( MULTIVIBRATOR )
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
2021- 2022
LEMBAR PENGESAHAN
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat, nikmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan
ini dengan baik. Adapun laporan ini disusun sebagai prasyarat telah melaksanakan
praktikum Teknik Digital. Dalam usaha menyelesaikan laporan ini, penulis menyadari
sepenuhnya akan keterbatasan waktu dan pengetahuan, sehingga tanpa bantuan dan
bimbingan dari semua pihak tidaklah mungkin berhasil dengan baik. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi Rahmat-Nya agar penulisan laporan ini
dapat diselesaikan dengan baik dan memberikan kondisi kesehatan saya dalam
keadaan baik untuk dapat mengerjakan laporan ini
2. Keluarga yang telah memotivasi saya agar mengerjakan laporan ini dengan baik dan
tepat waktu
3. Teman- Teman seperjuangan yang telah memberikan pertolongan baik itu ilmu dan
motivasi semangat
Mengingat keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, maka penulis menyadari
bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, walaupun demikian penulis
berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca umumnya dan bagi
penulis khususnya.
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
PERCOBAAN 3a
MULTIVIBRATOR
3.1. TUJUAN :
Setelah melaksanakan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu :
➢ Menjelaskan prinsip kerja rangkaian multivibrator sebagai pembangkit clock
➢ Membedakan rangkaian multivibrator astable dan monostable
➢ Membuat rangkaian multivibrator astable dari IC 555
➢ Membuat rangkaian multivibrator monostable dari IC 74121
➢ Membuat rangkaian clock oscillator
3.2. PERALATAN :
1. Function Generator
2. Power Supply
3. Oscilloscope
4. Breadboard
3
a) Multivibrator bistable : ditrigger oleh sebuah sumber dari luar (external source)
pada salah satu dari dua state digital. Ciri khas dari multivibrator ini adalah state-
nya tetap bertahan pada nilai tertentu, sampai ada trigger kembali yang mengubah
ke nilai yang berlawanan. SR Flip-flop adalah contoh multivibrator bistable.
b) Multivibrator astable : adalah oscillator free running yang bergerak di dua level
digital pada frekuensi tertentu dan duty cycle tertentu.
c) Multivibrator monostable : disebut juga multivibrator one-shoot, menghasilkan
pulsa output tunggal pada waktu pengamatan tertentu saat mendapat trigger dari
luar.
3.4.1. MULTIVIBRATOR ASTABLE
Sebuah multivibrator astable sederhana (atau free-running oscillator) dapat
dibuat dari inverter Schmitt trigger 74HC14 dan rangkaian RC seperti gambar 3.1.
Sedangkan bentuk gelombang yang dihasilkan dari rangkaian pada gambar 3.1
ditunjukkan pada gambar 3.2.
4
Gambar 3.2. Bentuk gelombang dari rangkaian Oscillator gambar 3.1.
t HI RC ln 1 (1)
1 v/E
dimana :
t LO RC ln 1 (2)
1 v/E
dimana :
v VT VT dan E VT VOL
Duty Cycle adalah rasio perbandingan antara panjang gelombang kotak pada nilai HIGH
terhadap periode totalnya, dimana :
5
Gambar 3.3. IC 555 sebagai Multivibrator Astable
Sedangkan bentuk gelombang yang dihasilkan oleh IC 555 sebagai Multivibrator Astable
adalah sebagai berikut :
VCC
2/3 VCC
VC
1/3 VCC
0
-1,5 V
VOUT
0,1 V
Gambar 3.4. Bentuk gelombang yang dihasilkan dari rangkaian gambar 3.3.
Dimana ;
t RC ln 1
1 v/E
2 / 3VCC
6
sedangkan
1
tHI RA RB C ln 1 1/ 3 V CC atau tHI 0,693(RA RB
)C (6)
2 / 3VCC
Setelah tHI dan tLO didapatkan, maka nilai dari Duty Cycle dan frekuensinya dapat dicari
dari persamaan (3) dan (4).
PROSEDUR PERCOBAAN 1
1. Siapkan lebih dulu Power Supply, Oscilloscope dan Breadboard. Pada breadboard,
buatlah rangkaian seperti pada gambar 3.
7
HASIL PERCOBAAN 1
( RA = 4,7k ; RB = 10k ; C = 560pF RB = 10k ; C = 560pF )
= 4 × 1 μs
= 4 μs
= 10 × 1 μs
= 10 μs
Jadi , frekuensi ( f ) dan Duty sicle ( D ) dapat dicari ,yaitu :
= 0,071 = 71 KHz
8
= 3,88 μs
Jadi , frekuensi ( f ) dan Duty sicle ( D ) dapat dicari ,yaitu :
= 104,38 KHz
= 59,49 % persentase
kesalahan
= 47 % ( tanda ( – ) diabaikan )
= 16,2 %
9
Dengan menggunakan RA = 1k ; RB = 20k ; C = 560pF Dari
percobaan Didapatkan data sebagai berikut :
tlo = Div (pulsa low) × 1 μs
= 7 × 1 μs
= 7 μs
= 7 × 1 μs
= 7 μs
Jadi , frekuensi ( f ) dan Duty sicle ( D ) dapat dicari ,yaitu :
= 0,071 = 71 KHz
= 62,89 KHz
10
=51,19 % persentase
kesalahan
= 11,42 %
11
3.4.2. MULTIVIBRATOR MONOSTABLE
Pada multivibrator monostable, kondisi one-shoot mempunyai satu state stabil,
dimana ini terjadi jika clock berada pada negative edge trigger (tergantung jenis IC-nya).
Saat mendapat trigger, Q menjadi LOW pada panjang t tertentu (tw), selanjutnya berubah
ke nilai sebaliknya (HIGH), hingga bertemu lagi dengan negative edge trigger berikutnya
dari clock. Salah satu IC Multivibrator monostable adalah 74121. Blok diagram dasar dari
74121 seperti ditunjukkan pada gambar 3.5.
Sedangkan bentuk gelombang yang dihasilkan dari rangkaian gambar 5 adalah seperti
ditunjukkan pada gambar 3.6.
5,0 V
A1
0,0 V
5,0 V
Q
0,0 V
tw
Gambar 3.6. Bentuk gelombang yang dihasilkan dari
Multivibrator Monostable 74121
12
Sesuai dengan gambar bentuk gelombang di atas, nilai tw (yaitu peregangan pulsa
keluaran Multivibrator Monostable) adalah :
PROSEDUR PERCOBAAN 2
1. Sediakan Power Supply, Oscilloscope dan Function Generator.
2. Pada breadboard, buatlah rangkaian seperti pada gambar 3.7. Berikan nilai 1000 pF
untuk Cext dan kurang lebih 20 k untuk Rext.
3. Berikan pulsa TTL dari Function Generator dengan frekuensi 20 kHz pada IN A1 .
1000pF 20 k
IN
1
1
OUT
4. Atur V/div oscilloscope pada range 1 V/div dan Time/div pada 1 s. Hubungkan ( Q
HASIL PERCOBAAN 2
Dik : frekuensi pulsa input = 20kHz dengan Dutty cycle 50% T
= 1 / 20kHz
= 50 μs
Hasil Praktek ( Rext = 20k ; Cext = 1000pF )
= 14,80 × 1 μs
= 14,80 μs
= 35,2×1 μs
= 35,2 μs
= 0,02 = 20 KHz
= 70,4 %
14
= 14 µ𝑠
thl = T – tlo
= 50 µ𝑠 – 14 µ𝑠
= 0,02 = 20 KHz
= 72 %
persentase kesalahan
= 12 µs
tlo = 𝑇 − 𝑡ℎ𝑙
= 20 µs
= 20 µs − 12 µs
= 8 µs
tlo = 0,693 × 𝑅𝐵 × 𝐶 thl = 0,693 × (
𝑅𝐴 + 𝑅𝐵 ) × 𝐶
8 µs = 0,693 × 𝑅𝐵 × 2,2 µF µF
RB = RB = 5,24 kΩ
16
2. Dik : f = 50kHz
D awal = 80% D
akhir = 50%
thl = 𝐷 × 𝑇
= 80 % × 20 µs
= 16 µs
tlo = 𝑇 − 𝑡ℎ𝑙
= 20 µs
= 20 µs − 16 µs
= 4 µs
tw = 0,693 × 𝑅𝑒𝑥𝑡 × 𝐶𝑒𝑥𝑡 Anggap Cext = 0,001µF, maka
10 µs = 0,693 × 𝑅𝑒𝑥𝑡 × 𝐶𝑒𝑥𝑡
Rext =
RextCext
Rext =
RextCext = 14,4 µs
Rext = 14,4 kΩ
17
3.6. ANALISIS DATA
1. Pada percobaan yang telah dilakukan di proteus pada percobaan 1 dapat disimpulkan
bahwa multivibrator pada rangkaian tersebut tidak memiliki stable state dimana pada
rangkaian ini menggunakan IC 555 dimana pulsa yang dihasilkan bergantung pada
nilai resistor dan capacitor.
2. Pada percobaan ke 2 rangkaian ini disebut sebagai Multivibrator Monostable dimana
ia menghasilkan pulsa output tunggal pada saat mendapat trigger dari luar
3. Kedua rangkaian percobaan yang telah dilakukan agar mengetahui bentuk sinyal yang
keluar dari rangkaian tersebut menggunakan osiloskop.
18
KESIMPULAN
19
DAFTAR PUSTAKA
20