Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENGUKURAN DAYA

MATA KULIAH PENGUKURAN LISTRIK B

DOSEN PENGAMPU : Ir. MUSTAMAM, MT

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :

1. AGIS FAHREZI (5202630004)

2 . PARDOMOAN HERYANTO S. SITORUS (5203230002)

KELAS : TEKNIK ELEKTRO B 2021

MATKUL : PENGUKURAN LISTRIK B

MAKALAH PENGUKURAN DAYA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan bagi Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karuniaNya , penulisan makalah ini dapat terselesaikan . Adapun makalah ini yaitu mengenai
“ PENGUKURAN DAYA . ”

Makalah ini saya susun dengan maksud sebagai tugas mata kuliah pengukuran listrik dan
menjadikan penambahan wawasan sekaligus pemahaman terhadap materi tersebut . Harapan
saya , semoga setelah penyelesaian penulisan makalah ini semakin memahami tentang
bagaimana penulisan makalah . Dan untuk memenuhi tugas pengukuran listrik dengan dosen.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan , oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran , serta bimbingan
dari para dosen demi penyempurnaan dimasa - masa yang akan datang . Semoga makalah ini
bermanfaat bagi penulis dan pembaca .

MEDAN , FEBRUARI 2021

PENYUSUN
BAB 1 . LANDASAN TEORI

PENGUKURAN DAYA

Pengukuran daya adalah suatu metode untuk mengetahui besarnya daya / energi listrik yang
digunakan pada rangkaian rangkaian listrik suatu alat elektronik . Salah satu metode yang
digunakan untuk pengukuran daya yaitu metode volt-amperemeter, yaitu dengan memasang
voltmeter secara paralel dan amperemeter secara seri.

1.1 PENGUKURAN DAYA SEARAH

Daya pada rangkaian arus searah (DC, Direct Current) dapat diukur menggunakan alat ukur
tegangan (Volt) dan alat ukur arus (Ampere) yang dihubungkan seperti pada gambar
dibawah. Dalam pengukuran daya listrik arus searah (DC) perlu diperhatikan dan
diperhitungkan rugi daya yang terjadi oleh penggunaan alat ukur pada rangkaian DC yang
diukur.

Pengukuran daya searah sangat mudah dalam pelaksanaannya, dapat diukur langsung dengan
wattmeter atau dengan voltmeter-amperemeter.

 Rangkaian pengukuran dengan wattmeter:


 Rangkaian pengukuran dengan voltmeter-amperemeter:

Harga daya sebenarnya PL = IL.VL


Voltmeter mengukur tegangan VL, sedang amperemeter mengukur arus I = I L +
IV.
Daya pengukuran P = I x VL
P = (IL + IV) x VL
P = IL VL + IV VL
IL VL = P – IV VL
Daya sebenarnya PL = P – IV VL
Jadi harga sebenarnya adalah selisih antara daya pengukuran dikurangi rugi-rugi
dari voltmeternya.

1.2 DAYA ATAU ARUS BOLAK-BALIK

Listrik Arus bolak-balik (listrik AC -- alternating current) adalah arus listrik dimana
besarnya dan arahnya arus berubah-ubah secara bolak-balik. Berbeda dengan listrik arus
searah dimana arah arus yang mengalir tidak berubahubah dengan waktu .

Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanya


berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang memungkinkan pengaliran
energi yang paling efisien. Namun dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain,
bentuk gelombang lain pun dapat digunakan, misalnya bentuk gelombang segitiga
(triangular wave) atau bentuk gelombang segi empat (square wave).
1.3 Pengukuran daya bolak-balik 1 fasa

Sistem 1 phasa adalah sistem kelistrikan yang menggunakan 1 gelombang sinusoidal


seperti sistem kelistrikan AC secara umum.

Pengukuran daya bolak balik dengan wattmeter 1 Phasa

Pada pengukuran daya bolak-balik 1 fasa, bila besaran yang diukur lebih besar dari
batas alat ukur, dapat dilakukan dengan pertolongan trafo arus dan trafo tegangan.
Rangkaian pengukurannya adalah:
Hubungan wattmeter 1 fasa dengan CT dan PT

1.4 Metode 3 Voltmeter Dan Metode 3 Ampermeter

Daya satu fasa dapat diukur dengan menggunakan 3 Voltmeter atau 3 Ampermeter.

Pengukuran metode 3 voltmeter :

Asumsi: voltmeter ideal dan R tahanan murni

Diagram vektor:
Pengukuran metode 3 amperemeter :

Asumsi: amperemeter ideal dan R tahanan murni


Diagram vektor:
KESIMPULAN

Pengukuran daya adalah suatu metode untuk mengetahui besarnya daya / energi listrik
yang digunakan pada rangkaian rangkaian listrik suatu alat elektronik, pengukuran
daya dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Pengukuran Daya pada rangkaian DC ( Direct Current)


2. Pengukuran Daya pada rangkaian AC (Alternating Current)

Metode yang dapat digunakan untuk pengukuran daya bermacam-macam diantaranya:


1. Pengukuran arus DC dengan wattmeter
2. pengukuran arus DC dengan voltmeter-amperemeter
3. Pengukuran daya bolak balik dengan wattmeter 1 Phasa
4. Pengukuran metode 3 amperemeter
5. Pengukuran metode 3 voltmeter

Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jika sebuah rangkaian yang
diukur dengan berbagai metode atau cara pengukuran untuk mencari nilai daya rata-
rata maka hasil yang didapatkan akan sama dari metode tersebut begitupun
sebaliknya. Dari keadaan ini dapat terjadi perbedaan nilai daya antara rangkaian
paralel dan rangkaian seri .

Anda mungkin juga menyukai