ABSTRAK
Cahaya merupakan salah bentuk dari gelombang elektromagnetik yang memiliki dua sifat sekaligus, yaitu
selain sebagai suatu partikel juga memiliki sifat sebagai gelombang, sehingga cahaya sebagai gelombang ini
juga memiliki sifat-sifat gelombang seperti transmisi, dispersi, refraksi, interferensi, refleksi, difraksi.
Dimana, dalam percobaan ini akan merujuk pada sifat cahaya sebagai gelombang sehingga percobaan ini
dimaksudkan untuk memahami cara kerja dari spektrometer, menentukan indeks bias berbagai cairan,
menentukan spektrum garis, dan menunjukkan hubungna antara indeks bias dengan panjang gelombang,
serta menghitung daya pemecah prisma gelas dari kemiringan kurva dispersi dengan memanfaatkan sifatsifat cahaya tersebut sebagai gelombang dan juga dengan menggunakan prisma sebagai medium pendispersi
dan refraksi dari cahaya putih, sehingga dapat terurai kedalam bentuk spektrum garisnya yang dapat
dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan tersebut.
(Keyword : Cahaya,Sifat gelombang,Dispersi,Refraksi,Prisma,Spektrum garis)
I . PENDAHULUAN
Dispersi, dan refraksi merupakan contoh
fenomena fisis yang yang banyak sekali
memilki bentuk pengaplikasiannya. Sebagai
contoh, dengan memanfaatkan fenomena ini
kita dapat menentukan besaran fisis lain
seperti harga dari indeks bias suatu bahan.
Dimana indeks bias ini menentukan sifat dari
suatau bahan, baik itu dari perambatan cahaya
yang melewatinya, sifat kelistrikannya, dan
lain-lain yang sangat penting dalam ilmu
pengetahuan dan tehknologi moderen saat ini.
Oleh karena itu, sebagai salah satu dari
mahasiswa fisika prktikum ini sangat penting
untuk dilakukan. Sehingga, dapat memahami
dan mendalami secara lebih tentang ilmu
pengetahuan dan tehknologi dimasa depan.
II . TEORI DASAR
Pembiasan Cahaya (Refraksi)
Apabila terdapat cahaya melintas dari suatu
medium ke medium lainnya, sebagian cahaya
datang dipantulkan pada perbatasan. Sisanya
lewat ke medium yang baru. Jika seberkas
cahaya datang dan membentuk sudut terhadap
permukaan ( bukan hanya tegak lurus), berkas
tersebut dibelokkan pada waktu memasuki
Atau
= 2+ 3
Pada segitiga PQR, sudut alas di P
P= 1 2
Q= 4 3
1= .( + D m )
dengan
=2. 2=2. 3
D=( 1 4)
Dengan
D = sudut deviasi
nm =(
np
1)
nm
III. PERCOBAAN
Dalam melakukan percobaan ini beberapa hal
yang perlu diperhatikan yaitu.
1. Rancangan Alat Percobaan
Dm
dan
2= 3
Maka :
Dm=2. 1
Selahjutnya diperoleh bahwa
2.Metode Percobaan
Dalam paktikum ini kita membutuhkan
beberapa alat percobaan seperti: alat
spektrometer seperti yang ditunjukkan oleh
gambar 3.1 di atas, prisma gelas,dan prisma
gliserin. Kemudian, menyusun alat percobaan
seperti gambar tersebut.
Data Percobaan.
1(ka
nan)
()
gliser
in
0.8
Indeks bias 0.6
0.4
Mera
h
jingg
a
kunin
g
hijau
0.2
0
400 450 500 550 600 650
Panjang gelombang (nm)
biru
ungu
331,0
2
331,2
331,6
5
332,2
1(kanan
)()
2(kiri)
()
336,2
43,65
Mera
h
jingg
a
kuni
ng
hijau
biru
ungu
(nm)
627,3
595,5
579,8
547,7
438,5
405,1
336,25
336,3
44,02
337,25
44,1
337,65
45,05
338,3
45,6
()
ksr
(%)
146,
28
168,
13
146,
14
146,
58
146,
3
146,
35
0,84
26
0,67
77
0,84
35
0,84
05
0,84
24
0,84
21
99,
19
indeks
bias (n)
0,843
0,678
0,844
0,841
0,842
0,842
n =0,814813011
2(kiri)
()
(nm)
627,3
595,5
579,8
547,7
438,5
405,1
()
25,53
-12,77
0,9296
25,6
152,71
0,797
25,7
152,75
0,7967
165,83
0,6963
152,98
0,795
26,25
ksr
(%)
99,
16
Indeks
bias
1,000
0,930
0,797
0,797
0,696
0,795
n =0,835766619
Analisa
Dari percobaan ini kita dapat menentukan
harga indeks bias dari gelas dan gliserin, serta
menghitung panjang gelombang cahaya yang
melewati medium tersebut. Dari hasil
perhitungan yang diperoleh tampak bahwa
indeks bias gliserin lebih besar daripada
indeks bias gelas. Hal tersebut tidak sesuai
dengan kenyataan bahwa indeks bias gelas
lebih besar dari pada indeks bias gliserin. Hal
tersebut tampak pula dari hasil KSR yang
diperoleh dari percobaan sangatlah besar. Hal
ini tentu sangat tidak baik untuk hasil