ELEKTRONIKA DAYA
Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas karunia
Beliaulah Laporan Praktikum Praktek Elektronika Daya ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi baik secara
teknis maupun non teknis dalam pelaksanaan praktikum maupun dalam penulisan laporan ini,
yaitu kepada:
1. Bapak I Wayan Raka Ardan, M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro.
2. Bapak I Wayan Aryasa Wiryawan, S.T.,M.T selaku Ketua Program Studi Teknik
Listrik.
3. Bapak I Ketut Parti, S.T., M.T., selaku dosen pengampu matakuliah Elektronika Daya.
Rekan-rekan peserta praktikum Penulis menyadari bahwa laporan praktikum ini masih
memilikibanyak kekurangan, sehingga kritik dan saran dari berbagai pihakyang sifatnya
membangun sangat Penulis harapkan. Semoga laporandapat menjadi sarana informasi dan
evaluasi dalam pelaksanaanPraktek Otomasi Industri.
DENPASAR
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................4
1.2 Tujuan...............................................................................................................................4
BAB II................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..................................................................................................................................5
JOB 1-1 : KARAKTERISTIK DIAC................................................................................................5
JOB 1-2 : KARAKTERISTIK SCR.................................................................................................12
JOB 1-3: KARAKTERISTIK Triac.................................................................................................19
JOB 1-4: KARAKTERISTIK Triac.............................................................................................25
JOB 1-5: PENYALAAN SCR DENGSN SUMBER DC.............................................................28
III....................................................................................................................................................32
PENUTUP........................................................................................................................................32
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................32
3
BAB I
PENDAHULUAN
Elektronika daya merupakan bidang elektronik yang sangat luas dan cepat
perkembangannya, seiring dengan perkembangan tekhnologi, banyak komponen baru
elektronika yang telah ditemukan dan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia
khususna pengontrolan daya seperti phasa dan sinyal AC, namun disisi lain manusia
dituntut untuk beradaptasi dan menguasai masing-masing fungsi, karakteristik dan
cara kerja serta pengoperasian dari suatu komponen elektronik tersebut khususnya
bagi mahasiswa yang mengembangkan bidang studi elektronika daya. Sehingga tak
heran jika dalam setiap instansi elektronika atau suatu kampus seperti halnya pada
universitas Muhammadiah Malang memiliki beberapa laboratorium khusus jurusan
teknik elektronika yang dapat digunakan mahasiswa untuk menganalisa dan
mempelajari karakteristik dari suatu alat maupun komponen yang dirancang. Guna
merancang dan melengkapi fasilitas pembelajaran dalam elektronika daya yang
berhubungan dengan peralatan laboratorium, maka pada penyusunan skripsi ini
penyusun akan merancang alat pengontrol daya yang mengelola sinyal masukan AC
menjadi keluaran sinyal yang dapat dikontrol dan diamati dengan mudah oleh user,
dimana alat tersebut berupa pengontrol pemotongan sinyal AC dan pemotingan sinyal
AC yang dapat diseting dan diatur titik ON dan OFF-nya dari sinyal masukan AC
menjadi tegangan DC terkontrol melalui SCR. Pada pengerjaan Alat ini diambil judul
“PEMBUATAN MODUL ELEKTRONIKA 2 DAYA PERCOBAAN DC
REGULATOR CIRCUIT DAN RECTIFIER DAN PHASE CONTROL ”.
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami karakteriktik DIAC
2. Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik DIAC
3. Dapat menggambar karateristik TRIAC.
4. Menjelaskan kegunaan karakteristik TRIAC
5. Dapat mengetahui sistem penylutan Triac
4
BAB II
PEMBAHASAN
JURUSAN TEKNIK
ELEKTRONIKA DAYA
ELEKTRO
TEKNIK
POLITEKNIK JOB 1-1 : KARAKTERISTIK DIAC LISTRIK
SMT-IV
NEGERI BALI
WAKTU : 4 JAM
I. KOMPETENSI
1. Mahasiswa dapat memahami karakteriktik DIAC
2. Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik DIAC
5
Simbul dioda
Karakteristik DIAC
Sukar dilewati oleh arus dua arah, DIAC memang dimaksudkan untuk tujuan ini.
Hanya dengan tegangan breakdown tertentu barulah DIAC dapat menghantarkan arus. Arus
yang dihantarkan tentu saja bisa bolak-balik dari anoda menuju katoda dan sebaliknya. Kurva
karakteristik DIAC sama seperti TRIAC, tetapi yang hanya perlu diketahui adalah berapa
tegangan breakdown-nya.
Simbol dari DIAC adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar DIAC umumnya dipakai
sebagai pemicu SCR, TRIAC agar ON pada tegangan input tertentu yang relatif tinggi.
Contohnya adalah aplikasi dimmer lampu yang berikut pada gambar-2
6
8. Capasitor 0.22f 1 bh
9. Kit matrik 1bh
10. Kabel secukupnya
7
Gambar 4.2 Triger DIAC
V. LANGKAH KERJA
1. Buatlah rangkaian seeprti gambar 4.1
2. On kan rangkaian dan lakukan pengunguran seperti tabel 4.1 dan lakukan juga
pengukuran gambar gelombangnya. setiap terjadi perubahan tegangan.
3. Buatlah rangkain seperti gambar 4.2
4. On kan rangkaian dan lakukan pengukuran seperti gambar 4.2 dan lakukan juga
pengukuran gambar gelombang pada setiap terjadi perubahan tegangan.
V. Tabel Data percobaan
Tabel 4.1
8
2 22 15.6 0.00
3 34 20.4 4.95
4 37 20.9 6.39
Tabel 4.2
9
2 23 16.3 0.00
3 30 21.2 0.00
4 33 23.3 0.00
5 37 25.8 0.49
VI. TUGAS
1. Apa yang dimaksud DIAC?
2. Apa yang dimaksud dengan pemicu?
3. Apa pengaruh pengaruh tegangan tembus dari DIAC?
4. Kenapa karakteristik DIAC Positif dan Negatip?
JAWABAN
1. Diode Alternating Current atau sering disingkat dengan DIAC adalah komponen aktif
Elektronika yang memiliki dua terminal dan dapat menghantarkan arus listrik dari kedua arah
10
jika
11
tegangan melampui batas breakover-nya. DIAC merupakan anggota dari keluarga Thyristor,
namun berbeda dengan Thyristor pada umumnya yang hanya menghantarkan arus listrik dari
satu arah, DIAC memiliki fungsi yang dapat menghantarkan arus listrik dari kedua arahnya atau
biasanya disebut juga dengan “Bidirectional Thyristor”.
2. Pemicu adalah prosedur tersimpan dalam basis data yang secara otomatis dipanggil
setiap kali peristiwa khusus dalam basis data terjadi atau Pemicu juga bisa disebut
sumber akan terjadi suatu hal.
3. -
4. Karena diac adalah perangkat simetris, oleh karena itu ia memiliki karakteristik
yang sama untuk tegangan positif dan negatif dan tindakan resistansi negatif
inilah yang membuat Diac cocok sebagai perangkat pemicu untuk SCR atau
triac.
12
JURUSAN
ELEKTRONIKA DAYA TEKNIK
ELEKTRO
TEKNIK
POLITEKNIK JOB 1-2 : KARAKTERISTIK SCR LISTRIK
SMT-V
NEGERI BALI WAKTU : 4 JAM
I. KOMPETENSI
1. Mahasiswa dapat memahami karakteriktik DIAC
2. Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik DIAC
13
Struktur dasar thyristor adalah struktur 4 layer PNPN seperti yang ditunjukkan pada gambar-
1a. Jika dipilah, struktur ini dapat dilihat sebagai dua buah struktur junction PNP dan NPN
yang tersambung di tengah seperti pada gambar-1b. Ini tidak lain adalah dua buah transistor
PNP dan NPN yang tersambung pada masing-masing kolektor dan base. Jika divisualisasikan
sebagai transistor Q1 dan Q2, maka struktur thyristor ini dapat diperlihatkan seperti pada
gambar-2 yang berikut ini.
14
adalah tegangan minimum yang diperlukan SCR untuk menjadi ON. Sampai pada
suatu besar arus gate tertentu, ternyata akan sangat mudah membuat denga membuat
SCR on.
Dari karakteristik diatas kita dapat kita dapat mengatur sudut put penyalaan penyalaan SCR
bersasarkan nilai tegangan yang diberikan pada gate sudut penyalaan disimbulkan demgan α dan
sudut pemadaman dengan β.
Beberapa SCR dan Terminologi
Apabila dihubungkan dengan sumber tegangan DC maka arusnya akan diteruskan dari Anoda ke
Katoda atau dengan catatan Anoda di hubungkan dengan polaritas positif (+), Katoda dengan
polaritas negatif (-) dan di triger pada Gate nya dengan pentriger Gate lebih positif terhadap katoda.
15
Gate di
Triger (-) Maka Anoda-Katoda Off
16
8. reisistor 100 ohn 1 bh
9. Capasitor 0.22mf 1 bh
10. Kit matrik 1 bh
11. Kabel secukupnya
IV. DIAGRAM RANGKAIAN
V. LANGKAH KERJA
a. Buatlah rangkaian seprti gambar 3.1
b. On kan rangkaian dan lakukan pengukuran seperti tabel 5.1 dan lakukan
juga pengukuran gambar gelombangnya. setiap terjadi aerubahan
tegangan.
c. Aturlah sumber tegangan ac dari tegangan yang paling rendah sampai
tegangan yang tertinggi seperti pada tabel.
d. Amati saat SCR mulai On ukur tenggangannya dan gambar pula
gambar gelombangnya.
17
V. Tabel Data percobaan
Tabel 4.1
No VS Vc1( volt) Vg ( Volt) VAK( Volt) Gambar Gel
(volt)
1 20 0,04 00,02 0,02
VI. TUGAS
1. Apa yang dimaksud SCR?
2. Apa yang dimaksud dengan pemicu?
3. Apa pengaruh pengaruh tegangan tembus dari DIAC terhadap SCR?
4. Bagaimana pengaruh IG pemicu terhadap SCR?
VII. JAWABAN
18
2. Pemicu adalah prosedur tersimpan dalam basis data yang secara otomatis
dipanggil setiap kali peristiwa khusus dalam basis data terjadi atau Pemicu juga
bisa disebut sumber akan terjadi suatu hal.
3. Fffff
4. Pada saat kaki Gate diberikan tegangan positif sebagai pemicu (trigger), SCR
akan menghantarkan arus listrik dari Anoda (A) ke Katoda (K). Sekali SCR
mencapai keadaan “ON” maka selamanya akan ON meskipun tegangan positif
yang berfungsi sebagai pemicu (trigger) tersebut dilepaskan.
19
JURUSAN TEKNIK
ELEKTRONIKA DAYA ELEKTRO
TEKNIK
JOB 1-3: KARAKTERISTIK Triac LISTRIK
POLITEKNIK
SMT-V
NEGERI BALI WAKTU : 4 JAM
I .KOMPETENSI
Boleh dikatakan SCR adalah thyristor yang uni-directional, karena ketika ON hanya
bisa melewatkan arus satu arah saja yaitu dari anoda menuju katoda. Struktur TRIAC
sebenarnya adalah sama dengan dua buah SCR yang arahnya bolak-balik dan kedua gate-nya
disatukan. Simbol TRIAC ditunjukkan pada gambar-6. TRIAC biasa juga disebut thyristor bi-
directional.
TRIAC bekerja mirip seperti SCR yang paralel bolak-balik, sehingga dapat melewatkan arus
dua arah. Kurva karakteristik dari TRIAC adalah seperti pada gambar-7 berikut ini.
20
Gambar Karakteristik TRIAC
Pada datasheet akan lebih detail diberikan besar parameter-parameter seperti Vbo dan -Vbo,
lalu IGT dan -IGT, Ih serta -Ih dan sebagainya.
Umumnya besar parameter ini simetris antara yang plus dan yang minus. Dalam perhitungan
desain, bisa dianggap parameter ini simetris sehingga lebih mudah di hitung
Silikon control rectifier( SCR) penyearah terkemudi yang paling dikenal adalah sbb:
Bersifat satu arah ( arus mengalir dari anoda ke katoda).
Punya 3 terminal anoda katoda dan gerbang (pintu).
Digolongkan kedalam Thyristor trioda penyumbat terbalik.
AFG DE lorenso 1 bh
21
SCR 1 bh
DIAC 2 bh
AVO meter 2 bh
Osciloskop 2 chanel digital 1 bh
Resistor 1 k Ohm 2 bh
Resistor 470 ohm 1 bh
reisistor 100 ohn 1 bh
Capasitor 0.22mf 1 bh
Kit matrik 1 bh
Kabel secukupnya
Gambar 4.1
V. Langkah Kerja
22
2. On kan rangkaian dan lakukan pengukuran seperti tabel 6.1 dan lakukan juga
pengukuran gambar gelombangnya. setiap terjadi perubahan tegangan.
3. Aturlah sumber tegangan ac dari tegangan yang paling rendah sampai tegangan
yang tertinggi seperti pada tabel.
4. .Amati saat SCR mulai On ukur tenggangannya dan gambar pula gambar gelombangnya.
Tabel 5.1
23
VII Pertanyan
VIII Jawaban
Jadi, ini semua tentang perbedaan antara diac dan triac, cara kerja dan karakteristiknya.
Setelah semua pembahasan di atas akhirnya kita dapat menyimpulkan bahwa diac dan
triac
24
sangat berguna untuk aplikasi power elektronik untuk keperluan pengontrolan. Kami harap
Anda mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang konsep ini.
2. Untuk menyalakan TRIAC, tegangan / pulsa gerbang positif atau negatif harus
disuplai ke pin gerbang TRIAC. Saat memicu salah satu dari dua SCR di dalam,
TRIAC mulai bekerja berdasarkan polaritas terminal MT1 dan MT2. Jika MT2 positif
dan MT1 negatif maka SCR pertama bekerja dan jika terminal MT2 negatif dan MT1
positif maka SCR kedua bekerja.
3. Triac berfungsi sebagai saklar otomatis dalam sebuah rangkaian, berbeda dengan
transistor yang banyak digunakan sebagai penguat. Dalam hal ini triac memiliki
sistem yang lebih kompleks, sehingga memerlukan aplikasi yang tepat supaya dapat
bekerja optimal dalam rangkaian sesuai peruntukannya.
25
ELEKTRONIKA DAYA JURUSAN TEKNIK
ELEKTRO
I .KOMPETENSI
Pada datasheet akan lebih detail diberikan besar parameter-parameter seperti V dan -
bo
V , lalu I dan -I , I serta -I dan sebagainya. Umumnya besar parameter ini simetris antara
bo GT GT h h
yang plus dan yang minus. Dalam perhitungan desain, bisa dianggap parameter ini simetris
sehingga lebih mudah di hitung
26
Gambar Fisik dari TIAC
Silikon control rectifier( SCR) penyearah terkemudi yang paling dikenal adalah sbb:
Bersifat satu arah ( arus mengalir dari anoda ke katoda).
Punya 3 terminal anoda katoda dan gerbang (pintu).
Digolongkan kedalam Thyristor trioda penyumbat terbalik
AFG DE lorenso 1 bh
TRIAC 1bh
DIAC 2
bh
AVO meter 2 bh
Osciloskop 2 chanel digital 1 bh
Resistor 1 k Ohm 2 bh
Resistor 470 ohm 1 bh
reisistor 100 ohn 1 bh
Capasitor 0.22μf 1 bh
Kit matrik 1 bh
Kabel secukupnya
IV.Diagram Rangkaian
Gambar 4.1
R1 R2 B
C
470R 1k
D1
V1 U1
T410-600H
DIAC
R3
C1 1k
0.022u
28
3. Aturlah sumber tegangan ac dari tegangan yang paling rendah sampai tegangan
yang tertinggi seperti pada tabel.
4. .Amati saat SCR mulai On ukur tenggangannya dan gambar pula
gambar gelombangnya.
VII Pertanyan
Jawab :
1. TRIAC adalah salah satu thyristor yang memiliki karakteristik bidirectional. Karakter
bidirectional tersebut karena TRIAC dapat mengalirkan arus dalam 2 arah dari Anoda ke Katoda
atau sebaliknya dari Katoda ke Anoda.
2. Untuk menyalakan TRIAC, tegangan / pulsa gerbang positif atau negatif harus
disuplai ke pin gerbang TRIAC. Saat memicu salah satu dari dua SCR di dalam,
TRIAC mulai bekerja berdasarkan polaritas terminal MT1 dan MT2. Jika MT2 positif
dan MT1 negatif maka SCR pertama bekerja dan jika terminal MT2 negatif dan MT1
positif maka SCR kedua bekerja.
3.Triac berfungsi sebagai saklar otomatis dalam sebuah rangkaian, berbeda dengan
transistor yang banyak digunakan sebagai penguat. Dalam hal ini triac memiliki
sistem yang lebih kompleks, sehingga memerlukan aplikasi yang tepat supaya dapat
bekerja optimal dalam rangkaian sesuai peruntukannya.
29
ELEKTRONIKA DAYA JURUSAN TEKNIK
ELEKTRO
I .KOMPETENSI
Silicon Controlled Rectifier (SCR) adalah bagian dari rangkaian elektronika yang
berfungsi sebagai saklar atau pengendali. SCR juga memiliki kemampuan untuk
mengendalikan tegangan atau daya sehingga alat tersebut dikenal juga dengan istilah
controller atau pengendali.
Prinsip kerja SCR yaitu untuk mengalirkan arus dari anoda ke katoda:
1. Agar SCR dapat bekerja, maka Anda perlu mengaktifkan arus listrik agar
masuk melalui terminal gate. Arus listrik ini akan masuk melalui tahanan,
kemudian memicu trigger.
2. Kondisi trigger akan membuat tegangan yang semula PNPN (Positif Negatif
Positif Negatif) akan diubah menjadi PN saja. Ketika arus melalui terminal
gate kemudian memicu trigger, maka otomatis SCR akan aktif dan
menghubungkan terminal anoda dan katoda.
3. Namun, meskipun arus yang memicu trigger pada gerbang gate sudah habis
atau dihentikan, SCR masih terus dalam kondisi ON dan akan terus aktif.
4. Dan untuk dapat menonaktifkannya, maka arus yang berasal dari anoda ke
katoda harus disetting agar berada dalam titik nol (holding current). Nah ketika
dalam kondisi holding current, barulah alat tersebut dapat diubah dari yang
semula ON akan bisa menjadi OFF.
30
ABC
D
+88.8 RV1
AC Amps
L1 200k
220V
+88.8
AC Volts
R1
1k R2
270k
D1
U1
V1 +88.8
AC mA
T405Q-600B
DB3
C1 C2
0.022u 0.022u
7. Amper meter 1 bh
8. Volt meter 1 bh
V. Langkah Kerja
1. Buatlah rangkaian seperti gambar 5.1
2.On kan rangkaian dan lakukan pengukuran seperti tabel 6.1 dan
lakukan juga pengukuran gambar gelombangnya. setiap terjadi perubahan tegangan.
3. Aturlah sumber tegangan ac dari tegangan yang paling rendah sampai tegangan yang
tertinggi seperti pada tabel.
4..Amati saat SCR mulai On ukur tenggangannya dan gambar pula
gambar gelombangnya.
Tabel 6.1
VII Pertanyan
VIII Jawaban
31
1. Karakteristik V-I dari TRIAC yaitu :
Triac dirancang dengan dua SCR yang dibuat dalam arah yang berlawanan dalam
32
kristal. Karakteristik operasi triac di kuadran 1 dan 3 serupa tetapi untuk arah aliran
arus dan tegangan yang diberikan.
Karakteristik VI dari triac di kuadran pertama dan ketiga pada dasarnya sama dengan
karakteristik SCR di kuadran pertama.
Ia dapat difungsikan dengan tegangan kontrol gerbang +Ve atau –Ve tetapi pada
operasi tipikal umumnya tegangan gerbang adalah +Ve di kuadran pertama dan -Ve di
kuadran ketiga.
Tegangan supply triac untuk ON tergantung pada arus gerbang. Ini memungkinkan
penggunaan triac untuk mengatur daya AC pada beban dari nol hingga daya penuh
secara halus dan permanen tanpa kehilangan kontrol perangkat.
2. Jadi, ini semua tentang perbedaan antara diac dan triac, cara kerja dan
karakteristiknya. Setelah semua pembahasan di atas akhirnya kita dapat
menyimpulkan bahwa diac dan triac sangat berguna untuk aplikasi power elektronik
untuk keperluan pengontrolan. Kami harap Anda mendapatkan pemahaman yang
lebih baik tentang konsep ini.
3. Untuk menyalakan TRIAC, tegangan / pulsa gerbang positif atau negatif harus
disuplai ke pin gerbang TRIAC. Saat memicu salah satu dari dua SCR di dalam,
TRIAC mulai bekerja berdasarkan polaritas terminal MT1 dan MT2. Jika MT2 positif
dan MT1 negatif maka SCR pertama bekerja dan jika terminal MT2 negatif dan MT1
positif maka SCR kedua bekerja.
33
4. Triac berfungsi sebagai saklar otomatis dalam sebuah rangkaian, berbeda dengan
transistor yang banyak digunakan sebagai penguat. Dalam hal ini triac memiliki
sistem yang lebih kompleks, sehingga memerlukan aplikasi yang tepat supaya dapat
bekerja optimal dalam rangkaian sesuai peruntukannya.
34
III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Diac adalah dioda AC yang dipasang berlawan dua buah dioda biasa. Diac juga
tidak memiliki gate dan digunakan sebagai pemicu ( penyulut) bagi rangkain yang
memakai thyristor. Diac bekerja pada daerah positip dan negative. Diac berada
pada daerah Off sampai ada tegangan yang melebihi tegangan break Over yang
diberikan padanya, yang menyebabkan diac berpindah dari keadaan Off menjadi
On, Diac digunakan pada rangkain daya untuk mendapatkan rangakain Effetif Turn
ON Thyristor. Gambar dibawah ini adalah symbol dari DIAC.
35