Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM DIGITAL

POLITEKNIK NEGERI BALI

Oleh
I Putu Mahesa Yoga Pratama
2115344024
3A TO

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK OTOMASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BALI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa, sehingga saya dapat menyelesaikan
laporan yang berjudul “Laporan Praktikum Sistem Digital” ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Sistem
Digital. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang gerbang logika
di dunia elektronika bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak pengajar mata kuliah sistem
digital yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
saya di mata kuliah ini.

Jimbaran, Rabu 28 Desember 2022

I Putu Mahesa Yoga Pratama


PRAKTIKUM PRODI TEKNIK
SISTEM DIGITAL OTOMASI

JOB 1 :
POLITEKNIK MULTIVIBRATOR ASTABIL SEMESTER III
NEGERI BALI MULTIVIBRATOR MONOSTABIL

A. TUJUAN
1. Dapat merangkai rangkaian multivibrator astabil dan multivibrator monostabil
2. Dapat mengetahui bentuk gelombang keluarannya

B. DASAR TEORI

Multivibrator (MV) adalah rangkaian pembangkit pulsa yang menghasilkan keluaran


gelombang segi empat, Multivibrator dalam praktek ini diklasifikasikan menjadi MV
Astabil dan MV Monostabil

1. Multivibrator Astabil
Sering juga disebut dengan MV bergerak bebas yang menghasilkan aliran kontinyu
pulsa-pulsa

IC pewaktu 555 dapat digunakan sebagai MV Astabil

Rumus keluaran gelombang

F = 1/T

T = 1,1.(R1+R2).C

2. Multivibrator Monostabil
MV Monostabil sering juga disebut MV satu pulsa. Ketika satu pulsa dipicu maka MV
menghasilkan satu pulsa pendek
IC pewaktu 555 dapat digunakan sebagai MV Monostabil
Rumus keluaran gelombang
:
F = 1/T
T = 1,1.R1.C

C. ALAT DAN BAHAN


1. Modul Digital satu set
2. Kabel secukupnya
3. IC NE555 1 buah
4. Multimeter 1 buah
5. Kapasitor 10uF, 100uF 1 buah
6. Potensiometer 100K 2 buah

D. LANGKAH OPERASI
1. Buatlah pengawatan masing-masing percobaan dengan jumper, sesuaikan dengan
diagram pengawatan masing-masing percobaan.
2. Lakukan pengamatan, catat hasilnya pada tabel data yang ada pada jurnal.
3. Matikan dan lepaskan jumper.

E. Diagram Pengawatan MultiVibrator Astabil


F. Schematic dan PCB Layout Proteus MultiVibrator Astabil
G. Diagram Pengawatan MultiVibrator Monostabil

H. Schematic Rangkaian MultiVibrator Monostabil

I. DATA HASIL PERCOBAAN

Tabel 5-1. Tabel Frekuensi Keluaran MultiVibrator Astabil

No POT1 (K ) POT2 (K ) Frekuensi (Hz)


1 10 10 9
2 20 20 12
3 30 30 15
4 40 40 19
5 50 50 25

Tabel 5-2. Tabel Frekuensi Keluaran MultiVibrator Monostabil

No POT1 (K ) Frekuensi (Hz)


1 1 5
2 2 9
3 3 15
4 4 21
5 5 27
J. TUGAS DAN PERTANYAAN
1. Jelaskan bagaimana kesimpulan dari masing-masing multivibrator yang anda
praktekkan!.
2. Jelaskan sifat dari masing-masing multivibrator.
3. Buatlah penerapan masing-masing multivibrator.
JAWABAN:
1. Dari masing-masing multivibrator didapatkan kesimpulan bahwa Multivibrator adalah
sebuah sirkuit elektronik yang digunakan untuk bermacam-macam sistem dua
keadaan seperti osilator, pewaktu, dan register. Ini bercirikan dua peranti penguat
(transistor, tabung hampa, op-amp, dll) yang dikopel-silang oleh jaringan resistor dan
kondensator. Kemudian dari hasil data yang didapat, multivibrator astabil dan
monostabil memiliki perbedaan yaitu Multivibrator Astabil adalah rangkaian yang
secara otomatis beralih di antara dua keadaan/kondisi secara terus menerus tanpa
adanya pulsa eksternal sebagai pemicu untuk pengoperasiannya. Multivibrator Astabil
ini juga sering disebut dengan Multivibrator Free Running karena multivibrator jenis
ini menghasilkan keluaran gelombang persegi yang kontinu atau berubah
status/kondisi dengan sendirinya setelah beberapa interval waktu yang telah
ditentukan.Sedangkan Multivibrator Monostabil adalah Multivibrator yang memiliki
status stabil dan juga status kuasi-stabil. Multivibrator Monostabil memiliki input
pemicu ke satu transistor penguat. Jadi, satu transistor mengubah statusnya secara
otomatis, sementara yang lainnya membutuhkan input pemicu untuk mengubah status
kondisinya.

2. Multivibrator Astabil sifatnya adalah Interval waktu atau Jangka waktu kondisi ON
dan OFF pada Multivibrator tergantung pada konstanta waktu dari komponen yang
digunakan. Multivibrator yang terus bergantian kondisi ini dikenal sebagai status
kuasi-stabil (Quasi-Stable). Dengan demikian, Multivibrator Astabil tidak memiliki
keadaan stabil yang berjalan bergantian kondisi terus menerus antara dua
keadaan/kondisi dalam menghasilkan gelombang pulsa pada frekuensi
tetap.Sedangkan Multivibrator Monostabil sifatnya adalah Karena Multivibrator ini
menghasilkan satu Output untuk setiap pulsa pemicu, Multivibrator jenis ini dikenal
juga sebagai Multivibrator satu-shot (one-shot). Multivibrator ini tidak dapat bertahan
dalam keadaan kuasi-stabil untuk waktu yang lebih lama, tetapi dapat tetap dalam
keadaan stabil sampai pulsa pemicu diterima.

3. Dalam penerapannya, Multivibrator Astabil biasanya dapat ditemukan dalam


rangkaian penundaan dan pengaturan waktu serta dalam transmisi dan penerimaan
sinyal radio. Sedangkan Multivibrator monostabil banyak digunakan dalam sistem
analog untuk mengontrol frekuensi sinyal pada Output dan juga digunakan untuk
meregenerasi sinyal berdenyut yang terdistorsi (Distorted Pulsed Signal).

K. Kesimpulan
Jadi dapat diambil kesimpulan adalah multivibrator ini adalah perangkat atau rangkaian
elektronik yang menghasilkan gelombang non-sinusoidal seperti gelombang persegi,
gelombang persegi panjang dan gelombang gergaji. Multivibrator ini pada umumnya
digunakan di generator frekuensi, pembagi frekuensi, generator penundaan waktu dan
juga elemen memori di komputer dan lain sebagainya. Pada dasarnya, Multivibrator
adalah penguat berpasangan resistansi-kapasitansi (RC) dua tahap dengan umpan balik
positif dari output satu penguat ke input penguat lainnya. Output dari Penguat pertama
bertindak sebagai Input untuk Penguat kedua, kemudian Output dari Penguat kedua akan
masuk sebagai Input Pertama melalui jalur Umpan Balik yang telah disediakan.
PRAKTIKUM PRODI TEKNIK
SISTEM DIGITAL OTOMASI

JOB 2 :
POLITEKNIK PENDEKODEAN BCD KE DESIMAL SEMESTER III
NEGERI BALI PENDEKODEAN BCD KE SEVEN SEGMEN

A. TUJUAN
1. Dapat merangkai pendekodean BCD ke Desimal dan pendekodean BCD ke Kode
Tujuh Segmen
2. Dapat membuktikan hasil pendekodean

B. DASAR TEORI
1. Pendekodean BCD ke Desimal
Pendekode dapat dianggap sebagai kebalikan dari suatu pengkode yaitu mengubah
dari kode BCD ke Desimal.
Simbol logika untuk pendekode BCD ke Desimal

Tabel Kebenaran BCD ke Desimal

Input BCD Output Desimal


D C B A 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
L L L L L H H H H H H H H H
L L L H H L H H H H H H H H
L L H L H H L H H H H H H H
L L H H H H H L H H H H H H
L H L L H H H H L H H H H H
L H L H H H H H H L H H H H
L H H L H H H H H H L H H H
L H H H H H H H H H H L H H
H L L L H H H H H H H H L H
H L L H H H H H H H H H H L
2. Pendekodean BCD ke Kode Tujuh Segmen
Peralatan output yang sering digunakan untuk memperagakan bilangan Desimal
adalah peraga Tujuh Segmen (Seven Segment Display). Tujuh Segmen tersebut
dilabelkan dengan huruf standar dari a-g.
Simbol pendekodean BCD ke Kode Tujuh Segmen

Tabel Kebenaran BCD ke Desimal

Input BCD Output Tujuh Segmen


D C B A a b c d e f G
L L L L On On On On On On Off
L L L H Off On On Off Off Off Off
L L H L On On Off On On Off On
L L H H On On On On Off Off On
L H L L Off On On Off Off On On
L H L H On Off On On Off On On
L H H L Off Off On On On On On
L H H H On On On Off Off Off Off
H L L L On On On On On On On
H L L H On On On Off Off On On
H L H L Off Off Off On On Off On
H L H H Off Off On On Off Off On
H H L L Off On Off Off Off On On
H H L H On Off Off On Off On On
H H H L Off Off Off On On On On
H H H H Off Off Off Off Off Off Off

Dari table kebenaran diketahui bahwa penunjuk angka nol (0) adalah pada saat semua
masukan decoder berlogika rendah (low), sehingga keluaran decoder segmen a-f
berlogika tinggi (high), sedangkan keluaran segmen g berlogika low.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Modul Digital satu set
2. Kabel secukupnya
3. IC 7447 1 buah
4. IC 7442 1 buah
5. Seven segmen 1 buah
6. LED 10 buah
7. Resistor 150 ohm 10 buah

D. LANGKAH OPERASI
1. Buatlah pengawatan masing-masing percobaan dengan jumper, sesuaikan dengan
diagram pengawatan masing-masing percobaan.
2. Lakukan pengamatan, catat hasilnya pada tabel data yang ada pada jurnal.
3. Matikan dan lepaskan jumper.

Diagram Pengawatan Pendekodean BCD ke Desimal

Keterangan :
Output 0-9 dihubungkan dengan masing-masing tahanan dan LED seperti pada gambar
di bawah :
Diagram Pengawatan Pendekodean BCD ke Seven Segmen

Schematic Rangkaian Docoder Diatas

Input BCD Output Desimal


D C B A 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
L L L L 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
L L L H 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
L L H L 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
L L H H 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
L H L L 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
L H L H 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
L H H L 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
L H H H 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
H L L L 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
H L L H 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

Tabel 4-2. Pendekodean BCD ke Tujuh Segmen


Input BCD Output Tujuh Segmen
D C B A a b c d e f g
L L L L 1 2 3 4 5 6 7
L L L H 1 2 3 4 5 6 7
L L H L 1 2 3 4 5 6 7
L L H H 1 2 3 4 5 6 7
L H L L 1 2 3 4 5 6 7
L H L H 7 6 5 4 3 2 1
L H H L 7 6 5 4 3 2 1
L H H H 7 6 5 4 3 2 1
H L L L 7 6 5 4 3 2 1
H L L H 7 6 5 4 3 2 1
H L H L 6 5 4 3 2 1 0
H L H H 6 5 4 3 2 1 0
H H L L 6 5 4 3 2 1 0
H H L H 6 5 4 3 2 1 0
H H H L 6 5 4 3 2 1 0
H H H H 6 5 4 3 2 1 0

E. TUGAS DAN PERTANYAAN


1. Jelaskan bagaimana kesimpulan dari masing-masing pendekodean dari BCD ke
Desimal dan dari BCD ke Kode Tujuh Segmen yang anda praktekkan!.
2. Buatlah aplikasi masing-masing pendekodean.
JAWABAN :
1. Dari perdekodean BCD dan Seven segment, dapat diambil kesimpulan bahwa
rangkaian diatas disebut rangkaian decoder. Rangkaian Decoder adalah rangkaian
logika yang mengubah masuka kode biner N-bit ke M saluran keluaran sedemikian
rupa sehingga setiap saluran keluaran hanya satu yang akan diaktifkan dari beberapa
kemungkinan kombinasi masukan. Jadi rangkaian diatas bisa diaplikasikan dengan
seven segment lalu bisa dibuatkan papan untuk plang took atau warung atau juga
sejenisnya yang berhubungan dengan angka. Selain itu decoder ini juga bisa dijadikan
alat bermain dan belajar yang modern untuk anak-anak, contohnya dijadikan alat
belajar matematika sederhana seperti pengurangan, penjumlahan, dan lain sebagainya.
2. Untuk aplikasi pendekodean dapat membuat alat yang berfungsi sebagai alat
perhitungan dengan rangkaian decoder, contohnya mungkin kalkulator berbasis seven
segment dan menggunakan rangkaian decoder seperti diatas.

F. KESIMPULAN
Dari praktikum diatas dapat diambil kesimpulan bahwa rangkaian diatas dapat
dibuatkan berbagai alat yang berguna dan bisa diaplikasikan kedalam dunia anak-anak
sebagai sarana media pembelajaran, selain itu rangkaian diatas yang disebut rangkaian
decoder bisa juga digunakan sebagai alat perhitungan atau kalkulator untuk warung atau
warung atau warung atautook yang membutuhkan. Jadi pada kesimpulannya rangkaian
diatas sangat bermanfaat dan berguna untuk kita kaum masyarakat.
PRAKTIKUM PRODI TEKNIK
SISTEM DIGITAL OTOMASI

POLITEKNIK JOB 3 :
SEMESTER III
NEGERI BALI PENCACAH/COUNTER 4 BIT

A. TUJUAN
1. Mengetahui cara kerja pencacah 4 bit dengan FF-JK
2. Mengetahui bit bobot terkecil (LSB) dan bit bobot terbesar (MSB)

B. DASAR TEORI
Pencacah 4bit terdiri dari 4 bagian biner (D, C, B, A) yang merupakan keluaran masing-
masing FF-JK (Q), biner A merupakan bit bobot terkecil dan biner D merupakan bit bobot
terbesar.

Tabel 6.1. Urutan suatu pencacah 4 bit

Clock Pencacah Pencacah Pencacah Biner


ke - Desimal Hexa
D C B A
1 0 0 0 0 0 0
2 1 1 0 0 0 1
3 2 2 0 0 1 0
4 3 3 0 0 1 1
5 4 4 0 1 0 0
6 5 5 0 1 0 1
7 6 6 0 1 1 0
8 7 7 0 1 1 1
9 8 8 1 0 0 0
10 9 9 1 0 0 1
11 10 A 1 0 1 0
12 11 B 1 0 1 1
13 12 C 1 1 0 0
14 13 D 1 1 0 1
15 14 E 1 1 1 0
16 15 F 1 1 1 1
C. ALAT DAN BAHAN
1. Modul Digital satu set
2. Kabel secukupnya
3. IC 7473 2 buah
4. LED 4 buah

D. LANGKAH OPERASI
1. Buatlah pengawatan masing-masing percobaan dengan jumper, sesuaikan dengan
diagram pengawatan masing-masing percobaan.
2. Lakukan pengamatan, catat hasilnya pada tabel data yang ada pada jurnal.
3. Matikan dan lepaskan jumper.

Diagram pengawatan pencacah/counter 4 bit

Schematic Rangkaian Encoder


E. DATA HASIL PERCOBAAN

Tabel 6.2.Urutan suatu pencacah 4 bit

Clock Pencacah Pencacah Pencacah Biner


ke - Desimal Hexa
D C B A
1 0 0 0 0 0 0
2 1 1 0 1 0 0
3 2 2 0 0 1 0
4 3 3 0 1 1 1
5 4 4 0 0 0 0
6 5 5 0 1 0 0
7 6 6 0 0 1 0
8 7 7 0 1 1 0
9 8 8 1 0 0 1
10 9 9 1 1 0 1
11 10 A 1 0 1 0
12 11 B 1 1 1 0
13 12 C 1 0 0 0
14 13 D 1 1 0 0
15 14 E 1 0 1 0
16 15 F 1 1 1 1

TUGAS DAN PERTANYAAN


1. Apa yang dimaksud dengan bit bobot terkecil (LSB) dan bit bobot terbesar (MSB)?
2. Bagaimana cara kerja pencacah 2 bit dengan menggunakan IC 7473 (Dual FF-JK)
seperti pada percobaan job 3?
3. Buatlah rangkaian pencacah 3 bit dengan FF-JK.
JAWABAN :
1. - Pengertian MSB (Most Significan Bit)
Dalam komputasi, bit yang paling signifikan (MSB atau MSB, juga disebut bit high-
order) adalah sedikit posisi dalam bilangan biner memiliki nilai terbesar. MSB ini
kadang-kadang disebut sebagai bit paling kiri karena konvensi di notasi posisional
penulisan angka yang lebih signifikan jauh ke kiri. MSB juga dengan bit tanda dari
bilangan biner ditandatangani dalam satu atau melengkapi dua itu notasi, "1" yang
berarti negatif dan "0" yang berarti positif. Hal ini umum untuk menetapkan setiap
bit nomor posisi, mulai dari nol sampai N-1, di mana N adalah jumlah bit dalam
representasi biner digunakan. Biasanya, ini hanya eksponen untuk sedikit berat
badan yang sesuai dalam basis-2 (seperti dalam 2 31 ..2 0 ). Meskipun produsen CPU
beberapa menetapkan nomor bit sebaliknya (yang tidak sama dengan yang berbeda
endianness ), yang jelas tetap MSB bit yang paling signifikan. Ini mungkin salah satu
alasan mengapa MSB istilah ini sering digunakan sebagai pengganti dari sejumlah
bit, meskipun alasan utama mungkin bahwa representasi nomor yang berbeda
menggunakan nomor yang berbeda dari bit. Dengan ekstensi, bit paling signifikan
(jamak) adalah bit yang paling dekat dengan, dan termasuk, MSB tersebut. MSB, di
semua ibukota, juga bisa berdiri untuk "byte paling signifikan". Artinya sejajar di
atas: itu adalah byte (atauoktet ) dalam posisi nomor multi-byte yang memiliki nilai
potensi terbesar.
- Pengertian LSB (Least Signifikan Bit)
Dalam komputasi , yang paling bit signifikan (lsb) adalah bit posisi dalam sebuah
biner bilangan bulat memberikan nilai unit, yaitu, menentukan apakah jumlah yang
adalah genap atau ganjil. Lsb The kadang-kadang disebut sebagaihak-yang paling
bit, karena untuk konvensi di notasi posisioanl penulisan digit kurang signifikan
lebih lanjut ke kanan.Ini adalah analog dengan paling signifikan digit dari desimal
integer, yang merupakan digit dalam orang-orang (kanan-sebagian besar) posisi.
berlawanan (yang merupakan tidak sama dengan yang berbeda endianness ), para
LSB jangka (tentu saja) tetap tidak ambigu sebagai alias untuk unit bit.
Dengan ekstensi, para bit paling signifikan (jamak) adalah bit dari jumlah paling
dekat dengan, dan termasuk, lsb tersebut. The bit paling signifikan memiliki properti
yang berguna dari berubah dengan cepat jika nomor perubahan bahkan sedikit.
Sebagai contoh, jika 1 (biner 00000001) ditambahkan ke 3 (biner 00000011),
hasilnya akan menjadi 4 (biner 00000100) dan tiga dari bit paling signifikan akan
berubah (011 sampai 100). Sebaliknya, tiga bit paling signifikan tetap tidak berubah
(000-000). Bit yang signifikan Least sering dipekerjakan dalam generator
pseudorandom nomor , fungsi hash dan checksum .

2. Counter juga disebut pencacah atau penghitung yaitu rangkaian logika sekuensial
yang digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang diberikan pada bagian
masukan. Counter digunakan untuk berbagai operasi aritmatika, pembagi frekuensi,
penghitung jarak (odometer), penghitung kecepatan (spedometer), yang
pengembangannya digunakan luas dalam aplikasi perhitungan pada instrumen
ilmiah, kontrol industri, komputer, perlengkapan komunikasi, dan sebagainya.
Counter tersusun atas sederetan flip-flop yang dimanipulasi sedemikian rupa dengan
menggunakan peta Karnough sehingga pulsa yang masuk dapat dihitung sesuai
rancangan. Dalam perancangannya counter dapat tersusun atas semua jenis flip-flop,
tergantung karakteristik masing-masing flip-flop tersebut. Dilihat dari arah cacahan,
rangkaian pencacah dibedakan atas pencacah naik (Up Counter) dan pencacah turun
(Down Counter). Pencacah naik melakukan cacahan dari kecil ke arah besar,
kemudian kembali ke cacahan awal secara otomatis. Pada pencacah menurun,
pencacahan dari besar ke arah kecil hingga cacahan terakhir kemudian kembali ke
cacahan awal. Tiga faktor yang harus diperhatikan untuk membangun pencacah naik
atau turun yaitu (1) pada transisi mana Flip-flop tersebut aktif. Transisi pulsa dari
positif ke negatif atau sebaliknya, (2) output Flip-flop yang diumpankan ke Flip-flop
berikutnya diambilkan dari mana. Dari output Q atau Q, (3) indikator hasil cacahan
dinyatakan sebagai output yang mana. Output Q atau Q. ketiga faktor tersebut di atas
dapat dinyatakan dalam persamaan EX-OR. Secara global counter terbagi atas 2
jenis, yaitu: Syncronus Counter dan Asyncronous counter. Perbedaan kedua jenis
counter ini adalah pada pemicuannya. Pada Syncronous counter pemicuan flip-flop
dilakukan serentak (dipicu oleh satu sumber clock) susunan flip-flopnya paralel.
Sedangkan pada Asyncronous counter, minimal ada salah satu flip-flop yang clock-
nya dipicu oleh keluaran flip-flop lain atau dari sumber clock lain, dan susunan flip-
flopnya seri. Dengan memanipulasi koneksi flip-flop berdasarkan peta karnough atau
timing diagram dapat dihasilkan counter acak, shift counter (counter sebagai fungsi
register) atau juga up-down counter.

3.
F. KESIMPULAN
Jadi pada kesimpulannya, rangkaian counter atau pencacah adalah Counter merupakan
suatu sistem yang digunakan untuk melakukan pencacahan data, dalam postingan ini
akan dibahas tentang pembuatan rangkaian counter dengan menggunakan JKFF secara
sinkron dan asinkron, perbedaan counter sinkron dengan asinkron adalah dari pemberian
sumber detak rangkaiannya, jika counter sinkron maka pemberian detak untuk
mengeluarkan data pada masing-masing JKFF dilakukan secara bersamaan, tetapi pada
counter asinkron pemberian detak masing-masing JKFF dilakukan secara bergantian atau
berantai. Encoder adalah sebuah perangkat atau proses yang mengubah data dari satu
format menjadi format lainnya. Dalam dunia elektronika digital encoder merupakan
sebuah rangkaian yang yang berfungsi untuk menerjemahkan bahasa input menjadi
menjadi bit-bit biner yang dimengerti oleh perangkat pemroses data. Encoder terdiri dari
beberapa input line, akan tetapi hanya salah satu dari input tersebut yang diaktifkan dalam
waktu tertentu yang selanjutnya akan menghasilkan kode output berupa jumlah bit biner.
Secara sederhana encoder dapat diartikan membuat kode atau sandi.
PRAKTIKUM PRODI TEKNIK
SISTEM DIGITAL OTOMASI

POLITEKNIK JOB 4 :
SEMESTER III
NEGERI BALI REGISTER/MEMORY 4 BIT

A. TUJUAN
1. Mengetahui cara kerja register 4 bit dengan FF-D
2. Mengetahui pergeseran register ke kanan dan ke kiri

B. DASAR TEORI
Register/Memory 4 Bit dirangkai dengan menggunakan 4 buah FF-D. Register sering
digunakan untuk menyimpan data sesaat dalam suatu sistem digital sebelum data tersebut
diolah. Untuk membuat data n-bit diperlukan n buah flip-flop.

Gambar rangkaian register/memory 4 bit geser kanan

Tabel Kebenaran Register/Memory Geser Kanan 4 Bit

Clock Output
Clear Data
ke -
D C B A
0 0 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0
2 1 0 0 0 0 0
3 1 1 1 1 0 0
4 1 0 0 1 1 0
5 1 0 0 0 1 1
6 1 0 0 0 0 1
7 1 1 1 0 0 0
8 1 1 1 1 0 0
9 0 0 0 0 0 0
10 0 1 0 0 0 0
11 1 1 1 0 0 0
12 1 1 1 1 0 0
C. ALAT DAN BAHAN
1. Modul Digital satu set
2. Kabel secukupnya
3. IC 74194 1 buah
4. Resistor 150 ohm 4 buah
5. LED 4 buah

D. LANGKAH OPERASI
1. Buatlah pengawatan masing-masing percobaan dengan jumper, sesuaikan dengan
diagram pengawatan masing-masing percobaan.
2. Lakukan pengamatan, catat hasilnya pada tabel data yang ada pada jurnal.
3. Matikan dan lepaskan jumper.
Rangkaian register/memory 4 bit

Schematic Rangkaian Flip-Flop


E. DATA HASIL PERCOBAAN

Tabel 7-1. Tabel Kebenaran Register/Memory Geser Kanan 4 Bit

Clock Output
Clear Data
ke -
A B C D
0 0 1 0 0 0 0
1 0 0 0 1 0 0
2 1 1 0 0 1 0
3 1 0 0 1 1 0
4 1 1 0 0 0 0
5 1 0 0 1 0 1
6 1 0 0 0 1 0
7 1 1 1 1 1 0
8 1 1 1 0 0 0
9 0 0 1 1 0 0
10 0 1 1 0 1 1
11 1 0 1 1 1 0
12 1 1 1 0 0 0

TUGAS DAN PERTANYAAN


1. Bagaimana cara kerja register/memory 4 bit dengan menggunakan FF-D seperti pada
percobaan job 4?
2. Buatlah aplikasi rangkaian register/memory dengan FF-D.
JAWABAN :
1. Register adalah suatu rangkaian logika yang dibentuk oleh beberapa flip-flop atau
bistabil multivibrator (JK flip atau D flip-flop) yang disusun sedemikian rupa sehingga
mampu menyimpan dan memproses informasi dalam bentuk biner. Jumlah flip-flop
yang digunakan bergantung pada banyaknya bit dari informasi yang akan disimpan
atau diproses. Sebagai contoh register yang terdapat pada komputer digital (mini
computer) biasanya terdiri dari 16 bit. Register pada peralatan komputer berfungsi
melakukan operasi aritmatik, menyimpan perintah-perintah dan mentrasnfer data dari
satu bagian ke bagian lainnya. Pada peralatan ukur digital, register berfungsi
menyimpan data yang akan ditampilkan sehingga counter bisa melanjutkan tugasnya
tanpa kehilangan informasi sebelumnya. Dengan register kia dapat mengirim data dari
suatu unit ke unit lain.
2.

F. KESIMPULAN

Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa pada rangkaian Register adalah rangkaian logika
yang digunakan untuk menyimpan data. Dengan kata lain, register adalah rangkaian yang
tersusun dari satu atau beberapa flip-flop yang digabungkan menjadi satu. Flipflop
disebut juga sebagai register 1 bit. Jadi untuk menyimpan 4 bit data, register harus terdiri
dari 4 buah flipflop. Dari rangkaian register dapat dibuat pengaplikasiannya yaitu Serial
Input Serial Output (SISO), Serial Input Paralel Output (SIPO), Paralel Inout Paralel
Output (PIPO), Paralel Input Serial Output (PISO).

G. PENUTUP
Baik,setelah mempraktikan keempat job yang diberikan, saya sebagai mahasiswa
menjadi paham bagaimana menggunakan software Arduino dan menjadi paham apa itu
system digital. Untuk mengakhiri laporan saya selaku pembuat laporan meminta maaf
jika ada kata atau kalimat yang salah atau sulit dipahami, dan akhir kata saya ucapkan
terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai