Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM DIGITAL

OLEH:
I GDE WISNU KUSUMA WARDANA
2115344036

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMASI


POLITEKNIK NEGERI BALI
BADUNG
2022
DAFTAR ISI
JOB 1 :.....................................................................................................................4
MULTIVIBRATOR ASTABIL DAN MONOSTABIL......................................4
1.1 TUJUAN........................................................................................................4
1.2 DASAR TEORI............................................................................................4
1.3 ALAT DAN BAHAN....................................................................................5
1.4 LANGKAH OPERASI.................................................................................5
1.5 GAMBAR PERCOBAAN...........................................................................5
1.6 DATA HASIL PERCOBAAN.....................................................................6
1.7 ANALISA PERCOBAAN............................................................................7
1.8 KESIMPULAN.............................................................................................8
JOB 2 :.....................................................................................................................9
PENDEKODEAN BCD KE DESIMAL DAN SEVEN SEGMEN....................9
2.1 TUJUAN........................................................................................................9
2.2 DASAR TEORI............................................................................................9
2.3 ALAT DAN BAHAN..................................................................................10
2.4 GAMBAR RANGKAIAN..........................................................................10
2.5 DIAGRAM PENGAWATAN....................................................................10
2.6 LANGKAH KERJA...................................................................................11
2.7 KESELAMATAN KERA..........................................................................12
2.8 TEBEL KEBENARAN..............................................................................12
2.9 ANALISA....................................................................................................13
2.10 Kesimpulan...............................................................................................14
JOB 3 :...................................................................................................................15
PENCACAH ATAU COUNTER 4 BIT.............................................................15
3.1 TUJUAN......................................................................................................15
3.2 DASAR TEORI..........................................................................................15
3.3 ALAT DAN BAHAN..................................................................................16
3.4 LANGKAH OPERASI...............................................................................16
3.5 GAMBAR PERCOBAAN.........................................................................16
3.6 ANALISA....................................................................................................17
3.7 KESIMPULAN...........................................................................................17
JOB 4 :
REGISTER ATAU MEMORY4 BIT
4.1 TUJUAN
4.2 DASAR TEORI
4.3 ALAT DAN BAHAN
4.4 LANGKAH OPERASI
4.5 GAMBAR PERCOBAAN
4.6 ANALISA
4.7 KESIMPULAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan
Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
laporan yang berjudul “Laporan Praktikum Sistem Digital” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Sistem Digital. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang gerbang
logika di dunia elektronika bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak pengajar mata kuliah sistem
digital yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni ini.

Tabanan, Rabu 28 Desember 2022

I Gde Wisnu Kusuma Wardana


PRAKTIKUM PRODI TEKNIK
SISTEM DIGITAL OTOMASI

JOB 1 :
POLITEKNIK MULTIVIBRATOR ASTABIL SEMESTER III
NEGERI BALI MULTIVIBRATOR MONOSTABIL

A. TUJUAN
1. Dapat merangkai rangkaian multivibrator astabil dan multivibrator monostabil
2. Dapat mengetahui bentuk gelombang keluarannya

B. DASAR TEORI
Multivibrator (MV) adalah rangkaian pembangkit pulsa yang menghasilkan keluaran
gelombang segi empat, Multivibrator dalam praktek ini diklasifikasikan menjadi MV
Astabil dan MV Monostabil
1. Multivibrator Astabil
Sering juga disebut dengan MV bergerak bebas yang menghasilkan aliran kontinyu
pulsa-pulsa
IC pewaktu 555 dapat digunakan sebagai MV Astabil

Rumus keluaran gelombang

F = 1/T

T = 1,1.(R1+R2).C
2.Multivibrator Monostabil
MV Monostabil sering juga disebut MV satu pulsa. Ketika satu pulsa dipicu maka
MV menghasilkan satu pulsa pendek

IC pewaktu 555 dapat digunakan sebagai MV Monostabil

Rumus keluaran gelombang :


F = 1/T
T = 1,1.R1.C

C. ALAT DAN BAHAN


1. Modul Digital satu set
2. Kabel secukupnya
3. IC NE555 1 buah
4. Multimeter 1 buah
5. Kapasitor 10uF, 100uF 1 buah
6. Potensiometer 100K 2 buah

D. LANGKAH OPERASI
1. Buatlah pengawatan masing-masing percobaan dengan jumper, sesuaikan dengan
diagram pengawatan masing-masing percobaan.
2. Lakukan pengamatan, catat hasilnya pada tabel data yang ada pada jurnal.
Matikan dan lepaskan jumper.

E. Diagram Pengawatan MultiVibrator Astabil


F. Schematic dan PCB Layout Proteus MultiVibrator Astabil

G. Diagram Pengawatan MultiVibrator Monostabil


H. Schematic Dan PCB Layout Rangkaian MultiVibrator Monostabil
I. DATA HASIL PERCOBAAN

Tabel 5-1. Tabel Frekuensi Keluaran MultiVibrator Astabil

No POT1 (K) POT2 (K) Frekuensi (Hz)


1 10 10 9
2 20 20 12
3 30 30 15
4 40 40 19
5 50 50 25

Tabel 5-2. Tabel Frekuensi Keluaran MultiVibrator Monostabil

No POT1 (K) Frekuensi (Hz)


1 1 5
2 2 9
3 3 15
4 4 21
5 5 27
J. TUGAS DAN PERTANYAAN
1. Jelaskan bagaimana kesimpulan dari masing-masing multivibrator yang anda
praktekkan!.
2. Jelaskan sifat dari masing-masing multivibrator.
3. Buatlah penerapan masing-masing multivibrator.
Jawaban dari pertanyaan

1. Dari masing-masing multivibrator didapatkan kesimpulan bahwa Multivibrator adalah


sebuah sirkuit elektronik yang digunakan untuk bermacam-macam sistem dua keadaan
seperti osilator, pewaktu, dan register. Ini bercirikan dua peranti penguat (transistor,
tabung hampa, op-amp, dll) yang dikopel-silang oleh jaringan resistor dan kondensator.
Kemudian dari hasil data yang didapat, multivibrator astabil dan monostabil memiliki
perbedaan yaitu Multivibrator Astabil adalah rangkaian yang secara otomatis beralih di
antara dua keadaan/kondisi secara terus menerus tanpa adanya pulsa eksternal sebagai
pemicu untuk pengoperasiannya. Multivibrator Astabil ini juga sering disebut dengan
Multivibrator Free Running karena multivibrator jenis ini menghasilkan keluaran
gelombang persegi yang kontinu atau berubah status/kondisi dengan sendirinya setelah
beberapa interval waktu yang telah ditentukan.Sedangkan Multivibrator Monostabil
adalah Multivibrator yang memiliki status stabil dan juga status kuasi-stabil.
Multivibrator Monostabil memiliki input pemicu ke satu transistor penguat. Jadi, satu
transistor mengubah statusnya secara otomatis, sementara yang lainnya membutuhkan
input pemicu untuk mengubah status kondisinya.

2. Multivibrator Astabil sifatnya adalah Interval waktu atau Jangka waktu kondisi ON dan
OFF pada Multivibrator tergantung pada konstanta waktu dari komponen yang
digunakan. Multivibrator yang terus bergantian kondisi ini dikenal sebagai status kuasi-
stabil (Quasi-Stable). Dengan demikian, Multivibrator Astabil tidak memiliki keadaan
stabil yang berjalan bergantian kondisi terus menerus antara dua keadaan/kondisi dalam
menghasilkan gelombang pulsa pada frekuensi tetap.Sedangkan Multivibrator
Monostabil sifatnya adalah Karena Multivibrator ini menghasilkan satu Output untuk
setiap pulsa pemicu, Multivibrator jenis ini dikenal juga sebagai Multivibrator satu-shot
(one-shot). Multivibrator ini tidak dapat bertahan dalam keadaan kuasi-stabil untuk
waktu yang lebih lama, tetapi dapat tetap dalam keadaan stabil sampai pulsa pemicu
diterima.

3. Dalam penerapannya, Multivibrator Astabil biasanya dapat ditemukan dalam rangkaian


penundaan dan pengaturan waktu serta dalam transmisi dan penerimaan sinyal radio.
Sedangkan Multivibrator monostabil banyak digunakan dalam sistem analog untuk
mengontrol frekuensi sinyal pada Output dan juga digunakan untuk meregenerasi sinyal
berdenyut yang terdistorsi (Distorted Pulsed Signal).
L. Kesimpulan
Jadi dapat diambil kesimpulan adalah multivibrator ini adalah adalah perangkat
atau rangkaian elektronik yang menghasilkan gelombang non-sinusoidal seperti gelombang
persegi, gelombang persegi panjang dan gelombang gergaji. Multivibrator ini pada umumnya
digunakan di generator frekuensi, pembagi frekuensi, generator penundaan waktu dan juga
elemen memori di komputer dan lain sebagainya. Pada dasarnya, Multivibrator adalah penguat
berpasangan resistansi-kapasitansi (RC) dua tahap dengan umpan balik positif dari output satu
penguat ke input penguat lainnya. Output dari Penguat pertama bertindak sebagai Input untuk
Penguat kedua, kemudian Output dari Penguat kedua akan masuk sebagai Input Pertama melalui
jalur Umpan Balik yang telah disediakan.
PRAKTIKUM PRODI TEKNIK
SISTEM DIGITAL OTOMASI

JOB 2 :
POLITEKNIK PENDEKODEAN BCD KE DESIMAL SEMESTER III
NEGERI BALI PENDEKODEAN BCD KE SEVEN SEGMEN

A. TUJUAN
1. Dapat merangkai pendekodean BCD ke Desimal dan pendekodean BCD ke Kode Tujuh
Segmen
2. Dapat membuktikan hasil pendekodean

B. DASAR TEORI
1. Pendekodean BCD ke Desimal
Pendekode dapat dianggap sebagai kebalikan dari suatu pengkode yaitu mengubah
dari kode BCD ke Desimal.
Simbol logika untuk pendekode BCD ke Desimal

Tabel Kebenaran BCD ke Desimal

Input BCD Output Desimal


D C B A 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
L L L L L H H H H H H H H H
L L L H H L H H H H H H H H
L L H L H H L H H H H H H H
L L H H H H H L H H H H H H
L H L L H H H H L H H H H H
L H L H H H H H H L H H H H
L H H L H H H H H H L H H H
L H H H H H H H H H H L H H
H L L L H H H H H H H H L H
H L L H H H H H H H H H H L
2. Pendekodean BCD ke Kode Tujuh Segmen
Peralatan output yang sering digunakan untuk memperagakan bilangan Desimal adalah
peraga Tujuh Segmen (Seven Segment Display). Tujuh Segmen tersebut dilabelkan
dengan huruf standar dari a-g.

Simbol pendekodean BCD ke Kode Tujuh Segmen

Tabel Kebenaran BCD ke Desimal

Input BCD Output Tujuh Segmen


D C B A a b c d e f G
L L L L On On On On On On Off
L L L H Off On On Off Off Off Off
L L H L On On Off On On Off On
L L H H On On On On Off Off On
L H L L Off On On Off Off On On
L H L H On Off On On Off On On
L H H L Off Off On On On On On
L H H H On On On Off Off Off Off
H L L L On On On On On On On
H L L H On On On Off Off On On
H L H L Off Off Off On On Off On
H L H H Off Off On On Off Off On
H H L L Off On Off Off Off On On
H H L H On Off Off On Off On On
H H H L Off Off Off On On On On
H H H H Off Off Off Off Off Off Off

Dari table kebenaran diketahui bahwa penunjuk angka nol (0) adalah pada saat semua
masukan decoder berlogika rendah (low), sehingga keluaran decoder segmen a-f
berlogika tinggi (high), sedangkan keluaran segmen g berlogika low.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Modul Digital satu set
2. Kabel secukupnya
3. IC 7447 1 buah
4. IC 7442 1 buah
5. Seven segmen 1 buah
6. LED 10 buah
7. Resistor 150 ohm 10 buah

D. LANGKAH OPERASI
1. Buatlah pengawatan masing-masing percobaan dengan jumper, sesuaikan dengan
diagram pengawatan masing-masing percobaan.
2. Lakukan pengamatan, catat hasilnya pada tabel data yang ada pada jurnal.
3. Matikan dan lepaskan jumper.

Diagram Pengawatan Pendekodean BCD ke Desimal

Keterangan :
Output 0-9 dihubungkan dengan masing-masing tahanan dan LED seperti pada gambar di
bawah :
Diagram Pengawatan Pendekodean BCD ke Seven Segmen

Schematic dan PCB Layout Rangkaian Docoder Diatas


Input BCD Output Desimal
D C B A 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
L L L L 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
L L L H 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
L L H L 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
L L H H 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
L H L L 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
L H L H 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
L H H L 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
L H H H 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
H L L L 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
H L L H 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

Tabel 4-2. Pendekodean BCD ke Tujuh Segmen

Input BCD Output Tujuh Segmen


D C B A a b c d e f g
L L L L 1 2 3 4 5 6 7
L L L H 1 2 3 4 5 6 7
L L H L 1 2 3 4 5 6 7
L L H H 1 2 3 4 5 6 7
L H L L 1 2 3 4 5 6 7
L H L H 7 6 5 4 3 2 1
L H H L 7 6 5 4 3 2 1
L H H H 7 6 5 4 3 2 1
H L L L 7 6 5 4 3 2 1
H L L H 7 6 5 4 3 2 1
H L H L 6 5 4 3 2 1 0
H L H H 6 5 4 3 2 1 0
H H L L 6 5 4 3 2 1 0
H H L H 6 5 4 3 2 1 0
H H H L 6 5 4 3 2 1 0
H H H H 6 5 4 3 2 1 0

E. TUGAS DAN PERTANYAAN


1. Jelaskan bagaimana kesimpulan dari masing-masing pendekodean dari BCD ke
Desimal dan dari BCD ke Kode Tujuh Segmen yang anda praktekkan!.
2. Buatlah aplikasi masing-masing pendekodean.
Jawaban :
1. Dari perdekodean BCD dan Seven segment, dapat diambil kesimpulan bahwa
rangkaian diatas disebut rangkaian decoder. Rangkaian Decoder adalah rangkaian
logika yang mengubah masuka kode biner N-bit ke M saluran keluaran sedemikian
rupa sehingga setiap saluran keluaran hanya satu yang akan diaktifkan dari beberapa
kemungkinan kombinasi masukan. Jadi rangkaian diatas bisa diaplikasikan dengan
seven segment lalu bisa dibuatkan papan untuk plang took atau warung atau juga
sejenisnya yang berhubungan dengan angka. Selain itu decoder ini juga bisa dijadikan
alat bermain dan belajar yang modern untuk anak-anak, contohnya dijadikan alat
belajar matematika sederhana seperti pngurangan,penjumlahan, perkalian ataupun
pembagian.
2. Untuk aplikasi pendekodean dapat membuat alat yang berfungsi sebagai alat
perhitungan dengan rangkaian decoder, contohnya mungkin kalkulator berbasis seven
segment dan menggunakan rangkaian decoder seperti diatas.

F. KESIMPULAN
Dari praktikum diatas dapat diambil kesimpulan bahwa rangkaian diatas dapat dibuatkan
berbagai alat yang berguna dan bisa diaplikasikan kedalam dunia anak-anak sebagai sarana
media pembelajaran, selain itu rangkaian diatas yang disebut rangkaian decoder bisa juga
digunakan sebagai alat perhitungan atau kalkulator unutk warung atau took membutuhkan. Jadi
pada kesimpulannya rangkaian diatas sangat bermanfaat dan berguna untuk kita kaum
masyarakat
PRAKTIKUM PRODI TEKNIK
SISTEM DIGITAL OTOMASI

POLITEKNIK JOB 3 :
SEMESTER III
NEGERI BALI PENCACAH/COUNTER 4 BIT

A. TUJUAN
1. Mengetahui cara kerja pencacah 4 bit dengan FF-JK
2. Mengetahui bit bobot terkecil (LSB) dan bit bobot terbesar (MSB)

B. DASAR TEORI
Pencacah 4 bit terdiri dari 4 bagian biner (D, C, B, A) yang merupakan keluaran masing-
masing FF-JK (Q), biner A merupakan bit bobot terkecil dan biner D merupakan bit
bobot terbesar.

Tabel 6.1. Urutan suatu pencacah 4 bit

Clock Pencacah Pencacah Pencacah Biner


ke - Desimal Hexa
D C B A
1 0 0 0 0 0 0
2 1 1 0 0 0 1
3 2 2 0 0 1 0
4 3 3 0 0 1 1
5 4 4 0 1 0 0
6 5 5 0 1 0 1
7 6 6 0 1 1 0
8 7 7 0 1 1 1
9 8 8 1 0 0 0
10 9 9 1 0 0 1
11 10 A 1 0 1 0
12 11 B 1 0 1 1
13 12 C 1 1 0 0
14 13 D 1 1 0 1
15 14 E 1 1 1 0
16 15 F 1 1 1 1
C. ALAT DAN BAHAN
1. Modul Digital satu set
2. Kabel secukupnya
3. IC 7473 2 buah
4. LED 4 buah

D. LANGKAH OPERASI
1. Buatlah pengawatan masing-masing percobaan dengan jumper, sesuaikan dengan
diagram pengawatan masing-masing percobaan.
2. Lakukan pengamatan, catat hasilnya pada tabel data yang ada pada jurnal.
3. Matikan dan lepaskan jumper.

Diagram pengawatan pencacah/counter 4 bit


Schematic dan PCB Layout Rangkaian Encoder
DATA HASIL PERCOBAAN

Tabel 6.2.Urutan suatu pencacah 4 bit

Clock Pencacah Pencacah Pencacah Biner


ke - Desimal Hexa
D C B A
1 0 0 0 0 0 0
2 1 1 0 1 0 0
3 2 2 0 0 1 0
4 3 3 0 1 1 1
5 4 4 0 0 0 0
6 5 5 0 1 0 0
7 6 6 0 0 1 0
8 7 7 0 1 1 0
9 8 8 1 0 0 1
10 9 9 1 1 0 1
11 10 A 1 0 1 0
12 11 B 1 1 1 0
13 12 C 1 0 0 0
14 13 D 1 1 0 0
15 14 E 1 0 1 0
16 15 F 1 1 1 1
TUGAS DAN PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan bit bobot terkecil (LSB) dan bit bobot terbesar (MSB)?
2. Bagaimana cara kerja pencacah 2 bit dengan menggunakan IC 7473 (Dual FF-JK)
seperti pada percobaan job 3?
3. Buatlah rangkaian pencacah 3 bit dengan FF-JK.
JAWABAN :
1.
- Pengertian MSB (Most Significan Bit)
Dalam komputasi, bit yang paling signifikan (MSB atau MSB, juga disebut bit high-
order) adalah sedikit posisi dalam bilangan biner memiliki nilai terbesar. MSB ini
kadang-kadang disebut sebagai bit paling kiri karena konvensi di notasi posisional
penulisan angka yang lebih signifikan jauh ke kiri. MSB juga dengan bit tanda dari
bilangan biner ditandatangani dalam satu atau melengkapi dua itu notasi, "1" yang berarti
negatif dan "0" yang berarti positif. Hal ini umum untuk menetapkan setiap bit nomor
posisi, mulai dari nol sampai N-1, di mana N adalah jumlah bit dalam representasi biner
digunakan. Biasanya, ini hanya eksponen untuk sedikit berat badan yang sesuai dalam
basis-2 (seperti dalam 2 31 ..2 0 ). Meskipun produsen CPU beberapa menetapkan nomor
bit sebaliknya (yang tidak sama dengan yang berbeda endianness ), yang jelas tetap MSB
bit yang paling signifikan. Ini mungkin salah satu alasan mengapa MSB istilah ini sering
digunakan sebagai pengganti dari sejumlah bit, meskipun alasan utama mungkin bahwa
representasi nomor yang berbeda menggunakan nomor yang berbeda dari bit. Dengan
ekstensi, bit paling signifikan (jamak) adalah bit yang paling dekat dengan, dan termasuk,
MSB tersebut. MSB, di semua ibukota, juga bisa berdiri untuk "byte paling signifikan".
Artinya sejajar di atas: itu adalah byte (atauoktet ) dalam posisi nomor multi-byte yang
memiliki nilai potensi terbesar.
- Pengertian LSB (Least Signifikan Bit)
Dalam komputasi , yang paling bit signifikan (lsb) adalah bit posisi dalam sebuah biner
bilangan bulat memberikan nilai unit, yaitu, menentukan apakah jumlah yang adalah
genap atau ganjil. Lsb The kadang-kadang disebut sebagaihak-yang paling bit, karena
untuk konvensi di notasi posisioanl penulisan digit kurang signifikan lebih lanjut ke
kanan.Ini adalah analog dengan paling signifikan digit dari desimal integer, yang
merupakan digit dalam orang-orang (kanan-sebagian besar) posisi.
berlawanan (yang merupakan tidak sama dengan yang berbeda endianness ), para LSB
jangka (tentu saja) tetap tidak ambigu sebagai alias untuk unit bit.
Dengan ekstensi, para bit paling signifikan (jamak) adalah bit dari jumlah paling dekat
dengan, dan termasuk, lsb tersebut. The bit paling signifikan memiliki properti yang
berguna dari berubah dengan cepat jika nomor perubahan bahkan sedikit. Sebagai contoh,
jika 1 (biner 00000001) ditambahkan ke 3 (biner 00000011), hasilnya akan menjadi 4
(biner 00000100) dan tiga dari bit paling signifikan akan berubah (011 sampai 100).
Sebaliknya, tiga bit paling signifikan tetap tidak berubah (000-000). Bit yang signifikan
Least sering dipekerjakan dalam generator pseudorandom nomor , fungsi hash dan
checksum .

2. Counter juga disebut pencacah atau penghitung yaitu rangkaian logika sekuensial yang
digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang diberikan pada bagian masukan.
Counter digunakan untuk berbagai operasi aritmatika, pembagi frekuensi, penghitung
jarak (odometer), penghitung kecepatan (spedometer), yang pengembangannya
digunakan luas dalam aplikasi perhitungan pada instrumen ilmiah, kontrol industri,
komputer, perlengkapan komunikasi, dan sebagainya .
Counter tersusun atas sederetan flip-flop yang dimanipulasi sedemikian rupa dengan
menggunakan peta Karnough sehingga pulsa yang masuk dapat dihitung sesuai
rancangan. Dalam perancangannya counter dapat tersusun atas semua jenis flip-flop,
tergantung karakteristik masing-masing flip-flop tersebut. Dilihat dari arah cacahan,
rangkaian pencacah dibedakan atas pencacah naik (Up Counter) dan pencacah turun
(Down Counter). Pencacah naik melakukan cacahan dari kecil ke arah besar, kemudian
kembali ke cacahan awal secara otomatis. Pada pencacah menurun, pencacahan dari
besar ke arah kecil hingga cacahan terakhir kemudian kembali ke cacahan awal. Tiga
faktor yang harus diperhatikan untuk membangun pencacah naik atau turun yaitu (1)
pada transisi mana Flip-flop tersebut aktif. Transisi pulsa dari positif ke negatif atau
sebaliknya, (2) output Flip-flop yang diumpankan ke Flip-flop berikutnya diambilkan
dari mana. Dari output Q atau Q, (3) indikator hasil cacahan dinyatakan sebagai output
yang mana. Output Q atau Q. ketiga faktor tersebut di atas dapat dinyatakan dalam
persamaan EX-OR. Secara global counter terbagi atas 2 jenis, yaitu: Syncronus
Counter dan Asyncronous counter. Perbedaan kedua jenis counter ini adalah pada
pemicuannya. Pada Syncronous counter pemicuan flip-flop dilakukan serentak (dipicu
oleh satu sumber clock) susunan flip-flopnya paralel. Sedangkan pada Asyncronous
counter, minimal ada salah satu flip-flop yang clock-nya dipicu oleh keluaran flip-flop
lain atau dari sumber clock lain, dan susunan flip-flopnya seri. Dengan memanipulasi
koneksi flip-flop berdasarkan peta karnough atau timing diagram dapat dihasilkan
counter acak, shift counter (counter sebagai fungsi register) atau juga up-down counter.

3.

F. KESIMPULAN
Jadi pada kesimpulannya, rangkaian counter atau pencacah adalah Counter merupakan
suatu sistem yang digunakan untuk melakukan pencacahan data, dalam postingan ini akan
dibahas tentang pembuatan rangkaian counter dengan menggunakan JKFF secara sinkron dan
asinkron, perbedaan counter sinkron dengan asinkron adalah dari pemberian sumber detak
rangkaiannya, jika counter sinkron maka pemberian detak untuk mengeluarkan data pada
masing-masing JKFF dilakukan secara bersamaan, tetapi pada counter asinkron pemberian detak
masing-masing JKFF dilakukan secara bergantian atau berantai. Encoder adalah sebuah
perangkat atau proses yang mengubah data dari satu format menjadi format lainnya. Dalam dunia
elektronika digital encoder merupakan sebuah rangkaian yang yang berfungsi untuk
menerjemahkan bahasa input menjadi menjadi bit-bit biner yang dimengerti oleh perangkat
pemroses data. Encoder terdiri dari beberapa input line, akan tetapi hanya salah satu dari input
tersebut yang diaktifkan dalam waktu tertentu yang selanjutnya akan menghasilkan kode output
berupa jumlah bit biner. Secara sederhana encoder dapat diartikan membuat kode atau sandi.
PRAKTIKUM PRODI TEKNIK
SISTEM DIGITAL OTOMASI

POLITEKNIK JOB 4 :
SEMESTER III
NEGERI BALI REGISTER/MEMORY 4 BIT

A. TUJUAN
1. Mengetahui cara kerja register 4 bit dengan FF-D
2. Mengetahui pergeseran register ke kanan dan ke kiri

B. DASAR TEORI
Register/Memory 4 Bit dirangkai dengan menggunakan 4 buah FF-D. Register sering
digunakan untuk menyimpan data sesaat dalam suatu sistem digital sebelum data tersebut
diolah. Untuk membuat data n-bit diperlukan n buah flip-flop.
Gambar rangkaian register/memory 4 bit geser kanan

Tabel Kebenaran Register/Memory Geser Kanan 4 Bit

Clock Output
Clear Data
ke -
D C B A
0 0 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0
2 1 0 0 0 0 0
3 1 1 1 1 0 0
4 1 0 0 1 1 0
5 1 0 0 0 1 1
6 1 0 0 0 0 1
7 1 1 1 0 0 0
8 1 1 1 1 0 0
9 0 0 0 0 0 0
10 0 1 0 0 0 0
11 1 1 1 0 0 0
12 1 1 1 1 0 0
C. ALAT DAN BAHAN
1. Modul Digital satu set
2. Kabel secukupnya
3. IC 74194 1 buah
4. Resistor 150 ohm 4 buah
5. LED 4 buah

D. LANGKAH OPERASI
1. Buatlah pengawatan masing-masing percobaan dengan jumper, sesuaikan dengan
diagram pengawatan masing-masing percobaan.
2. Lakukan pengamatan, catat hasilnya pada tabel data yang ada pada jurnal.
3. Matikan dan lepaskan jumper.
Rangkaian register/memory 4 bit

Schematic dan PCB Layout Rangkaian Flip-Flop

Anda mungkin juga menyukai