DISUSUN OLEH
6. Transformator
Transformator disingkat dengan Trafo. Trafo terdiri dari dua buah lilitan yaitu
lilitan primer dan lilitan skunder. Trafo bekerja berdasarkan sistem perubahan
gaya medan listrik, yang dapat digunakan untuk menaikan atau menurunkan
tegangan listrik AC[1].
3. Mencatat nilai resistansi yang didapatkan pada tabel hasil percobaan pada
bagian resistansi pengukuran berdasarkan teori.
4. Mengambil multimeter yang telah dikalibrasi terlebih dahulu dan
mengukur resistansi (hambatan) setiap resistor tadi.
5. Mencatat hasil yang didapatkan pada tabel hasil percobaan pada bagian
resistansi pengukuran berdasarkan praktikum.
8. Melakukan perlakuan yang sama pada kaki satu dan dua , serta kaki dua
tiga pada potensiometer.
6. Mengulangi langkah 4-5 pada resistor LDR dalam kondisi tanpa cahaya
III.2.3.4 Kapasitor
1. Menyiapkan tiga jenis kapasitor, yaitu kapasitor ELCO, kapasitor Keramik
dan kapasitor Mika.
III.2.3.5 Induktor
III.2.3.6 Dioda
1. Menyiapkan tiga jenis dioda yang akan diambil datanya. Yaitu dioda LED,
dioda zenner dan dioda semikonduktor.
2. Memasangkan kabel positif multimeter pada kaki negatif dioda LED dan
kabel negatif pada kaki positif dioda.
3. Mengamati ada atau tidaknya arus yang mengalir pada dioda dan
menulisnya pada table hasil pengamatan.
4. Mengulangi langkah 2-3 pada dioda jenis semikonduktor dan dioda zenner.
IV.1 Hasil
IV.1.1 Tabel Data
Tabel IV.1 Pengukuran Resistansi Tetap
Warna Resistansi Resistansi Pengukuran
No
A B C D Teori (ohm) Praktek(Ohm)
1 Merah Merah Jingga Emas 22 x 103 ±5% 22.000
2 Hijau Biru Kuning Emas 56 x 103 ±5% 560.000
3 Coklat Hitam Jingga Emas 10 x 103 ±5% 10.000
Arus Tegangan
1.5 1.5
tegangan
1 1
arus
0.5 0.5
0 0
0 5 10 15 0 5 10 15
waktu waktu
(a) Grafik hubungan arus dan waktu (b) Grafik hubungan tegangan dan waktu
B. Pengosongan Kapasitor
Arus Tegangan
1.5 1.5
tegangan
1 1
arus
0.5 0.5
0 0
0 5 10 15 0 5 10 15
waktu waktu
(a) Grafik hubungan arus dan waktu (b) Grafik hubungan tegangan dan waktu
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Multimeter merupakan alat ukur listrik yang dapat berperan sebagai
amperemeter maupun voltmeter karena daapat mengukur hamabatan, tegangan,
dan kuat arus yang mengalir dalam suatu rangkaian.
2. Komponen listrik terdiri komponen aktif dan pasif. Dimana komponen aktif
adalah komponen yang dalam pengoperasiannya memerlukan sumber arus dan
sumber tegangan sediri, seperti transistor. Sedangkan komponen pasih adalah
komponen yang dalam pengoperasiannya tidak memerlukan sumber arus dan
sumber tegangan sendiri, seperti resistor, kapasitor, dan induktor.
3. Pengkuran pembebanan catu daya dengan mengatur nilai catu daya dan melihat
tegangan keluaran yang dihasilkan pengukuran tegangan pada AC maupun DC.
4. Banyaknya tegangan yang masuk dalam kapasitor sebanding dengan lamanya
waktu pengisian begitu pula sebaliknya pada proses pengosongan dapat dilihat
bahwa banyaknya tegangan yang keluar sebanding dengan lamanya waktu
pengosongan.
V.2 Saran
V.2.1 Saran untuk Laboratorium
Sebaiknya ruangan yang digunakan saat praktikum lebih luas agar praktikan
lebih leluasa bergerak dan tidak saling mengganggu dengan praktikan lain.
V.2.1 Saran untuk Asisten
Adapun saran untuk asisten adalah pertahankan cara membimbing kepada
praktikan agar praktikan lebih mudah dan cepat mengerti apa yang dijelaskan oleh
asisten.
IV.2 Pembahasan
Secara teori pada percobaan mengukur resistansi pada resistor tetap dapat
dilihat bahwa nilai pembacaan resistansi berdasarkan warna resistor harus sama
dengan nilai pengukuran hambatan resistor menggunkan multimeter. Pada tabel
data dilihat bahwa pada pengukuran dan pembacaan nilai hambatan pada resistor
sudah sesuai dengan teori. Hal ini menunjukkan bahwa resistor dalam keadaan
baik.
Pada percobaan pengukuran nilai resistansi pada resistor variabel yaitu
potensiometer dan trimpot, diketahui bahwa apabila sumbu putar pada
potensiometer maupun trimpot diputar, pada kaki 1-3 tidak terjadi perubahan nilai
hambatan (konstan) sedangkan pada kaki 1-2 dan 2-3 terjadi perubahan nilai
hambatan, maka dapat disimpulkan keadaan potensiometer maupun trimpot
tersebut adalah baik.
Pada percobaan resistor LDR dapat diketahui bahwa nilai hambatan
resistor LDR saat terkena cahaya lebih kecil (3 x 103 Ω ) dibandingkan saat
resistor tidak mendapatkan cahaya atau keadaan gelap (22 x 103 Ω). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa intensitas cahaya mempengaruhi nilai hambatan yang
terukur pada resistor LDR.
Pada pembacaan nilai kapasitansi pada sebuah kapasitor memiliki
beberapa aturan tersendiri yaitu tertera nilai kapasitansi badann dan batas kerjanya.
Pada kapasitor ELCO biasanya ditulis dalam tiga angka. Dimana angka pertama
dan kedua menunjukkan nilai kapasitansi sedangkan angka ketiga menunjukkan
faktor pengali dimana satuan yang digunakan adalah pF. Pada percobaan ini, pada
kapasitor ELCO tertera nilai 1000 𝜇𝐹 = 109 pF dengan batas kerja pada tegangan
25 V. Pada percobaan ini terbaca nilai kapasitansi dari sebuah kapasitor mika
yaitu 33 x 104 ± 6% pF dengan batas kerja pada tegangan 100 V . Sedangkan pada
kapasitor keramik terbaca 333K = 33 x 103 ± 10% pF. Aturan pembacaan ini juga
berlaku pada kapasitor mika dan keramik tetapi bedanya pada kapasitor mika dan
keramik biasanya tertera pula nilai toleransi untuk kapasitansi kapasitor dengan
lambang huruf seperti K.
Pada percobaan dioda digunakan tiga jenis dioda yaitu dioda
semikonduktor, dioda LED dan dioda zenner.
Pada dioda zenner, arus akan mengalir ketika kabel positif multimeter
dikaitkan dengan kaki positif dioda dan kabel negatif multimeter dikaitkan
dengan kaki negatif dioda. Begitupun sebaliknya, ketika kaki positif dioda
dikaitkan dengan kabel negatif multimeter dan kaki negatif dioda dikaitkan
dengan kabel positif multimeter maka dioda arus akan tetap mengalir. Hal ini
menunjukkan bahwa dioda Zener dalam kondisi tidak baik. Hal tersebut dapat
disebabkan oleh dioda Zener telah lama.
Pada dioda semikonduktor bekerja prinsip sebaliknya yaitu arus akan
mengalir ketika kabel negatif mutlimeter bertemu dengan kaki positif dioda dan
kabel positif multimeter bertemu dengan kabel negatif dioda.
Pada dioda LED dapat dilihat bahwa ketika kabel positif multimeter
dikaitkan pada kaki positif dioda dan kabel negatif multimeter dikaitkan dengan
kaki negatif dioda maka dioda LED akan menyala. Sedangkan apabila dilakukan
hal sebaliknya dimana kaki positif dioda dikaitkan dengan kabel negatif
multimeter dan kaki negatif dioda dikaitkan dengan kabel positif multimeter maka
dioda tidak akan nyala. Hal ini menandakan bahwa dioda berada pada kondisi
baik.
Pada percobaan tegangan, secara teori saat pengaturan suatu nilai catu
daya, keluaran tegangan pada AC maupun DC adalah sama. Namun, pada
percobaan ini saat nilai catu daya 4, 8, dan 12 volt, tegangan keluaran pada AC
dan DC bervariasi atau tidak sama. Hal tersebut mungkin disebabkan karena alat
yang digunakan sudah tidak berfungsi dengan baik.
Pada percobaan pengisian dan pengosongan kapasitor dapat dilihat bahwa
banyaknya tegangan yang masuk dalam kapasitor sebanding dengan lamanya
waktu pengisian begitu pula sebaliknya pada proses pengosongan dapat dilihat
bahwa banyaknya tegangan yang keluar sebanding dengan lamanya waktu
pengosongan.
DAFTAR PUSTAKA