Anda di halaman 1dari 20

SUBTRACTOR

&
ENCODER

Mata Kuliah Sistem Digital

Dosen Pembimbing : Wawan Kurniawan, S.Kom,M.Kom

Disusun oleh :

JOKI DEWAPUTRA 41516120118

YOGADIANTO 41516120119

FACHRI HUSAINI 41516120124

MUHAMMAD ARSYAD 41516120127

PROGRAM STUDI INFORMATIKA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS MERCU BUANA


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ... ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................. 2
D. Manfaat .............. ............................................................................. 2
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian Subtractor ....................................................................... 3
B. Half Subtractor ................................................................................. 3
C. Full Subtractor .................................................................................. 7
D. Pengertian Encoder .......................................................................... 10
E. Priority Encoder ................................................................................ 11
F. Decimal to BCD Encoder .................................................................. 12
G. Oktal to Binary Encoder ................................................................... 13
H. Hexadecimal to Binary Encoder ....................................................... 14
BAB 3 PENUTUP ........................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 17

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Encoder dan
Substractor ini.

Dalam penyelesaian Laporan ini, tentunya terdapat hambatan dan kesulitan


yang dihadapi, akan tetapi berkat doa, kesabaran dan usaha yang sungguh
sungguh, serta bantuan, bimbingan dan dorongan yang diberikan oleh berbagai
pihak baik dari Dosen Pembimbing, Keluarga, dan Teman teman, sehingga semua
yang merintangi dapat teratasi.

Penulis penulis bahwa menyadari akan ketidaksempurnaan makalah ini,


olehnya itu penulus mengharapkan saran dan kritik dan yang sifatnya membangun
dari dosen pembimbing ataupun pembaca.

Akhirnya, semoga Allah SWT memberikan perlindungan kepada kita semua


dan laporan ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta , 25 Mei 2017

Kelompok 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan zaman, Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi
mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan ini sangat mempengaruhi
pengembangan di segala bidang untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tidak
terkecuali di bidang elektronika, berbagai hal telah ditemukan, mulai dari
penemuan elektron yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronis hingga ke
rangkaian rumit seperti TV, radio, komputer, dan lain sebagainya. Namun dalam
ragkaian yang dikategorikan sebagai rangkaian yang membutuhkan arus yang
kuat, terdapat rangkaian sederhana dalam penyusunanya. Untuk memahami
jenis-jenis rangkaian tersebut maka diperlukan pendalaman pembelajaran terkait
elektronika, kali ini kami akan memberikan penjelasan mengenai rangkaian
Subtractor dan Encoder.
Subtractor dan Encoder sangat erat hubungannya dengan rangkaian digital,
karena rangkaian ini bekerja dengan kondisi 0 atau 1, Subtractor merupakan
suatu rangkian Pengurangan 2 buah bilangan biner sedangkan Encoder berfungsi
untuk mengubah kode suatu bilangan digital menjadi bilangan digital lain.

B. RUMUSAN MASALAH
Berikut ini merupakan perumasan masalah yang akan diselesaikan:
1. Apa yang dimaksud dengan subtractor dan encoder?
2. Apa sajakah jenis-jenis subtractor dan encoder?
3. Bagaimana Rangkaian subtractor dan encoder?
4. Bagaimana prinsip kerja subtractor dan encoder?

1
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan ditulisnya makalah mengenai subtractor dan decoder adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui maksud dari subtractor dan encoder
2. Untuk mengetahui jenis-jenis subtractor dan encoder
3. Untuk mengetahui rangkaian subtractor dan encoder
4. Untuk mengetahui prinsip kerja dari subtractor dan encoder

D. MANFAAT
Adapun manfaat disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Dosen, Sebagai bahan tambahan dalam proses pembelajaran
2. Bagi Mahasiswa, sebagai media pembelajaran terkait subtractor dan encoder
3. Bagi Pembaca, sebagai media penambah pengetahuan terkait subtractor dan
encoder.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SUBTRACTOR
Subtractor merupakan suatu rangkaian Pengurangan 2 buah bilangan biner
yang dimana rangkian ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu half subtactor dan full
subtractor. Rangkaian half subtractor merupakan dasar untuk menyusun atau
membuat rangkaian full subtractor. Jadi untuk dapat memahami rangkaian full
subtraktor, kita wajib terlebih dahulu memahami prinsip dasar dari rangkaian half
subtractor. Berikut ini adalah penjelasan dari rangkaian half subtractor dan full
subtractor.

B. HALF SUBTRACTOR
Half Subtractor merupakan suatu rangkaian yang dapat digunakan untuk
mengurangi 1 bit bilangan biner atau implementasi dari operasi pengurangan dasar
dua bilangan biner. Half subtractor memiliki 2 buah terminal input dan 2 buah
terminal output, yaitu DIFFERENCE dan BORROW OUT.

Pada rangkaian ini tidak ada pengurangan borrow in yang dilibatkan yang
artinya pada rangkaian ini proses pengurangan belum sempurna. Berikut ini adalah
rumus dasar pengurangan biner yang dapat dilakukan oleh half subtractor. Rumus
dasar pengurangan biner:

3
Rumus dasar pengurangan di atas dapat kita gambarkan dalam bentuk tabel
kebenaran (truth table) seperti gambar berikut:

Dari tabel kebenaran terlihat bahwa pengurangan belum melibatkan adanya


borrow in. Polanya kira kira seperti bentuk berikut ini:

Contoh:

4
Dari tabel kebenaran di atas, dapatkan persamaan D dan Bout (dengan Karnaugh
Map)

Dengan demikian kita bisa merancang sebuah rangkaian pengurang seperti


gambar berikut ini:

5
Adapun simbol dari rangkaian half subtractor ini adalah seperti gambar berikut:

Skema Pengkabelan dari half subtractor adalah:

6
C. FULL SUBTRACTOR
Full Subtractor merupakan pengurangan dua buah biner yang berjumlah lebih
dari 1 bit. Hasil pengurangan dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu DIFFERENCE
dan BORROW OUT. Ketidakmampuan rangkaian half subtractor dalam
melibatkan borrow in dapat diatasi dengan menggunakan Rangkaian full subtractor.
Sesuai dengan namanya full subtractor merupakan penjumlahan penuh yang
maksudnya sudah melibatkan borrow out dan borrow in dalam prosesnya. Sehingga
proses pengurangan dapat dilakukan dengan sempurna.

Pola penguranganya dapat dilihat pada gambar berikut:

7
Pola di atas dapat kita gambarkan dengan sebuah tabel kebenaran (truth table)
berikut:

Dari tabel kebenaran, dapatkan nilai D dan Bout (menggunakan Karnaugh Map):

Dari hasil Karnaugh Map di atas kita bisa rancang sebuah rangkaian full subtractor
seperti gambar rangkaian berikut.

8
Pada dasarnya rangkaian full subtractor ini dibentuk dari dua buah half
subtractor yang masing-masing borrow outnya digabungkan dengan sebuah
gerbang or. Adapun simbol dari rangkaian full subtractor ini dapat dilihat pada
gambar berikut:

Skema Pengkabelan dari Full Subtractor adalah:

9
D. PENGERTIAN ENCODER

Encoder adalah rangkaian yang memiliki fungsi sebagai rangakain untuk


mengkodekan data input mejadi data bilangan dengan format tertentu. Encoder
dalam rangkaian digital adalah rangkaian kombinasi gerbang digital yang memiliki
input banyak dalam bentuk line input dan memiliki output sedikit dalam format
bilangan biner. Hanya salah satu dari line input tersebut diaktifkan pada waktu
tertentu, yang selanjutnya akan menghasilkan kode output N-bit. Dalam teori digital
banyak ditemukan istilah encoder seperti Desimal to BCD Encoder yang berarti
rangkaian digital yang berfungsi untuk mengkodekan line input dengan jumlah line
input desimal (0-9) menjadi kode bilangan biner 4 bit BCD (Binary Coded
Decimal). Atau 8 line to 3 line encoder yang berarti rangkaian encoder dengan
input 8 line dan output 3 line (3 bit BCD).
Terdapat 4 type encoder :
1. Priority Encoder
2. Decimal to BCD Encoder
3. Oktal to Binary Encoder
4. Hexadecimal to Binary Encoder
Dalam mendesain suatu encoder kita harus mengetahui tujuan atau spesifikasi
encoder yang diinginkan yaitu dengan :
1. Membuat tabel kenenaran dari encoder yang ingin dibuat
2. Membuat persamaan logika encoder yang diinginkan pada tabel kebenaran
3. Mengimplemenstasikan persamaan logika encoder dalam bentuk rangkaian
gerbang logika digital
Berikut blok diagram encoder.

10
E. PRIORITY ENCODER

Sebuah Priority Encoder adalah rangkaian Encoder yang mempunyai fungsi


prioritas. Operasi dari rangkaian Priority Encoder adalah sebagai berikut : Jika ada
dua atau lebih input bernilai 1 pada saat yang sama, maka input yang mempunyai
prioritas tertinggi yang akan diambil. Kondisi x adalah kondisi dont care, yang
menyatakan nilai input bisa 1 atau 0. Contoh menggunakan 4 x 2 encoder, input
D3 mempunyai prioritas tertinggi sehingga bila input ini bernilai 1 maka output
X dan Y keduanya akan bernilai 1 (11 menyatakan biner dari 3). Input D 2
mempunyai prioritas kedua, dengan output X dan Y bernilai 10 menyatakan biner
2, dimana input D2 = 1 dan D3=0. Input D1 adalah prioritas ketiga dengan
output X dan Y bernilai 01 menyatakan biner 1, dimana input D 1 =1, sedangkan
D2= D3=0. Prioritas terendah adalah input D0, yang akan memberikan output X
dan Y = 00 (menyatakan biner 0), jika input D1 bernilai 1, sedang ketiga input
lainnya bernilai 0. Berikut Tabel Kebenaran Priority Encoder.

Dari Tabel Kebenaran di atas, kemudian dibuat K-Map untuk masing-masing


output X dan Y.

11
Dari K-Map di atas, maka Rangkaian Priority Encoder.

F. DECIMAL TO BCD ENCODER

Encoder desimal ke BCD (Binary Coded Decimal) yaitu rangkaian encoder


dengan input 10 line dan output 4 bit data BCD. Dalam mendesain rangkaian
encoder desimal ke BCD langkah pertama adalah menentukan tabel kebenaran
encoder kemudian membuat persamaan logika kemudian mengimplementasikan
dalam gerbang logika digital seperti berikut.

12
Persamaan logika output encoder Desimal (10 Line) ke BCD
Y3 = X8 + X9
Y2 = X4 + X5 + X6 + X7
Y1 = X2 + X3 + X6 + X7
Y0 = X1 + X3 + X5 + X7 + X9
Rangkaian implementasi encoder Desimal (10 Line) ke BCD sesuai tabel
kebenaran.

F. OCTAL TO BINER ENCODER


ENCODER oktal ke biner ini terdiri dari delapan input, satu untuk masing-
masing dari delapan angka itu, dan tiga output yang menghasilkan bilangan
binernya yang sesuai. Rangkaian itu terdiri dari gerbang OR. Berikut tabel
kebenarannya.

13
Persamaan logika output encoder Oktal (8 Line) ke Biner
A = I4 + I5 + I6 + I7
B = I2 + I3 + I6 + I7
C = I1 + I3 + I5 + I7
Rangkaian implementasi encoder Oktal (8 Line) ke Biner sesuai tabel kebenaran.

F. HEXADECIMAL TO BINER ENCODER


ENCODER hexadecimal ke biner ini terdiri dari 16 input, satu untuk
masing-masing dari 16 inputan itu, dan 4 output yang menghasilkan bilangan
binernya yang sesuai. Rangkaian itu terdiri dari gerbang OR. Berikut tabel
kebenarannya.

14
Persamaan logika output encoder Oktal (8 Line) ke Biner
B3 = 8 + 9 + A + B + C + D + E + F
B2 = 4 + 5 + 6 + 7 + C + D + E + F
B1 = 2 + 3 + 6 + 7 + A + B + E + F
B0 = 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + B + D + F
Rangkaian implementasi encoder Hexadecimal (16 Line) ke Biner sesuai tabel
kebenaran.

15
BAB 3
PENUTUP

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan


menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan
ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.
Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga
sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://elektronika-dasar.web.id/digital-encoder/ diunggah pada 28 Agustus 2012

http://www.uniksharianja.com/2015/04/rangkaian-pengurang-subtractor.html
diunggah pada 28 April 2015
http://www.flintgroups.com/2012/10/half-subtractor-and-full-subtractor.html
diunggah pada 10 Oktober 2012
https://erlangga68.wordpress.com/2009/05/05/adder-amp-subtractor/ diunggah
pada 5 Mei 2009
wafasukses1.blogspot.com/2011/06/teori-rangkaian-aritmetika-digital.html
diunggah pada 7 Juni 2011
www.gatewan.com/2015/01/mengenal-rangkaian-subtractor.html diunggah pada
15 Januari 2015

www.academia.edu/9816472/Adder-Subtractor_1Bit diunggah 10 Maret 2016

https://donysiswandi.wordpress.com/2013/04/29/pengertian-encoder-dan-decoder/
diunggah pada 29 April 2013

tentangelektro1.blogspot.com/2014/05/encoder-dan-decoder.html diunggah pada


3 Mei 2014

rd-hiiro.blogspot.com/2013/09/pengertian-encoder-dan-decoder.html diunggah
pada 21 September 2013

17

Anda mungkin juga menyukai