DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
NIM : 42118019
1A D4 TEKNIK LISTRIK
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Elektronika Digital dengan
judul : “Decoder dan Seven Segmen”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami meyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 2
D. Manfaat Penulisan............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 3
A. Decoder............................................................................................... 3
B. Seven Segment.................................................................................... 9
A. Kesimpulan......................................................................................... 16
B. Saran................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman teknologi yang ada telah
mencapai kemajuan yang sangat pesat. Di segala bidang terjadi
peningkatan dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Tidak
terkecuali di bidang elektronika, berbagai hal telah ditemukan dalam bidang
ini, mulai dari penemuan elektron yang mengalir dalam suatu rangkaian
elektronis hingga ke rangkaian rumit seperti TV, radio, komputer, dan lain
sebagainya. Namun dalam ragkaian yang dikategorikan sebagai rangkaian
arus kuat tersebut, terdapat rangkaian sederhana sebagai penyusunnya.
Decoder sangat erat hubungannya dengan rangkaian digital, karena
rangkaian ini bekerja dengan kondisi 0 atau 1, dimana decoder
mempunyai fungsi kebalikan dari encoder yaitu untuk mengembalikan kode
yang telah diubah menjadi kode asalnya. Pengembangan sistem berbasis
digital dalam rangkaian instrumentasi sungguh sangat cepat. Pengembangan
alat-alat rumah tangga, industri menengah sampai insdustri berskala besar
lebih membutuhkan instrumen atau sistem yang lebih simpel dan efiisien.
Pengembangan sistem berbasis digital dibangun untuk memenuhi kebutuhan
tersebut dan tentunya pengembangan tekhnologi modern untuk mencapai
taraf hidup yang lebih dinamis.Salah satu contoh dari sistem berbasis digital
yang sering dijumpai di lingkungan umum adalah timbangan digital yang
memang lebih efisiendan keakuratannya terjamin dibandingkan dengan yang
mekanik atau analog yang sering mengalami gangguan akibat pengaruh
lingkungan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan decoder?
1
3. Apa sajakah jenis-jenis decoder?
4. Apa yang dimaksud dengan seven segment?
5. Bagaimana cara kerja seven segment?
6. Apa saja jenis-jenis seven segment
C. Tujuan
1. Mengerti apa yang dimaksud dengan decoder
D. Manfaat
1. Sebagai median pembelajaran dan penambahan pengetahuan terkait
decoder
2. Sebagai median pembelajaran dan penambahan pengetahuan terkait
seven segment
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Decoder
a. Pengertian Decoder
Decoder merupakan suatu rangkaian kombinasional yang berfungsi
untuk mengkodekan kembali kode pada proses input menjadi data pada
outputnya. Decoder juga dapat diartikan sebagai suatu rangkaian digital
yang merubah bilangan biner menjadi bilangan decimal dimana
Rangkaian logika decoder menerima input-input dalam bentuk biner dan
mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner inputnya.
Pada dasarnya decoder merupakan kumpulan gerbang logika AND
sehingga dapat digunakan sebagai pembangkit fungsi.
Pada umumnya Decoder biasanya memiliki saluran enable. Saluran
enable berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan decoder.
Didalam Decoder Terdapat 2 jenis pengkaktifan yaitu: aktif high dan
aktif low. Pada decoder dengan saluran enable aktif high, jika enable = 0
maka decoder off. Berarti semua saluran output akan bernilai nol. Jika
enable = 1 maka decoder on dan sesuai dengan inputnya, saluran output
yang aktif akan 1, dan yang lainnya 0. Binary decoding berfungsi untuk
mengkonversi sebuah n-bit code ke dalam sebuah output yang aktif
(High/Low). Rangkaiannya dapat dibentuk menggunakan AND atau OR
gate. Jumlah masukan (input) lebih kecil dari jumlah keluaran (output).
Jika inputnya berjumlah n maka outputannya berjumlah 2n. Hanya satu
output yang aktif (high/low) dari banyak input yang diberikan.
3
b. Prinsip Kerja Decoder
Dekoder BCD ke 7 segment jenis TTL adalah rangkaian yang berfungsi
untuk mengubah kode bilangan biner BCD (Binary Coded Decimal) menjadi
data tampilan untuk penampil/display 7 segment yang bekerja pada tegangan
TTL (+5 volt DC). Dekoder BCD ke 7 segmen yang digunakan adalah jenis
TTL. Dekoder BCD ke 7 segmen jenis TTL ada beberapa macam diantaranya
keluarga IC TTL 7447 dan keluarga IC TTL 7448. Kedua IC TTL tersebut
memiliki fungsi yang sama namun peruntukannya berbeda IC 7447
digunakan untuk driver 7 segment common anoda sedangkan IC 7448
digunakan untuk driver dispaly 7 segment common cathode. IC dekoder BCD
ke 7 segment sering juga dikenal sebagai driver display 7 segment karena
selalu digunakan untuk memberikan driver sumber tegangan ke penampil 7
segment.
Jalur RBO (Riple blanking Output) yang berfungsi untuk menahan data
output ke penampil 7 segmen (disable output), jalur RBO ini akan aktif pada
sat diberikan logika LOW. Dalam aplikasi decoder, ketiga jalur kontorl (LT,
RBI dan RBO) harus diberikan logika HIGH dengan tujuan data input BCD
dapat masuk dan penampil 7 segmen dapat menerima data tampilan sesuai
data BCD yang diberikan pada jalur input. 4 Rangkaian Aplikasi Dekoder
BCD Ke 7 Segmen Common Anoda (IC 7447) TTL BCD to 7 Segment
Decoder CA, decoder BCD ke 7 segmen, aplikasi dekoder bcd ke 7 segmen,
driver penampil 7 segmen, konfigurasi penampil 7 segmen, IC 7447,
rangkaian IC7447, konfigurasi IC 7447, fungsi dekoder BCD ke 7 segment,
skema IC7447, skema driver 7 segmen comon anoda, rangkaian driver 7
segmen common anoda.
Driver display common anoda, fungsi pin 7447, fungsi kaki ic 7447
Rangkaian Aplikasi Dekoder BCD Ke 7 Segmen Common Cathoda (IC 7448)
aplikasi decoder bcd ke 7 segmen, rangkaian aplikasi dekoder bcd ke 7
segmen, skema aplikasi dekoder bcd ke 7 segmen, rangkaian IC7448, skema
ic 7448,konfigurasi ic 7448,driver dispaly 7 segmen common cathoda,
dekoder bcd ke 7 segmen common cathoda, fungsi pin ic 7448, konfiguarsi ic
4
7448, teori dekoder bcd ke 7 segmen, dekoder ttl bcd ke 7 segmen, keluarga
ic ttl 7447, 7448.
c. Jenis-Jenis Decoder
1. 1 to 2 Binary Decoder
A Y0 Y1
0 1 0
1 0 1
5
2. 2 to 4 Binary Decoder
X Y F0 F1 F2 F3
0 0 1 0 0 0
0 1 0 1 0 0
1 0 0 0 1 0
1 1 0 0 0 1
6
3. 3 to 8 Binary Decoder
X Y Z F0 F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
7
0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1
E A B D0 D1 D2 D3
1 X X 1 1 1 1
0 0 0 0 1 1 1
0 0 1 1 0 1 1
0 1 0 1 1 0 1
0 1 1 1 1 1 0
8
B. Seven Segment
a. Pengertian Seven Segment
Seven segment adalah suatu segmen-segmen yang digunakan untuk
menampilkan angka / bilangan decimal. Seven segment ini terdiri dari 7
batang LED yang disusun membentuk angka 8 dengan menggunakan
huruf a-f yang disebut dot matrix. Setiap segment ini terdiri dari 1 atau 2
LED (Light Emitting Dioda).
9
Huruf-huruf yang diperlihatkan dalam gambar tersebut ditetapkan untuk
menandai segmen-segmen tersebut. Dengan menyalakan beberapa segmen
yang sesuai, akan dapat diperagakan digit-digit dari 0 sampai 9, dan juga
bentuk huruf A sampai F (dimodifikasi). Sinyal input dari switches tidak
dapat langsung dikirimkan ke peraga 7 segmen, sehingga harus menggunakan
decoder BCD (Binary Code Decimal) ke 7 segmen sebagai antar muka.
Decoder ini terdiri dari gerbang-gerbang logika yang masukannya berupa
digit BCD dan keluarannya berupa saluran-saluran untuk mengemudikan
tampilan 7 segmen.
10
Gambar 3.2 Digit 0 Pada 7 Segment
2. Untuk menampilkan digit 1 maka deretan led yang harus dinyalakan adalah
B,C
11
4. Untuk menampilkan digit 3 maka deretan led yang harus dinyalakan adalah
A,B,C,D,G
12
Gambar 3.7 Digit 5 Pada 7 Segment
7. Untuk menampilkan digit 6 maka deretan led yang harus dinyalakan adalah
A,C,D,E,F,G
13
9. Untuk menampilkan digit 8 maka deretan led yang harus dinyalakan adalah
A,B,C,D,E,F,G
14
logika rendah (0) atau sering disebut aktif low. Kaki katoda dengan label
a sampai h sebagai pin aktifasi yang menentukan nyala LED.
2. Common Katoda
Common Katoda merupakan pin yang terhubung dengan semua kaki
katoda LED dalam seven segmen dengan common katodak akan aktif
apabila diberi logika tinggi (1) atau disebut aktif high. Kaki anoda
dengan label a sampai h sebagai pin aktifasi yang menentukan nyala
LED.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Decoder adalah suatu rangkaian logika yang mengubah suatu kode input
biner N-bit menjadi M buah jalur-jalur output sedemikian rupa sehingga
setiap jalur output hanya akan diaktifkan oleh salah satu dari
kemungkinan kombinasi-kombinasi input. Rangkaian decoder ini dapat
kita gunakan untuk mengkonversi BCD ke 7-segment. Fungsi Decoder
adalah untuk memudahkan kita dalam menyalakan seven segmen. Itu lah
sebabnya kita menggunakan decoder agar dapat dengan cepat
menyalakan seven segmen. Output dari decoder maksimum adalah 2n.
Jadi dapat kita bentuk n-to-2n decoder. Jika kita ingin merangkaian
decoder dapat kita buat dengan 3-to-8 decoder menggunakan 2-to-4
decoder. Sehingga kita dapat membuat 4-to-16 decoder dengan
menggunakan dua buah 3-to-8 decoder.
2. Seven Segment adalah komponen Elektronika yang dapat menampilkan
angka desimal melalui kombinasi-kombinasi segmennya. Seven Segment
Display pada umumnya dipakai pada Jam Digital, Kalkulator,
Penghitung atau Counter Digital, Multimeter Digital. Seven Segment
Display memiliki 7 Segmen dimana setiap segmen dikendalikan secara
ON dan OFF untuk menampilkan angka yang diinginkan. Angka-angka
dari 0 (nol) sampai 9 (Sembilan) dapat ditampilkan dengan menggunakan
beberapa kombinasi Segmen.
B. Saran
Adapun saran yang diperlukan dalam pengembangan makalah ini adalah
agar mahasiswa dan pelajar dapat lebih mengerti tentang jenis-jenis decoder
dan seven segment beserta fungsi serta kegunaan dari decoder dan seven
segment dalam kehidupan sehari-hari.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://dokumen.tips/download/link/makalah-dekoder
https://dokumen.tips/download/link/7-segment
https://adityarizki.net/tutorial-teknik-digital-decoder-7-segmen/
https://en.wikipedia.org/wiki/Binary_decoder
http://palleko.blogspot.com/2012/06/pengertian-decoder.html
https://muqayyimah.blogspot.com/2015/01/makalah-encoder-dan-decoder.html
http://elektronikaa-industri.blogspot.com/2014/03/pengertianjenis-fungsi-seven
segmen.html#.XR3c4OszbIU
17