Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM INSTRUMENTASI

( NTEL 672)
JOBSHEET 1
INVERTING

A. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat inverting sebagai
aplikasi dari rangkaian Op-Amp.
2. Mahasiswa dapat menggunakan modul penguat inverting dengan baik
sebagai aplikasi dari rangkaian Op-Amp.
3. Mahasiswa dapat menganalisis karakteristik rangkaian penguat inverting
sebagai aplikasi dari rangkaian Op-Amp.

B. Dasar Teori
Rangkaian penguat inverting adalah rangkaian elektronika yang berfungsi
untuk memperkuat dan membalik polaritas sinyal masukan. Rangkaian penguat
inverting menggunakan IC yang sering dipakai dan mudah dicari yaitu IC Op-
Amp LM741. Keluaran sensor dan tranduser pada umumnya mempunyai
tegangan yang sangat kecil hingga mikro volt, sehingga diperlukan penguat
dengan impedansi masukan rendah. Rangkaian penguat inverting merupakan
rangkaian penguat pembalik dengan impedansi masukan sangat rendah.
Rangkaian penguat inverting akan menerima arus atau tegangan dari tranduser
sangat kecil dan akan membangkitkan arus atau tegangan yang lebih besar.
Rangkaian dasar penguat inverting adalah seperti yang ditunjukkan pada
gambar 1, dimana sinyal masukannya dibuat melalui input inverting.
Rangkaian ini adalah pengubah dari arus menjadi tegangan dan digerakkan
oleh sumber tegangan dan bukan sumber arus. Tahanan sumber R1, bagian
umpan baliknya berubah dan beberapa sifat umpan balik juga berubah.

Sinyal input Sinyal output


Workshop Instrumentasi Industri Page 1


Gambar 1. Rangkaian Dasar Penguat Inverting dan Sinyalnya
Jika penguatan atau Gain didefinisikan sebagai perbandingan tegangan
keluaran terhadap tegangan masukan, maka dapat ditulis:

Vout R 2
Gain= =
Vin R1

Sehingga,
Vout=Gain Vin
R2
Vout= Vin
R1

C. Alat dan Bahan


1. Trainer penguat inverting 1 buah
2. Power supply simetris 1 buah
3. Avometer 1 buah
4. Oscilloscope 1 buah
5. Function generator 1 buah
6. Kabel jumper secukupnya

Workshop Instrumentasi Industri Page 2


D. Gambar Rangkaian

Gambar 2. Rangkaian Penguat Inverting

E. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

K3 untuk Praktikum
Pastikan meja kerja pada saat praktikum terkondisi.
Kondisi tangan sebelum praktikum harus dalam kondisi kering.
Hati-hati dalam penggunaan peralatan praktikum.
Periksa kondisi alat dan bahan sebelum digunakan praktikum.
Dalam menyusun rangkaian, perhatikan letak kaki-kaki komponen.
Gunakanlah peralatan praktikum sesuai dengan fungsinya.
Bacalah dan pahami petunjuk pratikum pada lembar kegiatan
belajar.

K3 untuk Trainer
Kalibrasi terlebih dahulu alat ukur yang akan digunakan.
Power supply yang digunakan adalah nonsimetri, yaitu terdapat VCC (+)
dan ground, jangan sampai antara VCC (+) dan ground tersambung, tanpa
adanya komponen lain sebagai beban.
Pastikan tegangan keluaran catu daya sesuai yang dibutuhkan.

Workshop Instrumentasi Industri Page 3


Sebelum catu daya dihidupkan, hubungi dosen pendamping untuk
mengecek kebenaran pemasangan rangkaian.
Dalam menggunakan meter kumparan putar, mulailah dari batas ukur
yang besar. Bila simpangan terlalu kecil dan masih di bawah batas ukur
yang lebih rendah, turunkan batas ukur.

F. Langkah Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Perhatikan gambar berikut, lalu pahami konektor pada trainer:

Gambar 3.4. Konektor pada Trainer


3. Hidupkan power supply, atur tegangan 12V dan -12V menggunakan AVO
meter digital. Bila sudah sesuai power supply off kan kembali.
4. Hubungkan VCC pada trainer ke +12V power supply.
5. Hubungkan VEE pada trainer ke -12V power supply.
6. Hubungkan Ground pada trainer ke GND power supply.
7. Hidupkan power supply, amati dan ukur tegangan output.

Workshop Instrumentasi Industri Page 4


8. Lakukan dengan cara yang sama untuk masing-masing nilai Rf dan Rg
yang diganti-ganti sesuai pada tabel 1.
9. Tuliskan data hasil percobaan pada tabel 1.
10. Lakukan analisa dan buatlah kesimpulan dari hasil praktikum tersebut.

G. Hasil Percobaan

Vin Vout
No Rf Rg Gain
(V) (V)
100 1,2 -9,77 8X
330 1,2 -9,78 8X
1. 3k 1k 1,2 -3,69 3X
5k 1,2 -0,755 0,6X
10k 1,2 -0,361 0,3X
100 1,2 -9,85 -50
330 1,2 -9,86 -15,15
2. 5k 1k 1,2 -5,67 -5
5k 1,2 -1,161 -1
10k 1,2 -0,554 -0,5
*Note: Nilai Gain atau penguatan dihitung secara manual.

Vin Vout
Rf Rg Gain Gambar Sinyal
(V) (V)

Workshop Instrumentasi Industri Page 5


10k 1k 2 -16 10X

10k 100 2 -20 100X

1k 330 2 -5 3X

1k 470 2 -4 2,1X

Workshop Instrumentasi Industri Page 6


100 100 2 -2 1X

100 1k 2 -0,2 0,1X

H. Analisis Data
1. Analisis Teoritik
Menghitung nilai Vout:
Vout=Gain Vin

Menghitung nilai Gain:


Vout R 2
Gain= =
Vin R1

2. Analisis Ulasan

Pada praktikum membahas tentan penguat inverting, dimana


penguat inverting adalah penguat yang membali keluaran, dimana pada
rangkaiannya masukannnya yang positif di groundkan (ditanahkan). Yaitu
bahwa fase keluaran dari penguat inverting ini akan selalu berbalikan
dengan inputnya. Apabila input positif maka outputnya negatif dan apabila
inputan negatif maka outputnya positif. Sehingga dirumusnya terdapat
tanda minus (-).

Pada percobaan dengan menggunakan R2 = 3 K dan 5 K, nilai dari


Gain (penguatan) praktek semakin tinggi seiring dengan bertambahnya

Workshop Instrumentasi Industri Page 7


nilai R1. Sedangkan nilai Gain (penguatan) Teori yang dihitung dengan
persamaan (- R2 / R1 ) menghasilkan nilai yang semakin tinggi pula seiring
dengan bertambahnya nilai R1. Ini dihasilkan pada data sebagai berikut :
3k
( )
1. -1,2 x 100 = -36V Gain : 30X

3k
( )
2. -1,2 x 330 = -10,90V Gain : 9X

3k
( )
3. -1,2 x 1 k = -3,6V Gain : 3X

3k
( )
4. -1,2 x 5 k = -0,72V Gain : 0,6X

3k
( )
5. -1,2 x 10 k = -0,36V Gain : 0,3X

5k
( )
6. -1,2 x 100 = -60V Gain : 60X

5k
( )
7. -1,2 x 330 = -18V Gain : 15X

5k
( )
8. -1,2 x 1k = -6V Gain : 5X

5k
( )
9. -1,2 x 5 k = -1,2V Gain : 1X

5k
( )
10. -1,2 x 10 k = -0,6V Gain : 0,5X

Pada praktikum ini dapat diketahui bahwa outputnya mendapat


penguatan diketahui dari data perhitungan dan juga data pada gambar
gelombang output dan inputnya karena dengan time/div dan volt/div yang
sama didapatkan amplitudo yang berbeda, amplitudo outputnya semakin
tinggi sehingga diketahui kalau input tersebut mengalami penguatan.

I. Kesimpulan

Workshop Instrumentasi Industri Page 8


Berdasarkan hasil pengamatan dapat diambil kesimpulan
bahwa :

Penguat inverting adalah sebagai penguat yang membalik

output, dimana pada rangkaiannya masukannnya yang


positif di groundkan (ditanahkan).

Persamaan untuk penguat tegangan adalah sebagai

berikut :

1. Pada penguat inverting jika Vinput bernilai positif


maka V outputnya bernilai negatif, begitu sebaliknya.

2. Semakin besar nilai R2, maka nilai penguat


tegangan yang dihasilkan semakin besar dan
menyebabkan gelombang keluarannya semakin besar

3. Jika nilai R1 dan R2 besar maka nilai Voutnya juga


besar.

4. Jika nilai R1 dan R2 kecil maka nilai Voutnya juga


kecil.

5. Nilai dari R1 dan R2 berpengaruh pada Vout yang


dihasilkan.

6. Hasil penguatan dapat juga diketahui dari hasil


gelombang input dan outpunya.

J. Tugas Pendalaman

Workshop Instrumentasi Industri Page 9


1. Mengapa ada tanda minus pada rumus penguatan atau gain rangkaian
penguat inverting? Jelaskan!
Tanda minus pada rumus penguatan inverting dikarenakan output
atau keluaran akan terbalik terhadap inputnya. Jika input positif outputnya
akan negatif, sebaliknya jika input negatif maka outputnya akan positif.

2. Sebutkan macam-macam aplikasi rangkaian penguat inverting dalam


kehidupan sehari-hari!
Biasanya aplikasi rangkaian penguat inverting biasa digunakan
sebagai Amplifier multiguna.

K. Daftar Rujukan
http://setiaagungw.blogspot.com/2014/04/penguat-inverting-non-
inverting.html
http://rahiqal93.blogspot.com/2012/11/penguat-inverting.html
http://khaismasaru.blogspot.com/p/rangkaian-inverting-penguat-
pembalik.html
http://elektronika-dasar.web.id/operasional-amplifier-op-amp/
http://indelektro.blogspot.co.id/2010/03/prinsip-kerja-rangkaian-
penguat.html

Workshop Instrumentasi Industri Page 10

Anda mungkin juga menyukai