru terang

33
13. Warna peta: selain memperindah dan mempercantik peta, warna dalam
peta juga berfungsi mengambarkan kondisi peta seperti contoh gambar
hijau menampakan daratan biru menampakan lautan.

14. Legenda : keterangan dari simbol – simbol pada peta agar


mudah dipahami.

15. Lettering : berfungsi mempertegas arti dari simbol – simbol yang ada.

3. Proyeksi Peta
Permukaan bumi yang melengkung jika digambarkan pada bidang datar,
maka sulit untuk melakukan perhitungan dari hasil ukuran, dan juga akan
menghasilkan kesalahan. Untuk menghindari atau memperkecil kesalahan,
dipilihlah cara menggambarkan peta dengan proyeksi. Proyeksi peta adalah
cara memindahkan permukaan bumi yang melengkung ke bidang datar.
a. Jenis – jenis proyeksi peta dibedakan atas 3 jenis yaitu:

1. Proyeksi zenital (azimutal), adalah proyeksi pada bidang proyeksi


berupa bidang datar yang menyinggung bola bumi.
Berdasarkan arah sinar, proyeksi zenital dibagi atas :

34
a. Proyeksi Gnomonik
Pada proyeksi ini, titik pusat seolah berada di pusat lingkaran
(digambarkan seperti sinar matahari yang bersumber di pusat lingkaran).
Menggunakan proyeksi ini lingkaran paralel makin keluar makin
mengalami pembesaran hingga wilayah ekuator.

Gambar 1.7 Proyeksi Azimuthal gnomonic


b. Proyeksi Azimuthal Stereografik
Pada proyeksi ini seolah-olah sumber arah sinar berasal dari arah kutub
berlawanan dengan titik singgung proyeksi. Akibatnya jarak antarlingkaran
paralel semakin membesar ke arah luar.

Gambar 1.8 Proyeksi Azimuthal Stereografik

35
c. Proyeksi Azimuthal Orthografik
Pada proyeksi ini seolah-olah sumber arah sinar matahari berasal dari
titik jauh tidak terhingga. Akibatnya sinar proyeksi sejajar dengan sumbu
Bumi. Jarak antarlingkaran akan makin mengecil apabila semakin jauh dari
pusat.

Gambar 1.9 Proyeksi Azimuthal Orthografik

Berdasarkan kedudukan garis karakteristiknya (sumbu simetri) dibedakan


atas:
a. Proyeksi zenital normal (polar): bidang proyeksinya bersinggung
langsung dengan kutub

b. Proyeksi zenital miring (oblique): bidang proyeksi menyinggung salah


satu tempat kutub dan ekuator

c. Proyeksi zenital transversal: bidang proyeksi tegak lurus dengan ekuator

36
Gambar 2.0 Proyeksi Azimuthal

2. Proyeksi Silinder
Proyeksi silinder adalah keadaan ketika semua paralel berupa garis
horizontal dan semua meridian berupa garis lurus vertikal. Proyeksi ini paling tepat
untuk menggambarkan daerah ekuator sebab di arah kutub terjadi pemajangan
garis (pemekaran). Keuntungan proyeksi silinder adalah tempat-tempat yang
paralelnya sama terletak pada satu garis lurus. Paralel dan meridian dapat dihapus
dan hanya diberi angka pada tepi bingkai gambar hasil proyeksi.

3. Proyeksi Kerucut
Proyeksi kerucut diperoleh dengan memproyeksikan bola bumi pada
kerucut yang menyinggung bola bumi. Bidang kerucut ini kemudian dibuka
sehingga bentangannya ditentukan oleh sudut puncaknya. Proyeksi ini paling
tepat untuk menggambar daerah-daerah di lintang 450. Secara garis besar,
proyeksi ini dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Proyeksi Kerucut Normal atau Standar: Proyeksi ini menggunakan
kerucut dengan garis singgung dengan bola Bumi terletak pada suatu
paralel (paralel standar).

b. Proyeksi Kerucut Transversal: Pada proyeksi ini sumbu kerucut


berada tegak lurus terhadap sumbu Bumi.

37
c. Proyeksi Kerucut Oblique (Miring)
Pada proyeksi ini sumbu kerucut membentuk garis miring terhadap
sumbu Bumi.

Gambar 2.1 Proyeksi Kerucut


Ketiga proyeksi berdasarkan bidang ini (azimuthal, kerucut dan silinder)
termasuk kelompok proyeksi murni yang penggunaan dalam kehidupan sehari-
hari sangat terbatas karena dirasa sulit. Selanjutnya, proyeksi berdasarkan
bidang ini mengalami modifikasi hingga muncul proyeksi gubahan.

4. Syarat dalam pembuatan peta


Dalam pembuatan peta diperlukan proyeksi peta agar permukaan bumi
yang melengkung dapat digambarkan pada bidang datar. Untuk mendapatkan
hasil maksimal pembuat peta harus mempertimbangkan kategori jenis proyeksi
yang digunakan. Agar distorsi yang terjadi tidak begitu besar. Proyeksi peta
harus memenuhi persyaratan yaitu:
1. Conform : bentuk bidang daerah, pulau dan benua digambarkan pada
peta harus sesuai dengan bentuk aslinya

2. Equivalent : daerah yang digambarkan harus sesuai dengan luasnya


dengan aslinya

3. Equidistant : jarak yang dipetakan harus sama perbandingannya dengan


jarak sesungguhnya.

38
B. Jenis-Jenis Peta Berdasarkan Isi dan Skala

1. Jenis-Jenis Peta dan Penggunaanya


a. Jenis peta berdasar skala
Berdasarkan skalanya, peta diklasifikasikan:
1. Peta kadester, berskala 1:100 – 1:5000 dipakai untuk membuat peta
dalam sertifikat pembuatan tanah

2. Peta skala besar : berskala 1:5000 – 1:250000 dipakai untuk


menggambarkan wilayah yang relatif sempit seperti peta kabupaten

3. Peta skala sedang : berskala 1: 250.000 – 1: 500000 digunakan untuk


menggambarkan wilayah yang agak luas seperti peta provinsi

4. Peta skala kecil : berskala 1:500000 – 1: 1000000 digunakan untuk


menggambarkan daerah yang cukup luas seperti Indonesia

5. Peta skala geografis berskala lebih besar dari


1:1000.0000 b. Jenis peta berdasarkan isi

1. Peta umum/peta ikhtisar : peta yang menggambarkan segala sesuatu yang


ada dalam suatu wilayah seperti sungai, danau, jalan
Peta umum dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Peta Topografi : peta yang menggambarkan bentuk permukaan
bumi Contoh peta yang digolongkan sebagai peta topografi:
• Peta planimetrik, peta yang menyajikan beberapa jenis unsur permukaan
bumi tanpa penyajian informasi ketinggian.

• Peta kadaster/pendaftaran tanah, peta yang menyajikan data mengenai


kepemilikan tanah, ukuran, dan bentuk lahan serta beberapa informasi
lainnya.

• Peta bathimetrik, peta yang menyajikan informasi kedalaman dan


bentuk dasar laut.

39
b. Peta Chorografi : peta yang menggambarkan seluruh atau
sebagian kenampakan permukaan bumi

Gambar 2.2 Peta Topografi

2. Peta Khusus/ Tematik : peta yang menggambarkan kenampakan –


kenampakan tertentu seperti peta kepadatan penduduk, peta transportasi,
peta tanah dll
Contoh peta yang digolongkan sebagai peta tematik:
• Peta diagram, pada peta ini subyek tematik disajikan dalam
bentuk diagram yang proporsional.

• Peta distribusi, pada peta ini menggunakan simbol titik untuk menyajikan
suatu informasi yang spesifik dan memiliki kuantitas yang pasti.

• Peta isoline, pada peta ini menyajikan harga numerik untuk distribusi
yang kontinu dalam bentuk garis yang terhubung pada suatu nilai yang
sama.

40
c. Jenis peta berdasarkan bentuknya yaitu:

1. Peta timbul, peta jenis ini menggambarkan bentuk permukaan bumi


yang sebenarnya, misalnya peta relief.

2. Peta datar (peta biasa), peta umumnya yang dibuat pada bidang datar,
misalnya kertas, kain atau kanvas.

3. Peta digital, peta digital adalah peta yang datanya terdapat pada suatu
pita magnetik atau disket, sedangkan pengolahan dan penyajian datanya
menggunakan komputer. Peta digital dapat ditayangkan melalui monitor
komputer atau layar televisi. Peta digital ini hadir seiring perkembangan
teknologi komputer dan perlatan digital lainnya.

d. Jenis peta berdasarkan sumber data


1. Peta Induk (Basic Map)
Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan.
Peta induk ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta
topografi, sehingga dapat dikatakan pula sebagai peta dasar (basic map).
Peta dasar inilah yang dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan peta-
peta lainnya.
2. Peta Turunan (Derived Map)
Peta turunan yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang
sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan.
Peta turunan ini tidak bisa digunakan sebagai peta dasar.

C. Penggunaan Peta
Fungsi dan tujuan pembuatan peta adalah:
1. Menunjukkan posisi atau lokasi relatif suatu tempat di permukaan bumi

2. Memperlihatkan ukuran, luas daerah, dan jarak di permukaan bumi

41
3. Memperlihatkan atau menggambarkan bentuk-bentuk pada
permukaan bumi (misalnya bentuk benua, negara, atau gunung)

4. Menyajikan data tentang potensi suatu daerah

5. Mengomunikasikan informasi keruangan

6. Menyimpan informasi keruangan

7. Membantu pekerjaan teknis, misalnya konstruksi jalan, navigasi, atau


perencanaan

8. Membantu pembuatan desain, misalnya desain jalan dan bahan


analisis spasial.

D. Langkah-langkah pembuatan peta sederhana


1. Membuat peta dengan cara sederhana harus didahului jarak dan arah.
• Pengukuran Jarak
Pengukuran jarak dilakukan dengan menggunakan meteran, tongkat,
kayu, dan alat lain yang bisa memenuhi kebutuhan pengukuran jarak
sebagai titik tolak pengukuran. Data tersebut kemudian digambarkan
dalam peta dengan menggunakan skala.
• Pengukuran Arah
Pengukuran arah dilakukan dengan menggunakan kompas.
Pengukuran arah dengan kompas dimulai dari utara kompas sebagai 0°
dan dihitung searah jarum jam sampai 360°. Besarnya arah dari 0° ini
disebut azimuth atau magnetik azimuth.
2. Alat-alat pembuatan peta sederhana.
• Alat pengukur jarak : meteran, roll meter, laser tembak.
• Alat pengukur arah : kompas bidik.
• Alat tulis dan kertas gambar.
3. Menentukan titik awal pembuatan peta di permukaan bumi

42
• Dari titik awal tersebut tentukan kearah mana kalian akan
menuju, jangan lupa di catat dengan jelas.
• Setiap tempat yang mengalami perubahan arah harus dicatat
dengan lengkap jarak dan arah perubahannya.
4. Hasil pengukuran jarak dan arah yang sudah dicatat kemudian tuangkan ke
gambar dengan menggunakan skala tertentu.
• Contohnya, dari titik awal menuju titik berikut jaraknya 100 m,
maka di kertas gambar bisa buat 10 cm, artinya setiap 10 cm pada
peta mewakili 100 m di permukaan bumi.
• Jika dari titik kedua menuju ketitik ketiga jarak sebenarnya 150
m, maka panjang garis di peta adalah 15 cm, dan seterusnya.
5. Setelah selesai, lengkapi dengan informasi-informasi lain yang
perlu digambarkan dengan menggunakan simbol.
• Peta yang sudah selesai dilengkapi dengan komponen-komponen lain
sehingga menjadi peta utuh yang meskipun sederhana tapi sempurna.

43
D. MATERI PEMBELAJARAN

44
45
46
47
48
E. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
SMA NEGERI TAHUN PELAJARAN 2019/2020
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
PERTEMUAN 1
GEOGRAFI

A. Petunjuk Belajar (Petunjuk siswa)


a. Baca secara cermat bahan ajar sebelum mengerjakan tugas
b. Baca literatur lain untuk memperkuat pemahaman siswa
c. Kerjakan setiap langkah sesuai tugas
d. Kumpulkan laporan hasil kerja sesuai dengan jadwal yang
telah disepakati antara guru dengan siswa
e. Diskusikan dalam kelompok dan konsultasikan
dengan guru dalam mengerjakan tugas
B. TUGAS
1. Isikan tabel dibawah tentang simbol huruf dan
warna unit utama geomorfologi
Unit Utama Kode/Huruf Warna
Bentukan asal struktur

Bentukan asal
gunungapi
Bentukan asal
denudasi
Bentukan asal laut

Bentukan asal
sungai/fluvial

48
Bentukan asal angina

Bentukan asal kars

Bentukan asal glasial

2. Isikan tabel dibawah tentang macam macam proyeksi


zenital
Nama Proyeksi Keterangan
1.

2.

3.

3. Jelaskan peta berdasarkan skala


Jenis peta berdasarkan skala Keterangan

49
4. Jodohkanlah penjelasan dengan nama proyeksi pada
tabel di bawah ini dengan tepat!

Jawaban Isi Teori Teori/tokoh


1… Proyeksi ini menggunakan kerucut dengan A. Proyeksi Kerucut
garis singgung dengan bola Bumi terletak Oblique
pada suatu paralel

2… Pada proyeksi ini sumbu kerucut berada tegak B. Proyeksi


lurus terhadap sumbu Bumi. Kerucut Normal

3… Pada proyeksi ini sumbu kerucut membentuk C. Proyeksi


garis miring terhadap sumbu Bumi. Kerucut
Transversal

Jakarta, Januari 2020

Mengetahui
Kepala SMAN Jakarta Guru Mata Pelajaran

........................................ .......................................

50
F. Evaluasi
Lampiran 1A
Sikap Spiritual
LEMBAR PENILAIAN KOMPETENSI SPIRITUAL
Aspek yang Diamati
Nama
Berdoa sebelum dan sesudah Menjaga lingkungan hidup di Memelihara hubungan baik Jumlah
No. NISN Peserta menjalankan sesuatu. lingkungan sekolah. dengan sesama umat ciptaan
Didik Tuhan Yang Maha Esa. Skor

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
51

Jumlah Skor

Keterangan aspek yang diamati :


Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu
4 : Selalu berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu
3 : Sering berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu
2 : Kadang-kadang berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu
1 : Jarang berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu
Menjaga lingkungan hidup di lingkungan sekolah
4 : Selalu menjaga lingkungan hidup di lingkungan sekolah
3 : Sering menjaga lingkungan hidup di lingkungan sekolah
2 : Kadang-kadang menjaga lingkungan hidup di lingkungan sekolah
1 : Jarang menjaga lingkungan hidup di lingkungan sekolah

Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
4 : Selalu memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
3 : Sering memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
2 : Kadang-kadang memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
52

1 : Jarang memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Lampiran 1B Sesuai Permendikbud No. 81A Tahun 2013, peserta didik


memperoleh nilai adalah :
Petunjuk penyekoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Sangat baik : apabila memperoleh skor 3,33 < skor ≤ 4,00
Perhitungan skor akhirmenggunakan
ℎ 4= ℎ
rumus :
Skor diperoleh 8, skor maksimal 4 x 3 pernyataan = 12, maka skor 8akhir:
Contoh : 12 4 = 2,66
Baik Cukup : apabila memperoleh skor 2,33 < skor ≤ 3,33
3
Kurang : apabila memperoleh skor 1,33 < skor ≤ 2,33
: apabila memperoleh skor skor ≤ 1,33
Lampiran 2A
Sikap sosial
Pedoman Observasi Sikap Tanggung Jawab
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik
dalam tanggung jawab. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap
tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai
berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..
Skor Keterangan
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4

1 Melaksanakan tugas individu dengan baik

2 Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan

Tidak menyalahkan orang lain untuk kesalahan


3 tindakan kita sendiri

Jumlah Skor

53
Petunjuk Penyekoran :

Peserta didik memperoleh nilai :


Baik Sekali : apabila memperoleh skor 10 - 12
Baik : apabila memperoleh skor 7 - 9
Cukup : apabila memperoleh skor 4 - 6
Kurang : apabila memperoleh skor 1 - 3

Lampiran 2B
Sikap sosial
Lembar Penilaian Diri Sikap Responsive
Petunjuk
1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
2. berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-
hari

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Materi Pokok : ………………….
Tanggal : ………………….

No Pernyataan TP KD SR SL

1 Saya memperhatikan ketika guru menjelaskkan


materi dampak perubahan iklim global

2 Saya menjawab pertanyaan dari guru

3 Saya memberikan tanggapan ketika berdiskusi dan


Presentasi
4 Saya membantu orang lain yang membutuhkan
pertolongan

54
Keterangan :
SL = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

SR = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak

melakukan

KD = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

TP = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan


Petunjuk penyekoran:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-
kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan sesuai


pernyataan Peserta didik memperoleh nilai :
Baik Sekali : apabila memperoleh skor 13 -16
Baik : apabila memperoleh skor 9 - 12
Cukup : apabila memperoleh skor 5 - 8
Kurang : apabila memperoleh skor 1 – 4

55
Lampiran 2C
Sikap sosial
Petunjuk:
1. Bacalah pernyataan pernyataan yang ada dalam kolom di bawah ini dengan
teliti!
2. Tulislah sikap yang akan kamu ambil berkaitan dengan pernyataan-pernyataan
tersebut dengan kata setuju atau tidak setuju pada kolom sikap!
3. Berilah alasan, mengapa kamu mengambil sikap seperti itu sebagai tanggapan
atas pernyataan tersebut!

No Pernyataan Sikap Alasan


1 Mengerjakan tugas individu dengan baik
2 Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan
3 Tidak menyalahkan orang lain untuk
kesalahan tindakan kita sendiri

Keterangan :
a. Dalam menanggapi pernyataan seorang siswa bisa mengungkapkan
jawabannya dalam bentuk : setuju atau tidak setuju,
b. Setiap jawaban atas sikap siswa hendaknya bisa dipertanggungjawabkan
dengan melihat alasan-alasan yang diungkapkan oleh siswa yang
bersangkutan.
c. Jika alasan yang diungkapkan siswa rasional, bisa dipertanggungjawabkan,
dan bermakna positif bagi perkembangan peserta didik dalam
mengembangkan tanggungjawabnya, maka dapat disimpulkan bahwa yang
bersangkutan adalah siswa yang bertanggungjawab
d. Jika jawaban-jawaban yang diungkapkan tidak bisa dipertanggungjawabkan,
maka siswa yang bersangkutan dikategorikan siswa yang kurang
bertanggungjawab.

56
Petunjuk Penyekoran:

Siswa mendapat scor 4 apabila menjawan setuju atas pernyataan positif dan
member alasan yang rasional dan dapat dipertanggungjawabkan

Siswa mendapat scor 3 apabila menjawab setuju atas pernyataan positif
namun tidak mampu member alasan yang tepat.

Siswa mendapat nilai 2 apabila menjawab tidak setuju atas pernyataan positif,
namun bisa member alasan yang baik

Siswa mendapatkan scor 1 apabila tidak setuju terhadap pernyataan positif
dan tidak bisa memberi alasan apapun.

57
Lampiran 3A

LEMBAR PENILAIAN KOMPETENSI

Evaluasi
Materi : Pengetahuan Dasar Pemetaan
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X/Ganjil
Petunjuk pengerjaan : kerjakanlah dengan teliti dan seksama

a. Test Tertulis Pilihan Ganda


1. Jenis peta yang sering digunakan oleh pemerintah untuk analisis
potensi sumber daya laut antara lain
a. Peta batimetri dan peta oseanografi
b. Peta hidrologi dan peta oseanografi
c. Peta topografi dan peta batimetri
d. Peta tematik dan peta batimetri
e. Peta hidrologi dan peta kontur
2. Garis yang terletak di bagian tepi (atas, bawah, kiri atau kanan) peta
dan ujung-ujung tiap garis bertemu dengan ujung garis yang berdekatan
disebut….
a. Judul peta
b. Garis Tepi
c. skala peta
d. Inset
e. Legenda

58
3. Dalam suatu peta, warna yang digunakan untuk
menggambarkan dataran rendah yakni warna …
a.kuning
b.biru c.coklat
muda d.coklat
tua e.hijau

4. Penggunaan peta penting dalam mempelajari geografi karena peta dapat


menunjukkan….
a. Lokasi
b. Perubahan
c. Ekologi
d. Interaksi
e. Atmosfer
5. Hal yang tidak perlu ada dalam suatu peta adalah ….
a. Judul
b.Skala Peta
c. Harga Peta
d.Garis Astronomis
e. Tahun Pembuatan Peta
6. Unsur peta yang bergambar tanda panah dan selalu mengarah kearah
Utara (U) adalah ….
a. Mata angin
b. Garis lintang dan bujur
c. Inset peta
d. Proyeksi peta
e. Lettering

59
7. Proyeksi peta yang paling cocok untuk memetakan wilayah kutub
adalah proyeksi ….
a. Bonne
b. Silinder
c. Kerucut
d. Azimuthal
e. Mercator
8. Pada peta yang berskala 1:250.000 terdapat 2 buah titik (A-B)
yang berjarak 3,5 cm. Jarak sebenarnya titik A-B adalah …. Km.
a. 17,5
b. 8,75
c. 35
d. 3,5
e. 7,5

9. Peta kadaster adalah jenis peta yang memiliki skala ….


a. 1:100 s/d 1:5000
b. 1:5000 s/d 1: 250000
c. 1:250000 s/d 1:500000
d. 1:500000 s/d 1:1000000
e. >1:1000000
10. Perhatikan beberapa pernyataan berikut:
i. bidang peta, simbol, inset;
ii. simbol, tulisan, teknik dan seni, legenda;
iii. simbol, tulisan, tanda panah, seni;
iv. legenda, simbol, tulisan;
v. judul, garis tepi, skala.

60
dari pernyataan di atas, yang menunjukkan unsur-unsur peta adalah ...
a. i dan ii
b. ii dan iii
c. iii dan iv
d. iv dan v
e. i dan v

61
b. Test tertulis Esai
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peta?
2. Sebutkan minimal 8 unsur pada peta!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peta kadaster dan peruntukannya?
4. Jelaskan apa perbedaan peta, atlas dan globe?
5. Sebutkan syarat-syarat pada peta agar sesuai dengan fungsinya!

Kunci Jawaban:
1. A 6. A
2. B 7. D
3. E 8. B
4. A 9. A
5. C 10. D

Soal Esai
1. Peta adalah gambaran permukaan bumi yang ditampilkan pada suatu bidang
datar dengan skala tertentu. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang
berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang
tampil di layar komputer.
2.
i. Judul peta
ii. Petunjuk arah
iii. Skala peta
iv. Sumber dan tahun pembuatan
v. Legenda peta
vi. Garis astronomis
vii. Symbol peta

62
viii. Warna peta
ix. Lettering
x. Inset

3. Peta kadaster merupakan peta teknik, dan peta ini umumnya mempunyai
skala 1 : 100 s/d 1 : 5.000. Peta kadaster adalah peta yang mendefinisikan
kepemilikan tanah, dengan menggambarkan peta tanah atau bangunan dalam
sertifikat. Selain tanah dan rumah, peta kadaster juga diperlukan untuk
sertifikat hak guna bangunan pada hunian vertikal seperti apartemen dan
rumah susun. Peta kadaster ini banyak terdapat di Departemen Dalam
Negeri, pada Dinas Agraria (Badan Pertanahan Nasional).
4. Peta adalah gambaran permukaan bumi yang diperkecil oleh sebuah
proyeksi sebagaimana keadaan sebenarnya dilapangan yang dihitung
berdasarkan skala dengan diwakili oleh tulisan dan simbol. Atlas adalah
lembaran peta yang dibukukan. Sedangkan Globe adalah proyeksi bumi
yang memberikan gambaran bentuk muka bumi sehingga mendekati bentuk
bumi yang sebenarnya.

5. - Conform
- Equivalent
- Equidistant
- Tidak membingungkan
- Mudah
- Bersih dan Rapi

63
Skor Tiap Nomor Soal
Pilihan Ganda
No Skor
Soal
1 2
No Skor
2 2 Soal
3 2 6 2
4 2 7 2
5 2 8 2
9 2
Esai
10 2
No skor
soal
1 15
2 15
3 15
4 15
5 20
Total 80

64
Lampiran 3B

Petunjuk penyekoran:
Dengan asumsi bahwa angka terendah 0 dan angka tertinggi 100,
maka diperoleh pengelompokkan skala:
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
n1+n2. . .+n5 = Nilai, contoh : 15+15+15+20+35 = 100
Sangat Baik = skor >76
Baik = skor 51-75
Cukup = skor 26-50
Kurang = skor <25

Lampiran 4A
Lembar Kompetensi Keterampilan Penilaian Produk
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah
tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta
didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering
tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

65
Nama Peserta Didik : .................................
Kelas : .................................
Tanggal Pengamatan : .................................
Materi Pokok : .................................

Skor Keterangan
No Indikator Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4
Kesesuaian dengan tema
Menyajikan bentuk
Kerapian
galaksi dalam
1 Ketepatan waktu
bentuk gambar
pengumpulan
ilustrasi
Kebersihan

Lampiran 4B
Petunjuk Penyekoran:
Peserta didik memperoleh nilai:
Baik Sekali : apabila memperoleh skor 13 - 16
Baik : apabila memperoleh skor 9 - 12
Cukup : apabila memperoleh skor 5 - 8
Kurang :apabila memperoleh skor 1 - 4

66
LEMBAR PENILAIAN KOMPETENSI
KETERAMPILAN DISKUSI

Aspek Pengamatan
No. Nama Menghargai Jumlah Nilai Keterangan
Siswa Kerja Mengkomunikasikan Skor
Toleransi Keaktifan Pendapat
Sama Pendapat
Teman
1
2
3
4
67

Petunjuk Penskoran

Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Sesuai Permendikbud No. 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah:

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Skor diperoleh Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
x 4 = skor akhir Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Skor maksimal Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 4,00
LEMBAR PENILAIAN KOMPETENSI
KETERAMPILAN PRESENTASI

ASPEK PENIALAIAN
GESTURE
NAMA JUMLA NILA KET
NO KOMUN SISTEMATIKA WAWASA KEBERANIA ANTUSIA DAN
SISWA H SKOR I .
IKASI PENYAMPAIAN N N S PENAMPILA
N
1
2
3
4
68

Petunjuk Penskoran

Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Sesuai Permendikbud No. 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah:

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Skor diperoleh Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
x 4 = skor akhir Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Skor maksimal Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 4,00

Anda mungkin juga menyukai