Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

DECODER DAN SEVEN SEGMENT

DOSEN PEMBIMBING

Muh. Thahir, ST,MT

DISUSUN OLEH

Nama : Nur Akbar

NIM : 42118019

1A D4 TEKNIK LISTRIK

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Elektronika Digital dengan
judul : “Decoder dan Seven Segmen”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami meyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Makassar, 4 Juli 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR........................................................................................... ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 2
D. Manfaat Penulisan............................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 3

A. Decoder............................................................................................... 3
B. Seven Segment.................................................................................... 9

BAB III PENUTUP.............................................................................................. 16

A. Kesimpulan......................................................................................... 16
B. Saran................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman teknologi yang ada telah
mencapai kemajuan yang sangat pesat. Di segala bidang terjadi
peningkatan dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Tidak
terkecuali di bidang elektronika, berbagai hal telah ditemukan dalam bidang
ini, mulai dari penemuan elektron yang mengalir dalam suatu rangkaian
elektronis hingga ke rangkaian rumit seperti TV, radio, komputer, dan lain
sebagainya. Namun dalam ragkaian yang dikategorikan sebagai rangkaian
arus kuat tersebut, terdapat rangkaian sederhana sebagai penyusunnya.
Decoder sangat erat hubungannya dengan rangkaian digital, karena
rangkaian ini bekerja dengan kondisi 0 atau 1, dimana decoder
mempunyai fungsi kebalikan dari encoder yaitu untuk mengembalikan kode
yang telah diubah menjadi kode asalnya. Pengembangan sistem berbasis
digital dalam rangkaian instrumentasi sungguh sangat cepat. Pengembangan
alat-alat rumah tangga, industri menengah sampai insdustri berskala besar
lebih membutuhkan instrumen atau sistem yang lebih simpel dan efiisien.
Pengembangan sistem berbasis digital dibangun untuk memenuhi kebutuhan
tersebut dan tentunya pengembangan tekhnologi modern untuk mencapai
taraf hidup yang lebih dinamis.Salah satu contoh dari sistem berbasis digital
yang sering dijumpai di lingkungan umum adalah timbangan digital yang
memang lebih efisiendan keakuratannya terjamin dibandingkan dengan yang
mekanik atau analog yang sering mengalami gangguan akibat pengaruh
lingkungan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan decoder?

2. Bagaimana cara kerja decoder?

1
3. Apa sajakah jenis-jenis decoder?
4. Apa yang dimaksud dengan seven segment?
5. Bagaimana cara kerja seven segment?
6. Apa saja jenis-jenis seven segment

C. Tujuan
1. Mengerti apa yang dimaksud dengan decoder

2. Memahami proses kerja decoder

3. Mengetahui jenis-jenis decoder


4. Mengerti apa yang dimaksud dengan seven segment

5. Memahami proses kerja seven segment

6. Mengetahui jenis-jenis seven segment

D. Manfaat
1. Sebagai median pembelajaran dan penambahan pengetahuan terkait
decoder
2. Sebagai median pembelajaran dan penambahan pengetahuan terkait
seven segment

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Decoder
a. Pengertian Decoder
Decoder merupakan suatu rangkaian kombinasional yang berfungsi
untuk mengkodekan kembali kode pada proses input menjadi data pada
outputnya. Decoder juga dapat diartikan sebagai suatu rangkaian digital
yang merubah bilangan biner menjadi bilangan decimal dimana
Rangkaian logika decoder menerima input-input dalam bentuk biner dan
mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner inputnya.
Pada dasarnya decoder merupakan kumpulan gerbang logika AND
sehingga dapat digunakan sebagai pembangkit fungsi.
Pada umumnya Decoder biasanya memiliki saluran enable. Saluran
enable berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan decoder.
Didalam Decoder Terdapat 2 jenis pengkaktifan yaitu: aktif high dan
aktif low. Pada decoder dengan saluran enable aktif high, jika enable = 0
maka decoder off. Berarti semua saluran output akan bernilai nol. Jika
enable = 1 maka decoder on dan sesuai dengan inputnya, saluran output
yang aktif akan 1, dan yang lainnya 0. Binary decoding berfungsi untuk
mengkonversi sebuah n-bit code ke dalam sebuah output yang aktif
(High/Low). Rangkaiannya dapat dibentuk menggunakan AND atau OR
gate. Jumlah masukan (input) lebih kecil dari jumlah keluaran (output).
Jika inputnya berjumlah n maka outputannya berjumlah 2n. Hanya satu
output yang aktif (high/low) dari banyak input yang diberikan.

Gambar 2.1 Block Diagram Decoder

3
b. Prinsip Kerja Decoder
Dekoder BCD ke 7 segment jenis TTL adalah rangkaian yang berfungsi
untuk mengubah kode bilangan biner BCD (Binary Coded Decimal) menjadi
data tampilan untuk penampil/display 7 segment yang bekerja pada tegangan
TTL (+5 volt DC). Dekoder BCD ke 7 segmen yang digunakan adalah jenis
TTL. Dekoder BCD ke 7 segmen jenis TTL ada beberapa macam diantaranya
keluarga IC TTL 7447 dan keluarga IC TTL 7448. Kedua IC TTL tersebut
memiliki fungsi yang sama namun peruntukannya berbeda IC 7447
digunakan untuk driver 7 segment common anoda sedangkan IC 7448
digunakan untuk driver dispaly 7 segment common cathode. IC dekoder BCD
ke 7 segment sering juga dikenal sebagai driver display 7 segment karena
selalu digunakan untuk memberikan driver sumber tegangan ke penampil 7
segment.
Jalur RBO (Riple blanking Output) yang berfungsi untuk menahan data
output ke penampil 7 segmen (disable output), jalur RBO ini akan aktif pada
sat diberikan logika LOW. Dalam aplikasi decoder, ketiga jalur kontorl (LT,
RBI dan RBO) harus diberikan logika HIGH dengan tujuan data input BCD
dapat masuk dan penampil 7 segmen dapat menerima data tampilan sesuai
data BCD yang diberikan pada jalur input. 4 Rangkaian Aplikasi Dekoder
BCD Ke 7 Segmen Common Anoda (IC 7447) TTL BCD to 7 Segment
Decoder CA, decoder BCD ke 7 segmen, aplikasi dekoder bcd ke 7 segmen,
driver penampil 7 segmen, konfigurasi penampil 7 segmen, IC 7447,
rangkaian IC7447, konfigurasi IC 7447, fungsi dekoder BCD ke 7 segment,
skema IC7447, skema driver 7 segmen comon anoda, rangkaian driver 7
segmen common anoda.
Driver display common anoda, fungsi pin 7447, fungsi kaki ic 7447
Rangkaian Aplikasi Dekoder BCD Ke 7 Segmen Common Cathoda (IC 7448)
aplikasi decoder bcd ke 7 segmen, rangkaian aplikasi dekoder bcd ke 7
segmen, skema aplikasi dekoder bcd ke 7 segmen, rangkaian IC7448, skema
ic 7448,konfigurasi ic 7448,driver dispaly 7 segmen common cathoda,
dekoder bcd ke 7 segmen common cathoda, fungsi pin ic 7448, konfiguarsi ic

4
7448, teori dekoder bcd ke 7 segmen, dekoder ttl bcd ke 7 segmen, keluarga
ic ttl 7447, 7448.

c. Jenis-Jenis Decoder
1. 1 to 2 Binary Decoder

Gambar 2.2 Blok Diagram 1-to-2 Binary Decoder

Gambar 2.3. Rangkaian 1-to-2 Binary Decoder

Tabel Kebenaran 4.1 1-to-2 Binary Decoder

A Y0 Y1
0 1 0
1 0 1

5
2. 2 to 4 Binary Decoder

Gambar 2.4 Blok Diagram 2-to-4 Binary Decoder

Gambar 2.5 Rangkaian 2-to-4 Binary Decoder

Tabel Kebenaran 4.2 2-to-4 Binary Decoder

X Y F0 F1 F2 F3
0 0 1 0 0 0
0 1 0 1 0 0
1 0 0 0 1 0
1 1 0 0 0 1

6
3. 3 to 8 Binary Decoder

Gambar 2.6 Blok Diagram 2-to-4 Binary Decoder

Gambar 2.7 Rangkaian 3-to-8 Binary Decoder

Tabel Kebenaran 4.3 3-to-8 Binary Decoder

X Y Z F0 F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

7
0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1

4. 2 to 4 Decoder dengan Enable Input

Gambar 2.8 Rangkaian 2-to-4 Decoder dengan Enable Input

Tabel Kebenaran 4.4 2-to-4 Decoder dengan Enable Input

E A B D0 D1 D2 D3
1 X X 1 1 1 1
0 0 0 0 1 1 1
0 0 1 1 0 1 1
0 1 0 1 1 0 1
0 1 1 1 1 1 0

8
B. Seven Segment
a. Pengertian Seven Segment
Seven segment adalah suatu segmen-segmen yang digunakan untuk
menampilkan angka / bilangan decimal. Seven segment ini terdiri dari 7
batang LED yang disusun membentuk angka 8 dengan menggunakan
huruf a-f yang disebut dot matrix. Setiap segment ini terdiri dari 1 atau 2
LED (Light Emitting Dioda).

Gambar 3.1 Seven Segment Display

Seven segment dapat menampilkan angka-angka desimal dan beberapa


karakter tertentu melalui kombinasi aktif atau tidaknya LED
penyususnan dalam seven segment.  Untuk mempermudah pengguna
seven segment, umumnya digunakan sebuah decoder atau sebuah seven
segment driver yang akan mengatur aktif atau tidaknya led-led dalam
seven segment sesuai dengan inputan biner yang diberikan.
Piranti tampilan modern disusun sebagai pola 7 segmen atau dot matriks.
Jenis 7 segmen sebagaimana namanya, menggunakan pola tujuh batang
led yang disusun membentuk angka 8 seperti yang ditunjukkan pada
gambar di atas.

9
Huruf-huruf yang diperlihatkan dalam gambar tersebut ditetapkan untuk
menandai segmen-segmen tersebut. Dengan menyalakan beberapa segmen
yang sesuai, akan dapat diperagakan digit-digit dari 0 sampai 9, dan juga
bentuk huruf A sampai F (dimodifikasi). Sinyal input dari switches tidak
dapat langsung dikirimkan ke peraga 7 segmen, sehingga harus menggunakan
decoder BCD (Binary Code Decimal) ke 7 segmen sebagai antar muka.
Decoder ini terdiri  dari gerbang-gerbang logika yang masukannya berupa
digit BCD dan keluarannya berupa saluran-saluran untuk mengemudikan
tampilan 7 segmen.

b. Prinsip Kerja Seven Segment


Prinsip kerja dari seven segment ini adalah inputan bilangan biner pada
switch dikonversi masuk kedalam decoder, kemudian decoder mengkonversi
bilangan biner tersebut ke dalam bilangan desimal, yang mana bilangan
desimal ini akan ditampilkan pada layar seven segmen. Fungsi dari decoder
sendiri adalah sebagai pengkonversi bilangan biner ke dalam bilangan
desimal. Seven Segment Display memiliki 7 Segmen dimana setiap segmen
dikendalikan secara ON dan OFF untuk menampilkan angka yang diinginkan.
Angka-angka dari 0 (nol) sampai 9 (Sembilan) dapat ditampilkan dengan
menggunakan beberapa kombinasi Segmen. Selain 0 – 9, Seven Segment
Display juga dapat menampilkan Huruf Hexadecimal dari A sampai F.
Segmen atau elemen-elemen pada Seven Segment Display diatur menjadi
bentuk angka “8” yang agak miring ke kanan dengan tujuan untuk
mempermudah pembacaannya. Pada beberapa jenis Seven Segment Display,
terdapat juga penambahan “titik” yang menunjukan angka koma decimal.
Terdapat beberapa jenis Seven Segment Display, diantaranya adalah
Incandescent bulbs, Fluorescent lamps (FL), Liquid Crystal Display (LCD)
dan Light Emitting Diode (LED).
1. Untuk menampilkan digit 0 maka deretan led yang harus dinyalakan
adalah A,B,C,D,E,F.

10
Gambar 3.2 Digit 0 Pada 7 Segment
2. Untuk menampilkan digit 1 maka deretan led yang harus dinyalakan adalah
B,C

Gambar 3.3 Digit 1 Pada 7 Segment


3. Untuk menampilkan digit 2 maka deretan led yang harus dinyalakan adalah
A,B,D,E,G

Gambar 3.4 Digit 2 Pada 7 Segment

11
4. Untuk menampilkan digit 3 maka deretan led yang harus dinyalakan adalah
A,B,C,D,G

Gambar Digit 3.5 3 Pada 7 Segment


5. Untuk menampilkan digit 4 maka deretan led yang harus dinyalakan adalah
B,C,F,G

Gambar 3.6 Digit 4 Pada 7 Segment


6. Untuk menampilkan digit 5 maka deretan led yang harus dinyalakan adalah
A,C,D,F,G

12
Gambar 3.7 Digit 5 Pada 7 Segment
7. Untuk menampilkan digit 6 maka deretan led yang harus dinyalakan adalah
A,C,D,E,F,G

Gambar 3.8 Digit 6 Pada 7 Segment


8. Untuk menampilkan digit 7 maka deretan led yang harus dinyalakan adalah
A,B,C

Gambar 3.9 Digit 7 Pada 7 Segment

13
9. Untuk menampilkan digit 8 maka deretan led yang harus dinyalakan adalah
A,B,C,D,E,F,G

Gambar 3.10 Digit 8 Pada 7 Segment


10. Untuk menampilkan digit 9 maka deretan led yang harus dinyalakan
adalah A,B,C,D,F,G

Gambar 3.11 Digit 9 Pada 7 Segmen

c. Jenis-Jenis Seven Segment


Seven segmen terdiri dari 2 jenis, yaitu Common Anoda dan Common
Katoda.
1. Common Anoda
Common Anoda merupakan pin yang terhubung dengan semua kaki
anoda LED dalam seven segmen. Common anoda diberi tegangan VCC
dan seven segmen dengan common anoda akan aktif pada saat diberi

14
logika rendah (0) atau sering disebut aktif low. Kaki katoda dengan label
a sampai h sebagai pin aktifasi yang menentukan nyala LED.

2. Common Katoda
Common Katoda merupakan pin yang terhubung dengan semua kaki
katoda LED dalam seven segmen dengan common katodak akan aktif
apabila diberi logika tinggi (1) atau disebut aktif high. Kaki anoda
dengan label a sampai h sebagai pin aktifasi yang menentukan nyala
LED. 

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Decoder adalah suatu rangkaian logika yang mengubah suatu kode input
biner N-bit menjadi M buah jalur-jalur output sedemikian rupa sehingga
setiap jalur output hanya akan diaktifkan oleh salah satu dari
kemungkinan kombinasi-kombinasi input. Rangkaian decoder ini dapat
kita gunakan untuk mengkonversi BCD ke 7-segment. Fungsi Decoder
adalah untuk memudahkan kita dalam menyalakan seven segmen. Itu lah
sebabnya kita menggunakan decoder agar dapat dengan cepat
menyalakan seven segmen. Output dari decoder maksimum adalah 2n.
Jadi dapat kita bentuk n-to-2n decoder. Jika kita ingin merangkaian
decoder dapat kita buat dengan 3-to-8 decoder menggunakan 2-to-4
decoder. Sehingga kita dapat membuat 4-to-16 decoder dengan
menggunakan dua buah 3-to-8 decoder.
2. Seven Segment adalah komponen Elektronika yang dapat menampilkan
angka desimal melalui kombinasi-kombinasi segmennya. Seven Segment
Display pada umumnya dipakai pada Jam Digital, Kalkulator,
Penghitung atau Counter Digital, Multimeter Digital. Seven Segment
Display memiliki 7 Segmen dimana setiap segmen dikendalikan secara
ON dan OFF untuk menampilkan angka yang diinginkan. Angka-angka
dari 0 (nol) sampai 9 (Sembilan) dapat ditampilkan dengan menggunakan
beberapa kombinasi Segmen.

B. Saran
Adapun saran yang diperlukan dalam pengembangan makalah ini adalah
agar mahasiswa dan pelajar dapat lebih mengerti tentang jenis-jenis decoder
dan seven segment beserta fungsi serta kegunaan dari decoder dan seven
segment dalam kehidupan sehari-hari.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://dokumen.tips/download/link/makalah-dekoder

https://dokumen.tips/download/link/7-segment

https://adityarizki.net/tutorial-teknik-digital-decoder-7-segmen/

https://en.wikipedia.org/wiki/Binary_decoder

http://palleko.blogspot.com/2012/06/pengertian-decoder.html

https://muqayyimah.blogspot.com/2015/01/makalah-encoder-dan-decoder.html

http://elektronikaa-industri.blogspot.com/2014/03/pengertianjenis-fungsi-seven
segmen.html#.XR3c4OszbIU

17

Anda mungkin juga menyukai