Anda di halaman 1dari 13

DIFRAKSI

Pengertian Difraksi
Dalam fisika, difraksi adalah fenomena gelombang, difraksi didasarkan pada
penyebaran gelombang ketika menghadapi kendala atau melalui sedikit kendala.Difraksi
terjadi pada semua jenis gelombang, dari gelombang suara, gelombang pada permukaan
cairan dan gelombang elektromagnetik seperti cahaya dan gelombang radio. Hal ini juga
terjadi ketika sekelompok gelombang merambat dalam ukuran terbatas, misalnya karena
difraksi, sinar sempit dari gelombang cahaya dari laser akhirnya menyimpang dalam balok
yang lebih luas pada jarak dari emitor.
Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan.
Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Hal ini bisa diterangkan oleh
prinsip Huygens. Pada animasi pada gambar sebelah kanan atas terlihat adanya pola gelap
dan terang, hal itu disebabkan wavelet-wavelet baru yang terbentuk di dalam celah sempit
tersebut saling berinterferensi satu samAa lain.

Prinsip Huygens
Apa yang terjadi apabila gelombang permukaan air melalui celah yang sempit ?

Difraksi Cahaya pada Celah Tunggal


Difraksi pada celah sempit, bila cahaya yang dijatuhkan polikhromatik (cahaya
putih\banyak warna), selain akan mengalami peristiwa difraksi, juga akan terjadi peristiwa
interferensi, hasil interferensi menghasilkan pola warna pelan

Gambar peristiwa difraksi pada celah tunggal


Berkas cahaya jatuh pada celah tunggal, seperti pada gambar , akan dibelokan dengan
sudut belok . Pada layar akan terlihat pola gelap dan terang.Pola gelap dan terang akan
terjadi bila mengalami peristiwa interferensi

Rumus, hasil interferensi pada celah tunggal dapat dituliskan Sbb :


Interferensi Maksimum (terjadinya pola terang )
d sin n = (2n 1)

atau

d.p/l= (2n 1) ,

n = 1, 2, 3, dst

d = lebar celah, n= sudut belok, n = bilangan asli, = panjang gelombang,


l= jarak celah ke layar, p = jarak antara dua terang atau gelap
Interferensi Minimum (terjadi pola gelap)
d sin n = (2n) = n atau

d p/l = (2n) = n ,

n = 1,2,3 , .dst

Jika seberkas sinar monokromatik jatuh pada kisi difraksi, akan terjadi peristiwa difraksi dan
interferensi seperti pada gambar berikut

Skhema, saat berkas sinar jatuh pada kisi difraksi

Disebut kisi difraksi jika jumlah kisi menjadi N buah, pada umumnya:
Ncelah = ~ribuan buah per cm/mm

Hasil difraksi dan Interferensi, akan terlihat pola gelap dan terang pada layar

Rumus Interferensi pada Celah banyak/kisi difraksi kebalikan dari rumus interferensi
pada celah tunggal
Interferensi maksimum (terjadi pola terang)
d sin = (2n) = n atau

d p/l = (2n) = n ,

n = 1,2,3 , .dst

Interferensi Minimum (terjadi pola gelap)


d sin = (2n 1)

atau

d.p/l= (2n 1) ,

n = 1, 2, 3, dst

d = konstanta kisi=lebar celah = 1/N (N = banyak celah/goresan), = sudut belok=sudut


difraksi
n = bilangan asli= orde
= panjang gelombang, l= jarak celah ke layar, p = jarak antara dua terang atau gelap
Contoh Soal :
Seberkas sinar monokhromatik dengan panjang gelombang 5000Ao, datang tegak
lurus pada kisi yang terdiri dari 5000 garis tiap cm, mka sudut belok pada orde terang ke 2
adalah.
A. 0

D. 90

B. 30

E. 120

C. 45
Penyelesaian :
diketahui : = 5000Ao= 5x 10-7 m, d = 1/N = 1 cm/5000, n = 2
Ditanyakan : = .?
Jawab : d sin = (2n) = n
0,01/5000 sin = 2 . 5.10-7 .. = 30
. Difraksi Terhadap Perbesaran Alat Optik (Difraksi pada celah berlubang)

Difraksi yang terjadi jika cahaya dilewatkan melalui lubang sempit berbentuk
lingkaran. seperti lubang pupil mata manusia, D = diameter pupil, S1 dan S2 dua sumber
cahaya, seperti dua lampu sorot pada mobil.Pola difraksi yang dihasilkan berbentuk lingkaran
pada layar atau retina mata . Pada retina mata ada dua bayangan yang berbentuk lingkaran di
S1 dan S2, Seperti gambar berikut/gambar daya urai suatu lensa mata/daya urai alat optik.

Pada malam hari mobil kita akan menyalakan lampu saat sedang bergerak, pada saat
berpapasan dengan mobil lain ayang arahnya berlawan, juga menyalakan lampu, kita akan
silau melihat mobil itu. Apa yang terjadi pada mata kita melihat silau/ tidak jelas penglihatan.
Terjadinya silau karena pada retina mata bayangan dari dua lampu mobil tidak bisa
dipisahkan, seperti pada gambar (a)
Beberapa Kemungkinan Difraksi Cahaya Alat Optik ( Retina mata )
Gambar (a) bayangan berimpit dari dua sumber cahaya/dua benda
(b) hampir dapat dipisahkan dari bayangan dari dua sumber cahaya/dua benda
(c) bayangan dari dua sumber cahaya/dua benda tepat dipisahkan
Daya Urai Lensa (d)
Adalah kemampuan alat optik untuk menghasilkan bayangan yang terpisah dari dua
benda yang berdekatan.
Kriteria Rayleigh berbunyi : Dua benda titik tepat dapat dipisahkan jika pusat dari
pola difraksi benda pertama berimpit dengan minimum pertama dari difraksi benda kedua.
Beberapa Persamaan yang didapat dari Gambar daya urai
sin = 1,22 /D,

sin = d/l,

= Panjang gelombang,

d = 1,22 . l/D
d= daya urai= jarak antara dua sumber cahaya

l = jarak antara dua sumber cahaya sampai layar/retina mata


D = lubang pupil/diafragma mata
Contoh Soal
Jarak antara dua lampu depan sebuah lampu mobil 122 cm, diamatai oleh mata yang
memiliki diameter pupuil 3 mm, jika panjang gelombang cahaya yang diterima mata 500 nm,
maka jarak mobil paling jauh supaya masih dapat dibedakan sedabagai dua lampu yang
terpisah adalah.
A. 6000 m

B. 5000 m

C. 4000 m D. 3000 m

E. 2000 m

Penyelesaian :
Diketahui : d = 122 cm = 1,22 m, D = 3 mm = 0,003 m, .= 500 nm = 5.10-7 m
Ditanyakan : l=..? jarak antara dua lampu sampai retina mata kita
Jawab :
d= 1,22 . l/D
1,22 = 1,22 . 5.10-7. l/0,003

l = 6000 m

Difraksi Fresnel

Geometri difraksi dengan sistem koordinat antara celah pada bidang halangan dan citra pada
bidang pengamatan.
Difraksi Fresnel adalah pola gelombang pada titik (x,y,z) dengan persamaan:
di mana:

Difraksi Fraunhofer

Dalam teori difraksi skalar (en:scalar diffraction theory), Difraksi Fraunhofer adalah
pola gelombang yang terjadi pada jarak jauh (en:far field) menurut persamaan integral
difraksi Fresnel sebagai berikut:

Persamaan di atas menunjukkan bahwa pola gelombang pada difraksi Fresnel yang
skalar menjadi planar pada difraksi Fraunhofer akibat jauhnya bidang pengamatan dari
bidang halangan.
Difraksi celah tunggal

Pendekatan numerik dari pola difraksi pada sebuah celah dengan lebar empat kali
panjang gelombang planar insidennya.

Grafik dan citra dari sebuah difraksi celah tunggal


Sebuah celah panjang dengan lebar infinitesimal akan mendifraksi sinar cahaya
insiden menjadi deretan gelombang circular, dan muka gelombang yang lepas dari celah
tersebut akan berupa gelombang silinder dengan intensitas yang uniform.

Secara umum, pada sebuah gelombang planar kompleks yang monokromatik


dengan panjang gelombang &lambda yang melewati celah tunggal dengan lebar d yang
terletak pada bidang x-y, difraksi yang terjadi pada arah radial r dapat dihitung dengan
persamaan:

dengan asumsi sumbu koordinaat tepat berada di tengah celah, x akan bernilai dari
hingga , dan y dari 0 hingga
.
Jarak r dari celah berupa:

Sebuah celah dengan lebar melebihi panjang gelombang akan mempunyai banyak
sumber titik (en:point source) yang tersebar merata sepanjang lebar celah. Cahaya difraksi
pada sudut tertentu adalah hasil interferensi dari setiap sumber titik dan jika fase relatif dari
interferensi ini bervariasi lebih dari 2, maka akan terlihat minima dan maksima pada cahaya
difraksi tersebut. Maksima dan minima adalah hasil interferensi gelombang konstruktif dan
destruktif pada interferensi maksimal.
Difraksi Fresnel/difraksi jarak pendek yang terjadi pada celah dengan lebar empat kali
panjang gelombang, cahaya dari sumber titik pada ujung atas celah akan berinterferensi
destruktif dengan sumber titik yang berada di tengah celah. Jarak antara dua sumber titik
tersebut adalah . Deduksi persamaan dari pengamatan jarak antara tiap sumber titik destruktif
adalah:

Minimal pertama yang terjadi pada sudut &theta minimum adalah:

Difraksi jarak jauh untuk pengamatan ini dapat dihitung berdasarkan persamaan
integral difraksi Fraunhofer menjadi:

di mana fungsi sinc berupa sinc(x) = sin(px)/(px) if x ? 0, and sinc(0) = 1.


Difraksi celah ganda

Sketsa interferensi Thomas Young pada difraksi celah ganda yang diamati pada
gelombang air.[2]
Pada mekanika kuantum, eksperimen celah ganda yang dilakukan oleh Thomas Young
menunjukkan sifat yang tidak terpisahkan dari cahaya sebagai gelombang dan partikel.
Sebuah sumber cahaya koheren yang menyinari bidang halangan dengan dua celah akan
membentuk pola interferensi gelombang berupa pita cahaya yang terang dan gelap pada
bidang pengamatan, walaupun demikian, pada bidang pengamatan, cahaya ditemukan
terserap sebagai partikel diskrit yang disebut foton.[3][4]
Pita cahaya yang terang pada bidang pengamatan terjadi karena interferensi
konstruktif, saat puncak gelombang (en:crest) berinterferensi dengan puncak gelombang yang
lain, dan membentuk maksima. Pita cahaya yang gelap terjadi saat puncak gelombang
berinterferensi dengan landasan gelombang (en:trough) dan menjadi minima. Interferensi
konstruktif terjadi saat:

di mana
adalah panjang gelombang cahaya
a adalah jarak antar celah, jarak antara titik A dan B pada diagram di samping kanan
n is the order of maximum observed (central maximum is n = 0),
x adalah jarak antara pita cahaya dan central maximum (disebut juga fringe distance)
pada bidang pengamatan
L adalah jarak antara celah dengan titik tengah bidang pengamatan
Persamaan ini adalah pendekatan untuk kondisi tertentu.[5] Persamaan matematika
yang lebih rinci dari interferensi celah ganda dalam konteks mekanika kuantum dijelaskan
pada dualitas Englert-Greenberger.

Difraksi celah majemuk

Difraksi celah ganda (atas) dan difraksi celah 5 dari sinar laser

Difraksi sinar laser pada celah majemuk

Pola difraksi dari sinar laser dengan panjang gelombang 633 nm laser melalui 150
celah

Diagram dari difraksi dengan jarak antar celah setara setengah panjang gelombang
yang menyebabkan interferensi destruktif
Difraksi celah majemuk
secara matematis dapat dilihat sebagai interferensi banyak titik sumber cahaya, pada
kondisi yang paling sederhana, yaitu yang terjadi pada dua celah dengan pendekatan
Fraunhofer, perbedaan jarak antara dua celah dapat dilihat pada bidang pengamatan sebagai
berikut:
Contoh Soal :

1. Cahaya monokhromatik dari sumber cahaya yang jauh datang pada sebuah celah tunggal
yang lebarnya 0,8 mm dan jarak pusat terang ke gelap kedua adalah 1,80 mm dan panjang
gelombang cahaya 4800 A maka jarak celah ke layar adalah.
a.2 m

d. 0,5 m

b.1,5 m

e. 0,02 m

c.1 m
2. Sebuah sumber cahaya memancarkan dua buah panjang gelombang yang berbeda, satu

diantaranya 600 nm. Ketika cahaya datang tegak lurus pada sebuah kisi diperoleh bahwa
bayangan orde ke 3 yang dibentuk oleh cahaya dengan panjang gelombang 600 nm
bertumpuk dengan bayangan orde ke 4 yang dibentuk oleh panjang gelombang yang
lainnya. Tentukanlah panjang gelombang yang lain tersebut yang dipancarkan oleh sumber
cahaya itu !
3. Seberkas cahaya melewati celah tunggal yang sempit, menghasilkan interferensi minimum
orde 3 dengan sudut deviasi 300. Jika cahaya yang dipergunakan mempunyai panjang
gelombang 6000 , maka lebar celahnya adalah...
A. 1,3 . 10-6
B. 1,8 . 10-6 m
C. 2,1 . 10-6 m
D. 2,6 . 10-6 m
E. 3,6 . 10-6 m
4. Seberkas cahaya lewat celah sempit dan menghasilkan interferensi minimum orde ke dua
dengan sudut deviasi 300. Apabila lebar celah 2,4 . 10-4 cm, maka panjang gelombang
cahaya tersebut adalah...
A. 4800
B. 6000
C. 9600
D. 14400
E. 19200
5. Seberkas sinar monokromatik dengan panjang gelombang 5. 10-7 m diarahkan tegak lurus
pada kisi difraksi yang memiliki 50 garis /cm. sebuah layar diletakkan pada jarak 2 m di
belakang kisi, hitunglah jarak garis terang ke 3 dari garis terang pusat !
6. Seberkas sinar dengan panjang gelombang 6000 A menyinari tegak lurus suatu kisi yang
lebarnya 2,5 cm dan memiliki 5000 garis. Hitunglah sudut simpangan bayangan orde ke -3
dan analisislah apakah mungkin terdapat bayangan orde ke 10 ?.
7. Seberkas sinar monokromatik dengan panjang 5000 A menyinari tegak lurus pada kisi.
Jika spectrum orde kedua yang dihasilkan membentuk sudut 300 dengan garis normal pada
kisi, tentukanlah jumlah garis per cm kisi tersebut !

Referensi
1.

^ Goodman, Joseph (2005). Introduction to Fourier Optics. Englewood, Co:


Roberts & Company. ISBN 0-97470777-2-4 Check |isbn= value (bantuan).

2.

^ Rothman, Tony (2003). Everything's Relative and Other Fables in Science


and Technology. New Jersey: Wiley. ISBN 0471202576.

3.

^ Feynman, Richard P. (1965). The Feynman Lectures on Physics, Vol. 3.


USA: Addison-Wesley. pp. p.18. ISBN 0201021188P Check |isbn= value (bantuan).

4.

^ Darling, David (2007). "Wave - Particle Duality". The Internet


Encyclopedia of Science. The Worlds of David Darling. Diakses tanggal 2008-10-18.

5.

^ For a more complete discussion, with diagrams and photographs, see Arnold
L Reimann, Physics, chapter 38.

Anda mungkin juga menyukai