Anda di halaman 1dari 14

Difraksi atau lenturan adalah peristiwa terjadinya terang

dan gelap pada layar karena pembelokan arah rambat


cahaya pada celah sempit.
Kisi adalah penghalang yang terdiri atas banyak celah
sempit

Sumber : http://heni-sri-fst12.web.unair.ac.id/artikel_detail-79207-Umum-
Optik%20Fisis%20,%20Difraksi%20,%20Interferensi%20dan%20Polarisasi%20Cahaya.html
Sumber : todachiindonesia.wordpress.com Sumber : donydarmawanputra.blogspot.com
Bintang mana
yang paling jauh?

Sumber : www.anneahira.com
Sifat-sifat Cahaya
1. Termasuk gelombang elektromagnetik.
2. Termasuk gelombang transversal.
3. Termasuk gerak lurus bernatura
4. Dapat mengalami pemantulan, pembiasan,
interferensi, difraksi, polarisasi, dan dispersi.
5. Tidak dibelokkan oleh medan listrik atau
medan magnet.
6. Kecepatannya di ruang hampa c = 3 x 108
m/det
Sumber : http://annucigema.blogspot.co.id/2013/06/spektrum-sinar-tampak.html
DIFRAKSI KISI CAHAYA PUTIH

yb ym

Makin besar panjang gelombang, maka makin jauh jarak


pola terang atau gelapnya terhadap terang pusat (y ≈ λ)
PEMBENTUKAN POLA TERANG-GELAP PADA
PROSES DIFRAKSI KISI

G3
P T2
G2
y T1
G1
d θ
TP
O
G1
sumber lensa T1
L G2
cahaya
T2
layar G3
kisi

θ = sudut deviasi
d = jarak antar celah kisi = konstanta kisi =d  1
N
N = banyak garis per satuan panjang.
Pola Terang:d sin θ = 0, λ, 2λ, 3λ, ....

d sin m
y
d  m
L
m = Orde terang ke-m = 0, 1, 2, 3,…
Pola Gelap: d sin   1 , 3 , 5 ,....
2 2 2

d sin  m  12 
d  m  12 
y
L
m = Orde terang ke-m = 1, 2, 3,…
Contoh Soal

Contoh 6.1
Seberkas cahaya monokromatis dengan panjang gelombang 600 nm (1nm= 10−9 𝑚) menyinari
tegak lurus suatu kisi yang terdiri dari 200 garis/mm. Tentukan:
a. Sudut deviasi orde kedua
b. Orde maksimum yag mungkin akan terlihat pada layar.
Contoh 6.2
Sebuah kisi mempunyai konstanta kisi 2,5 × 10−6 m (jarak 2 celah), bayangan orde kedua
didifraksikan (dilenturkan) pada sudut 34° dari normal. Hitung panjang gelombang cahaya!
Polarisasi (pengutuban)
Polarisasi yaitu peristiwa terserapnya sebagian arah
getar cahaya. jika selama gelombang merambat, arah
penyimpangan titik pada medium selalu berubah-ubah secara
acak, cahaya yang sebagian arah getarnya diserap disebut
cahaya terpolarisasi. Jika cahaya hanya mempunyai satu arah
getar tertentu,misalnya selalu dari atas kebawah, maka disebut
cahaya terpolarisasi linear.
Polarisasi cahaya dapat terjadi karena:
1. pemantulan,
2. Pembiasan rangkap,
3. Absorpsi, atau
4. Hamburan.
Ketika gelombang merambat, titik-titik pada
medium mengalami penyimpangan. Untuk
gelombang tranvesal, arah penyimpangan titik
tersebut tegak lurus terhadap arah rambat
gelombang.
Pengkutuban daripada arah getar dari gelombang
transversal. (Dengan demikian tidak terjadi polarisasi
pada gelombang longitudinal)
Polarisasi hanya terjadi pada gelombang transversal,
dan tidak terjadi pada gelombang longitudinal.
Gelombang cahaya dapat terpolarisasi karena
gelombang cahaya adalah gelombang transversal,
sedangkan gelombang bunyi tidak dapat terpolarisasi
karena gelombang bunyi termasuk gelombang
longitudinal.
Polarisasi Model
cahaya tak terpolarisasi
1. Cahaya tak terpolarisasi dengan intensitas I dilewatkan pada sekeping polarisator
sehingga intensitas cahaya yang keluar keping polarisator menjadi B. Jika polarisator
diputar 900 maka intensitas cahaya yang keluar dari polarisator akan ….
A. Tetap B
B. Menjadi 1/2 B
C. Menjadi 1/4 B
D. Menjadi 1/8 B
2. Dua keping polarisator disusun sedemikian rupa sehingga cahaya alami dengan intensitas
A yang masuk ke susunan ini intensitasnya menjadi nol ketika keluar dari susunan. Kalau
disisipkan sekeping polarisator ke susunan polarisator tadi dengan sumbu transmisi yang
membentuk sudut 300 dengan polarisator pertama, maka intensitas cahaya yang keluar
dari susunan ini akan menjadi ….
A. 1/2 A
B. 1/8 B
C. 1/16 A
D. 1/32 A
3. Dua keping polarisator disusun sejajar dengan sumbu transmisi yang sejajar pula.
Cahaya alami (tak terpolarisasi) yang masuk ke susunan polarisator itu akan mengalami
penurunan intensitas sebanyak 75%. Jika polarisator yang kedua diputar … derajat.
A. 30
B. 37
C. 45
D. 53
4. Sudut kritis cahaya suatu zat adalah 37 (sin 37 = 0,6) maka sudut polarisasi untuk zat
tersebut adalah...
A. 41
B. 50
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai