1. TUJUAN
1.1. Melihat adanya pergeseran titik kerja pada penguat transistor akibat terjadinya
pemanasan.
1.2. Mengetahui bahwasannya resistor emitor dapat digunakan untuk menstabilkan titik kerja
terhadap proses pemanasan
1.4. Mengamati dan menerangkan pengaruh umpan balik pada penguasaan tegangan
2. PENDAHULUAN
Karakteristik transistor akan berubah apabila dipanaskan. bertitik tolak pada hal itulah
stabilisasi titik kerja amat penting artinya untuk memperkecil faktor ketergantungannya
terhadap perubahan temperatur. meskipun terjadi kenaikan temperatur pada transistor, titik
kerjanya akan relatif tetap dengan adanya stabilisasi ini.
Pemanasan ini bisa terjadi dari pemanasan dalam (internal) yang terjadi akibat adanya efek
pembebanan pada transistor atau pemanasan dari luar (eksternal) stabilisasi disini terutama
untuk menanggulangi pemanasan internal yaitu yang terjadi pada transistor pada saat
beroperasi.
Stabilisasi kerja dapat dilakukan dengan menggunakan resistor emitor. Dalam percobaan ini
proses pemanasan yang diambil dari luar yaitu dari solder listrik daya rendah. Pemanasan
internal sangat sulit dilakukan tanpa merusakkan transistornya.
Pemanasan dilakukan selama 20 detik dan pengaruhnya dapat dilihat dalam waktu
pemanasan itu pula.
3. ALAT DAN BAHAN
4. GAMBAR RANGKAIAN
5.1 Buatlah rangkaian seperti pada diagram 4.1 dan melakukan pengukuran pengukuran atau
perhitungan perhitungan yang diperlukan di bawah ini.
5.1.1 Pernyataan titik kerja tanpa sinyal asli lakukan penyetelan. kerja dengan
mengatur potensiometer P sehingga tegangan VCE = ⅟2 Vcc atau harga IC sama
dengan Vcc dibagi RC. Ukur arus IB dan tentukan hFE.
5.1.2 Panaskan transistor dan Tuliskan hasil pengamatan terhadap IC, VCE dan IB
5.1.4. Panaskan transistor amati bentuk tegangan keluaran pada osiloskop. Jelaskan.
5.2.1 Penyetelan titik kerja tanpa sinyal AC lakukan penyetelan titik kerja dengan
mengukur potensiometer P sehingga tegangan VCE = setengah Vcc atau IC sama
dengan Vcc / 2 (RC + RE). Hitung dan ukurlah tegangan keluaran f0.
5.2.3 Berikan tegangan masukan bolak-balik yang diatur sedemikian rupa sehingga
tegangan keluaran maksimum tapi tidak cacat. ukur tegangan Vi, Vo dan hitunglah
Av.
5.2.4 Lepaskan kapasitor CE, lakukan lagi pengukuran seperti pada butir 5.2.3
Jelaskan dan tulis alasan perbedaan yang terjadi pada harga Av dan V0 pada
rangkaian dengan dan tanpa kondensator CE.
5.2.6. Naikkan tegangan masukan bolak-balik sehingga didapatkan tegangan keluaran
maksimum tetapi tidak cacat. Ukur Vi dan Vo serta tentukan Av. Bandingkan
penguatan tegangan AV yang diperoleh dengan harga R2 / R3. Berikan komentar.
5.2.8 Jelaskan mengapa resistor emitor bisa digunakan untuk stabilisasi titik kerja
5.2.9 Apakah tujuan pemasangan CE paralel RE dan rumusan pendekatan yang mana
yang menyatakan berapa harga CE yang seharusnya dipasang.
6. TABEL PENGAMATAN
0V 0V 0V 0 μA 0 mA
4V 2V 0,2 V 10 μA 3,5 mA
8V 4V 0,6 V 21 μA 7,5 mA
12 V 5,8 V 1V 28 μA 11,3 mA
7. ANALISA DATA
A. Menentukan VCE, IB, IC, hFE, dan VBE dengan perhitungan lalu membandingkan dengan hasil
pengukuran.
1. Vs = 0 volt
Pada tegangan 0, tidak ada arus listrik yang mengalir maka tidak ada perubahan pada
rangkaian tersebut.
2. Vs = 4 volt
hFE = IC / IB IC = VCC / RC
= 350 = 4 Ma
IB = IC / Hfe VBE = Vcc – Ib . Rb
= 11 μA = 3,98 Volt
3. Vs = 8 volt
hFE = IC / IB IC = VCC / RC
= 357 = 8 mA
= 22 μA = 7,98 Volt
4. Vs : 12 volt
hFE = IC / IB IC = VCC / RC
= 403 = 12 Ma
= 30 μA = 11,7 Volt
VCE = 0,8
Dari hasil percobaan perhitungan, tedapat perbedaan dengan hasil data praktikum. Hal ini
dapat diperkirakan terjadi karena karena kurang ketelitian terhadap pembacaan alat ukur atau
alat yang digunakan kurang bagus.
Vin = 0 volt
Av = Vout / Vin = 0 / 0 = 0
Vin = 4 V
Av = Vout / Vin = 0,2 / 4 = 0,05
Vin = 8 volt
Av = Vout / Vin = 0,6 / 8 = 0,075
Vin = 12 volt
Av = Vout / Vin = 1 / 12 = 0,083
Dari hasil di atas dapat dikatakan semakin besar input yang diberikan, semakin kecil pula
output yang dihasilkan sehingga akan semakin kecil juga output gelombang sinusoidal dan
bentuk gelombang yang dapat sempurna.
.
8. KESIMPULAN
1. Pada penguat emitor, semakin besar tegangan input (Vin) maka semakin kecil tegangan
outputnya (Vout).
2. Mencari nilai hfe yaitu arus pada corrector berbanding terbalik dengan arus yang pada
basis.
4. Transistor akan berubah apabila dipanaskan, pemanasan ini bisa terjadi baik di dalam
(internal)maupun diluar (eksternal). Maka untuk menstabilkan transistor perlu menggunkan
resistor emitor.