1 2
EDWINANTO, NURUL HASANAH
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NUSA PUTRA, SUKABUMI,
INDONESIA
e-mail:1 edwinanto@nusaputra.ac.id , 2 nurul.hasanah@nusaputra.ac.id
ABSTRAK
Perancangan dan pembuatan kit praktikum elektronika dasar yang dapat digunakan untuk
memudahkan mahasiswa/mahasiswi jurusan Teknik Elektronika dalam melakukan praktek di
Laboratorium. Kit praktikum elektronika dasar ini terdiri dari komponen-komponen elektronika
dasar serta soket penghubung untuk menghubungkan komponen yang satu dengan yang
lainnya menjadi berbagai macam percobaan rangkaian dengan menggunakan jumper.
Berdasarkan hasil pengujian kit praktikum elektronika dasar ini diimplementasikan untuk
mempelajari dasar-dasar komponen elektronika, rangkaian, karakteristik dan prinsip
kerjanya.
Berdasarkan Tabel 2.1 dapat dijelaskan ketiga menyatakan faktor pengali dan
bahwa jumlah cincin warna pada resistor cincin keempat menyatakan nilai toleransi.
berbeda-beda, mulai dari 4 cincin warna
hingga 5 cincin warna. Semakin banyak Fungsi Resistor
cincin warna, maka nilai resistansi resistor 1. Menahan sebagian arus listrik agar
semakin akurat (semakin mendekati nilai sesuai dengan kebutuhan suatu
yang sebenarnya). Untuk lebih jelasnya rangkaian elektronika.
dapat dilihat contoh perhitungan resistansi 2. Menurunkan tegangan sesuai dengan
resistor 4 cincin pada Tabel 2.2 yang dibutuhkan oleh rangkaian el-
ektronika.
Tabel 2.2 Contoh Perhitungan Resistansi Re- 3. Membagi tegangan.
sistor 4 Cincin 4. Bekerja sama dengan transistor dan
Merah Kuning Biru Emas Hasilnya kondensator dalam suatu rangkaian un-
2 4 X 5% 24M 5
tuk membangkitkan frekuensi tinggi dan
106 % frekuensi rendah. [1]
3 METODELOGI
Perancangan merupakan suatu Gambar 3.1 Blok diagram secara umum
proses penting dalam pembuatan alat
untuk mendapatkan hasil yang optimal Blok diagram diatas dijelaskan
diperlukan suatu proses dalam proses bahwa sumber arus yang diterima oleh
perancangan yang baik dan terstruktur. sumber arus AC akan ditranmisikan arus
Sehingga dalam pembuatan alat akan nya pada step down tranformator, ketika
terlaksana dengan baik. Sebagai tahap arus yang masuk akan distabilkan atau
awal dalam langkah perencanaan adalah arus diarahkan dan akan disaring dan
menentukan sesuatu bentuk sistem yang distabilkan. Pada proses ini sumber AC
akan dibuat dan harus mengetahui prinsip adalah input dan output nya adalah arus
kerjanya untuk dapat memudahkan dalam DC.
proses pembuatan alat. Langkah
Gambar 3.2 rangkaian adjustable power supply 1,25 V- 25V dengan IC LM317
Pada penguji dioda komponen ini d. Putar rotornya. Apabila jarum tak ber-
memiliki sepasang kaki yang mana gerak sama sekali berarti varco dalam
masing-masing berkutub negatif dan keadaan baik. Jika bergerak-gerak
positif. Oleh karena itu dalam menguji maka komponen ini terjadi kontak lang-
nanti hendaknya dilakukan dengan benar sung/korsleting.
dan cermat. Tujuan pengujian alat ini
adalah untuk mengetahui tingkat 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
kerusakan akibat beberapa hal. Pada
dioda yang pernah dipakai dalam suatu 4.1 Pengujian Rangkaian
rangkaian biasanya disebabkan besarnya Elektronika Dasar
tekanan arus sehingga tidak mampu Pengujian dilakukan dengan cara
ditahan dan diubah menjadi DC. merangkai beberapa percobaan rangkaian
Menguji variabel kondensator bukan elektronika dasar pada kit praktikum
bertujuan untuk mengetahui tingkat elektronika dasar.
kebocoran. Hal ini disebabkan ia tidak
terbuat dari bahan-bahan seperti layaknya 4.2 Pengujian Resistor dan Hukum
yang dipakai dalam pembuatan elco, Ohm
kondensator keramik dan lain sebagainya.
4.2.1 Percobaan Rangkaian Seri
Tujuan pengujian ini hanyalah untuk
mengetahui hubungan/kontak langsung a. Merangkai Rangkaian Seri dengan
antara rotor dan stator. Jika keduanya Kabel Jumper
berhubungan maka tidak dapat dipakai Percobaan dilakukan dengan
karena korsleting sehingga menimbulkan menghubungkan kabel jumper pada kit
suara gemerisik pada radio. Biasanya praktikum elektronika dasar sesuai
varco yang demikian dapat diketahui dengan rangkaian seperti
dengan cara memutar-mutar varco guna
memperoleh signal (gelombang) dan
diiringi suara gemerisik yang lebih tajam
dari suara pancaran pemancar.
Untuk mengetahui tingkat korsleting pada
Gambar 4.1 Rangkaian Resistor Secara Seri
sebuah varco adalah dengan :
a. Pertama-tama memutar saklar multime- Gambar 4.1 menunjukkan rangkaian seri
ter pada posisi R x Ohm atau 1x dan K. dengan tiga buah resistor (nilai masing-
b. Kalibrasi seperti biasa. masing resistor seperti Tabel 4.1) dan
c. Hubungkan probe (-) dan probe (+) pa- tegangan 10 volt diganti dengan 8 volt.
da masing-masing kaki.
t v t v t v (volt)
(detik) (volt) (detik) (volt) (detik)
Gambar 4.5 Rangkaian Pengisian dan 0 7,5 0 7,5 0 7,5
Pengosongan Muatan Pada Kapasitor 5 5 5 6,4 5 5,2
Gambar 4.5 ( menunjukkan rangkaian 10 4 10 4,2 10 4
pengisian dan pengosongan muatan 15 3 15 3,2 15 3,4
20 2,4 20 2,6 20 2,7
pada kapasitor
25 1,4 25 1,6 25 2,2
b. Hasil Pengukuran Pengisian
30 1,1 30 1,2 30 1,6
Muatan Listrik Pada Kapasitor 35 0,9 35 0,9 35 1,2
Tabel 4.8 Hasil Pengukuran Pengisian 40 0,7 40 0,7 40 1
Muatan Listrik Pada Kapasitor
45 0,6 45 0,6 45 0,8
Pengisian 50 0,5 50 0,4 50 0,4
R = 10K R = 5600 R = 3300 55 0,4 55 0,3 55 0,3
60 0,3 60 0,2 60 0,1
t v t v t v 65 0,2 65 0,1 65 0
(detik) (volt) (detik) (volt) (detik) (volt) 70 0,1 70 0
0 0 1 7 1 7,5
75 0
1 6 2 7,5
2 7
Tabel 4.9 menunjukkan hasil
3 7,3
pengukuran pengosongan muatan
4 7,5
listrik pada kapasitor dengan tiga nilai
Tabel 4.8 menunjukkan hasil pengukuran
pengisian muatan listrik pada kapasitor
hambatan yang berbeda. Semakin
dengan tiga nilai hambatan yang berbeda. tinggi nilai hambatan, maka proses
Semakin tinggi nilai hambatan, maka pengosongan muatan pada kapasitor
proses pengisian muatan pada kapasitor semakin lama. Untuk lebih jelasnya
semakin lama. Untuk lebih jelasnya terlihat terlihat pada Gambar 4.7
pada Gambar 4.6
4.5.2 Dioda dengan Reverse Bias Gambar 4.10 Kurva Karakteristik Dioda
a. Merangkai Rangkaian Reverse Gambar 4.10 menunjukkan kurva
Bias dengan Kabel Jumper karakteristik dioda forward bias dan
Percobaan dilakukan dengan reverse bias dari hasil pengukuran.
menghubungkan kabel jumper pada kit Dari gambar terlihat bahwa dioda
praktikum elektronika dasar sesuai hanya mengalirkan arus searah yaitu
dengan rangkaian seperti Gambar bias maju atau forward bias.
4.13 (a). (R1 = 1K dan dioda 1N4002).
4.5.4 Light Emitting Diode (LED)
sebesar 5 volt. 0
S1 2
T1 D1
2 1 6
V1 C1
4 1
220 V R1
60 Hz 1.0k
0Deg 3 1B4B42
5 TS_PQ4_12 4 0
Trafo
0
(a) 1K
V1
5V
LED 0
(a)
(b)
Gambar 4.22 Rangkaian Penyearah
Gelombang Penuh dengan Regulator Positif
Gambar 4.22 (a) menunjukkan skema
rangkaian penyearah gelombang
penuh dengan regulator positif dan (b)
menunjukkan hasil rangkaian yang
sudah disusun pada kit praktikum (b)
elektronika dasar. Kemudian besar
tegangan diukur menggunakan Gambar 4.23 Rangkaian Transistor Sebagai
Saklar untuk Menyalakan LED
multimeter. Besar tegangan masukan
Gambar 4.23 (a) menunjukkan skema
dan keluaran IC 7809 yaitu 11 VDC
dan 9 VDC. Ketika C1 dan C2 diganti rangkaian transistor sebagai saklar
dengan nilai yang lebih besar, untuk menyalakan LED (b)
tegangan masukan dan keluarannya menunjukkan hasil rangkaian yang
menjadi 15 VDC dan 9 VDC. IC sudah disusun pada kit praktikum
berfungsi sebagai penstabil tegangan, elektronika dasar, saklar terbuka dan
sehingga tegangan keluaran yang saklar tertutup. Kemudian besar
dihasilkan tetap stabil pada 9 VDC tegangan diukur menggunakan
walaupun diberi beban dengan batas- multimeter. Besar tegangan R1 dan
batas tertentu. LED yaitu 4,7 V dan 2 V. Pada saat
saklar tertutup LED tidak menyala dan
4.8 Pengujian Transistor Sebagai besar tegangannya menurun menjadi
Saklar Elektronik 1,4 V.
4.8.1 Transistor Sebagai Saklar
untuk Menyalakan LED 4.8.2 Transistor Sebagai Saklar
Tabel 4.25 Komponen Transistor Sebagai Penggerak Motor DC
Saklar untuk Menyalakan LED Tabel 4.26 Komponen Transistor Sebagai
V2 R1 Transistor R2 V1 LED Saklar Penggerak Motor DC
5V 1K 2N 5551 470 5 standard V2 R2 Transistor Motor DC V1
Ohm V 5V 470 2N 5551 Standard 5V
Ohm
MOTOR
(a)
J1 Q1 5
3
R2
2
V1
5V
0
(a)
(b)
Gambar 4.25 Rangkaian Konfigurasi LDR ke
Ground
Gambar 4.25 (a) menunjukkan skema
rangkaian konfigurasi LDR ke ground
(b) rangkaian LDR pada saat terkena
(b) cahaya dan rangkaian LDR pada saat
tidak terkena cahaya. VSUMBER = 10
Gambar 4.24 Rangkaian Transistor Sebagai volt.
Saklar Penggerak Motor DC b. Hasil Pengukuran Rangkaian
Gambar 4.24 (a) menunjukkan skema konfigurasi
(c) LDR ke Ground
rangkaian transistor sebagai saklar Tabel 4.27 Hasil Pengukuran Rangkaian LDR
penggerak motor DC (b) menunjukkan ke ground
Resistor Vout (LDR Vout (LDR
hasil rangkaian yang sudah disusun terkena cahaya) tertutup)
pada kit praktikum elektronika dasar,
100 7 10
saklar terbuka dan saklar tertutup. 1K 2 10
Kemudian besar tegangan diukur 10 K 0 9
menggunakan multimeter. Besar 100 K 0 8
tegangan R1 dan motor DC yaitu 0,6 V Tabel 4.27 menunjukkan hasil
dan 5 V. Pada saat saklar tertutup pengukuran rangkaian konfigurasi LDR
motor DC tidak bergerak dan besar ke ground. Berdasarkan hasil
tegangannya menurun menjadi 0 V. pengukuran, Vout berkurang ketika
LDR terkena cahaya.
4.9 Pengujian LDR Se-
bagai Sensor Cahaya 5 KESIMPULAN
4.9.1 Mengenali Karakteristik LDR Berdasarkan hasil pengujian beberapa
percobaan rangkaian pada kit praktikum
a. Merangkai Rangkaian konfigurasi
elektronika dasar, maka dapat disimpulkan
LDR ke Ground dengan Kabel bahwa :
Jumper a. Rangkaian resistor secara seri akan
Percobaan dilakukan dengan mengakibatkan nilai resistansi total
menghubungkan kabel jumper pada kit semakin besar. Sedangkan rangkaian
praktikum elektronika dasar sesuai resistor secara paralel akan mengaki-
dengan rangkaian seperti Gambar batkan nilai resistansi pengganti se-
4.25 makin kecil.