Pertemuan ke 5
Pendahuluan
Keadaan minimum :
d sin = (m + ½)
SOAL
Jika sinar dengan panjang gelombang 546 nm dilewatkan
dua celah dengan jarak antar celah 0.1 mm. Berapa
derajat posisi sudut minimum pertama dan maksimum
ke-sepuluh?
Minimum pertama :
d sin = (m + ½)
sin = ((m + ½) )d = (½ x 546 x 10-9)/(0.1 x 10-9)
= 0.00273 = 0.16 °
Maksimum ke sepuluh :
d sin = m
sin = (m )d = (10 x 546 x 10-9)/(0.1 x 10-3)
= 0.00546 = 0.31 °
INTERFERENSI PADA
SELAPUT TIPIS
Warna-warni yang tampak pada gelembung sabun,
lapisan tipis minyak adalah akibat interferensi.
d = ketebalan (dianggap rata)
n = indeks refraksi
Jika refleksi pada permukaan terjadi oleh medium yang
indeks refraksinya lebih rendah maka gelombang refleksi
tidak mengalami perubahan fasa.
Jika refleksi pada permukaan terjadi oleh medium yang
indeks refraksinya lebih tinggi maka gelombang refleksi
mengalami perubahan fasa.
Untuk lapisan tipis air sabun (indeks refraksi lebih tinggi) :
Maksimum : 2dn = (m + ½)
Minimum : 2dn = m
SOAL
Selaput air (n = 1.33) di udara tebalnya 320 nm,
jika disinari cahaya putih dari arah normal,
warna apakah yang tampak?
maks = 2dn / (m + ½) = 850 nm / (m + ½)
min = 2dn / m = 850 nm / m
m 0 (max) 1 (min) 1 (maks) 2 (min) 2 (maks)
(nm) 1700 850 570 425 340
Misal jika sinar datang pada arah hampir normal, dicari interferensi
destruktif antara sinar r dan r1.
Tidak ada perubahan fasa, sehingga untuk interferensi minimum :
2dn = (m + ½)
d = (m + ½) 2n
= (½ x 550) / (2 x 1.38)
= 100 nm
CINCIN NEWTON
Sebuah lensa dengan jari-jari kelengkungan R
diletakkan pada sebuah kaca yang rata dan
disinari cahaya dari atas dengan panjang
gelombang tertentu. Maka akan terbentuk
lingkaran-lingkaran yang disebabkan oleh
perbedaan ketebalan selaput udara antara lensa
dan kaca Cincin Newton
Pada cincin Newton, Refleksi pada bagian
bawah terjadi oleh medium dengan indeks
refraksi yang lebih besar, sehingga syarat
terjadinya maksimum adalah :
• 2d = (m + ½)
• d = R – (R2 – r2) = R – R [1 – (r/R)2] ½
• Jika r/R <<1 maka :
•d = R – R [1 – ½ (r/R)2 + … ] r 2 / 2R sehingga jari-jari cincin
terang :
• r = ((m + ½ ) R)
DIFRAKSI
DIFRAKSI
n = s sin n
• n = d sin n
n = d sin n
Plastik
PMMA 1.49 1.492 1.2 58 3.9
CR 39 1.498 1.5 1.3 58 4
PPG HIP 1.56 1.563 1.2 38 4.8
Polycarbonate 1.586 1.589 1.2 30 5.2
Polyurethane 1.6 1.603 1.3 36 5.3
1.609 1.612 1.4 32 5.4
Klasifikasi material
berdasarkan indeks bias (BS
7394 Part 2)
n = s sin n
• n = d sin n
n = d sin n
Cara membuat :
1. Mengatur gerak sumber
2. Polarisasi dengan penyerapan selektif
3. Polarisasi kawat sejajar
Lensa Polarized
Lensa polaroid, ditemukan oleh Edwin H. Land pada
tahun 1930, dengan bahan yang mirip dengan kawat
sejajar untuk gelombang mikro.
Cara pembuatan :
Lembar plastik diregangkan pada satu arah sehingga
molekul dalam plastik menjadi terarah. Lembaran
plastik dicelupkan ke larutan Jodium sehingga atom-
atom jodium menempel pada rantai molekul plastik dan
memberikan elektron bebas yang dapat bergerak
sepanjang rangkaian hidrokarbon (tetapi tidak dapat
bergerak dengan arah tegak lurus). Sehingga didapat
“kawat-kawat sejajar” dengan muatan yang bergerak
sepanjang kawat.
Komponen medan listrik sepanjang kawat akan
diredam dan komponen arah tegak lurus
diteruskan dengan gangguan yang sangat kecil.
Polarized mempunyai suatu sumbu dalam bidangnya
(sumbu transmisi mudah), jika medan listrik
gelombang cahaya sejajar dengan sumbu ini, maka
cahaya akan diteruskan.
Percobaan