Anda di halaman 1dari 20

Laporan Praktikum Pengukuran Listrik

Judul : KARAKTERISTIK RESISTOR

Disusun oleh : Tandi Surya Pamungkas (1217100207)

Anggota : -Aditya Yanuardi

-Marwa Sahira

-Muhammad Fahmi R.

-Satrio Abimanyu

Kelas : 2.G
Prodi : T. Perawatan Rangka dan Mesin Pesawat (GMF)
Jurusan : Teknik Mesin
Tanggal Tugas : 8 Maret 2018
Tanggal Selesai : 15 Maret 2018

Politeknik Negeri Jakarta

1
Contents
BAB I ...................................................................................................................................................... 3
1.1 Pendahuluan .................................................................................................................................. 3
1.2 Tujuan ........................................................................................................................................... 3
BAB II..................................................................................................................................................... 4
2.1 Dasar teori ..................................................................................................................................... 4
BAB III ................................................................................................................................................... 7
3.1 Alat dan bahan .............................................................................................................................. 7
3.2 Langkah kerja................................................................................................................................ 7
3.3 Pertanyaan :................................................................................................................................... 8
BAB IV ................................................................................................................................................... 9
4.1 Data dan Analisa ........................................................................................................................... 9
BAB V .................................................................................................................................................. 13
5.1 Pertanyaan ................................................................................................................................... 13
BAB VI ................................................................................................................................................. 20
6.1 KESIMPULAN ........................................................................................................................... 20
6.2 SARAN ....................................................................................................................................... 20

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Resisitor merupakan salah satu komponenelektronika yang bersifat pasif dimana
komponenini tidak membutuhan arus listrik untuk berkerja.Resisitor memiliki sifat
menghambat arus listrik dan resistor sendiri memiliki nilai besaranhambatan yaitu ohm dan
dituliskan dengan simbol Ω. Dari hukum ohm di jelaskan bahwa resistansi akan berbanding
terbalik dengan jumlah harus yang melaluinya.

1.2 Tujuan
pada akhir percobaan praktikum diharapkan dapan menggambarkan karakteristik dari bermacam-
macam resistor antara lain:

 NTC atau Negative Temperature Coefisient


 PTC atau Positif Temperature coefisient
 VDR atau Voltage Dependent Resistor
 Wire wound resistor
 Carbon film resistor
 Air ledeng

Juga,praktikan dapat menggunakan bermacam-macam resistor dalam praktek sesuai dengan


kebutuhan.

3
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Dasar teori
Dalam praktek hampir semua rangkaian listrik menggunakan resistor sedangkan resistor itu sendiri
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Dalam praktek resistor digunakan sesuai
kebutuhan.misal resistor NTC untuk pengaman terhadap panas pada transistor(rangkaian amplifier)
dan lain-lain. Selain itu resistor dapat digunakan untuk membatasi arus yang lewat pada suatu
rangkaian dan membagi tegangan sumber diantara komponen rangkaian yang terhubung seri dengan
sumber. Hubungan antara tahanan dan temperatur adalah sebagai berikut:

R1=R2[1-α(t 2 − 𝑡1 )]..............(1)
Dengan,
o R2 = Harga tahanan pada temperature akhir (ohm)
o R1 = harga tahanan pada temperature awala(ohm)
o α = koefisien temperature resistor
o t2 = temperature akhir (derajat celcius)
o t1 = temperature awal (derajat celcius)
untuk NTC, α= Negative temperature coefficient(-α)
Untuk PTC, α= Positive temperature coefficient (-α)
𝑉 (𝑣𝑜𝑙𝑡)
Besar arus : = ampere
𝑅 (𝑜ℎ𝑚)

Sementara hubungan tegangan,harga tahanan dan besar arus yang mengalir melalui resistor R
adalah
v
I= ............................(2)
R
Dengan,
o V= tegangan drop pada resistor (v)
o R= Besar tahanan resistor (ohm)
Ada berbagai macam tipe resistor yang dipakai di lapangan di antaranya:
1. Jenis Wire Wound
Satu lagi tipe jenis resistor tetap yaitu resistor kawat, resistor ini dibuat dengan cara melilitkan
kawat kedalam keramik lalu membungkusnya dengan bahan isolator. Bentuk fisik dari resistor ini
cukup bervariasi dan memiliki ukuran yang relatif besar. Karena jenis resistor kawat umumnya
memiliki besaran resistansi yang tergolong tinggi dan tahan terhadap temperatur tinggi, resistor ini
hanya digunakan pada rangkaian power.

4
gambar 1. resistor jenis wire wound

2. Jenis keramik
Sering kali diperlukan resistor yang mampu menyerap panas yang lebih besar
dibanding dengan resistor jenis wire wound.warna batang tubuh biasanya putih dan
bentuknya berupa kotak empat persegi dan lebih besar dari jenis wire wound.batang tubuh
yang besar akan menyerap panas yang besar. Panas itu kemudian dibuang ke udara melaui
perpindahan pasa secara radiasi ke udara. Makin besar badan resistor makin banyak panas
yang dapat dibuang ke udara. Nilai resistansi dan kemampuannya menyerap panas biasanya
tertera pada batang tubuh resistor seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah.
Kemampuannya dalam menyerap panas dinyatakan dalam joule.

gambar 4 resistor jenis keramik

3. PTC (Positive Temperatur Coefficient)


termistor PTC (Positive Temperatur Coefficient) adalah suatu resistor yang
mempunyai koefisien temperatur positif yang sangat tinggi. Dimana nilai resistansi PTC akan
semakin tinggi pada saat perubahan suhu disekitar PTC semakin tinggi.PTC akan

gambar 5 tampilan fisik PTC

5
memeberikan perubahan resistansi semakin rendah pada saat suhu disekitar body PTC
semakin dingin.

4. NTC (Negative Temprature Coefficient)


thermistor NTC (Negative Temprature Coefficient) merupakan variable resistor
dimana nilai hambatannya akan berubah sesuai dengan suhu disekitarnya jika suhunya tinggi
maka nilai hambatannya akan semakin kecil namun jika suhunya semakin rendah maka nilai
hambatannya akan semakin besar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai hambatan pada
resistor NTC berbanding terbalik dengan suhu disekitarnya.

gambar 6 tampilan fisik NTC

Sebagaimana disebutkan diatas,bahwa nilai resistansi terhadap temperatur yang


terjadi PTC dan NTC dapat dilihat pada gambar. Hal ini terlihat jelas pada kurva karakteristik
NTC bahwa semakin tinggi temperatur maka semakin rendah resistor yang bekerja. Lain
halnya dengan PTC yang tingkat resistansinya berbanding lurus dengan temperatur .

gambar 7 kurva karakteristik PTC dan NTC

6
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat dan bahan
Pada percobaan ini peralatan yang diperlukan adalah
1. 1 buah DC power supplay 0 – 40 volt.
2. 3 buah Multimeter.
3. 1 buah NTC,PTC,VDR
4. 1 buah Wirewound Resistor 620 ohm.
5. 1 buah Wirewound Resistor 3K3 ohm / 5 watt.
6. 1 buah Wirewound Resistor 150 ohm / 5 watt.
7. 10 buah kabel dengan jepit buaya.
8. 1 buah gelas ukur.
9. 1 liter air ledeng.

3.2 Langkah kerja


1.Rangkailah rangkaian seperti gambar
a) suplai daya (power supply)yang tegangan keluarannya dapat divariasi. Tahanan 680
ohm pada rangkaian berguna untuk membatasi arus yang masuk pada ampere meter.

b) Hubungkan resistor 3k3 ohm seperti gambar 1.(b) ke ujung-ujung rangkaian dari gambar 1.(a)

7
c) Beri tegangan sumber Vs sebesar 2 V kemudian baca dan catat arus yang di tunjukkan ampere
meter A dan catat tegangan yang ditunjukkan oleh volt meter V2. Hasil masing-masing
pengukuran masukkan pada tabel 1.
d) Ulangi percobaan seperti langkah (c),untuk variasi tegangan 4V,6V,8V,dan 10V kemudian
hasil pengukuran dimasukkan pada tabel 1
e) Ulangi langkah (b) hingga(d) untuk berbagai jenis resistor seperti pada gambar 1(c) hingga
1(g). Data pengukuran masukkan pada tabel 2-6.

3.3 Pertanyaan :
1. Gambarkan karakteristik masing – masing tahanan I = f(V), sesuai dengan hasil
pengukuran. Analisa hasilnya.
2. Terangkan perbedaan resistor-resistor tersebut di atas
3. Berikan satu contoh penggunaan masing-masing resistor tersebut di lapangan.
4. Mengapa perlu membatasi arus listrik pada suatu rangkaian.
5. Sebuah rangkaian dengan sumber Vs untuk mensuplai suatu beban dengan tegangan
hanya Vs/3. Untuk membagi tegangan, dua buah resistor R1 dan R2 digunakan pada
rangkaian itu. Tentukanlah nilai perbandingan resistor R1 terhadap R2.

8
BAB IV
DATA DAN ANALISA
4.1 Data dan Analisa
1.Tabel Resistor 3k3 ohm

V1(volt) V2 (volt) I(mA)


2 2,2 0,51
4 3,7 1
6 5,1 1,5
8 6,8 2,1
10 8,4 2,5

Pada data pengukuran resistor 3k3 Ω, didapatkan karakterisktik resistor 3k3 Ω


Linear, karena saat tegangan sumber bertambah maka V2 dan I bertambah pula. Contohnya
adalah pada saat V1=2 volt, V2=2,2 V dan I=0,51 mA, tetapi pada saat V1=4V, V2=3,7volt,
dan I= 1 mA ini membuktikan bahwa semakin besar tegangan yang diberikan maka semakin
besar pula tegangan dan arus rangkaian.

Secara teori jika kita ambil tegangan sumber 6V maka perhitungannya akan seperti
dibawah ini:

Vs = 6 V

6V
Itot = 3980 Ω = 1,508 mA

V2= 1,508 mA x 3300 Ω = 4,98 V

Secara praktik yang kita dapat adalah:


Vs = 6V

Itot = 1,5 mA

V2= 5,1V

Dari perhitungan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa secara teori dan secara praktik
perbedaan yang didapatkan tidak terlalu signifikan atau masih dalam toleransi, yaitu pada V2
hanya berbeda 0.12. Factor yang menyebabkan perbedaan adalah alat yang sudah tua dan
tidak pernah dikalibrasi serta human error.

9
2 Tabel Resistor 150 ohm

V1(volt) V2(volt) I(mA)


2 0,35 2,22
4 0,75 4,7
6 1,25 6,7
8 1,48 9,25
10 1,85 11,6

Pada data pengukuran resistor 150 Ω, didapatkan karakterisktik resistor 150 Ω Linear,
karena saat tegangan sumber bertambah maka V2 dan I bertambah pula. Contohnya adalah
pada saat V1=2 V, V2=0.35 V dan I= 2.22 mA, tetapi pada saat V1= 4V, V2= 0.75V, dan I=
4,7 mA ini membuktikan bahwa semakin besar tegangan yang diberikan maka semakin besar
pula tegangan dan arus pada rangkaian.

Secara teori jika kita ambil tegangan sumber 6V maka perhitungannya akan seperti
dibawah ini:

Vs = 6 V
6V
Itot = 830 Ω = 7,23 mA

V2= 7,23 mA x 830 Ω = 1,08 V

Secara praktik yang kita dapat adalah:


Vs = 6V

Itot = 6,7mA

V2= 1,25V

Dari perhitungan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa secara teori dan secara praktik
perbedaan yang didapatkan tidak terlalu signifikan atau masih dalam toleransi, yaitu pada V2
hanya berbeda 0.17. Factor yang menyebabkan perbedaan adalah alat yang sudah tua dan
tidak pernah dikalibrasi serta human error.

3. Tabel NTC

10
V1(volt) V2 (volt) I(mA)
2 0,044 3,7
4 0,088 5,8
6 0,135 8,4
8 0,175 11,25
10 0,22 14

Pada tabel data pengukuran resistor NTC dan gambar grafik, didapat kan nilai
hambatan yang berubah –ubah atau tidak linear. Semakin tinggi nilai tegangannya dan
arusnya , nilai hambatan berubah semakin kecil .Resistor NTC sangat di pengaruhi oleh
berubahnya voltase, semakin tinggi voltase maka nilai hambatan semakin kecil. Maka
Karakteristik dari resistor NTC tidak linear. Thermistor juga mengubah panas menjadi
hambatan listrik, maka pada percobaan NTC jika tegangan sumber dinaikan maka V dan I
akan naik juga.
Contohnya yaitu pada saat V1=2 V, V2= 0,044V dan I= 3,7 mA, tetapi pada saat V1=
4V, V2= 0,088V, dan I= 5,8mA ini membuktikan bahwa semakin besar tegangan yang
diberikan maka semakin besar pula tegangan dan arus pada rangkaian dan juga hambatan
pada NTC akan semakin kecil.

4.Tabel PTC

V1(volt) V2 (volt) I(mA)


2 2,02 0,01
4 4,19 0,0198
6 6,2 0,03
8 8,2 0,0392
10 10,5 0,05

Pada tabel data pengukuran resistor PTC dan gambar grafik,didapat kan nilai
hambatan yang berubah sesuai voltase yang bertambah. Semakin tinggi nilai tegangannya dan
arusnya , nilai hambatan berubah semakin besar.Resistor PTC sangat di pengaruhi oleh
berubahnya voltase, semakin tinggi voltase maka nilai hambatan berubah semakin besar .
Maka Karakteristik dari resistor PTC tidak linear dan sesuai besaran tegangan yang
diberikan.

11
5 Tabel VDR (Voltage Devider Resistor)

V1(volt) V2 (volt) I(mA)


1,98 1,9 0,24
4 3,85 0,44
6,2 5,8 0,68
8,2 7,6 0,925
10 9,5 1,15

Pada percobaan menggunakan VDR (Voltage Devider Resistor) menunjukan


kenaikan voltage (tegangan) mengalami kenaikan sesuai tegangan yang diberikan semakin
besar tegangan yang diberikan semakin besar pula tegangan rangkaiannya dan arus nya
mengalami perbedaan atau tidak stabil.
Contohnya yaitu pada saat V1=1,98 V, V2= 1,9V dan I= 0,24 mA, tetapi pada saat
V1= 4V, V2= 3,85V, dan I= 0,44mA dan seterusnya.

6.Tabel Air Ledeng

V1(volt) V2(volt) I(mA)


2 2 0,2
4 3,9 0,44
6,1 5,7 0,76
8 7,6 1,1
10 9,2 1,35

Pada tabel data pengukuran resistor Air Ledeng dan gambar grafik,didapat kan nilai
hambatan yang berubah –ubah atau tidak linear.Terlihat perubahan nilai hambatan yang
semakin kecil , disebabkan dari jarak kabel yang berada di dalam air semakin
dekat,menyebabkan nilai hambatan semakin kecil karena hanya sedikit molekul dari air
ledeng yang berada di dalam jarak kedua kabel, karena sedikit molekul itu jadi hambatan di
pengukuran semakin kecil serta permukaan yang selalu berubah ubah menyebabkan
perbedaan tahanan pula. Maka Karakteristik dari resistor air ledeng tidak linear.

12
BAB V
PERTANYAAN

5.1 Pertanyaan
1. Gambarkan karakteristik I = f(v) sesuai dengan hasil pengukuran untuk masing-masing-
masing resistor kemudian Analisa hasilnya.

a) Resistor 3K3Ω

karakterisktik resistor 3k3 Ω Linear, karena nilai hambatan yang tetap saat merubah
voltase dan arus menjadi semakin besar

Grafik 1. Resistor 3K3 Ω


3

2.5

2
amper

1.5

0.5

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
volt

Y-Values

b) Resistor 150Ω

karakteristik resistor 150 Ω Linear , karena saat merubah voltase dan arus menjadi
semakin besar,serta nilai hambatan yang tetap tanpa ada pengaruh dari luar.

13
Grafik 2. Resistor 150Ω

14

12

10

0
0 0.5 1 1.5 2

c) NTC

Karakteristik resistor NTC tidak linear. Semakin tinggi nilai tegangannya dan arusnya,
nilai hambatan berubah semakin kecil .Resistor NTC sangat di pengaruhi oleh
berubahnya panas karena untuk NTC, nilai resistansi akan naik jika temperatur sekelilingnya
turun.

Grafik 3. NTC
16

14

12

10

0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25

14
d) PTC

Karakteristik resistor PTC hambatan tidak linear, karena semakin tinggi nilai
tegangannya dan arusnya , nilai hambatan semakin besar. Resistor PTC sangat di
pengaruhi oleh berubahnya panas nilai resistansi PTC akan naik jika temperatur
sekelilingnya naik

Grafik 4. PTC
0.018

0.016

0.014

0.012

0.01

0.008

0.006

0.004

0.002

0
0 2 4 6 8 10 12

e) VDR (Voltage Devider Resistor)

Karakteristik Resistor VDR tidak linear Karena nilai hambatan yang berubah ubah.
Semakin tinggi nilai tegangannya dan arusnya , nilai hambatan berubah turun .Resistor
VDR sangat di pengaruhi oleh berubahnya voltase, semakin tinggi voltase maka nilai
hambatan berubah turun.

15
Grafik 5. VDR
6

0
0 1 2 3 4 5 6 7

f) Air Ledeng

Karakteristik dari resistor air ledeng tidak linear. Terjadi perubahan nilai hambatan
yang semakin kecil , disebabkan dari jarak kabel yang berada di dalam air semakin
dekat,menyebabkan nilai hambatan semakin kecil karena hanya sedikit molekul dari air
ledeng yang berada di dalam jarak kedua kabel, karena sedikit molekul itu jadi
hambatan di pengukuran semakin kecil.

Grafik 6. Air Ledeng


1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

16
2.Terangkan Perbedaan resistor resistor tersebut diatas.

a) Resistor Linear

Yang termasuk dalam kelompok Resistor Linear adalah resistor 3K3 Ω dan 150 Ω,
keduanya memiliki kesamaan yaitu merupakan resistor linier merupakan resistor
tetap yang nilai resistansinya tidak dapat diubah atau konstan, namun jenis
keduanya berbeda, resistor 3K3 Ω adalah resistor Carbon Film sedangkan resistor
150 Ω adalah resistor Wire Wound.

b) Resistor Tidak Linear

1. NTC

NTC adalah resistor tidak linear yang dipengaruhi oleh suhu sekitar, dimana
ketika suhu sekita naik maka voltase akan naik dan tahanan akan turun.
Merupakan salah satu thermistor,yang biasa digunakan sebagai sensor alat
elektronik.

2. PTC

PTC adalah resistor tidak linear yang dipengaruhi suhu sekitar, dimana ketika
suhu sekitar naik maka nilai resistansi akan ikut naik. PTC juga merupakan
salah satu Thermistor.

3. VDR (Voltage Divider Resistor)

VDR (Voltage Divider Resistor) adalah resistor tidak linear yang dipengaruhi
oleh perubahan Voltase, semakin tinggi Voltase semakin turun nilai tahanan.

4. Air Ledeng

Air Ledeng adalah resistor tidak linear,ada banyak factor yang mempengaruhi
perubahan nilai tahanan seperti jarak antara kedua kabel,ataupun jarak kabel
dari dasar air.

17
3. Berikan satu contoh penggunaan masing-masing resistor tersebut dilapangan.

a) Resistor 3K3 ohm (Carbon Film)

Resistor ini sudah banyak digunakan dalam berbagai rangkaian elektronika karena
bentuk fisiknya kecil dan memiliki resistansi yang tinggi. Namun, untuk masalah
ukuran fisik, resistor ini masih kalah jika dibandingkan dengan resistor keramik.

b) Resistor 150 ohm (Wirewound)

Karena tingkat ketelitian resistor ini sangat tinggi maka sangat cocok untuk tempat
yang butuh akurasi tinggi seperti DC Measuring Equipment,Voltage Regulators,
Decoding Network.

c) NTC dan PTC

NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature


Coefficient) merupakan resistor yang nilai resistansinya berubah jika terjadi
perubahan temperatur di sekelilingnya. Untuk NTC, nilai resistansi akan naik jika
temperatur sekelilingnya turun. Sedangkan, nilai resistansi PTC akan naik jika
temperatur sekelilingnya naik. Kedua komponen ini sering digunakan sebagai
sensor untuk mengukur suhu atau temperatur daerah di sekelilingnya.

d) VDR (Voltage Divider Resistor)

VDR digunakan sebagai pengaman elektronika. ketika pasokan atau tegangan


masuk pada sebuah sirkuit elektronika tidak stabil atau turun dan naik secara cepat,
maka VDR berfungsi untuk meredam lonjakan tersebut. Ketika sebuah tegangan
variabel DC disambungkan ke VDR (Voltage Dependent Resistor) tanpa
memperhatikan polaritas, arus mengalir menyebabkan tegangan diseluruh PN
Junction yang terhubung seri. Oleh karena itu, VDR (Voltage Dependent Resistor)
mempunyai tahanan tinggi saat tegangan rendah dan bertahanan rendah saat
tegangan tinggi.

4. Mengapa perlu membatasi arus listrik pada suatu rangkaian?

Untuk menjaga agar komponen tidak mengalami kerusakan karena arus yang terlalu
besar dan terlalu kecil.
18
5. Sebuah rangkaian dengan sumber Vs untuk menyuplai suatu beban dengan
tegangan hanya Vs/3.Untuk membagi tegangan,dua buah resistor R1 dan R2
digunakan pada rangkaian tersebut.Tentukan nilai perbandingan resistor R1
dan R2.
Dik : Vs : 1

Vbeban : Vs/3

Jawab :

V1 : V = R1 : R

1/3 : 1 = 1/3 : 1

R2 = R-R1

R2 = 1 – 1/3

R2 = 2/3

R1 : R2

1/3 : 2/3

1:2

19
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN
Ada banyak jenis jenis resistor yang kita temui, dan dikelompokkan menjadi 2
berdasarkan sifat konduktif resistor, yaitu linier dan non-linier. Resistor linear adalah jenis
resistor yang resistensinya tetap konstan meskipun terjadi peningkatan beda potensial atau
tegangan yang melewatinya yaitu Wirewound dan Carbon Film sedangkan Resistor Non
Linear adalah jenis resistor di mana arus yang melewatinya tidak persis berbanding lurus
dengan beda potensial yaitu, PTC, NTC, VDR. Jenis resistor ini memiliki karakteristik tidak
secara sepenuhnya mengikuti hukum ohm.
6.2 SARAN
 Selalu cek terlebih dahulu alat yang dipinjam, apakah dalam keadaan baik atau
tidak.
 Segera mengganti alat yang tidak berfungsi dengan baik agar tujuan praktikum
dapat tercapai dengan baik.
 Gunakan skala yang benar agar ukuran yang dibaca pada alat ukur sesuai.
 Bacalah alat ukur dengan tegak, jangan membaca alat ukur secara miring atau
dari samping, karena dapat menyebabkan paralaks.
 Set zero (0) selalu pada saat ingin mengukur tahanan (ohm).
 Berhati-hati saat melakukan percobaan dengan air ledeng, ditakutkan adanya Short
Current pada rangkaian.

20

Anda mungkin juga menyukai