KELOMPOK 5
Oleh
Tia Nur Amalia
Amrina Rosyada
Ni’matulJannah
Dhika Damayanthi
Aisah Sauma Kamila
TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami penilaian unjuk kerja
dan cara menyusun indikator penilaiannya
2. Mahasiswa dapat memahami penilaian uraian dan
cara menyusun indikator penilaiannya
3. Mahasiswa dapat memahami penilaian portofolio
dan cara menyusun indikator penilaiannya
4. Mahasiswa dapat memahami taksonomi Bloom
dalam ranah afektif
5. Mahasiswa dapat memahami taksonomi Bloom
dalam ranah Psikomotorik.
UNJUK KERJA
Tia Nur Amalia
Menurut Danielson, penilaian unjuk kerja adalah
penilaian belajar siswa yang meliputi semua penilaian
dalam bentuk tulisan, produk atau sikap kecuali
bentuk pilihan ganda, menjodohkan, benar-salah, atau
jawaban singkat
Kelebihan Penilaian Unjuk Kerja
1. Dapat menilai kompetensi yang berupa
keterampilan (skill)
2. Dapat digunakan untuk mencocokan kesesuaian
antara pengetahuan mengenai teori dan keterampilan
didalam praktik, sehingga informasi penilaian menjadi
lengkap.
3. Dalam pelaksanaan tidak asa peluan peserta didik
untuk menyontek.
4. Guru dapat mengenal lebih dalam lagi masing-
masing karakteristik peserta didk.
5. Memotivasi peserta didik untuk aktif.
6. Mempermudah peserta didik untuk memahami
sebuah konsep yang abstrak ke konkret.
7. Kemampuan peserta didik dapat dioptimalkan.
8. Melatih keberanian peserta didik dalam
mempermudah penggalian ide-ide.
9. Mampu menilai kemampuan dan keterampilan
kinerja siswa dalam menggunakan alat dan sebagainya.
10. Hasil penilaian langsung dapat diketahui oleh
peserta didik.
Kekurangan Penilaian Unjuk Kerja
1. Tidak semua materi pelajaran dapat dilakukan materi
penilaian ini.
2. Nilai bergantung dengan hasil kerja.
3. Jika jumlah peserta didiknya banyak guru kesuliatan
untuk melakukan penilaian ini.
4. Waktu terbatas untuk melakukan penilaian seluruh
peserta didik.
5. Peserta didik yang kurang mampu akan merasa minder.
6. Karena peserta didik terlalu banyak sehingga sulit
untuk melakukan pengawasan.
7. Memerlukan sarana dan prasarana yang lengkap.
8. Memakan waktu yang lama, biaya yang besar,
membosankan.
9. Harus dilakukan secara penuh dan lengkap.
10. Keterampilan yang dinilai melalui tes perbuatan
mungkin sekali belum sebanding mutunya dengan
keterampilan yang dituntut oleh dunia kerja, karena
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi selalu lebih
cepat dari pada apa yang didapatkan disekolah.
Tes Uraian (esai)
Dhika Damayanthi
Pengertian Tes Uraian (esai)
Tes esai adalah sejenis tes kemajuan belajar yang
memerlukan jawaban bersifat pembahasan atau
uraian kata-kata. Ciri-ciri pertanyaanya didahului
dengan kata-kata seperti; uraikan, jelaskan, mengapa,
bagaimana, bandingkan, simpulkan, dan sebagainya
(Arikunto, 2016).
Macam-macam tes uraian
1. Tes uraian terbuka (Extended respons question)
• Tes uraian terbuka tepat digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam: menghasilkan, mengorganisasi,
mengekspresikan ide; mengintegrasikan pelajaran dalam
berbagai bidang; membuat desain eksperimen;
mengevaluasi manfaat suatu ide; dan sebagainya.
• Pada test uraian bentuk terbuka, jawaban yang dikehendaki
muncul dari teste sepenuhnya diserahkan kepada teste itu
sendiri. Artinya, teste mempunyai kebebasan yang seluas-
luasnya dalam merumuskan,mengorganisasikan dan
menyajikan jawabannya dalam bentuk uraian.
2. Tes uraian terbatas (Restricted respons question).
• Tes uraian terbatas tepat digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam: menjelaskan hubungan
sebab akibat, menerapkan suatu prinsip atau teori,
memberikan alasan yang relevan, merumuskan
hipotesis, membuat kesimpulan yang tepat,
menjelaskan suatu prosedur, dan sebagainya.
Petunjuk Penyusunan Tes Uraian
Mencipta uran pengukuran yang diproduksi mempunyai tebal 0,04 cm. Setelah diambil
sampel secara acak sebanyak 100, diperoleh tebal rata-rata
lembaran 0,0408 cm, dengan standar deviasi 0,004 cm.
Dari sampel ini dengan = 0,10 . Jelaskan kesimpulanmu!
Aspek Materi Indikator Soal
Kognitif
C1 Gerak Membedakan jarak Jelaskan perbedaan antara jarak dan perpindahan !
Mengingat Lurus dan perpindahan
C2 Gerak Memahami Jika percepatan sebuah benda nol, apakah tidak ada
Memahami Lurus hubungan percepatan gaya yang bekerja pada benda itu ? Jelaskan!
dengan gaya
C3 Gaya Menerapkan konsep Sebutir batu digantung dengan seutas benang tipis, dan
Mengaplikasi gaya pada tegangan sebagian benang tersebut dibuat terjulur menggantung
tali dibawah batu. Jika seseorang memberikan tarikan
mendadak pada benang yang menjulur itu, dimanakah
benang tersebut akan putus (dibawah batu atau diatas
batu) ? Bagaimana halnya jika orang tersebut
memberikan tarikan yang perlahan dan kontinu?
Jelaskan jawaban anda!
C4 Gaya Membedakan Sebuah balok didorong sehingga meluncur naik pada
Menganalisis percepatan sebuah sebuah papan (ramp). Setelah mencapai titik
benda tertingginya, balok itu meluncur balik turun, namun
magnitudo percepatannya saat turun lebih kecil
dibandingkan saat naik ? Mengapa ?
C5 Suhu Memahami kalor Berapa banyak joule dan kilokalori yang dihasilkan
Mengevaluasi dan sebagai perpindahan ketika sebuah rem digunakan untuk menghentikan
kalor energi sebuah mobil seberat 1300 kg dari kecepatan 95
km/jam hingga berhenti total ?
C6 Penguk Memahami Suatu pabrik menyatakan bahwa lembaran alumunium
Mencipta uran pengukuran yang diproduksi mempunyai tebal 0,04 cm. Setelah diambil
sampel secara acak sebanyak 100, diperoleh tebal rata -rata
lembaran 0,0408 cm, dengan standar deviasi 0,004 cm.
Dari sampel ini dengan = 0,10 . Jelaskan kesimpulanmu!
PENILAIAN PORTOFOLIO
Ni’matuljannah
Portofolio merupakan suatu koleksi hasil kerja
seseorang yang berupa kumpulan dokumen secara
lepas. Dengan melihat koleksi itu, seseorang dapat
menelusuri riwayat perkembangan prestasi atau apa
pun yang telah dicapainya (Soewandi, 2005)
Domain ini berada satu tingkat di atas penerimaan, dan ini akan terlihat
ketika siswa menjadi terlibat dan tertarik terhadap suatu materi. Anak
memiliki kemampuan berpartisipasi aktif dalam suatu pembelajaran dan
selalu memiliki motivasi untuk bereaksi dan mengambil tindakan. Contoh,
ikut berpartisipasi dalam diskusi kelas mengenai suatu pelajaran.
3. Penilaian (Value)
Domain ini mengacu pada pentingnya nilai atau keterikatan diri terhadap
sesuatu, seperti penerimaan, penolakan atau tidak menyatakan pendapat.
Juga kemampuan untuk menyatakan mana hal yang baik dan yang kurang
baik dari suatu kegiatan atau kejadian dan mengekspresikannya ke dalam
perilaku. Contoh, mengusulkan kegiatan kelompok untuk suatu materi
pelajaran.
4. Organisasi (Organization)
Tujuan dari ranah organisasi adalah penyatuan nilai, sikap yang berbeda
yang membuat anak lebih konsisten dan membentuk sistem nilai
internalnya sendiri, dan menyelesaikan konflik yang timbul diantaranya.
Juga mengharmonisasikan berbagai perbedaan nilai yang ada dan
menyelaraskan berbagai perbedaan.
5. Karakterisasi (Characterization)
mengenal latar
mengetahui
menempat-kan belakang
tingkat
mendapat-kan siswa dalam kegiatan
perubahan
umpan balik situasi belajar- belajar dan
tingkah laku
(feedback). mengajar yang kelainan
anak didik yang
tepat. tingkah laku
dicapai.
siswa.
Contoh:
Pertanyaan SS S TS STS BL
Keterangan:
SS = sangat setuju;
S = Setuju;
TS = tidak setuju;
STS = sangat tidak setuju;
BL = blangko.
Pertanyaan ini bukan mengkur sikap, tetapi pengetahuan. Sebab apabila anak
mengisi TS dapat diketahui bahwa ia tidak tahu bahwa bangsa indonesia dijajah
abad atau karena kurangnya persatuan. Setuju atau tidak setuju menunjukkan:
benar/salah
Skala Likert
Jenis-jenis
skala sikap
Semantic Skala
differential Thurstone
Skala
Guttman
1. Skala Likert 2. Skala pilihan ganda
Skala ini disusun dalam bentuk suatu pertanyaan Skala ini bentuknya seperti soal bentuk pilihan ganda, yaitu suatu
pernyataan yang diikuti oleh sejumlah alternatif pendapat.
dan diikuti oleh lima respons yang menunjukkan
Contoh:
tingkatan. Misalnya seperti yang telah dikutip yaitu:
SS = sangat setuju; S = Setuju; TB = tidak Dalam suatu upacara bendera:
berpendapat; TS = tidak setuju; STS = sangat tidak
1. Setiap peserta harus dengan khidmat mengikuti jalannya upacara tanpa
setuju.
kecuali.
2. Peserta diperbolehkan berbicara asal dalam batas-batas tertentu dan
tidak mengganggu jalannya upacara.
Pertanyaan SS S T TS STS 3. Dalam keadaan terpaksa peserta boleh berbicara tetapi hanya dengan
B
berbisik.
4. Peserta boleh (merdeka) berbicara asal tertib.
Bangsa Indonesia dijajah oleh Belanda
lebih kurang abad karena kurangnya Skala seperti ini dikembangkan oleh Inkels, seorang ahli penilaian di
persatuan. Stanford University.
3. Skala Thurstone 4. Skala Guttman
Skala Thurstone merupakan skala mirip skala Skala ini berupa tiga atau empat buah pernyataan yang
buatan Likert karena merupakan suatu instrumen masing-masing harus dijawab “ya” atau “tidak”.
yang jawabannya menunjukkan tingkatan. Pernyataan-pernyataan tersebut menunjukkan tingkatan
yang berurutan sehingga bila responden setuju pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
nomer 2, diasumsikan setuju nomer 1. Selanjutnya jika
responden setuju dengan pernyataan nomer 3, berarti
A B C D E F G H I J K
setuju pernyataan nomer 1 dan 2.
VERY
FAVOURABLE NEUTRAL VERY UNFAVOURABLE Contoh:
1. Saya mengizinkan anak saya bermain ke tetangga.
Pernyataan yang diajukan kepada responden 2. Saya mengizinkan anak saya pergi ke mana saja ia mau.
disarankan oleh Thurstone kira-kira 10 butir, 3. Saya mengizinkan anak saya pergi kapan saja dan
tetapi tidak kurang dari 5 butir. kemana saja.
4. Anak saya bebas pergi kemana saja tanpa minta izin
terlebih dahulu
5. Semantic differential 6. Pengukuran minat
Instrumen yang disusun oleh Osgood dan kawan-kawan ini
mengukur konsep-konsep untuk tiga dimensi. Dimensi-dimensi
yang ada diukur dalam kategori: baik-tidak baik, kuat-lemah, dan
cepat-lambat atau aktif-pasif, atau dapat juga berguna-tidak minat juga dapat diukur dengan cara seperti di
berguna. Dalam buku Osgood dikemukakan adanya 3 (tiga) faktor
yang menganalisis skalanya:
bawah ini:
• Evaluation (baik-buruk);
• Potency (kuat-lemah);
a. Mengunjungi perpustakaan
• Activity (cepat-lambat); Pertanyaan SS S TB TS STS
• Familiarity (tambahan nunnally). Mengunjungi perputakaan itu
Contoh: penting
Main Musik