Anda di halaman 1dari 9

PRAKETEK PERANCANGAN SISTEM DIAGITAL

“ENCODER”

DISUSUN OLEH

NAMA : ALFI SYAHRIN

NIM : 2020204010005

PRODI : TEKNOLOGI ELEKTRONIKA

KELAS : TE 2A

DOSEN : Dr. Rahmawati, S.ST., M.T

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

TAHUN AJARAN 2022/2023


LEMBAR PENGESAHAN

Judul Pratikum : ENDCODER

Nomor Pratikum : Job 11

Nama Pratikum : ALFI SYAHRIN

NIM : 2020204010005

Tanggal Percobaan : 14 April 2022

Tanggal Penyerahan : 12 Mei 2022

Nilai :

Pemeriksa : Dr. Rahmawati, S.ST., M.T

Mengetahui,

Dosen Pengasuh Mahasiswa

Dr. Rahmawati, S.ST., M.T ALFI SYAHRIN

NIP. 19681221 199303 2 002 NIM. 2020204010005


DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan

Daftar Isi

I. Tujuan

II. Dasar Teori

III. Perangkat yang digunakan

IV. Langkah Percobaan

V.Data Hasil Percobaan

VI.Analisis

VII.Kesimpulan

Daftar Pustaka
I. Capaian Praktikum/ Kompetensi.
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa mampu:

1. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip kerja dari rangkaian Encoder.


2. Mahasiswa dapat menjalankan fungsi IC TTL Encoder

II. Dasar Teori.


Encoder adalah rangkaian berfungsi sebagai rangkaian untuk mengkodekan Input
menjadi data bilangan dengan format tertentu. Encoder dalam rangkaian data digital adalah
rangkaian kombinasi gerbang digital yang memiliki input banyak dalam bentuk line input dan
memiliki output sedikit dalam format bilangan biner. Encoder akan mengkodekan setiap jalur
input yang aktif menjadi kode bilangan biner. Dalam teori digital banyak ditemukan istilah
encoder seperti "Desimal to BCD Encoder" yang berarti rangkaian digital yang berfungsi
untuk mengkodekan line input dengan jumlah jalur input desimal (0-9) menjadi kode
bilangan biner 4 bit BCD (Binary Coded Decimal). Atau "8 line to 3 line encoder" yang
berarti angkaian encoder dengan input 8 jalur dan output 3 jalur (3 bit BCD).
Jenis encoder desimal to BCD mempunyai sepuluh jalur masukan dan empat jalur
keluaran. Rangkaian decimal to BCD Encoder IC TTL 74LS147 komersial ditunjukkan pada
gambar 1 dibawah ini.
III. Keselamatan Kerja.
Untuk menjaga keselamatan dalam melakukan praktikum:
1. Pastikan seluruh hubungan ataupun kabel yang digunakan tidak ada yang
terkelupas, terbuka dan tidak longgar.
2. Hubungkan catu daya dengan rangkaian secara benar dan pastikan nilai tegangan
yang diatur sesuai dengan spesifikasi kebutuhan rangkaian dan komponen yang
digunakan.
3. Perhatikan polaritas tegangan yang digunakan, baik sumber tegangan DC maupun
tegangan AC.
4. Pastikan pentanahan telah dilakukan dengan benar.
5. Laporkan kepada instruktur setelah selesai merakit rangkaian untuk diperiksa
kembali pengawatan yang telah dilakukan.
6. Atur posisi alat ukur seperti multimeter, osiloskop, dan generator fungsi sesuai
dengan skala besaran yang digunakan.
7. Matikan seluruh panel dan sumber tegangan setelah melakukan praktikum.

IV. Alat dan Bahan.


1. Catu Daya 5 Volt DC 1 buah
2. LED 10 buah
3. Seven Segment Common Anoda 1 buah
4. IC TTL 74LS42 (BCD to Decimal Decoder) 1 buah
5. IC TTL 74LS47 (BCD to Seven Segment Decoder) 1 buah
6. IC TTL 74LS147 (Decimal to BCD Encoder) 1 buah
7. Resistor 220 Ohm / 0,25 watt 1 buah
8. Kabel penghubung Secukupnya

V. Prosedur Praktikum.
1. Pelajari datasheet IC 74LS147.
2. Buat Rangkaian Desimal to BCD Encoder menggunakan IC 74LS147 seperti gambar
1.
3. Hubungkan input 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 pada saklar logika.
4. Hubungkan output D, C, B, A dengan indikator LED.
5. Hubungkan pin 16 dengan Vcc=5V dan pin 8 dengan ground.
6. Berikan nilai pada masukan dengan memindahkan saklar logika.
7. Masukan hasil pengamatan anda pada table 2.
VI. Data Hasil Percobaan.

VII.
Diagram

Rangkaian

VIII. Analisa Data.

Dari percobaan yang sudah dilakukan dapat diketahui bahwa terjadi pengulangan
yang secara terus menerus pada program yang dijalankan. Dalam perulanganharus ada
variable control,dimana variable tersebut yang bertugas mengontrol perulangan hingga
batas apa atau berapa perulangan bias dilakukan.
Instruksi percabangan bersyarat melakukan operasi lompat bila beberapa syarat
tertentu terpenuhi. Syarat-syarat ini tergantung dari data pada register Flag. Fungsi
tersebut menyebabkan mikrokomputer mampu menanggapi berbagai syarat yang
datangnya dari luar. Hal tersebut juga merupakan alat dalam perancangan program
iterasi (loop) atau percabangan.

IX.KESIMPULAN

Program ini sesuai dengan teori loop pada umumnya yaitu terjadi pengulangan
selama system masih berjalan. Pengulangan dengan syarat sesudah operasi Pengulangan
program bagian yang dapat dijalankan berulang-ulang disebut sebagai tubuh dari
pengulangan. Pada masing-masing pengulangan, minimal ada satu syarat loncat dan pada
setiap pelaksanaan pengulangan, syarat loncat tersebut harus diuji. Hasil pengujian akan
mempengaruhi jalannya program bagian atau tubuh pengulangan atau jalannya perintah
berikutnya.
X. Daftar Pustaka.

Budiharto, W., (2004), Elektronika Digital dan Mikroprosesor, Jakarta PT ElexMedia


Komputindo.

Maini, Anil Kumar. (2007), Digital Electronics: Principles, Devices and Applications.
Chichester: John Wiley & Sons Ltd, England.

Malvino, Albert Paul, (1994), Elektronika Komputer Digital, Edisi Kedua, Jakarta: Erlangga.

Patric, Dale R., Stephen Fardo, Vigyan Chandra (2008), Electronic digital system
fundamental, Lilburn: The Farimont Press, Inc. Predko, Myke. (2005). Digital Electronics,
New York: The Mc-Graw-Hill Company.

Satyoadi, Melani, (2003), Elektronika Digital, Yogyakarta: Andi.Tokheim. L. Roger, Sutisna,


(1996), Prinsip-prinsip Digital, edisi kedua,Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai