Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sistem digital merupakan salah satu sistem yang digunakan dalam
pemrosesan sinyal atau data. Sistem digital bekerja dengan prinsip yang jauh
berbeda dari sistem analog. Pada sistem ini nilai keluaran yang dihasilkan
adalah pasti, karena suatu nilai dinyatakan oleh sejumlah keluaran yang
memiliki dua keadaan, yaitu 0 (off) atau 1 (on).
Sistem digital memiliki rangkaian dasar seperti gerbang logika dasar yang
dapat dibentuk menggunakan komponen elektronika. Rangkaian dasar tersebut
dibentuk pada sebuah Printed Circuit Board (PCB) yang berupa modul. Modul
ini dipasangkan pada rak sehingga dapat membentuk suatu sistem yang
lengkap. Munculnya IC (Integrated Circuit) dapat membantu untuk membuat
rangkaian dasar yang semakin lengkap.
Integrated Circuit atau disingkat dengan IC adalah Komponen
Elektronika aktif yang terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan
Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu
Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Suatu Printed Circuit
Board (PCB) dapat terdiri dari beberapa Integrated Circuit (IC) yang
merupakan suatu sistem yang lengkap. Oleh karena Integrated Circuit (IC)
merupakan bagian yang terpenting pada suatu pemrosesan rangkaian dasar pada
Printed Circuit Board (PCB), maka sebelum kita menggunakan Integrated
Circuit (IC) lakukan uji coba terlebih dahulu apakah Integrated Circuit (IC)
tesebut dalam kondisi baik atau tidak dengan melihat hasil outputnya yang akan
ditampilkan pada LCD.
LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media display
(tampilan) yang menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk menghasilkan

1
gambar yang terlihat. Untuk mengujinya diperlukan sebuah alat penguji
Integrated Circuit (IC) atau IC Tester dengan tampilan Liquid Crystal Display
(LCD).

1.2. Batasan Masalah


Untuk membatasi cakupan pembahasan masalah pada Proyek Akhir ini
maka diberikan batasan-batasan sebagai berikut :
1. IC mikrokontroller yang digunakan adalah Arduino Mega 2560.
2.Tidak membahas secara detail tentang teori dan pemograman dari Arduino
Mega 2560, hanya menggunakan bahasa Assembly.
3. Dalam pelaksanaan proyek akhir ini tidak membahas mengenai penurunan
rumus secara mendetail.
4.IC Tester ini dibatasi hanya menguji IC yang merupakan gerbang logika dasar
seperti gerbang AND, OR, NOT, NAND, NOR, XOR dan IC rangkaian
kombinasional seperti Multipkexer, Decoder, dan Data Flip – Flop.
5. IC yang akan di uji dibatasi dengan IC jenis TTL, yang memiliki kaki 14
sampai 20 pin saja dengan bentuk IC berjenis tipe PDIP-N ( Lead Ceramic
Dual-InLine Package (J) ).
6. Hasil output hanya akan ditampilkan pada LCD

1.3. Rumusan Masalah


Dalam realisasi pembuatan alat IC Tester, terdapat rumusan masalah dari
yang dihadapi antara lain:
1. Bagaimana merancang alat ini dengan menggunakan Arduino Mega 2560?
2. Bagaimana pengujian kinerja dari perangkat uji ini ?
3. Bagaimana hasil output yang dicapai dari perangkat uji ini ?

1.4. Tujuan

2
1. Sebagai bukti tentang laporan proyek tugas akhir pada Sekolah Menengah
Kejuruan 26 Jakarta.
2. Mampu menganalilis dan mengembangkan kemajuan terknologi yang
didapat dari sekolah maupun dunia industri.
3. Dapat merancang dan mensimulasikan alat uji ini dengan menggunakan
mikrokontroller AT2560.
4. Dapat melihat hasil outputnya yang hanya akan ditampilkan pada LCD
5. Memudahkan dalam melihat kondisi IC dalam keadaan baik atau tidak.
6. Memudahkan dalam mengetahui jenis IC.

1.5. Sistematika Penulisan


Adapun sistematika yang digunakan dalam menyusun laporan Project Work ini
adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab I berisi tentang latar belakang laporan, batasan masalah, rumusan masalah,
tujuan laporan dan manfaat laporan
BAB II LANDASAN TEORI
Bab II berisi tentang landasan teori.
BAB III PERANCANGAN SISTEM
Bab III berisi tentang kajian lengkap alat yang dirancang
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA IC TESTER
Bab IV berisi tentang hasil seluruh pengujian yang dilakukan pada semua
komponan IC
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V berisi tentang kesmpulan dan saran terhadap hasil pengujian yang telah
dilakukan

BAB II

3
LANDASAN TEORI

2.1 Arduino ATMEGA 2560


Atmega 2560 adalah papan mikrokontroler yang memiliki 54 pin input /
output yang terdiri dari 15 pin berfungsi sebagai output PWM, 16 pin input
analog, 4 pin UART (port serial perangkat keras), osilator kristal 16 MHz,
koneksi USB, colokan listrik, header ICSP, dan tombol reset.
Atmega 2560 ini berisi semua yang diperlukan untuk menjadi pusat
kendali suatu alat. Cukup sambungkan ke komputer dengan kabel USB atau
daya dengan adaptor AC-ke-DC atau baterai untuk memulai.

Gambar 2.1 Arduino Atmega 2560

2.2 20-Pin DIP ZIF Socket


Socket ini berfungsi untuk menghubungkan IC yang akan di cek
kondisinya. Cara Penggunaan socket ini adalah dengan meletakkan kaki IC
sesuai dengan pin ter-awal (kaki IC pertama selalu dimasukkan ke pin
pertama}. Setelah IC diletakkan di socket tekan tuas yang ada di sisi socket.
Jika tuas tidak ditekan, maka IC tidak akan terhubung dengan alat tersebut.

4
Soket ZIF 20-pin baik digunakan untuk pemrograman mikrokontroler
20 pin, termasuk perangkat 8-pin, 16-pin, dan 18-pin. Bahkan ada bar kecil
untuk menunjukkan di mana harus meletakkan IC 8 pin. Pada soket ZIF pin
sedikit lebih lebar dari pin IC biasa.

Gambar 2.2 20 – Pin Dip Zif Socket

2.3 TFT Touch Screen LCD


Papan LCD yang didalamnya terdapat TFT (Thin Film Transistor)
yang membuat perbedaan kualitas gambar, seperti kontras dan kesensitifan
dengan respon lebih cepat.
Gambar 2.4 TFT Touch Screen LCD

5
TFT juga disebut layar TFT adalah jenis layar LCD matriks aktif yang
mampu menampilkan jutaan piksel warna kontras tinggi, jelas dan cerah. TFT
digunakan dalam perangkat HDTV, monitor komputer, monitor laptop, tablet,
pemutar media pribadi, smartphone, dan bahkan ponsel berfitur. Layar TFT
pertama datang dengan model IBM ThinkPad 1992.
Teknologi TFT bekerja dengan mengendalikan kecerahan dalam sub-
piksel merah, hijau dan biru melalui transistor untuk setiap piksel pada layar.
Piksel itu sendiri tidak menghasilkan cahaya alih-alih, layar menggunakan
lampu latar untuk penerangan. Keluarga TFT juga termasuk LED, yang
merupakan jenis layar LCD yang menggunakan LED sebagai lampu latar.

2.4 4GB Micro SDHC

Micro SD (Micro Secure Digital), merupakan chip yang berfungsi


untuk menyimpan data yang dibutuhkan perangkat tersebut.

Gambar 2.5 4 Gb Micro SDHC

DHC (Secure Digital High Capacity) mampu menyediakan kapasitas 4GB


sampai 32GB.

6
2.5 6-Pin Extra Length FemaleE Header dan 8-Pin Extra Length FemaleE
Header
Konektor yang menjadi penghubung yang bisa dipasang pada pin – pin
mikrokontroler. Biasnya sering digunakan untuk lubang jumper agar kabel
jumper lebih rapih. Terdiri dari 6 dan 8 pin yang bisa digunakan secara
bersamaan.
Gambar 2.6 Pin Extra Length Female Header

2.6 Male Header Strip


Male Header Strip bentuk konektor listrik, terdiri dari satu atau lebih
baris pin male yang biasanya berjarak 2,54 milimeter (0,1 in) terpisah. Jarak
antara pin biasanya disebut pitch di komunitas elektronik. pin header sering
juga berfungsi sebagai penerima jumper.
Gambar 2.7 Male Header Strip

7
2.7 WS2812B
WS2812B adalah kontrol cerdas LED sumber cahaya yang sirkuit
kontrol dan RGB chip yang terintegrasi dalam paket dari 5050 komponen.
LED ini mencakup digital port data cerdas dan sinyal membentuk kembali
amplifikasi drive sirkuit. Dan, termasuk presisi Osilator internal dan 5 V
tegangan programmable constant curre-nt Bagian kontrol, efektif memastikan
pixel cahaya warna tinggi yang konsisten.
Gambar 2.7 WS2812B

Protokol transfer data menggunakan mode komunikasi NZR tunggal.


Setelah power-on pixel direset, DINport menerima data dari pengontrol,
piksel pertama mengumpulkan data 24bit awal kemudian dikirim ke kait data
internal,data lain yang dibentuk kembali oleh sirkuit pembentuk ulang sinyal
internal yang dikirim ke kaskade berikutnya pixel melalui port DO. Setelah
transmisi untuk setiap piksel, sinyal untuk mengurangi 24bit. pixel
mengadopsi resha otomatis. Teknologi transmisi, membuat angka kaskade
pixel tidak terbatas pada transmisi sinyal, hanya bergantung
pada kecepatan transmisi sinya

8
2.8 Resistor SMD 0805
Resistor SMD 0805 adalah komponen elektronik yang dibuat dengan
SMT (Surface Mount Teknology). Dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan pembuatan Papan Sirkuit Cetak (PCB) yang menggunakan
komponen lebih kecil dan menjadi lebih cepat, lebih efisien dan lebih murah.
Karena ukuran resistor SMD yang sangat kecil, pada resistor SMD
tidak dicetak kode warna seperti pada resistor umumnya, melainkan
dikembangkan kode baru untuk resistor SMD, yaitu dengan sistem tiga digit,
empat digit, dan sistem Electronic Industries Alliance (EIA)

Gambar 2.8 Resistor SMD 080


Ketebalan dan panjang film oksida logam ini menentukan nilai
resistansi. Ukuran 0805 menunjukkan dimensi (panjang x lebar) = 2mm
(0.08") x 1.27mm (0.05"")

2.9 PCB (Printed Circuit Board) Double Layer


PCB adalah Papan yang digunakan untuk menghubungkan komponen-
komponen Elektronika dengan lapisan jalur konduktornya.Secara struktur,
PCB seperti kue lapis yang terdiri dari beberapa lapisan dan dilaminasi
menjadi satu kesatuan yang disebut dengan PCB. Ada PCB yang berlapis satu
lapisan tembaga (Single Sided), ada juga yang berlapis dua lapisan tembaga
(double sided) dan ada juga PCB yang memiliki beberapa lapisan tembaga
atau sering disebut dengan Multilayer PCB.

9
Gambar 2.10 PCB Double Layer
Double Sided PCB atau Papan Rangkaian Cetak dua sisi adalah jenis
PCB yang terdiri dari dua lapisan tembaga. Lapisan Tembaga tersebut
tertempel di kedua sisi substrat PCB. Lubang pada PCB double sided PCB
juga berfungsi sebagai jalur penghubung antar satu lapisan tembaga di satu
sisi dengan lapisan tembaga di sisi lainnya.

2.10 Kapasitor
Kapasitor (Capacitor) atau disebut juga dengan Kondensator
(Condensator) adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan
muatan listrik dalam waktu sementara dengan satuan kapasitansinya adalah
Farad. Namun Farad adalah satuan yang sangat besar, oleh karena itu pada
umumnya Kapasitor yang digunakan dalam peralatan Elektronika adalah
satuan Farad yang dikecilkan menjadi pikoFarad, NanoFarad dan MicroFarad.

10
Gambar 2.11 Macam – macam Kapasitor
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Perancangan Sistem


1. Pembuatan dan pemasangan hardware
2. Pembuatan program
3. Upload program ke hardware
4. Pengujian sistem
5. Analisis data
6. Penulisan buku dan paper
Tahapan Perancangan IC Tester ditunjukkan pada gambar dibawah ini:

11
Gambar 3.1 Proses Perancangan IC Tester

Untuk langkah pertama dari pembuatan IC Tester adalah pembuatan


hardware yang diawali dengan pembuatan layout agar perakitan hardware lebih
mudah dan terarah, untuk mendukung atau menjadi peletakan alat-alat yang
akan digunakan pada IC Tester ini. Pada gambar 3.2 merupakan layout yang
digunakan dalam rangkaian IC Tester ini. Kemudian dilanjutkan dengan
pembuatan program. Setelah pembuatan program selesai, dilanjutkan dengan
upload program ke mikrokontroler.

Gambar 3.2 Layout

Setelah program berhasil di upload, dilakukan pengujian sistem


terhadap IC yang baik, rusak dan IC yang kehilangan kode pengenalan. Setelah
data berhasil didapat dengan mengguakan IC Tester, IC tersebut dilakukan lagi
percobaan dengan cara manual. Setelah data percobaan secara manual berhasil
didapat, dibandingkan dengan data percobaan menggunakan IC Tester,

12
dilakukan analisis data yang mana jika analisis data sudah benar dilanjutkan
dengan pembuatan buku dan paper.

Setelah program berhasil di upload, dilakukan pengujian sistem terhadap


IC yang baik, rusak dan IC yang kehilangan kode pengenalan. Setelah data
berhasil didapat dengan mengguakan IC Tester, IC tersebut dilakukan lagi
percobaan dengan cara manual. Setelah data percobaan secara manual berhasil
didapat, dibandingkan dengan data percobaan menggunakan IC Tester,
dilakukan analisis data.

Untuk langkah sistem dapat dilihat pada Flowchart dibawah ini:

13
Gambar 3.2 Flowchart Prinsip Kerja IC tester

Secara umum prinsip kerja alat ini yaitu mendeteksi seluruh isi dari IC
dengan sistem digital. IC tester ini terdiri dari beberapa unit yang terkait dalam
bidang teknik digital dan mikrokontroler. Seluruh gerbang di dalam IC tersebut
akan terdeteksi pada alat ini, jika kita salah memasukan nomor IC alat ini juga
akan mengindikasikan bahwa IC tersebut tidak ada dalam datasheet.

14
BAB IV
LCD

HASIL DAN ANALISA


menampilkan
jenis IC

4.1 Hasil Pengecekan Terhadap IC


Pengecekan terhadap IC yang hilang kode pengenalannya, pada tahap
ini IC Tester akan memberikan input serta melakukan perbandingan output
terhadap tabel kebenaran tiap jenis gerbang logika. apabila semua
perbandingan sama dengan hasil output, maka IC tersebut adalah IC yang
memiliki hasil output yang sama dengan hasil perbandingan. Apabila salah
satu gerbang pada IC rusak maka IC tersebut akan dinyatakan tidak dikenal.

4.2 Perbandingan Hasil Pengecekan Seacara Manual dan dengan IC Tester

4.2.1. Perbandingan hasil pengecekan secara manual dan dengan IC Tester

Dibawah ini merupakan hasil perbadingan pengecekan IC dengan


menggunakan IC Tester dan pengecekan secara manual :

Tipe IC Hasil Pengujian


No
Kode IC Gate IC Manual Auto

1. 7408 AND Gate IC OK IC OK

2. 7432 OR Gate IC OK IC OK

3. 7404 NOT Gate IC OK IC OK

5. 7400 NAND Gate IC OK IC OK

6. 7402 NOR Gate IC OK IC OK

7. 7486 XOR Gate IC OK IC OK

15
8. 7411 AND Gate IC OK IC OK

9. 7421 AND Gate IC OK IC OK

10. 7410 NAND Gate IC OK IC OK

11. 7420 NAND Gate IC OK IC OK

12. 74134 NAND Gate IC OK IC OK

13. 74133 NAND Gate IC OK IC OK

14. 7430 NAND Gate IC OK IC OK

15. 7427 NOR Gate IC OK IC OK

16. 7425 NOR Gate IC OK IC OK

17. 74860 NOR Gate IC OK IC OK

18. 74LS86 XOR Gate IC OK IC OK

19. 74LS54 NOR Gate IC OK IC OK

20. 74JS55 NOR Gate IC OK IC OK

21. 74LS38 NAND Gate IC OK IC OK

22. 74LS39 NAND Gate IC OK IC OK

23. 74LS40 NAND Gate IC OK IC OK

24. 74LS37 NAND Gate IC OK IC OK

Tabel 4.1 Hasil perbandingan pengecekan IC

Pada tabel diatas merupakan hasil perbandingan antara pengecekan IC


menggunakan IC Tester dengan pengecekan secara manual.

4.3 Analisa

16
4.3.1. Pengecekan Pada IC yang Baik
Input akan diberikan oleh arduino uno sesuai dengan database, hasil
output maka IC akan dinyatakan baik.

4.3.2. Pengecekan Pada IC yang Rusak


Pengecekan terhadap IC yang rusak sama halnya dengan pengecekan
pada IC yang baik. Arduino Uno akan memberikan input ke pin IC sesuai
dengan Database. Jika salah satu gerbang berbeda hasil output dengan
Database maka akan dinyatakan rusak dan IC tersebut juga dinyatakan rusak
walau masih ada beberapa gerbang yang masih baik.

4.3.3. Pengecekan Kode Pengenalan IC yang Hilang


Pada pengecekan terhadap kode pengenalan IC yang telah hilang ,
Arduino uno akan memberikan input sesuai dengan tabel kebenaran kemudian
hasil output akan diambil dan dibandingkan dengan tabel kebenaran. Pada
proses pengecekan terhadap kode pengenalan IC yang hilang, Arduino Uno
akan menggunakan semua jenis pengecekan gerbang, jika hasil output semua
baik atau sesuai dengan salah satu karakter gerbang, maka akan
menampilakan jenis IC yang dicek. Tetapi jika salah satu gerbang pada IC
rusak maka Arduino akan membaca bahwa IC tersebut tidak dikenal.

4.3.4. Pengecekan Tipe IC


Pengecekan Tipe IC sama halnya dengan pengecekan pada IC yang
baik. Pada saat IC dimasukkan pada socket yang disediakan. Arduino akan
bekerja sesuai dengan database yang tersedia di library dan memunculkan
data IC tersebut.

4.4. Anggaran Biaya

17
No. Nama Bahan Qty Jumlah Ket.

1 Arduino Atmega 2560 1 Rp 200.000  

2 20 Pin Dif ZIF Socket 1 Rp 10.000  

3 TFT Touchscreen LCD 1 Rp 75.000  

4 4GB Micro SD 1 Rp 60.000  

6 Pin Extra Length Female


5 1 Rp 2.000  
Header

8 Pin Extra Length Female


6 3 Rp 10.000  
Header

7 Male Header Strip 1 Rp 2.000  

8 WS2812B 2 Rp 3.000  

9 Resistor SMD 0805 2 Rp 3.000  

10 PCB Double Layer 1 Rp 29.000  

12 Acrylic 1 Rp 55.000  

Total Rp 449.000  

Tabel 4.2 Anggaran biay


4.5. Time Schedule

No. Rincian Kegiatan Bulan/Waktu

18
September Oktober

3 4 1 2 3 4

Penyusunan Proposal
1

Pengajuan Proposal
2

Pembuatan Coding
3

Perakitan Alat
4

Perakitan Alat
5

Penyusunan Laporan
6

Tabel 4.3 Time schedule

Keterangan :

: Progres 50%

: Progres 75%

: Progres 100%

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

19
Dalam laporan tugas akhir ini ada beberap kesimpulan yang dapat diambil :
1. Pada akhir pembuatan alat IC Tester menggunakan Arduino, telah berhasil
melakukan pengecekan terhadap IC dengan akurasi 90% dan mengetahui
jenis IC pada kode pengenalan yang hilang.
2. Perangkat hanya dapat mendeteksi untuk IC yang memiliki kaki 14 dan 16
saja.
3. IC Tester ini juga mampu digunakan sebagai IC Tester portable dengan
menggunakan Power Bank sebagai sumber dayanya.

b. Saran
Untuk pengembangan sistem lebih lanjut, maka dapat diberikan saran
sebagai berikut :
1. Kabel Jumper yang digunakan harus benar – benar baik agar tidak goyang
saat dilakukan pengujian
2. Harus lebih teliti dalam penulisan dan pembacaan program agar tidak ada
kesalahan
3. Hardware IC Tester dapat dibuat lebih mudah untuk dibawa kemana saja

LAMPIRAN

20
Lampiran 1. IC Tester

21
Lampiran 2. Kondisi IC Tester pada saat keadaan ON

Lampiran 3. Pemasangan
Resistor SMD

22
Lampiran 4. Perangkaian Kabel

23
Lampiran 5. Penyambungan Jumper PCB ke Arduino

Lampiran 6. Penyambungan LCD ke PCB

24
Lampiran 7. Penyambungan Jumper PCB ke Arduino

25

Anda mungkin juga menyukai