PERCOBAAN
IC TIMER 555 ASTABLE MULTIVIBRATOR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan laboratorium
digital berjudul "IC TIMER 555 ASTABLE MULTIVIBRATOR". Laporan tentang Astable Multivibrator
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah laboratorium Elektronika.
Penulisan laporan ini memiliki tujuan untuk memahami Ic timer 555 dan memahami
penggunaan Ic timer 555 sebagai Astable multivibrator.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Inilah batasan
kesanggupan penulis dalam menulis laporan ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini.
Penulis
IC TIMER 555
ASTABLE MULTIVIBRATOR
TUJUAN :
PENDAHULUAN
a) Multivibrator bistable :
ditrigger oleh sebuah sumber dari luar (external source) pada salah satu dari dua
state digital. Ciri khas dari multivibrator ini adalah state-nya tetap bertahan pada nilai
tertentu, sampai ada trigger kembali yang mengubah ke nilai yang berlawanan. SR Flip-
flop adalah contoh multivibrator bistable. Bistable multivibrator mempunyai dua keadaan
stabil. Pulsa pemicu masukan akan menyebabkan rangkaian diasumsikan pada salah satu
kondisi stabil. Pulsa kedua akan menyebabkan terjadinya pergeseran ke kondisi stabil
lainnya. Multivibraator tipe ini hanya akan berubah keadaan jika diberi pulsa pemicu.
Multivibrator ini sering disebut sebagai flip-flop. Ia akan lompat ke satu kondisi (flip)
saat dipicu dan bergeser kembali ke kondisi lain (flop) jika dipicu. Rangkaian kemudian
menjadi stabil pada suatu kondisi dan tidak akan berubah atau toggle sampai ada perintah
dengan diberi pulsa pemicu.
b) Multivibrator astable :
adalah oscillator free running yang bergerak di dua level digital pada frekuensi
tertentu dan duty cycle tertentu. Multivibrator merupakan jenis osilator relaksasi yang
sangat penting. Rangkaian osilator ini menggunakan jaringan RC dan menghasilkan
gelombang kotak pada keluarannya.
Saat osilator terpicu untuk berubah ke suatu kondisi pengoperasian, maka pada
waktu singkat akan kembali ke titik awal pengoperasian. Konstanta waktu RC
menentukan periode waktu perubahan keadaan. Monostable multivibrator termasuk jenis
osilator triggered. Skema rangkaian monostable multivibrator diperlihatkan pada
gambar.Rangkaian memiliki dua kondisi yaitu kondisi stabil dan kondisi tak stabil.
Rangkaian akan rileks pada kondisi stabil saat tidak ada pulsa. Kondisi tak stabil
diawali dengan pulsa pemicu pada masukan. Setelah selang waktu 2 1 0,7 ´ R C ,
rangkaian kembali ke kondisi stabil. Rangkaian tidak mengalami perubahan sampai ada
pulsa pemicu yang datang pada masukan.
DASAR TEORI
Multivibrator Astable dapat dibuat dari IC timer multiguna 555. Dinamakan 555
karena di dalam chip IC-nya terdapat tiga buah resistor yang masing-masing bernilai 5
kΩ terpasang dari VCC hingga Ground. Fungsi dari ketiga resistor ini adalah sebagai
pembagi tegangan.
Apabila IC 555 tersebut digunakan sebagai multivibrator astable, maka rangkaian yang
dibuat adalah seperti gambar di atas.
Sedangkan bentuk gelombang yang dihasilkan oleh IC 555 sebagai Multivibrator Astable
adalah sebagai berikut :
Pada rangkaian ini diperlukan dua resistor, sebuah kapasitor dan sebuah sumber
daya. Keluaran diambil dari pin 3. Pin 8 sebagai +VCC dan pin 1 adalah “tanah”.
Tegangan catu DC dapat berharga sebesar 5 – 15 V. Resistor A R dihubungkan antara CC
+V dan terminal pengosongan (pin 7). Resistor B R dihubungkan antara pin 7 dengan
terminal ambang (pin 6). Kapasitor dihubungkan antara ambang pintu dan “tanah”.
Pemicu (pin 2) dan ambang pintu (pin 6) dihubungkan bersama.
Saat daya mula-mula diberikan, kapasitor akan terisi melalui A R dan B R . Ketika
tegangan pada pin 6 ada sedikit kenaikan di atas dua pertiga CC V , maka terjadi
perubahan kondisi pada komparator 1. Ini akan me-reset flip-flop dan keluarannya akan
bergerak ke positif. Keluaran (pin 3) bergerak ke “tanah” dan basis 1 Q berprategangan
maju. 1 Q mengosongkan C lewat B R ke “tanah”.
3. Osiloskop
4. Sumber Tegangan DC
5. Resistor Ra = 6K8
6. Resistor Rb = 3K3
7. Kapasitor C1 = 0.1
8. Kapasitor C2 = 0.01
9. Kabel-kabel penghubung
LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
4. Perhatian dan ukur Thigh, Tlow, T, Frekuensi (f) dan duty cycle yang terbaca pada
osiloskop.
5. Ubahlah nilai Resistor Ra, Rb, dan Kapasitor C1 untuk beberapa konfigurasi, catat hasil
pengamatan pada tabel hasil percobaan.
Hitung Ukur Hitung Ukur Hitung Ukur Hitung Ukur Hitung Ukur
RA: 6,9 7*10⁻4 2.28*10⁻4 3*10⁻4 S 9.28*10⁻4 10*10⁻4 107 1 74.45% 70%
6800 *10⁻4 S S S S S Hz KHz
RB:
3300
C1:
100nF
RA: 5.8*10⁻4 6*10⁻4 2.28*10⁻4 2.5*10⁻4 8.08*10⁻4 8.5*10⁻4 1.23 1176 71% 70%
5100 S S S S S S KHz Hz
RB:
3300
C1:
100nF
RA: 8.2*10⁻4 8*10⁻4 4.7*10⁻4 5*10⁻4 S 12.9*10⁻4 13*10⁻4 775 769 63% 61%
5100 S S S S S Hz Hz
RB:
6800
C1:
100nF
RA: 3.8*10⁻3 4*10⁻3 2.2*10⁻3 2*10⁻3 S 6*10⁻3 S 6*10⁻3 S 166 166 63% 60%
5100 S S S Hz Hz
RB:
6800
C1:
470nF
RA: 41*10⁻3 45*10⁻3 39*10⁻3 S 40*10⁻3 80*10⁻3 S 85*10⁻3 12.5 11.7 51% 50%
3K3 S S S S Hz Hz
RB:
560 K
C1:
100nF
ANALISA
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN