Anda di halaman 1dari 6

Berikut ini merupakan beberapa usaha / cara-cara untuk mencegah terjadinya

kecelakaan dalam manuver.

Potensi Bahaya Yang


No
Dapat Menimbulkan Pencegahan Kecelakaan Keterangan
Urut
Kecelakaan
I. Yang disebabkan oleh
UNSAFE ACT.

1. Perintah manuver a. Isi perintah manuver harus jelas


kurang jelas / kurang menyebutkan :
bisa dimengerti oleh  Nama pemberi perintah (kode
Penerima Perintah panggilan yang telah
(operator) ditetapkan)
 Nama yang menerima perintah
(kode panggilan : yang telah
ditetapkan)
 Nama peralatan yang diminta
untuk dimanuver :
- Penghantar, Trafo,
Penyulang, Gardu,dsb.
 Jenis Perintah Manuver :
- Ditutup / dimasukkan
- Dibuka / dikeluarkan
 Maksud / alasan manuver
Hal-hal lain yang dianggap
perlu
2. Salah melaksanakan
b. Konfirmasikan kembali perintah
Perintah Manuver
manuver tersebut, ke Pemberi
Perintah (Pengatur / Dispatcher),
sehingga perintah dapat
dimengerti dengan baik dan jelas
maksud serta tujuannya.
c. Salah satu penyebab kesalahan
manuver adalah karena
Pelaksana Manuver,
(Operator/Petugas) " lupa ", dan
tidak memahami terhadap isi
perintah manuver, oleh karena itu
perintah manuver harus dicatat
dalam buku khusus / buku catatan
manuver
d. Buku catatan manuver tersebut
harus dibawa ke lokasi / tempat
peralatan yang akan dimanuver,
sebagai panduan untuk
Potensi Bahaya Yang
No
Dapat Menimbulkan Pencegahan Kecelakaan Keterangan
Urut
Kecelakaan

e. Pahami dengan seksama isi


perintah manuver dan jika kurang
jelas / kurang bisa dimengerti agar
ditanyakan / dikonfirmasikan lagi
ke Pemberi Perintah Manuver
(dispatcher). Perintah Manuver
dapat dilaksanakan setelah
perintah tersebut jelas dan bisa
dimengerti.
f. Pelaksana Manuver harus
menggunakan alat-alat pelindung
diri yang telah disediakan
g. Pelaksanaan Manuver agar
diawasi oleh Pengawas Manuver.

3. Melaksanakan a. Dalam melaksanakan manuver


Menuver dengan cara Pelaksana Manuver harus selalu
yang tidak aman waspada terhadap bahaya-
(ceroboh) dan tidak bahaya yang bisa muncul dan
sesuai dengan selalu penuh kehati-hatian.
prosedur / SOP yang b. Bersikap tenang dan aman serta
berlaku tidak ceroboh
c. Jangan melaksanakan manuver
dengan sikap yang tidak aman,
misalnya sambil bergurau /
bercanda, dsb
d. Pelaksana Manuver agar selalu
menjaga jarak aman
e. Pelaksanaan Manuver harus
sesuai dengan prosedur / SOP
yang berlaku
f. Gunakan alat-alat pelindung diri
yang telah disediakan
g. Pelaksanaan manuver agar
diawasi oleh Pengawas Manuver
h. Sebelum memasukkan
PMT/PMS/LBS/PTS, Petugas
harus mengecek dulu apakah
Instalasi / peralatan sudah siap
untuk diberi tegangan ?
i. Pelaksanaa manuver agar diawasi
oleh Pengawas Manuver (tidak
dilakukan seorang diri), kecuali
pada hal-hal khusus yang masih
bisa dipertanggung jawabkan.
j. Pakailah alat-alat pelindung diri
yang telah disediakan

Potensi Bahaya Yang


No
Dapat Menimbulkan Pencegahan Kecelakaan Keterangan
Urut
Kecelakaan

II Yang disebabkan oleh


UNSAFE CONDITION

1. Adanya tegangan / a. Pelaksana Manuver selalu


arus listrik yang menjaga jarak aman. (selalu
membahayakan (TR, berada di daerah aman)
TM, TT, TET) b. Pelaksana Manuver harus
menggunakan alat-alat pelindung
diri yang telah disediakan
c. Pelaksana Manuver tidak boleh
berada di daerah berbahaya,
apalagi sampai menyentuh
peralatan yang bertegangan
d. Pelaksana Manuver jangan sampai
keliru dalam membuka / menutup
PMT, PMS/PTS/LBS, Fuse
maupun PMS tanah
e. Sebelum mengeluarkan PMS Rel,
maupun PMS Kabel, Pelaksana
Manuver harus mengecek dulu
secara visual, apakah PMTnya
sudah terbuka atau belum (pada GI
sisi 20 kV)
f. Antara PMT, PMS dan PMS Tanah
sebaiknya dilengkapi dengan
sistem interlock, sehingga
kesalahan operasi / salah urutan
dapat dihindari (pada GI sisi 20 kV)
g. Sebelum memasukkan PMS
tanah/ground lokal Petugas harus
mengecek dulu tegangan, apakah
betul-betul sudah bebas atau
belum (gunakan tester Tegangan
Tinggi)

2. Adanya kebakaran / a. Pada waktu menutup


ledakan / semburan api (memasukkan kembali) PMT yang
pada beberapa trip (jatuh) karena suatu gangguan,
peralatan seperti PMT, maka operator dan petugas lainnya
PMS, CT, harus berhati-hati dan tidak boleh
PT ,LBS,PTS,FCO,DS berada dalam jarak dekat dengan
B peralatan tersebut, karena
beberapa kasus menunjukkan
bahwa sering ada ledakkan /
semburan api pada PMT yang
dicoba dimasukkan (ditutup)
kembali setelah menjalani
gangguan / trip (pada GI sisi 20 kV)

Anda mungkin juga menyukai